Tuesday, May 29, 2007

Diuji untuk berharap dan sabar

Diuji untuk berharap dan sabar
Pengalaman pribadi
Jeffrey Lim

Saya mau bersyukur kepada Tuhan Allah yang mengijinkan saya mengalami sesuatu yang ingin saya sharingkan. Pengalaman ini menguji saya bagaimana harus berharap dan sabar menghadapi hidup ini dan saya berharap bagi teman-teman saya yang membaca dan bergumul di dalam hidup boleh mendapatkan kekuatan dalam hidup.
Tidak usah diceritakan lagi bahwa sejak tahun 98 saya mengalami depresi berat dan kalau orang yang tidak mengetahui bagaimana rasanya depresi itu : yang jelas penderitaan psikis itu lebih berat daripada penderitaan fisik. Di tahun 99 saya sekolah ke Australia, dan kondisi fisik saya sering mual-mual karena pengaruh di dalam tubuh akibat depresi dan pada saat tiba di Australia saya sering muntah-muntah terutama ketika tiba yaitu pada musim Winter.

Nah yang mengganggu saya adalah bukan saja depresi tetapi ternyata saya sejak kelas 2 SMP sudah ada sinusitis ( yang akhirnya saya ketahui setelah tahun 2003 ) yang dulu saya dibuang polipnya ( seperti amandel di hidung ). Ini mengakibatkan sesak nafas dan sulit bernafas karena buntu di hidung. Ketika saya sedang di Australia, kondisi mental mengakibatkan kepala pusing dan tidak enak. Tetapi kemudian kondisi dari sinusitis mengakibatkan tidak bisa nafas. Bayangkan gimana perasaan tubuh anda dikala emosi tidak enak, kepala pusing dan nafas sesak. Ini terus saya alami sampai bertahun-tahun.
Sebenarnya saya bukan tidak berobat. Saya sudah berobat mengenai hal sinusitis ini dan dokter saya memberikan saya obat alergi untuk disemprotkan. Setiap disemprot bisa bernafas sedikit tetapi masih sesak dan kebutuhan oksigen tidak cukup. Karena itu sering saya bernafas pakai mulut dan kalau datang winter datang siksaan yang besar karena dari mulut udara yang masuk adalah dingin adanya. Setiap musim dingin, saya menderita lebih besar. Tetapi yang lebih bikin penderitaan adalah pusing di kepala ditambah sesak nafas. Dan hal ini sulit saya sharingkan kepada orang lain rasa sakitnya yang tidak mereka rasakan.
Kemudian kembali di tahun 99, saya sekolah di Insearch Institute of Commerce. Disini saya mengambil mata kuliah komputer. Ternyata nilai saya semester satu rata-ratanya 85 dan termasuk paling tinggi. Maka saya punya kesadaran bahwa saya tidak ada apa-apa secara psikis. Masa orang yang sakit psikis bisa dapat nilai yang lumayan. Maka saya tidak sabar dan mulai memberhentikan obat. Memang saya jadi lebih aktif dan lebih banyak hal yang dikerjakan. Tetapi lama-lama kondisi makin buruk tanpa saya sadari dan akhirnya di semester 2 akhir setelah liburan, kondisi saya drop banyak sehingga harus istirahat selama 1 semester untuk pemulihan psikis. Ini akibat saya tidak sabar di dalam penderitaan psikis.
Nilai saya di semester 3 juga rata-rata ada yang mencapai 89. Maka saya kembali pikir masa saya ada sakit psikis ? Tetapi saya coba sabar. Saudara-saudara, pergumulan depresi ini seringkali naik turun. Kondisi mental ini kadang bisa depresi berat dan penuh dengan pikiran yang menganggu. Sulit dijelaskan gimana rasa sakitnya. Yang jelas benar-benar meremukkan jiwa.
Pergumulan di Australia menyelesaikan kuliah sampai S1 juga bukan mudah. Sering saya tidak tahan dan ingin mau pulang ke Indonesia karena kondisi kesehatan mental. Tetapi ibu saya selalu memberikan kekuatan dan membiarkan saya berjuang. Seorang ibu yang baik dan yang mengasihi saya. Dan salah satu pengalaman tersulit di dalam menyelesaikan kuliah adalah di tahun terakhir ketika tugas kelompok tugas akhir, kondisi mental saya mengakibatkan saya sulit berkonsentrasi dan bikin tugas. Saya kelihatan tidak competence di dalam tugas kelompok dan setiap anggota kelompok dapat memberikan nilai pada saya dan saya juga pada mereka. Puji Tuhan bahwa teman-teman mereka dapat mengerti ketika saya jelaskan pergumulan saya dan saya tidak diberi nilai yang jelek. Padahal guru sudah bilang bahwa saya akan dapat 2 dari 10 karena waktu ditanya di kelas saya tidak competence sebab tidak bisa konsentrasi. Ada takut rasanya ketika memikirkan tidak bakalan lulus. Tetapi eh tahunya lulus juga. Ini semata-mata karena anugerah Tuhan.
Ketika tahun 2002 akhir saya pulang ke Indonesia, ada pengalaman lagi yang membuat saya belajar bahwa sabar itu penting. Saya ternyata salah langkah di dalam ambil keputusan. Mamah bilang saya sudah tidak ada beban kuliah. Hidup di depan sudah tidak ada beban. Karena itu lebih baik kita stop obat lagi. Lagian benar juga bahwa saya ada Tuhan dan saya tidak akan sampai parah. Maka itu saya punya iman dan melawan penyakit saya dan stop obat.
Ternyata setiap hari saya bisa muntah 9-10x. Kepala pusing dan mual-mual. Ditambah sinusitis saya yang mengganggu tidak bisa bernafas. Pengalaman yang tidak enak yang jauh lebih tidak enak daripada sebelumnya. Tetapi puji Tuhan tidak ada winter yang mengganggu pernafasan lebih dalam. Nah di dalam 6 bulan ternyata kondisi makin buruk. Padahal di dalam hati saya sudah sukacita sekali bahwa saya akan belajar untuk melayani Tuhan dan sudah diterima masuk di sekolah teologi SAAT. Tetapi ternyata ada pukulan besar di dalam hidup saya yaitu di SAAT saya depresi berat. Ini diluar pengendalian karena tidak makan obat. Dan saya diistirahatkan dan diberi tanggapan oleh Pak Paul Gunadi bahwa saya tidak bisa melayani di muka umum. Panggilan saya rasanya sirna. Ini pukulan secara fisik, mental, dan rohani. Saya seperti layang-layang putus.
Saya mengalami masa gelap di dalam hidup saya. Kondisi fisik saya juga terus mengganggu. Pusing, mual dan tidak bisa bernafas. Ditambah kondisi psikis dan emosi yang kosong. Akhirnya saya makan obat kembali dan kemudian dicoba dicari penyebab penyakitnya apa. Saya di MRI Scanning. Masuk ruangan hanya memakai celana dalam dan tidak boleh bergerak selama 30 menit. Di dalam suara berisik dan juga karena tidak boleh bergerak saya tersiksa karena saya sulit bernafas. Saya berpikir seakan-akan saya akan mati.
Hasil MRI scan keluar. Ternyata di kepala saya tidak diketemukan apa-apa yang mengakibatkan depresi tetapi puji Tuhan ada clue positif bahwa saya ketahuan bahwa saya mengidap sinusitis ( akhirnya baru ketahuan ). Dan di pipi saya sudah banyak nanah yang mengendap. Akhirnya saya dioperasi. Bukan suatu hal yang enak rasanya. Sebab hanya dibius local dan dapat merasakan nyerinya rahang yang dilubangi dari dalam. Setelah operasi juga ngilu dan sakit beberapa lama dan harus makan obat penahan sakit. Ditambah kepala pusing dan mual-mual. Tidak enak rasanya.
Tetapi beberapa bulan kemudian ternyata setelah dioperasi ternyata sinusitisnya jadi lagi dan penuh lagi. Pipi saya penuh nanah lagi. Wah gawat. Operasi kedua harus diadakan lagi. Wah lemas deh rasanya. Tetapi ternyata inti masalah sinusitisnya tidak ketemu juga. Saya ke klinik alergi. Sebab katanya semua ini karena alergi. Saya berobat jalan selama beberapa bulan tetapi tetap tidak ada kemajuan.
Namun Tuhan itu buka jalan. Segala sesuatu ada masanya. Segala sesuatu ada jalan keluar. Akhirnya kita bertemu dengan dokter THT yang baik. Disana dia mendiagnosa bahwa hidung saya bengkok dan harus dioperasi. Akhirnya dia mengoperasi hidung saya dan meluruskan tulangnya. Kemudian polipnya di laser. Dan puji Tuhan ternyata penderitaan selama tahun 99 mengalami sinusitis tidak bisa bernafas akhirnya saya bisa bernafas kembali setelah pengobatan di dokter ini yaitu tahun 2003.
Adapun saya masih bergumul dengan kondisi psikis ini. Maunya sih saya langsung kurangi obat dan jadi sehat. Tetapi ini juga harus sabar. Perlu adanya perubahan pikiran yang jangka panjang. Perlu adanya pemupukan rohani dengan membaca Firman untuk jangka panjang. Perlu iman untuk melawan kondisi psikis. Maka semua ini ada waktunya.
Hidup memang menderita ? Memang ! Tetapi harus berharap dan sabar. Semua tidak jadi instant. Tetapi ada masanya dan ada waktunya. Tuhan kita itu bekerja tepat pada waktunya. Karena itu saudara-saudari di dalam Kristus, marilah kita serahkan hidup kita pada pemeliharaan Tuhan dan terus berharap dan bersabar di dalam penderitaan. Dan bersyukur kalau kita boleh diijinkan bergumul sebab itu membuat kita bergantung dan membuat kita tahan uji. Satu kunci yaitu berharap dan sabar.
Terima kasih kalau saudara-saudari juga boleh membaca cerita saya. Semoga boleh jadi berkat buat iman saudara.

Puisiku : Berharap dan Sabar menanggung

Tuhan menetapkan segala sesuatu
Segala sesuatu ada masanya
Tetapi sering kali aku
Aku bertanya kapan masanya ?

Hidup kita penuh pergumulan diri
Siapa yang dapat mengertinya
Hidup kita ini sendiri penuh misteri
Siapa yang dapat menyingkapkannya

Tetapi marilah kita belajar
Kita menyerahkan kepada Tuhan
Berharap dan sabar
Di dalam menanggung penderitaan

Satu hal yang perlu kita ketahui
Bahwa segala sesuatu itu indah pada waktunya
Tuhan kita yang setia ini
Memimpin jalan hidup sampai pada akhirnya

Segala sesuatu mendatangkan kebaikan
Bagi mereka yang mengasihi Tuhan
Di dalam segala sesuatu ada kemurahan
Dan anugerah Tuhan

Marilah kita belajar
Untuk menyerahkan
Berharap dan sabar
Kepada Tuhan

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
30 Mei 2007
Di kala pagi hari merefleksi hidup


Read More ....

