Di dalam kehidupan yang sudah jatuh dalam kutuk dosa ini maka seperti halnya natur orang berdosa adalah berdosa, kita tidak pernah luput dari kelemahan dan dosa. Sekudus-kudusnya orang percaya tetap ada cacat dan dosanya. Dan puji Tuhan bahwa Dia tidak memperhitungkan kesalahan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Dosa yang diakui adalah dosa yang diampuni.
Hukum di dalam dunia ini adalah hukum keadilan dan hukum balas dendam. Sebenarnya ini adalah hukum alamiah yaitu hukum tabur tuai. Di dalam agama Hindu kita bisa bilang ini adalah hukum karma. Bila seseorang menabur kebaikan maka dia akan menuai kebaikan. Bila seseorang menabur kejahatan maka dia akan menuai malapetaka. Semua ini adalah hukum sama dengan ( = ). Kita menerima sesuatu sesuai dengan apa yang kita perbuat di dalam dunia ini.
Tetapi bersyukur ada hukum yang lebih tinggi. Hukum ini adalah hukum anugerah. Bila kita hendak berpegang pada hukum taurat, hukum tabur tuai maka kita akan terus menerus tidak pernah sempurna. Sebagai manusia yang berdosa kita tidak pernah akan sempurna. Sebagaimana kita menutupi diri dengan kebaikan, amal, kesalehan agamawi maka semuanya itu hanyalah pakaian compang camping. Tetapi bersyukur ada hukum yang lebih tinggi. Hukum ini adalah hukum kasih karunia.
Di dalam hukum kasih karunia ini bukan berdasarkan perbuatan baik kita. Tetapi berdasarkan perbuatan baik Tuhan sendiri yang sempurna yang diberikan kepada kita. Mari kita renungkan satu pribadi yang mati disalib di sebelah Tuhan Yesus. Dia adalah seorang yang jahat. Tetapi pada akhir hidupnya dia seorang yang bisa melihat kemuliaan Kristus yang tidak berdosa. Kristus yang benar. Kristus yang mulia. Juruselamat yang mati dikayu salib. Semuanya itu tersingkapkan di dalam mata rohani si penjahat ini. Dan puji Tuhan ! Dia diselamatkan !
Coba renungkan !
Apa yang pantas bagi penjahat itu ? Kayu salib dan neraka. Tetapi apa yang Tuhan berikan bagi dia ? Pengampunan dan surga !
Sungguh amazing grace ! How sweet the sound !
Kadang kala hal ini sepertinya tidak adil. Tetapi inilah kasih karunia. Bukan berdasarkan kelayakan kita. Tetapi berdasarkan pemberian anugerah cuma-Cuma.
Di dalam perenungan singkat ini saya hendak mengajak kita merenungkan bahwa sebesar-besarnya dosamu terhadap Tuhan dan sesama, Tuhan akan mengampuni bila kita bertobat dan mengaku salah.
Jeffrey Lim
www.iccccty.com
28-3-2012
Hukum di dalam dunia ini adalah hukum keadilan dan hukum balas dendam. Sebenarnya ini adalah hukum alamiah yaitu hukum tabur tuai. Di dalam agama Hindu kita bisa bilang ini adalah hukum karma. Bila seseorang menabur kebaikan maka dia akan menuai kebaikan. Bila seseorang menabur kejahatan maka dia akan menuai malapetaka. Semua ini adalah hukum sama dengan ( = ). Kita menerima sesuatu sesuai dengan apa yang kita perbuat di dalam dunia ini.
Tetapi bersyukur ada hukum yang lebih tinggi. Hukum ini adalah hukum anugerah. Bila kita hendak berpegang pada hukum taurat, hukum tabur tuai maka kita akan terus menerus tidak pernah sempurna. Sebagai manusia yang berdosa kita tidak pernah akan sempurna. Sebagaimana kita menutupi diri dengan kebaikan, amal, kesalehan agamawi maka semuanya itu hanyalah pakaian compang camping. Tetapi bersyukur ada hukum yang lebih tinggi. Hukum ini adalah hukum kasih karunia.
Di dalam hukum kasih karunia ini bukan berdasarkan perbuatan baik kita. Tetapi berdasarkan perbuatan baik Tuhan sendiri yang sempurna yang diberikan kepada kita. Mari kita renungkan satu pribadi yang mati disalib di sebelah Tuhan Yesus. Dia adalah seorang yang jahat. Tetapi pada akhir hidupnya dia seorang yang bisa melihat kemuliaan Kristus yang tidak berdosa. Kristus yang benar. Kristus yang mulia. Juruselamat yang mati dikayu salib. Semuanya itu tersingkapkan di dalam mata rohani si penjahat ini. Dan puji Tuhan ! Dia diselamatkan !
Coba renungkan !
Apa yang pantas bagi penjahat itu ? Kayu salib dan neraka. Tetapi apa yang Tuhan berikan bagi dia ? Pengampunan dan surga !
Sungguh amazing grace ! How sweet the sound !
Kadang kala hal ini sepertinya tidak adil. Tetapi inilah kasih karunia. Bukan berdasarkan kelayakan kita. Tetapi berdasarkan pemberian anugerah cuma-Cuma.
Di dalam perenungan singkat ini saya hendak mengajak kita merenungkan bahwa sebesar-besarnya dosamu terhadap Tuhan dan sesama, Tuhan akan mengampuni bila kita bertobat dan mengaku salah.
Jeffrey Lim
www.iccccty.com
28-3-2012
No comments:
Post a Comment