Friday, May 25, 2007

Aku tidak layak namun anugerahMu

Aku tidak layak namun anugerahMu

Siapakah aku ini ?
Sehingga layak melayani ?
Hei ! Siapakah aku ini ?
Sehingga layak melayani ?

Tanyakan pada diri sendiri !
Siapakah aku ini ?
Ada hak apa aku boleh melayani ?
Hei, Ada hak apa aku boleh melayani ?

Hei orang munafik bercerminlah !
Hei orang berdosa mengacalah !
Apakah kamu layak melayani Allah ?
Engkau siapakah ?

Kau memberitakan pertobatan
Sudahkah kau sendiri bertobat ?
Kau memberitakan keselamatan
Sudahkah kau sendiri selamat ?

Kau memberitakan kesucian
Apakah hidupmu suci ?
Kau memberitakan kemurnian
Apakah hidupmu murni ?

Siapa manusia yang layak melayanimu, Tuhan ?
Kami sungguh manusia yang berdosa !
Siapa yang layak dipakai engkau, Tuhan ?
Kami hanya manusia yang bercacat cela

Kami gentar. Sungguh-sungguh gentar !
Kami ngeri. Sungguh-sungguh ngeri !
Ini membuat kami gemetar
Dan membuat kami ciut hati

Kami hanya meminta belas kasihanmu !
Kami hanya meminta anugerahmu !
Kami hanya bergantung kepadamu
Kami yang papa miskin ini kepadamu

Tetapi kalau Engkau yang memanggilku
Aku mau melayaniMu
Kalau Engkau memilihku
Aku mau setia padaMu

Hanya aku mohon anugerahMu
Sebab aku ini manusia lemah
Aku meminta belas kasihanMu
Aku berseru memohon anugerah

Terima kasih Tuhan
Aku percaya
Anugerah Tuhan
Menyertai hamba

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei 25 Mei 2007



Read More ....

Pelajaran dari hidup Gideon (2) : Kegagalan Gideon

Pelajaran dari hidup Gideon (2) : Kegagalan Gideon
Refleksi dari Hakim-hakim 8
Jeffrey Lim

Kita sudah merefleksikan hidup Gideon dimana dia menjadi begitu berani dan dipakai Tuhan Allah untuk melawan musuhnya Midian. Gideon yang kelihatannya penakut menjadi berani setelah bertemu dengan malaikat Allah. Gideon yang kurang percaya diri menjadi begitu percaya diri. Tetapi kalau kita melihat bahwa ada bahaya ketika seseorang yang minder menjadi percaya diri namun kelewatan percaya diri. Akhirnya dia tidak memuliakan Tuhan karena bergantung kepada diri, berpusat pada diri dan hidup untuk diri. Ini yang dialami Gideon.

Bila kita membaca Alkitab, seringkali seseorang yang sudah maju oleh Tuhan musti berhati-hati. Sebab seringkali banyak kegagalan ketika Tuhan sudah berkati seseorang maka seseorang itu lupa diri. Ambil contoh Salomo. Salomo sudah diberkati Tuhan dan diberikan hikmat namun karena dia begitu masyur maka dia mulai hidup untuk dirinya sendiri. Kita kalau sudah diberkati Tuhan dan maju harus jangan lupa diri. Sebab ini adalah kegagalan.
Kembali ke Gideon.
Gideon sekarang begitu antusias untuk mengejar musuhnya. Di dalam hakim-hakim 8. Dia mengejar Zebah dan Zalmuna. Ketika Gideon sampai ke sungai Yordan, Gideon dan 300 tentaranya menyeberang. Mereka lelah tetapi masih mengejar dengan mental yang tinggi untuk membasmi lawan mereka. Gideon sekarang bertindak dengan penuh percaya diri dan kemampuan. Dia mendorong tentaranya yang sudah lelah untuk maju dan menuntut dari kota sukot untuk memberi makanan. Tetapi ketika Gideon meminta roti kepada orang sukot dan pnuel dan mereka tidak memberikannya maka Gideon menaruh dendam dan ingin membalas dendam. Ingin memberikan duri kepada orang sukot dan juga menghancurkan menara pnuel
Sekarang Gideon menjadi seorang yang kejam. Dia menangkap Zebah dan Zalmuna dan hendak membunuhnya. Dia memerintahkan anaknya Yeter untuk membunuh mereka. Tetapi anaknya itu takut. Ini melukiskan dahulu ketika Gideon muda dia adalah seorang yang penakut. Hanya karena Tuhan yang membuat dia menjadi berani. Gideon sudah lupa hal ini.
Di dalam Hakim-hakim 8 ini juga Gideon tidak lagi menghadirkan Tuhan di dalam peperangannya. Sekarang dia mengandalkan dirinya sendiri. Bahkan orang Israel merasakan bahwa Gideon lah yang menyelamatkan mereka, bukan Tuhan Allah. Karena itu bangsa Israel hendak mengangkat dia menjadi pemimpin mereka. Dengan tindakannya Gideon sudah membawa umat Allah memandang bahwa keselamatannya adalah karena Gideon sendiri.
Gideon juga setelah dipakai Tuhan mempunyai agendanya sendiri di dalam menyelesaikan tugasnya. Ternyata visinya adalah balas dendam. Di dalam ayat 19 dikatakan abwha dia membalaskan dendam adik-adiknya. Program keselamatan Allah sudah diselewangkan dengan program balas dendam dari Gideon.
Gideon juga tidak mempedulikan kerohanian bangsanya. Ini adalah kegagalan dia sebagai seorang pemimpin. Dia tidak mampu mengarahkan umat Allah sehingga mereka berpusat kepada Tuhan. Sebaliknya Israel menyembah efod. Ini adalah dosa. Dan Gideon tidak bisa berbuat apa-apa.
Pelajaran dari Hakim-hakim 8 :
1.Setelah sukses jangan lupa Tuhan.
2.Tetap bergantung pada Tuhan walaupun sudah kuat.
3.Ingat anugerah Tuhan yang menjadikan kita sampai sekarang. Jadi jangan lupa diri.
4.Jangan mempunyai agenda sendiri di dalam pelayanan.
5.Berpusat pada Tuhan.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 25 Mei 2007


Read More ....

Thursday, May 24, 2007

Pelajaran dari hidup Gideon

Pelajaran dari Hidup Gideon
Refleksi dari Hakim-hakim 6-7
Jeffrey Lim

Ada satu hal yang bisa kita pelajari dari hidup Gideon yaitu mengenai mengenal diri. Cerita dari hakim-hakim ini ada konteksnya yaitu
Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya, dan selama itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu. Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah orang Midian, orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur, lalu maju mendatangi mereka; berkemahlah orang-orang itu di daerah mereka, dan memusnahkan hasil tanah itu sampai ke dekat Gaza, dan tidak meninggalkan bahan makanan apapun di Israel, juga domba, atau lembu atau keledaipun tidak. Sebab orang-orang itu datang maju dengan ternaknya dan kemahnya, dan datangnya itu berbanyak-banyak seperti belalang. Orang-orangnya dan unta-untanya tidak terhitung banyaknya, sekaliannya datang ke negeri itu untuk memusnahkannya, sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN. Jdg 6:1-6

Kemudian malaikat Tuhan mendatangi seorang bernama Gideon dan berfirman kepadaNya “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani”. Di dalam hal ini Tuhan sendiri mengenal Gideon sebagai seorang pahlawan yang gagah berani. Pengenalan dari Tuhan ini tidak mungkin salah. Tuhan mengenai seseorang seutuhnya dan sedalamnya. Tetapi belum tentu orang yang Tuhan kenal itu mengenal dirinya sendiri.
Dalam hal ini Gideon mengenal dirinya dengan minder tidak seperti apa yang Tuhan kenal. Gideon mengenal dirinya begitu kecil. Ketika Tuhan memerintahkan Gideon untuk pergi berperang melawan orang Midian. Gideon berkata
“Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku.” (15)
Gideon tidak mengenal dirinya seperti Allah mengenal dirinya. Sekilas fenomena kita melihat bahwa Gideon seorang yang minder dan juga kurang percaya diri. Bahkan Gideon adalah seorang yang kurang beriman karena dia meminta tanda.
Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.(17)
Gideon kurang yakin. Dia memerlukan peneguhan.
Cerita terus berlanjut dimana Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: "Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya demikian. Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya. Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka." Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati." Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer. Pada malam itu juga TUHAN berfirman kepadanya: "Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya. Kemudian dirikanlah mezbah bagi TUHAN, Allahmu, di atas kubu pertahanan ini dengan disusun baik, lalu ambillah lembu jantan yang kedua dan persembahkanlah korban bakaran dengan kayu tiang berhala yang akan kautebang itu." Jdg 6:20-26
Alkitab kemudian mencatat bahwa Gideon melakukan Firman Tuhan tetapi dikatakan bahwa dia takut terhadap keluarganya dan dia melakukannya pada malam hari. Sebenarnya Alkitab mencatat dia takut. Dia sepertinya kurang beriman. Dia sepertinya memerlukan peneguhan Tuhan. Tetapi ingat bahwa Tuhan sudah berfirman mengenai diri Gideon bahwa dia adalah seorang pahlawan yang gagah berani. Pengenalan Tuhan tidak pernah salah.
Ada satu hal yang membuat Gideon menjadi berani. Dan hal ini sangat penting yaitu Roh Tuhan menguasai Gideon. Dikuasai Roh Tuhan adalah membuat seseorang menjadi berani. Tetapi natur lamanya masih timbul yaitu Gideon kurang yakin akan Firman Tuhan dan meminta tanda lagi sebanyak 2x. Gideon kelihatan seperti kurang beriman.
Dimana pengenalan Tuhan akan diri Gideon itu terlihat lebih jelas ? Tentunya Gideon menjadi seorang yang gagah berani memerlukan proses. Tuhan sudah melihat itu dari jauh. Tuhan sudah melihat bahwa Gideon akan menjadi seorang pahlawan yang gagah berani. Tetapi Dia sedang memproses Gideon.
Alkitab mencatat bahwa ketika Gideon bersama 30.000 rakyat hendak berperang maka Tuhan berkata bahwa jumlah mereka terlalu banyak. Maka diperintahkannya 20.000 untuk pulang dan tinggal 10.000. Ini sebenarnya bisa melatih mental Gideon. Tetapi kemudian Tuhan menguji dari 10.000 orang ini hanya 300 orang yang bisa ikut berperang. Tujuan dari Tuhan memerintahkan hal ini supaya apabila mereka menang mereka tidak meninggikan diri. Tetapi apabila mereka menang mereka sadar bahwa ini adalah karena Tuhan sendiri.
Tetapi bagaimana dengan Gideon ? Apakah dia takut ? Sebenarnya hal ini bisa membuatnya takut ! Hanya dengan 300 orang harus melawan musuh. Alkitab mencatat :
Adapun orang Midian dan orang Amalek dan semua orang dari sebelah timur itu bergelimpangan di lembah itu, seperti belalang banyaknya, dan unta mereka tidak terhitung, seperti pasir di tepi laut banyaknya. Jdg 7:12
Ini seharusnya membuat Gideon ciut. Tetapi Tuhan memerintahkan Gideon supaya tidak takut. Dan Tuhan membuat Gideon mendengar mimpi dan interpretasi mimpi bahwa Gideon akan menang. Gideon mempercayai hal itu dan dia beriman. Dia maju berperang dan akhirnya menang.
Dari cerita ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa :
Pengenalan diri harus melalui kacamata Tuhan memandang kita
Tuhan mengenal diri kita dan kita harus mengenal diri melalui kacamata ini
Tuhan memproses kita sesuai dengan apa yang Dia pandang mengenai kita
Tuhan mengajari Gideon untuk berani. Dan akhirnya Gideon menjadi berani sesuai dengan kehendak Tuhan
Tuhan berdaulat akan hidup kita
Tuhan berdaulat atas hidup Gideon dan mengarahkannya. Tuhan juga berdaulat dan mengarahkan hidup kita.


Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 24 Mei 2007


Read More ....

Tuesday, May 22, 2007

Percaya kepada janji yang berkondisi

Percaya kepada janji yang berkondisi
Diambil dari buku Future Grace
Jeffrey Lim

Seringkali kalau kita mendengar anugerah adalah sesuatu yang tidak layak kita terima dan tidak berkondisi atau bersyarat. Tetapi merupakan pemberian tanpa syarat. Anugerah itu tidak semuanya tidak berkondisi. Ada anugerah Allah yang tidak berkondisi yaitu seperti : pemilihan Allah, lahir baru dan anugerah umum. Ada anugerah Allah yang berkondisi. Kita mengambil contoh dari anugerah yang berkondisi yaitu : Segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencanaNya ( Rom 8:28 )

Ada 2 kondisi disini yaitu : mengasihi Tuhan dan dipanggil.
Ada lagi anugerah yang berkondisi yaitu : Pembenaran, pengudusan dan pemuliaan. Kondisi yang ada adalah harus beriman.
“Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat” ( Rom 3:28 ). Ini adalah kondisi bagi pembenaran.
“But we ought always to give thanks to God for you, brothers beloved by the Lord, because God chose you as the firstfruits to be saved, through sanctification by the Spirit and belief in the truth” ( 2 Tes 2:13 ). Iman adalah kondisi untuk disucikan
“he has now reconciled in his body of flesh by his death, in order to present you holy and blameless and above reproach before him, if indeed you continue in the faith, stable and steadfast, not shifting from the hope of the gospel that you heard, which has been proclaimed in all creation under heaven, and of which I, Paul, became a minister”. ( Kol 1:22-23 ). Bertekun di dalam iman adalah kondisi di dalam pemuliaan.
Tuhan sudah menetapkan untuk membuat anugerah ini sebuah respon dari iman dimana anugerah pemilihan dan lahir baru adalah lebih dulu dan menghasilkan iman.

Berkondisi tetapi tidak berjasa
Kondisi yang harus dipenuhi tidak berarti ada jasa. Anugerah tetap gratis bahkan ketika itu berkondisi. Jadi ada anugerah berkondisi yang tidak berjasa.
Anugerah berkondisi adalah gratis dan tidak berjasa karena natur dari kondisi adalah iman. Iman tidak diperoleh. Iman adalah pemberian. Kondisi dari iman adalah anugerah pemberian. Allah akan menyunat hatimu untuk mengasihi Tuhan Allahmu ( Ul 30:6 )
Kesimpulan : Janji dari anugerah adalah berkondisi. Tetapi tidak diperoleh. Dan tidak berjasa. Tetapi itu dipercayai, diimani dan berharap padanya.

Ada beberapa kondisi dari anugerah yang berkondisi. Ada beberapa janji Allah yang berkondisi. Kebanyakan dari janji anugerah di dalam Alkitab adalah disertai dengan kondisi yang mengikutinya. Misalnya mereka yang merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam adalah mereka yang akan berbuah.
Sekarang mari kita lihat kondisi-kondisi dari anugerah Allah yang berkondisi :
Mereka yang mengasihi Allah dan AnakNya
Di dalam Efesus 6:24 dikatakan bahwa Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa. Ada kaitan antara anugerah dengan mengasihi Yesus. Paulus juga memberikan peringatan bahwa Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata! 1Co 16:22.
Yesus juga berkata hal yang serupa. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya. Joh 14:21
Anugerah untuk menerima mahkota kebenaran juga di dasarkan kepada mengasihi Tuhan. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan ( mengasihi ) kedatangan-Nya. 2Ti 4:8
Di dalam perjanjian Lama, anugerah diberikan atas kondisi yaitu mengasihi Tuhan. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah ( be gracious to ) aku, sebagaimana sepatutnya terhadap orang-orang yang mencintai nama-Mu. Psa 119:132. Janji ini juga ada di dalam 10 perintah Allah yaitu perintah kedua. “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.” Exo 20:5-6
Anugerah di PL dan di PB itu ada yang berkondisi. Paulus mengutip Yesaya 64:4 dan dia mengatakan : “Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh” ( 1Co 2:9-10 )
Di dalam Yakobus 2:5 dikatakan : Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?

Mereka yang rendah hati
Anugerah dilipatkan gandakan kepada yang rendah hati. Allah memberikan anugerah yang lebih bersar. Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Jas 4:6 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 1Pe 5:5

Mereka yang mendekat kepada Allah
Anugerah Allah meningkatkan kedekatan dengan kita. Yakobus mengatakan bahwa anugerah dikondisikan dengan mendekatnya kita kepada Allah. Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! Jas 4:8. Di dalam Perjanjian Lama ada kalimat : Karena bilamana kamu kembali kepada TUHAN, maka saudara-saudaramu dan anak-anakmu akan mendapat belas kasihan dari orang-orang yang menawan mereka, sehingga mereka kembali ke negeri ini. Sebab TUHAN, Allahmu, pengasih dan penyayang: Ia tidak akan memalingkan wajah-Nya dari pada kamu, bilamana kamu kembali kepada-Nya!" 2Ch 30:9

Mereka yang berseru kepada Allah untuk meminta anugerah
Anugerah datang kepada kita jika kita berseru. Engkau adalah Allahku, kasihanilah ( be gracious to ) aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Psa 86:3
Pemazmur meminta anugerah kepada Allah untuk pertolongan. Yesaya membuat janji anugerah pada kondisi yang sama : Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani ( be gracious to ) engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab. Isa 30:19

Mereka yang takut akan Tuhan
Takut akan Tuhan bukan pengalaman negative bagi mereka yang mengasihi Tuhan. Ini adalah bergetar secara dalam dan kerendahan hati serta penaklukan yang timbul dari keberadaan Allah yang berkuasa dan kudus. Takut akan Tuhan bukan membuat kita menjauh dariNya tetapi untuk membuat kita datang kepadaNya. Kemarahan Dia melawan yang meninggalkan Dia dan mengasihi yang lain dengan lebih. Tempat teraman di dalam alam semesta adalah dengan lengan kita di leher Allah. Dan tempat yang berbahaya di dalam dunia adalah dimanapun kita berada ketika kita pergi dari hadiratNya.
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya. Psa 111:10
Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. Psa 145:19
tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; Psa 103:11
Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, Psa 33:18
(31-20) Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia! Psa 31:19
(34-8) Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Psa 34:7
(34-10) Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! Psa 34:9
(61-6) Sungguh, Engkau, ya Allah, telah mendengarkan nazarku, telah memenuhi permintaan orang-orang yang takut akan nama-Mu. Psa 61:5
(85-10) Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita. Psa 85:9
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Psa 103:13
TUHAN telah mengingat kita; Ia akan memberkati, memberkati kaum Israel, memberkati kaum Harun, memberkati orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar. Psa 115:12-13
TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya. Psa 147:11
Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Luk 1:50

Mereka yang bergembira di dalam Tuhan
Janji bahwa Tuhan akan memenuhi keinginan dari orang yang takut kepadaNya ( Maz 145:19 ) bukan diberikan kepada yang takut kepadaNya saja tetapi kepada mereka yang bergembira di dalam Tuhan. “dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.” ( Psa 37:4 )

Mereka yang berharap kepada Tuhan
Anugerah dan kebaikan Tuhan datang kepada kita sesuai dengan pengharapan kita di dalam Dia. Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu. Psa 33:22
Alkitab mengatakan : “(31-25) Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!” Psa 31:24
Alasan mengapa berhadap kepada Allah dapat menguatkan adalah ini keuntungan dari janji anugerah. Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, Psa 33:18
Gaya hidup yang radikal yang berani dan kuat karena kebenaran mengalir dari pengharapan kasih setia Tuhan yaitu melalui iman kepada anugerah.

Mereka yang berlindung kepada Tuhan
Bagi mereka yang berlindung kepada Allah, janji anugerah adalah banyak dan limpah.
Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, ( Psa 57:1 )
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung ( Psa 16:1 )
Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia! ( Psa 31:19 )
TUHAN membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman. ( Psa 34:22 )
Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; ( Psa 37:39 )
Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya. ( 2Sa 22:31 )
Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya! ( Psa 2:12 )
TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya ( Nah 1:7 )

Berlindung kepada Tuhan menunjukkan kepasda diri kita bhwa kita adalah helpless dan tempat perlindungan adalah tempat pertolongan. Kondisi untuk mendapatkan anugerah ini adalah putus asa dan mengakui kelemahan dan kebutuhan. Ini berhadap kepada anugerah.

Mereka yang menunggu Tuhan
Anugerah datang di dalam waktu Allah. Kita harus menunggunya. Dan ketika Alkitab berkata mengenai menunggu Tuhan, ini tidak berarti dengan tidak sabar atau tidak percaya. Ini berarti kita percaya Tuhan dan bahwa ketika Dia menunda, kita tidak beralih kepada yang lain untuk pertolongan. Menunggu Tuhan adalah kondisi untuk mendapatkan anugerah yang banyak.
Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; Psa 25:3
Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri. Psa 37:9
TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap ( menunggu ) akan kasih setia-Nya. Psa 147:11
TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap ( menunggu ) kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. Lam 3:25

Mereka yang percaya Tuhan
Allah senang untuk dipercayai. Dia tidak dapat dimuliakan namaNya dan memberkati orang-orang yang tidak percaya Dia. Mempercayai Tuhan adalah sebuah kondisi untuk menerima berkat anugerah. Namun juga peringatan yang serius diberikan mengenai ketidakpercayaan : “Sebab itu, ketika mendengar hal itu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel, sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya. “ Psa 78:21-22
Banyak janji positif dengan kondisi percaya kepada Allah
Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia. Psa 32:10

sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah! Isa 28:16
Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil! ( 2 Chron 20:20 )
(22-5) Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan Engkau meluputkan mereka. ( Psa 22:4 )
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; ( Psa 37:5 )
Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu. ( Psa 86:2 )
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. ( Pro 3:5-6 )(84-13) Ya TUHAN semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu! ( Psa 84:12 )

Mereka yang menjaga perjanjianNya
Menjaga perjanjian Tuhan tidak berarti hidup secara sempurna. Ini berarti sebuah hidup yang berkebiasaan berdevosi dan percaya dan mengasihi Tuhan, menjauhkan dari kejahatan dan mengikuti jalanNya.
Ini bukan berarti sempurna. Ketika orang yang menjaga perjanjian ada kekurangans, mereka mengingat perkataan dari perjanjian di gunung Sinai (Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat." Exo 34:6-7 )
Dan bertobat dan memberikan persembahan serta menerima pengampunan dan pemulihan.
Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya. ( Psa 103:17-18 )
Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya. Psa 25:10
Semua perjanjian Allah adalah perjanjian anugerah yang berkondisi baik di dalam PL maupun PB. Mereka memberikan anugerah pada mereka yang menjaga perjanjian.
Baca Mazmur 25

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 22 Mei 2007

Read More ....

50 Alasan mengapa kita tidak boleh takut ?

50 Alasan mengapa kita tidak boleh takut ?

Karena kita punya Tuhan
Tuhan kita adalah maha kuasa
Tuhan kita beserta kita
Tuhan kita mengasihi kita
Tuhan kita memimpin hidup kita
Tuhan kita hidup
Tuhan kita melihat kita
Tuhan kita mengatur hidup kita
Tuhan kita mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihiNya
Tuhan kita memelihara hidup kita
Tuhan memimpin sejarah
Tuhan mengatur hidup
Tuhan mengatur masa depan
Tuhan berdaulat
Tuhan menjaga
Karena kita harus beriman
Kita sudah dibenarkan
Kita sudah diampuni
Kita diberikan kekuatan
Kita sudah disucikan
Kita sudah tidak dihukum lagi
Kita sudah diterima
Kita hidup dalam kasih
Kita punya pengharapan
Kita tidak sendiri
Kita ada di dalam tubuh Kristus
Dalam tubuh Kristus ada kasih
Di dalam kasih tidak ada ketakutan
Masa depan di tangan Tuhan
Karena janji Tuhan
Tuhan tidak pernah meninggalkan
Janji Tuhan berlaku bagi kita
Anugerah Tuhan menyertai kita
Roh Kudus menghibur kita
Kristus mendoakan kita
Roh Kudus membantu kita berdoa
Kita diberikan roh yang membangkitkan kasih, kekuatan dan ketertiban
Kita bukan lagi budak tetapi anak
Kita memiliki Roh Kudus
Kita dapat berdoa kepada Allah
Kita dapat menyerahkan beban kepada Allah
Roh Penghibur menghibur kita
Kita punya penasihat ajaib
Firman Tuhan menghibur kita
Firman Tuhan memberikan kekuatan
Firman Tuhan memberikan iman
Firman Tuhan berotoritas mendidik
Roh Kudus menyertai kita
Takut adalah dosa
Iman menghilangkan ketakutan

Read More ....

Doa Daniel yang rendah hati

Doa Daniel yang rendah hati
Refleksi Daniel 9
Jeffrey Lim

Bangsa Israel ketika pada jaman Daniel adalah sedang berada di pembuangan Babilonia. Pembuangan ini menyedihkan karena mereka sedang dihukum Tuhan. Mereka tidak berada di tanah perjanjian yang dijanjikan kepada Abraham dan mereka berada di tangan musuh. Alasan mengapa mereka dibuang adalah karena mereka tidak mengikuti perintah Tuhan dan sering menyembah berhala. Ini adalah kekejian bagi Tuhan.


Di dalam Kitab Yeremia 29:10-14 dituliskan
Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu. --
Jer 29:10-14
Tuhan Allah berjanji akan membawa mereka kembali ke tanah perjanjian setelah 70 tahun. Dan apa yang menjadi pemicu hal ini ? Yaitu doa yang rendah hati mencari wajah Tuhan.
Mari kita refleksi dari Daniel 9 dan mendapatkan pelajaran berdoa :
1. Sebelum Daniel berdoa, dia memperhatikan Firman Tuhan.
pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun. (2)
Daniel membaca kitab Yeremia dan mengerti bahwa waktu yang terjadi itu adalah 70 tahun. Pelajaran dari sini adalah Doa Daniel adalah sesuai dengan janji Allah. Betapa sering dalam hidup kita, kita berdoa tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Karena itu doa dan membaca Firman itu hal yang berkaitan. Membaca Firman dengan benar akan membuat doa kita lebih diarahkan kepada kehendak Allah. Karena itu supaya doa kita sesuai dengan kehendak Tuhan, kita harus mengerti kehendak Tuhan di dalam Firman
2. Sikap di dalam doa
Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.(3)
Daniel mempunyai kerendahan hati dan mengerti siapa dia dan siapa Tuhan. Hati dia merendahkan diri dihadapan Allah yang menjawab doa. Doa yang Alkitabiah adalah pertama kita sadar bahwa kita berhadapan dengan Raja segala raja bukan dengan pembantu yang akan mendengar doa kita. Sikap kita bukan memerintah tetapi memohon belas kasihan dari Raja segala raja. Sikap yang paling baik di dalam berdoa bukan hanya berlutut secara fisik tetapi secara hati berlutut dan menrendahkan diri.
3. Mengaku siapa kita dan mengaku siapa Tuhan
Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu! Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu, dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri. ( Dan 9:4-6 )
Di dalam doa kita sebelum datang ke hadapan Allah yang maha kudus, kita harus merendahkan hati dan mengaku dosa kita. Kita harus sadar bahwa untuk masuk ke ruang yang maha kudus dan mengajukan doa, kita harus bersandar pengampunan dosa oleh karya Kristus di kayu salib. Kita harus menyucikan diri kita dengan darah Kristus. Dan Daniel di dalam hal ini merendahkan hatinya dengan mengaku dosa.
Selain mengaku dosa dan mengenali siapa kita, Daniel juga mengenali siapa Tuhan Allah. Dia mendasarkan doanya kepada karakter Allah yang adalah setia pada perjanjianNya. Karena itu doa ini bukan doa kepada oknum yang tidak bisa dipegang tetapi kepada oknum yang dinama kita boleh bersandar. Tuhan adalah Tuhan yang setia pada perjanjianNya bagi mereka yang mengasihiNya.
Selain itu Daniel juga percaya kepada Allah yang besar dan dasyat dimana Allah sanggup menjawab doanya. Allah adalah Allah maha kuasa yang sanggup menjawab doanya apalagi Daniel berdoa sesuai dengan Firman Allah.
Pelajaran lain : Daniel ketika berdoa bukan hanya berdoa bagi dirinya sendiri tetapi bagi umat Allah.

4. Mengaku Tuhan itu benar dan kita adalah salah
Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau. Ya TUHAN, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Dan 9:7-8
Disini Daniel mengaku bahwa Tuhan adalah benar. Dia menghukum bangsa Israel karena Dia benar. Tetapi bangsa Israel lah yang berdosa dan bersalah kepada Tuhan. Jadi di dalam doa ini posisinya jelas bahwa Tuhan benar dan kita salah. Penghukuman Tuhan bukan karena Dia kejam atau Dia salah tetapi sesuai dengan keadilanNya. Daniel mengakui keadilan dan kedaulatan Tuhan dan keberdosaan bangsanya yang layak dihukum.

5. Menyadari bahwa Tuhan adalah Tuhan yang mengampuni dan mengasihi karena itu dia berharap kepada Tuhan.
Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya. Dan 9:9-10
Daniel menyadari bahwa Tuhan Allah adalah Tuhan yang mengampuni dan penyayang. Dia mengharapkan pengampunan Tuhan terhadap dosa umatNya. Dia mengerti bahwa “TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran”
Walaupun umat Tuhan sudah berdosa, Daniel mengerti bahwa anugerah Tuhan melebihi pelanggaran dosa manusia

6. Menyadari bahwa Allah bertindak sesuai dengan janji dan FirmanNya
Segenap orang Israel telah melanggar hukum-Mu dan menyimpang karena tidak mendengarkan suara-Mu. Sebab itu telah dicurahkan ke atas kami kutuk dan sumpah, yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, hamba Allah itu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Dia. Dan telah ditetapkan-Nya firman-Nya, yang diucapkan-Nya terhadap kami dan terhadap orang-orang yang telah memerintah kami, yakni bahwa akan didatangkan-Nya kepada kami malapetaka yang besar, yang belum pernah terjadi di bawah semesta langit, seperti di Yerusalem. Seperti yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, segala malapetaka ini telah menimpa kami, dan kami tidak memohon belas kasihan TUHAN, Allah kami, dengan berbalik dari segala kesalahan kami dan memperhatikan kebenaran yang dari pada-Mu. Sebab itu TUHAN bersiap dengan malapetaka itu dan mendatangkannya kepada kami; karena TUHAN, Allah kami, adalah adil dalam segala perbuatan yang dilakukan-Nya, tetapi kami tidak mendengarkan suara-Nya. Dan 9:11-14
Doa Daniel juga didasarkan bahwa Allah bertindak adil sesuai dengan FirmanNya. Daniel menyakui keadilan Allah. Daniel mengakui Allah konsisten berintdak sesuai dengan FirmanNya. Semua malapelataka yang ada itu karena orang Israel yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.

7. Berdoa untuk kemuliaan nama Tuhan
Oleh sebab itu, ya Tuhan, Allah kami, yang telah membawa umat-Mu keluar dari tanah Mesir dengan tangan yang kuat dan memasyhurkan nama-Mu, seperti pada hari ini, kami telah berbuat dosa, kami telah berlaku fasik. Ya Tuhan, sesuai dengan belas kasihan-Mu, biarlah kiranya murka dan amarah-Mu berlalu dari Yerusalem, kota-Mu, gunung-Mu yang kudus; sebab oleh karena dosa kami dan oleh karena kesalahan nenek moyang kami maka Yerusalem dan umat-Mu telah menjadi cela bagi semua orang yang di sekeliling kami. Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri.
Dan 9:15-17
Daniel berdoa dan mengakui bahwa Tuhan Allah sudah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dan itu adalah salah satu peristiwa yang besar yang memasyurkan nama Tuhan. Namun karena dosa bangsa Israel maka Tuhan murka dan menghukum mereka. Akibatnya adalah Yerusalem dan umat Allah menajdi cela bagi semua orang di sekeliling mereka. Daniel berdoa supaya kiranya demi kemuliaan nama Tuhan, Tuhan boleh memulihkan kembali bangsa Israel. Bukan untuk kami tetapi supaya nama Tuhan boleh dipermuliakan. Ini adalah inti dari doa yaitu supaya nama Tuhan dipermuliakan. Ini adalah ini dari hidup manusia yaitu untuk memuliakan nama Tuhan.

8. Dasar dari doa
Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah. Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!" ( Dan 9:18-19)
Daniel mengakui bahwa dasar dari doanya adalah kasih sayang Tuhan yang berlimpah-limpah. Daniel sadar pengharapan kepada jawaban doa bukan didasarkan pada jasa-jasa dan kebaikan umatNya tetapi berdasarkan kasih karunia Allah semata-mata. Di dalam hal ini Daniel berharap pada kasih setia Tuhan. Dan mata Tuhan ada pada orang yang berharap pada kasih setiaNya.

Jawaban Allah terhadap Doa Daniel

Daniel adalah seorang yang sangat dikasihi Allah menurut malaikat Gabriel (9:23). Jawaban doa Daniel meminta pengampunan dan belas kasihan dijawab Tuhan. Tetapi doa dia untuk pemulihan bangsa tidak terjadi pada jaman Daniel. Apapun arti angka di dalam ayat 25-27, intinya adalah untuk meyakinkan Daniel bahwa Allah mengontrol sejarah. Daniel meninggal tanap melihat jawaban doanya.
Namun satu hal yang perlu kita mengerti bahwa Tuhan menjawab doa Daniel walaupun dia tidak melihatnya.
Bagaimana diri kita bila kita tahu bahwa kita tidak selalu melihat jawaban doa didalam hidup ini ? Apakah kita rela tidak selalu melihat jawaban doa kita namun masih percaya bahwa Tuhan adalah Tuhan dari sejarah ?
Marilah kita tetap beriman kepada Tuhan yang memimpin sejarah dan sanggup menjawab doa kita walaupun mungkin kita tidak melihatnya sekarang.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 22 Mei 2007

Read More ....

Monday, May 21, 2007

Otoritas kekuasaan dan Tuhan Allah (2)

Otoritas kekuasaan dan Tuhan Allah (2)
Refleksi dari Daniel 7
Jeffrey Lim

Refleksi dari Otoritas kekuasaan dan Tuhan Allah 1 mengajarkan bahwa figur otoritas haruslah rendah hati, jangan sombong dan mengakui otoritas Tuhan sebagai otoritas tertinggi.

Sekarang dibagian Daniel 7 ini kita melihat satu pelajaran rohani yaitu Daniel bermimpi mengenai 4 binatang yang berkuasa. Dari konteks dan interpretasi kitab Daniel yang berisi apokalypto ini, kita tahu binatang ini melambangkan kerajaan-kerajaan yang berkuasa. Mereka dilukiskan sebagai binatang yang buas yang berarti mereka berkuasa dengan kekerasan. Tetapi akhirnya nasib binatang-binatang ini akhirnya menemui kehancuran. Ini melukiskan kerajaan manusia yaitu Babilonia, Media Persia, Yunani dan Romawi yang berkuasa namun akan berakhir kekuasaannya.
Disamping otoritas kerajaan yang akan berakhir ada yang lanjut usia yang berkuasa di atas. Dia adalah Allah sendiri. Allah yang berkuasa di atas bangsa-bangsa. Dan datang seorang yang seperti anak manusia kepada Allah. Anak manusia ini diberikan kekuasaan :
“Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.” ( Dan 7:14 )
Siapakah anak manusia ini ?
Kalau kita membandingkan bahwa 4 kerajaan sebelumnya adalah kerajaan duniawi yang menggunakan kekerasan. Kerajaan duniawi itu dilukiskan dengan binatang buas. Tetapi sekarang akan ada anak manusia yang akan memerintah. Anak manusia melambangkan kerendahan hati. Di dalam kitab Daniel dikatakan bahwa Dia diberikan otoritas.
Di dalam konteks Perjanjian Baru, kita mengerti bahwa anak manusia adalah Yesus Kristus sendiri. Dia seorang yang lemah lembut dan rendah hati. Dan Dia memerintah dengan kasih dan kesetiaan. Dia memerintah dengan melayani. Dia menggunakan servant-leadership. Dengan perendahan dirinya Dia sampai mati di kayu salib tetapi Allah meninggikan Dia dan memberikan kekuasaan kepadaNya.
Dari sini kita bisa belajar :
1.Pemegang otoritas harus rendah hati
2.Pemegasng otoritas harus meneladani Kristus
3.Kuasa di dalam dunia ini ada di dalam Kristus
Karena itu marilah kita tunduk pada otoritas Kristus

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 21 Mei 2007

Read More ....

Otoritas kekuasaan dan Tuhan Allah

Otoritas kekuasaan dan Tuhan Allah
Refleksi dari Daniel 4-5
Jeffrey Lim

Siapakah yang memerintah di dunia ini ? Kuasa siapa yang terbesar di dalam dunia ini ?. Di dalam buku Daniel, yang memerintah dunia ini kelihatannya adalah bangsa Babilonia dibawah Nebukadnezar, Belsyazar, dll. Mereka kelihatannya adalah figur yang berotoritas secara fenomena dan begitu sangat dasyat kekuasaannya.

Tetapi kitab Daniel memberitahukan kepada kita bahwa mereka boleh berkuasa karena diberikan oleh Tuhan Allah otoritas dan kuasa. Otoritas tertinggi adalah Raja segala raja di surga. Karena itu manusia harus takut kepadaNya dan hormat kepadaNya.
Kalau kita lihat di dalam Daniel 4, disana Raja Nebukadnezar menyombongkan diri dan akhirnya Tuhan Allah menghukum dia sehingga dia seperti binatang yang makan rumput sampai akhirnya dia mengakui kekuasaan Tuhan yang maha tinggi. Di dalam Daniel 5, raja Belsyazar juga melakukan hal kesombongan di mata Allah dengan minum dari perkakas Bait Allah dan memuji berhala. Akhirnya dengan tulisan di tembok mengatakan bahwa kerajaannya akan berakhir.

Ada pelajaran disini yaitu Nebukadnezar dan Belsyazar adalah figur yang di atas tetapi mereka menyombongkan diri. Alkitab mengajarkan bahwa kesombongan mengakibatkan kejatuhan seseorang. Ini satu pelajaran bagi yang memimpin di dalam otoritas. Jangan sombong !
Setiap otoritas itu berasal dari Tuhan Allah. Karena itu marilah kita menggunakan otoritas dengan saleh. Otoritas yang saleh itu dipenuhi dengan keadilan, kesetiaan, kebenaran, kerendahan hati dan kasih. Ingat bahwa Tuhan yang berotoritas. Takluk pada otoritas Raja segala raja,

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 21 Mei 2007

Read More ....

Friday, May 18, 2007

Menikmati Tuhan

Menikmati Tuhan
Seri singkat teologi Kenikmatan
Jeffrey Lim

“Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!” ( Maz 34:8 )

Kita mengerti bahwa mengecap adalah lidah kita merasakan rasanya sesuatu. Melihat adalah mata kita menangkap cahaya dari satu objek yang diamati. Semua ini adalah inderawi kita. Inderawi kita adalah indera untuk menangkap dunia eksternal ini. Inderawi kita adalah untuk merasakan dunia eksternal ini. Inderawi kita adalah untuk bersentuhan dengan realitas ini.

Namun satu hal yang menarik dikatakan bahwa kecap dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu. Disini alat untuk mengecap dan melihat pasti bukan sedekar jasmani. Namun alat untuk mengecap dan melihat adalah secara rohani. Ini berarti iman kita diperlukan supaya kita dapat mengecap kebaikan Tuhan dan melihat kebaikan Tuhan. Iman berkaitan dengan pengalaman. Iman berkaitan dengan melihat sesuatu yang tidak kita lihat dengan mata jasmani. Iman berkaitan dengan realitas rohani.
Di dalam ayat ini dikatakan bahwa kita diminta untuk mengecap dan melihat kebaikan Tuhan. Ini adalah perintah. Perintah untuk menikmati Tuhan. Marilah kita rasakan dan nikmati bahwa Tuhan itu baik adanya. Pemazmur mengatakan bahwa kasih setia Tuhan lebih baik daripada hidup. Tuhan adalah bagianku. Dan satu hal yang paling mengesankan adalah Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setianya. Kasih setia Tuhan atau biasa disebut dengan hesed adalah kasih Tuhan terhadap umat perjanjianNya. Tuhan adalah Tuhan perjanjian yang setia dengan umat perjanjianNya.
Tuhan itu baik. Tuhan itu setia. Tuhan itu kasih. Tuhan itu bijaksana. Kita harus menikmati semuanya ini. Kita harus menikmati anugerah Tuhan.
Marilah kita dengan iman dan inderawi kita menikmati anugerah Tuhan !

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 18 Mei 2007

Read More ....

Hikmat datangnya dari Allah

Hikmat datangnya dari Allah
Refleksi sederhana hikmat dari Daniel 1

Banyak orang mencari hikmat. Banyak orang belajar untuk supaya menjadi pandai. Banyak orang ingin supaya berbijaksana. Banyak orang ingin berpengetahuan. Tetapi darimanakah datangnya bijaksana itu ? Di dalam kitab Daniel, di dalam kerajaan Babilonia banyak orang bijaksana. Babilonia pada saat itu berkuasa. Namun ada 4 orang bijaksana bijaksananya melebihi semua. Bahkan sepuluh kali lebih bijaksana. Mereka adalah Daniel, Hananya, Misael, Azarya. Padahal mereka orang Israel. Mengapa mereka bisa bijaksana ?

Kita hendak mempelajari mengapa mereka bisa bijaksana ?
1.Mereka bisa bijaksana karena mereka takut akan Allah
Amsal mengatakan bahwa takut akan Allah adalah permulaan hikmat. Mereka takut akan Allah dengan menjaga kesucian mereka. Ketika mereka disuruh memakan santapan dari raja maka mereka menolaknnya. Semua itu karena mereka tidak ingin bersekutu dengan yang najis. Mereka menjaga Taurat Tuhan.

2.Allah yang memberkati mereka
Darimana bijaksana berasal ? Bukan sekedar dari belajar ! Pintar dan bijaksana itu berbeda ! Bijaksana berasal dari Tuhan Allah. Dan dikatakan di dalam kitab Daniel bahwa Allah mengaruniakan mereka pengetahuan. Ini adalah pemberian Allah.

Pelajaran dari Kitab Daniel 1
1.Bijaksana adalah dari Allah
Allah adalah sumber bijaksana. Karena itu kita harus mencari bijaksana dari sumber ini.
2.Takut akan Tuhan akan mendatangkan bijaksana
Marilah kita takut akan Tuhan supaya mendatangkan hidup yang bijaksana
3.Anugerah ada yang berkondisi
Dalam hal ini ada anugerah yang berkondisi. Yaitu bila kita elebih mengasihi dan taat kepada Tuhan dan FirmanNya akan membuat kita lebih berbijaksana.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 18 Mei 2007

Read More ....

Wednesday, May 16, 2007

Pelajaran dari kitab Rut

Pelajaran dari Kitab Rut
RUT, NAOMI dan BOAS
Jeffrey Lim

Kitab Rut adalah kisah singkat yang hanya terdiri dari 4 pasal di dalam Alkitab. Tetapi cerita yang berisi narasi yang pendek ini mempunyai pelajaran berharga. Kisah manusia sederhana Rut dan Boas ini ada kaitan dengan kerangka besar rencana Allah di dalam keselamatan.

Kisah ini terjadi ketika jaman hakim-hakim dimana bangsa Israel berbuat sesuka mereka. Periode hakim-hakim adalah salah satu periode yang kacau di dalam sejarah bangsa Israel semua itu karena satu hal yaitu mereka tidak ada pemimpin yang rohani. Pada saat yang kacau ini ada kelaparan di tanah Israel. Ketika ada kelaparan ini maka Elimelekh dan isterinya Naomi pergi ke Moab. Mereka pergi ke Moab adalah satu keputusan yang salah karena di dalam kitab Taurat dikatakan bahwa jangan bergaul dengan orang Moab. Moab adalah musuh orang Israel dan mereka banyak menyembah berhala.
Pelajaran : Jangan bergaul dengan orang fasik
Mereka akhirnya pergi ke Moab. Dan Kitab dari rut menceritakan bahwa cerita ini adalah cerita pergi dan pulang kembali. Di dalam Alkitab banyak cerita seperti ini yaitu Abraham pergi ke Mesir karena kelaparan dan kembali kemudian. Seluruh keluarga Israel kembali ke Mesir karena kelaparan dan kembali ke tanah mereka di dalam keluaran. Kemudiasn di dalam sejarah Israel pergi ke pembuangan dan kemudian kembali ke tanah perjanjian. Yesus menceritakan mengenai anak yang hilang yang pergi dan kemudian kembali. Cerita Alkitab adalah cerita manusia yang pergi dan kembali.
Di Moab, kemudian ternyata Elimelekh dan kedua orang anaknya mati meninggalkan Naomi dan 2 janda yaitu Rut dan Orpa. Di dalam hal ini Naomi menjadi sedih sekali sampai dia menamakan dirinya “pahit”. Naomi begitu sedih dan merasa kosong. Kadang peristiwa di dalam hidup diijinkan Tuhan kita mengalami kepahitan. Tetapi Puji Tuhan ketika Tuhan memberikan berkat dan memulihkannya.
Kemudian di dalam Rut 1:6, Tuhan menolong umatNya dan memberikan mereka makanan. Tuhan adalah Tuhan yang beranugerah, baik dan penuh rahmat kepada umatNya di dalam periode hakim-hakim yang penuh kekacauan. Kita melihat bahwa Allah bertindak bagi umatNya dan Naomi kembali ke tanah perjanjian karena apa yang Allah lakukan.
Pelajaran : Anugerah Allah ada pada umatNya. Tuhan tidak membiarkan umatNya.
Ketika hendak pulang ke rumah, Orpa akhirnya tidak pergi. Mencari suami di Moab lebih mudah tetapi di Israel akan sangat sulit. Naomi juga tidak dapat menyediakan mereka suami lagi di dalam usia tuanya. Tetapi Rut berjanji untuk diam bersama dengan Naomi dan memegang Allahnya Naomi. Rut datang dan menerima berkat Allah.
Di dalam hal ini ada pelajaran bahwa Naomi yang adalah umat Israel tetapi gagal mengerti kebaikan Allah dan juga anugerah Allah dimana dia menamakan dirinya mara. Tetapi Rut menyadari kebaikan dan anugerah Allah lebih daripada Naomi.
Sejenak kita melihat di dalam Rut pasal 1, Allah mengontrol segala sesuatu. Rut melihat hal ini dan Naomi juga melihat hal ini. Rut berkata dan berkomitmen bahwa Allah akan menghukum Rut jika dia meninggalkan Naomi. Naomi tahu bahwa Allah juga mengontrol segala sesuatu. Dia mengatakan bahwa Tuhan yang maha kuasa terlah melakukan banyak yang pahit. Tuhan memulangkan Naomi dengan tangan kosong.
Namun antara Rut dan Naomi ada perbedaan sikap. Rut bersikap positif dan aktif terhadap masa depan. Naomi bersikap negatif dan pasif terhadap masa depan.
Di dalam perkataan Naomi, dia percaya bahwa dia sudah mengalami disiplin yang berat dari Tuhan Allah. Dia dan keluarganya sudah pergi ke Moab yaitu tanah musuh untuk mencari makan. Mereka meninggalkan berkat Allah dan mereka sekarang kembali tanpa suami dan anak-anak – kosong dan miskin
Pelajaran : Tidak mengikuti Firman Tuhan merugikan diri sendiri.
Tetapi Rut disisi yang lain hendak datang kepada Allah yang mengambil suaminya. Dia hendak datang kepada sumber berkat dan bukan melihat berkat yang hilang. Dia setia kepada Naomi dan hendak mengabdi kepada Allahnya Naomi. Ini dikontraskan dengan kepahitan Naomi. Naomi pahit dan sulit menerima realitas ketika datang penderitaan. Rut dengan besar hati menerima realitas dan punya pengharapan. Bahkan Rut bekerja dan produktif. Dia optimis akan masa depan karena dia melihat Tuhan.
Pelajaran : Sikap hidup terhadap penderitaan dan Allah.
Kemudian muncul satu tokoh yaitu Boas. Boas adalah famili dari Elimelekh yang kaya dan juga baik dan ramah. Ketika Boas datang kepada pegawainya dia menyebut nama Allah Yahweh di dalam bibirnya dan dia memberkati pekerja dengan nama Yahweh dan mereka berespon dengan ramah. Ini berarti Boas bukan saja seorang yang kaya tetapi seorang yang saleh dan orang Israel yang menghargai Yahweh di dalam percakapannya dan juga di dalam menjalankan bisnisnya.
Pelajaran : Kita harus membawa Tuhan bahkan di dalam hidup pekerjaan kita. Kita adalah bekerja untuk Tuhan.
Boas adalah seorang yang saleh karena melakukan Firman Tuhan. Alkitab di dalam kitab Taurat memerintahkan orang Israel untuk berlaku baik kepada orang asing. Dalam hal ini Boas juga melakukan hal itu. Alasannya adalah karena Allah sendiri menyediakan dan mempunyai belas kasihan kepada orang asing dan memerintahkan umatNya untuk melakukan hal itu. Alasan Boas menolong Rut juga karena apa yang Rut lakukan kepada Naomi. Boas seorang yang saleh juga ditunjukkan dengan sikapnya yang memerintahkan para pegawainya untuk tidak menggangu Rut.
Bila kita membandingkan antara Boas dan Rut maka Boas adalah model orang yang saleh dan Rut adlaah model dari tanggung jawab dan pekerja keras. Rut miskin tetapi dia tidak mengemis atau mencuri. Dia meminta permisi untuk memungut dan mengumpulkan jelai dan ketika diperbolehkan maka dia bekerja setiap hari. Dia melakukan ini bukan saja untuk dirinya tetapi untuk Naomi. Dia merawat Naomi. Ketika melakukan pekerjaannuya maka Rut membawa hasilnya kepada Naomi.
Pelajaran : Tanggung jawab kepada keluarga
Pelajaran : Kerajinan ketika miskin
Kemudian cerita terus berlanjut dimana Naomi mengenal Boas sebagai penebusnya ( goel ) yaitu kerabat dekat.
Dibalik kebaikan dari Boas adalah kebaikan Yahweh. Naomi yang berpikir dirinya dibawah kutuk ilahi sekarang melihat dirinya sebagai objek dari berkat ilahi. Yahweh sudah mendisiplinkan dia tetapi tidak meninggalkannya. Kalau kita mempelajari karakter Allah. Dia adalah Allah yang kasih dan setia. Karakter Tuhan terhadap orang asing adalah belas kasihan. Melalui Boas yang saleh dan kaya maka Tuhan memelihara Rut dan Naomi dengan menyediakan makanan bagi mereka.
Pelajaran : Tuhan memakai orang lain untuk memberkati kita.
Karena merasakan berkat Tuhan, Naomi kembali disegarkan. Pandangan dia yang pesimis menjadi hilang. Naomi sekarang yang menjadi aktif dan inisiatif. Kali ini Rut diutus Naomi. Misinya adalah untuk mendapatkan Boas sebagai suami Rut dan Naomi memberikan perintah bagaimana melakukan hal itu. Sebagai orang asing, Rut bergantung sepenuhnya kepada Naomi untuk melakukan sesuai dengan etiket yang benar. Rut tidak mengerti kenapa Boas adalah prospek menikah yang baik tetapi dia melakukan apa yang Naomi katakan. Menyingkapkan kaki adalah sebuah undangan halus untuk hubungan intim atau pernikahan.
Kita tidak mengerti konteks budaya waktu itu dan bisa menganggap bahwa Rut perempuan yang tidak benar. Tetapi Alkitab tidak menyatakan demikian. Ini adalah paradigma budaya.
Ketika Boas bangun maka Rut mengatakan apa yang dikatakan Naomi dan perkataannya sudah dipilih. Disini Rut mengatakan bahwa dia adalah hambanya Boas bukan lagi orang asing. Dari perkataan Rut ingin menyatakan kepada Boas sebagai penebusnya untuk menebus dia. Permintaan Rut “Spread the corner of your garment over me” adalah permintaan untuk pernikahan. Atau lebih literal adalah “Kiranya sayapmu melindungi aku”.
Di dalam pasal 2:12, Boas memberkati Rut dengan nama Yahweh dimana Rut berlindung di sayapNya. Sekarang Rut meminta Boas untuk menterjemahkan perkataan salehnya kepada tindakan. Rut meminta Boas untuk menjadi pelindungnya dengan mengambil dia menjadi isterinya.
Kita harus mengerti konteks budaya waktu itu bahwa Taurat memerintahkan bahwa ada hukum untuk pemeliharaan keluarga. Jika seorang saudara meninggal maka isterinya harus diteruskan oleh saudara kandungnya supaya namanya tidak hilang dari Israel. Jika tidak ada saudara kandung maka kerabat lelaki terdekat yang meneruskannya.
Kemudian kita belajar lagi kesalehan dari Boas dari Rut 3:6-14
Boas adalah seorang yang menjaga nama baik dari Rut dan dia tidak berharap Rut sudah mengunjunginya.
Kemudian Boas menyatakan keinginannya untuk menikahi Rut. Namun tidak langsung happy ending. Ternyata ada halangan yaitu ada kerabat yang lebih dekat daripada dirinya yang bisa menebus Rut. Dan Boas juga sadar bahwa orang itu juga bisa melihat kebaikan Rut juga dan bisa menikahinya. Kalau begitu Boas harus menyerah.
Tetapi Boas seorang yang agung tidak melakukan praktik yang salah untuk mendapatkan Rut. Hukum dan ada harus berjalan. Masalah ini diluar orang yang saling mencintai. Tetapi Boas percaya kepada providensi Tuhan yang akan menjadi penentu keputusan.
Pikirkan bagaimana karakter Boas. Dia adalah seorang kaya dan berkuasa dimana Rut yang adalah seornag miskin dan janda dan orang asing yang hendak menawarkan dirinya untuk pernikahan. Boas dapat dengan mudah mengambil keuntungan dari Rut tetapi dia tetap menjaga Hukum Taurat. Dia bahkan meletakkan kegembiraannya dengan resiko dan mengatakan kepada Rut bahwa ada penebus lain yang lebih berhak.
Namun Puji Tuhan ternyata orang itu takut membahayakan hartanya maka akhirnya Boas yang mengambil Rut sebagai isterinya.
Pelajaran : Memilih pasangan hidup di dalam kehendak Tuhan dan waktu Tuhan.

Pelajaran lain dari kitab Rut.
Buku Rut adalah adalah panggilan kembali kepada Yahweh yang kesetiaannya dikontraskan dengan ketidak setiaan Israel. Naomi dan keluarganya pergi meinggalkan Tuhan dan tanah perjanjian tetapi ketika dia kembali kepada Yahweh dengan kepahitan dan kosong, Yahweh memberkatinya.
Rut adalah seorang asing tetapi dia memperoleh keselamatan di dalam bangsa Israel karena anugerah Allah. Bahkan melalui seorang janda orang asing dapat melahirkan nenek moyang Daud dan Kristus. Ini adalah rencana Allah yang berhikmat dan luar biasa.
Rut adalah seorang wanita yang rajin, produktif dan setia.
Di dalam literatur Ibrani, kitab Rut adalah setelah Amsal 31.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 16 Mei 2007
Untuk persekutuan Shi Da



Read More ....

Monday, May 14, 2007

Anugerah bersyarat

Anugerah yang bersyarat
Seri renungan harian
Jeffrey Lim

Hidup orang percaya adalah oleh anugerah. Hidup kita diselamatkan karena anugerah Tuhan. Pembenaran kita adalah karena anugerah. Pengudusan kita adalah karena anugerah. Anugerah keselamatan seringkali dianggap sebagai pemberian cuma-Cuma yang tidak bersyarat. Anugerah keselamatan adalah tidak berkondisi. Seringkali kita mengerti anugerah itu tidak berjasa dan tidak bersyarat. Tetapi sebenarnya ada anugerah yang bersyarat. Ada janji yang bersyarat.






Misalnya seseorang hamba Tuhan yang hidup suci akan lebih dipakai berkuasa daripada yang hidup lebih tidak suci. Firman Tuhan juga memberikan pengertian bawa Tuhan memberikan anugerah kepada orang yang rendah hati. Jika kita tidak mengampuni dosa orang lain maka kita tidak diampuni. Bahkan salah satu penghiburan terbesar bagi orang percaya bahwa segala sesuatu mendatangkan kebaikan adalah ada syaratnya yaitu bagi mereka yang mengasihi Tuhan.
Anugerah yang melimpah bagi umat Tuhan ada yang disebut anugerah bersyarat antara lain syaratnya adalah : berharap kepada Tuhan, kasih kepada Tuhan, takut akan Tuhan, Menikmati Tuhan, dll.
Karena itu marilah kita tidak hanya mengingat bahwa anugerah itu tidak bersyarat dan menganggap murah. Marilah kita berjuang untuk anugerah yang bersyarat. Ketaatan kita akan memberikan hasil. Dan marilah kita mengejar anugerah Tuhan.

Anugerah Tuhan itu diberikan kepada orang yang
Mengasihi Tuhan dan AnakNya
Rendah hati
Mendekat kepada Tuhan
Meminta anugerah Tuhan
Takut akan Tuhan
Menikmati Tuhan
Berharap kepada Tuhan
Menunggu Tuhan
Percaya Tuhan
Menjaga perjanjianNya

Marilah kita melakukan hal ini semua !

MRII Taipei
14 Mei 2007
Setelah baca buku Future Grace




Read More ....

Wednesday, May 09, 2007

Kebebasan dan Sukacita

Kebebasan dan Sukacita
Jeffrey Lim

Baca Filipi 1
Kita hendak mempelajari mengenai kebebasan, sukacita dan bagaimana mendapatkannya ?
Kalau kita menyelidiki mood dari setiap surat Paulus, terdapat mood yang berbeda-beda. Kalau kita menyelidiki surat Galatia maka kita menemukan bahwa Rasul Paulus sedang marah kepada Jemaat di Galatia. Di dalam surat di Galatia, Paulus tidak memulai dengan ucapan syukur seperti yang biasa dia lakukan pada jemaat di tempat lain. Tetapi di jemaat Galatia dia memulai dengan kata “aku heran”. Ini surat kepada jemaat di Galatia. Situasi jemaat yang Paulus hadapi juga beragam-ragam. Jemaat di Korintus contohnya adalah jemaat yang paling banyak talenta tetapi banyak perpecahan dan juga banyak masalah moral dan etika. Tetapi ada satu jemaat yang Paulus sangat bersukacita yaitu Jemaat di Filipi.

Keadaan Paulus ketika sedang menulis surat kepada Jemaat Filipi adalah dia sedang berada di dalam penjara. Dia dipenjarakan karena Injil. Bagaimana seseorang yang dipenjarakan merasakannya ? Tetapi mood yang ada pada Paulus adalah sukacita. Dia sangat bersukacita dengan jemaat di Filipi. Tujuan Paulus menulis surat adalah dia ingin bersukacita karena solidaritas mereka dengan dia ketika dia masih berada di penjara. Mereka memperhatikan Paulus. Dan Paulus juga ingin jemaat bersatu dan melayani satu sama lain.
Kalau kita membaca surat Filipi, kita akan menemukan nuansa sukacita dan perhatian dari Paulus. Surat ini menyuarakan ucapan syukur untuk Allah yang sudah memulai pekerjaan baik di Filipi. Allah sudah memulai gereja Filipi dan bekerja di dalamnya. Paulus juga bersukacita karena adanya ikatan spesial antara Paulus dan pembacanya. Adanya kedekatan antara Paulus dengan jemaat di Filipi.
Jadi kalau kita hendak simpulkan salah satu tema utama di dalam kitab Filipi adalah mengekpresikan sukacita dan juga hendak mengekpresikan perhatian Paulus.

Pelajaran sukacita dari kitab Filipi :
Sukacita Paulus yang tidak terikat oleh keadaannya. Jiwanya bebas.

Kita sudah menyelidiki keadaan Paulus yang dipenjara. Di penjara itu bukan sesuatu yang enak. Tidak tahu masa depan. Tidak tahu nasib hidup berapa lama. Sesak secara fisik dan jiwa. Sulit dan menderita.
Dan kita hendak mempelajari bahwa Paulus walaupun dipenjara tetapi jiwanya bebas. Mari kita renungkan apa arti kebebasan itu ? Sebebas apakah kita merasakan ? Kita hendak merenungkan kebebasan dan sukacita.
Merupakan pengalaman yang umum bahwa kita terjebak di dalam banyak situasi hidup. Baik itu pekerjaan, relasi, rumah tangga, kesehatan, keuangan dan banyak dari kita tidak merasakan bebas melakukan apa yang kita ingin lakukan. Kita frustasi dan kita mau bebas. Beberapa situasi yang membatasi adalah karena kesalahan kita sendiri dan kita memilih pilihan yang buruk. Tetapi banyak yang diluar control kita dan ini adalah sesuatu yang mengganggu kita. Misalnya cuaca menghalangi rencana kita. Orang lain membuat kita jatuh. Bis terlambat. Tabrakan di jalan raya. Kesehatan kita memburuk. Sakit penyakit melanda. Ada kelemahan fisik. Ada sesuatu yang menghalangi kita melakukan apa yang kita ingin lakukan.
Banyak orang mendefinisikan kebebasan sebagai ketika tidak ada seseorang ataupun tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi apa yang kita ingin lakukan. Menurut definisi ini, sebebas apakah kita rasakan ?
Kalau kita selidiki bahwa Paulus di penjara dan tidak dapat melakukan apa yang ingin dia lakukan. Tetapi Dia kelihatannya begitu sukacita. Dia bersyukur. Dia memuji Tuhan. Dia bebas. Dia tahu bahwa apa yang terjadi padanya mendatang kebaikan. Dia bahkan bersukacita bahwa injil diberitakan oleh orang lain dengan maksud menjatuhkan dia. Karena Injil tetap diberitakan.
Kalau kita bersama dengan Paulus hari ini dan bisa menanyakan kepada dia maka kita akan menanyakan bahwa :
Mengapa dia sangat yakin bahwa Injil akan diperluas dengan pemenjaraan dia ?
Mengapa dia sangat sukacita ?
Mengapa Paulus sangat mempunyai hati yang besar ?
Mengapa dia bisa yakin bahwa segala sesuatu akan berjalan dengan baik ?
Mungkin kita sendiri berpikir dan mencoba menjawab pertanyaan ini !
Karena dia melakukan Firman Tuhan dan mengetahui Tuhan dengan dekat
Karena Dia bersama dengan Tuhan
Karena Tuhan memberikan dia pengertian
Karena dia percaya bahwa segala sesuatu ada di dalam pemeliharaan Allah dan ada di dalam rencana Tuhan. Dan bahwa segala sesuatu mendatangkan kebaikan.

Mari kita renungkan ide mengenai kebebasan. Paulus mempunyai tujuan yang jelas di dalam hidupnya. Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Hidup adalah semua mengenai Yesus Kristus. Ini mengenal Kristus dan hidup untuk Kristus. Tidak ada seorangpun yang mampu menahan dia untuk hidup bagi Kristus. Tidak perduli apa yang orang lakukan kepada dia, dia masih hidup untuk Kristus. Bagaimana jika orang melemparkan dia ke penjara. Dia masih hidup untuk Kristus. Dia masih bisa mengucap syukur dan berdoa. Dia masih bisa menulis surat. Bagaimana jika yang terburuk dia dibunuh ? Perbuatan ini sekalipun akan memberikan kebaikan kepada Paulus karena dia akan bersama-sama dengan Kristus. Ini adalah situasi yang menang selalu.
Kristus sudah memberikan Paulus ide mengenai kebebasan yang baru. Paulus benar-benar bebas. Jiwanya benar-benar bebas karena hidupnya untuk Kristus. Dia menyadari baik hidup maupun matinya adalah untuk Kristus jadi tidak ada sesuatupun yang membuat dia frustasi. Sesungguhnya dia adalah bebas sejati.
Hidup bagi Kristus adalah sangat jelas di dalam pikiran Paulus yaitu hidup untuk kemajuan Injil Kristus. Kristus hidup mati dan bangkit untuk keselamatan umatNya maka hidup bagi Kristus adalah berarti hidup untuk hal yang sama. Untuk supaya Injil Kristus diberitakan dan untuk kemajuan dan sukacita di dalam iman bagi mereka yang mempercayai Injil. Dan karena ini bukan membangun kerajaan sendiri yang egois maka Paulus bersukacita ketika dia melhat Injil maju karena usaha orang lain. Meskipun bukan dari motivasi yang murni. Paulus tidak berkompetisi. Dia ingin melihat pekerjaan Injil terjadi dimana saja. Jiwanya benar luas dan bebas. Semua untuk Kristus.
Apakah kebebasan sesungguhnya ? Apakah sukacita kita yang sesungguhnya ?
Bagaimana kalau kita sekarang kehilangan kesehatan ? Apakah kita tetap bersukacita ? Bagaimana kalau kita kehilangan pekerjaan ? Apakah kita akan bersukacita ? Bagaimana kalau kita kehilangan materi ? Apakah kita akan tetap bersukacita ? Apakah sukacita kita bergantung pada keadaan kita ?
Saya ilustrasikan 2 orang tokoh dimana kita bisa belajar bahwa mereka tetap bebas walaupun mereka kehilangan sesuatu di dalam hidup mereka :
Fanny Crosby
Wanita ini adalah mencipta 9000 lagu hymne. Dia sudah buta sejak kecil karena kesalahan dari dokter yang membuat dia buta. Tetapi apakah hidupnya dibatasi oleh kebutaannya ? Apakah sukacitanya dibatasi oleh kebutaannya ? Dia tetap bersukacita dan banyak menulis lagi hymne yang baik. Mengapa saya bisa mengatakan dia bersukacita. Karena saya mempelajari hymne-hymnenya berisi banyak sekali pujian yang indah. Walaupun ada pergumulan hidup tetapi adanya kelembutan dan juga penyertaan Tuhan. Adanya kedinamisan di dalam lagu-lagunya.
Misalnya : To God be the Glory, Blessed Assurance, Safe in the arms of Jesus, Close to Thee, Jesus Keep me near the Cross.
Hidup Fanny Crosby walaupun buta tetap bebas dan ada sukacita. Sukacita dia tidak dibatasi oleh kebutaan dia. Bahkan dia dapat menjadi saluran berkat. Hidup bagi dia adalah Kristus. Dilukiskan di dalam Blessed Assurance.

Wanita kedua adalah Joni Eareckson Tada
Wanita ini adalah wanita yang pandai tetapi dia lumpuh seluruh tubuh karena dia melompat ketika diving dan akhirnya kena karang. Dia Cuma bisa menggerakkan kepalanya saja. Padahal dia seorang wanita yang lumayan cantik dan banyak bakat. Pada mulanya dia ingin bunuh diri terus. Dia diputuskan oleh pacarnya. Dia merasa hidupnya tidak berguna dan bergantung kepada orang lain. Bahkan ke toilet aja harus ditolong sama orang lain. Tetapi perempuan ini dengan pergumulan hidupnya bisa tabah. Dan dia terus bergumul dengan Tuhan. Walaupun seluruh tubuhnya lumpuh tapi dia belajar melukis dan bisa melukis dengan mulut. Akhirnya toh dia menyadari bahwa Tuhan masih memberikan banyak talenta di dalam diri dia. Dia masih bisa membuat buku. Masih bisa berpikir. Dia ada semangat hidup kembali dan dia akhirnya menjadi presiden orang-orang disable. Dia menulis buku autobiographynya. Dia juga menulis buku mengenai Suffering yaitu When God weep. Ketika Allah meratap.
Tetapi wanita ini tetap bisa antusias dan kembali menemukan semangat hidup. Dia bisa menjadi berkat bagi banyak orang dan tidak dibatasi oleh limitasi fisiknya. Dia tidak dibatasi oleh kelumpuhannya. Dia tetap bisa jadi berkat. Karena dia tahu bahwa hidup adalah Kristus. Hidup untuk Tuhan. Maka dia bebas. Dia bisa sukacita. Dan hidupnya adalah hidup yang diberkati.

Sebenarnya saya masih bisa mengambil banyak contoh dari banyak orang. Misalnya pendeta gereja underground di Guang Zhou yang bernama Samuel Lamb. Dia sudah seringkali masuk penjara. Dia sudah seringkali dianiaya. Bahkan ketika dia dipenjara istrinya sudah meninggal. Dia tidak bertemu dengan isterinya. Tetapi jiwa dia tetap bebas. Dia tetap mengabarkan injil. Jiwa dia tidak dibatasi oleh kehilangan isterinya. Dan Jiwa dia tidak dibatasi andaikata dia musti dipenjara. Dia terus mengabarkan Firman Tuhan dan jemaatnya terus bertambah seiring dengan pemenjaraannya. Waktu saya dan ci Lina menjumpainya. Dia sangat sukacita dan bersaksi. Dia memberikan kita buku-buku dan ada yang menarik yaitu mengenai sukacita. Buku ini saya berikan pada kalian

Ada juga tokoh lain yang menderita yang terus keluar masuk penjara. Dia adalah John Bunyan. John Bunyan bukan seorang akademis. Tetapi dia seorang pendeta yang mengabarkan Injil. Dia terus memberitakan Injil dijalan-jalan dan ditangkap. Tetapi keluar penjara terus memberitakan Injil. Dan dia kembali dipenjarakan. Sampai beberapa kali selama hidupnya dia mengalami masa panjang di penjara. Tetapi bebannya adalah terus mengabarkan Injil. John Bunyan ini banyak mengalami penderitaan tetapi dia bersukacita. Dia menulis buku Pilgrim Progress. Buku yang sangat terkenal yang melukiskan pergumulan hidup seorang Kristen. John Bunyan diakui sebagai seorang puritan. Dia boleh menjadi berkat bagi kemuliaan nama Tuhan dan jiwanya bebas walaupun dipenjara. Dia tahu bahwa sukacitanya adalah melayani Tuhan.
Sampai sini kita sudah mempelajari mengenai sukacita dan kebebasan. Inti dari sukacita dan kebebasan adalah menyadari bahwa hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Bahkan karena hidup bagi Kristus maka penderitaan di dalam dunia ini tidak menjadi beban bahkan dengan banyaknya penderitaan menerima banyak penghiburan dari Tuhan.
Masih ada pelajaran sukacita lain dari kitab Filipi
Kunci untuk mengalami sukacita adalah mengucap syukur. Menghitung berkat-berkat Tuhan. Dalam hal ini Paulus ketika dia sedang di penjara masih terus mengucap syukur buat jemaat di Filipi. Dia terus mengucap syukur kepada Allah. Orang yang suka mengucap syukur maka akan mengalami sukacita karena dia selalu mengkaitkan hidupnya dengan berkat Allah. Dia tidak akan merasa kekurangan. Malahan berkelebihan selalu. Mengucap syukur membuat hidup limpah.
Kemudian kunci lain mengalami sukacita adalah dengan memperhatikan orang lain. Paulus mengucap syukur dan mengingat jemaat di Filipi. Dia bersukacita melihat Injil bertumbuh di dalam jemaat Filipi. Orang yang suka melihat orang lain maju akan bersukacita ketika orang yang dikasihinya menjadi maju. Demikian juga hati Paulus bukan untuk hidupnya sendiri. Dia bersukacita kalau ada kemajuan di dalam jemaat di Filipi. Dia bersukacita sekali karena dia betul-betul care dengan jemaat Filipi.
Kunci lain mengalami sukacita adalah dengan persekutuan. Hidup Paulus bukan saja memperhatikan jemaat di Filipi tetapi juga mempunyai persekutuan dengan mereka. Jadi ada ikatan kasih diantara mereka. Dia tidak hidup seorang diri. Dia ada di dalam keluarga Allah.
Bahkan Paulus di dalam surat Filipi ini menuliskan satu hal mengenai doktrin gereja dan juga mengenai persekutuan yang sangat indah yaitu :
“Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra, dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku ini : hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri. Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya snediri, tetapi kepentingan orang lain juga.. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat pula dalam Kristus Yesus”

Sukacita di surat lainnya.
Di dalam surat 1 Tesalonika, Paulus menulis supaya kita bersukacitalah senantiasa. Orang Kristen adalah orang yang harus bersukacita dan menikmati anugerah Tuhan. Tujuan hidup adalah memuliakan Tuhan dan menikmatiNya. Enjoy Him forever. Ini bukan teologi kesuksesan atau prosperity gospel. Tetapi teologi yang harus kita anut adalah keseimbangan antara teologi salib dan teologi kenikmatan.
Di dalam buku Desiring God menggambarkan : “Christian Hedonism”
Di dalam surat Galatia melukiskan bahwa buah roh adalah sukacita. Jadi kita harus bersukacita dan sukacita menunjukkan buah roh.

Pelajaran hari ini :
Mari kita bersukacita dan bebas tidak tergantung kepada keadaan kita
Kita mengucap syukur
Kita mengingat orang lain
Kita bersekutu di dalam gereja
Kita menikmati sukacita di dalam Tuhan
Kita harus berbuah roh

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou,
30 April 2007
Pada waktu perpisahan di Zhong Da

Read More ....
Powered By Blogger

LIMPINGEN BLOG