Seringkali kita mendengar argumen agamawi mengapa seseorang harus berbuat baik ? Yaitu supaya orang yang berbuat baik masuk ke dalam surga. Kemudian kalau kita mengerti secara lebih jelas pengertian ini maka pengertian surga disini adalah kehidupan di masa depan. Kalau kita ganti kata “surga” dengan kata “hidup yang kekal” maka pengertian hidup yang kekal dimulai di masa depan dan bukan dimasa sekarang. Argumennya karena hidup sekarang ini adalah hidup yang sementara dan kita toh akan mati. Hidup sekarang ini adalah hidup yang terbatas dan fana. Jadi hidup yang kekal bukan dimulai di masa ini tetapi dimasa depan.
Pengertian ini sepertinya kelihatan sesuai persis dengan tepat seperti apa yang Alkitab katakan bahwa hidup yang kekal itu di masa yang akan datang belaka. Ada beberapa ayat yang mengatakan :
“Dan setiap orang yang karena namaKu meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan menerima hidup yang kekal.” ( Matius 19:29 )
Di dalam ayat ini pengertiannya sepertinya orang yang meninggalkan segala sesuatunya dan mengikut Yesus akan mendapatkan berkat ganda yaitu di masa hidup ini dan akan menerima hidup yang kekal di masa depan. Hidup yang kekal diletakkan di dalam akhir kalimat. Hidup yang kekal sepertinya di masa depan belaka.
“Dan mereka ini akan masuk ke tempat yang siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal” ( Matius 25:46 )
Ayat berbicara mengenai penghakiman terakhir diaman Anak Manusia datang dan menghakimi semua orang. Di dalam ayat ini pengertian ini sepertinya hidup yang kekal hanya berarti hidup masa depan bagi orang benar yang dikontraskan dengan siksaan yang kekal bagi orang yang jahat.
“Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” ( Yoh 4:14 )
Ayat indah ini mengatakan bahwa siapa yang datang kepada Yesus Kristus dan minum air yang diberikanNya tidak akan haus lagi untuk selama-lamanya. Air itu akan menjadi mata air di dalam dirinya yang terus memancar sampai kepada hidup yang kekal. Seseorang yang datang kepada Yesus Kristus dan minum air yang diberikanNya di dalam dirinya terus memancar kehidupan sampai hidup yang kekal. Ini berarti ada kesinambungan masa kini dan masa depan. Kata untuk selama-lamanya dimulai dari masa kini sampai masa depan. Tetapi di dalam ayat ini hidup yang kekal diletakkan pada akhir dan kalau ditafsirkan dalam pengertian yang sama maka hidup yang kekal itu di masa depan belaka.
Pengertian bahwa hidup yang kekal adalah hidup di masa datang belaka adalah pengertian yang sepertinya umum ditengah-tengah kita tetapi sesungguhnya pengertian ini tidak terlalu tepat. Tentunya kita tidak menyangkali bahwa ada aspek hidup yang kekal di masa depan. Alkitab sendiri mengatakan pada ayat-ayat diatas. Tetapi pengertian Alkitab yang kaya dan limpah itu bukan berbicara mengenai hidup yang kekal hanya pada masa yang akan datang. Dengan kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia dan dengan kematian dan kebangkitanNya maka yang kekal masuk ke dalam kesementaraan. Ini pengharapan bagi umat manusia di dalam kesementaraan mencicipi hidup yang kekal. Sebab yang kekal itu hadir bersama-sama dengan kita. Hidup yang kekal dimulai dari sekarang semenjak kita menerima Tuhan Yesus.
Saya akan mencoba menunjukkan sisi lain ayat-ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa hidup yang kekal bukan saja hidup di masa depan tetapi hidup di masa sekarang juga dengan percaya kepada Tuhan Yesus. Pada kesempatan ini saya akan mencoba menggali dari beberapa ayat Alkitab berdasarkan pengertian grammar dan tense Alkitab sendiri. Kita akan melihat pengertian dari beberapa ayat supaya memperjelas pengertian semuanya.
Mari kita coba teliti apa itu hidup yang kekal di dalam Alkitab?
Akitab mengatakan :
“Inilah hidup yang kekal; itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Kau utus” ( Yoh 17:3 )
Di dalam ayat ini kita dapat melihat bahwa hidup yang kekal itu dikaitkan dengan pengenalan akan Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus. Pengenalan bukan hanya pengenalan secara data fakta tetapi di dalam bahasa Alkitab pengenalan itu berkaitan dengan relasi. Di dalam Perjanjian Lama, kata mengenal ( yada ) itu berkaitan dengan memilih, menetapkan dan juga berelasi. Adam mengenal Hawa lalu Hawa mengandung. Kata ini memakai kata ( Yada ) dan diterjemahkan dengan Adam bersetubuh dengan Hawa. Dan di dalam konteks lain dipakai ketika Allah memilih umatNya kata yang dipakai adalah yada. Di dalam bahasa Alkitab baik PL maupun PB, mengenal berkaitan dengan berelasi. Dalam ayat ini kata yang dipakai adalah ginosko.Hidup yang kekal dikaitkan dengan mengenal ( berelasi ) dengan Allah. Kapan orang percaya mengenal Allah yang benar dan Yesus Kristus ? tentunya dimasa sekarang ini. Tetapi ayat ini mungkin belum menjelaskan dengan terang apakah hidup yang kekal itu di masa depan belaka atau juga dimasa sekarang. Paling sedikit secara logis kita tahu bahwa mengenal Allah itu tentunya dimulai dari masa sekarang. Mari kita teruskan ke ayat-ayat yang lain.
“Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” ( Yoh 3:15-16 )
Ayat ini biasanya dikenal ayat favorit sekolah minggu dan ayat yang melukiskan kasih Allah yang besar dimana Dia mengutus AnakNya Tuhan Yesus Kristus supaya yang percaya kepadaNya diselamatkan. Ayat ini juga seringkali dipakai di dalam penginjilan bahwa Allah mengasihi anda dan kalau anda menerima dan percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka anda akan diselamatkan. Di dalam ayat ini ada beberapa kata yang hendak kita gali sesuai dengan grammar dan tense-nya. Kata kerja mengasihi memakai tense aorist dan diterjemahkan dalam bahasa inggris loved. Pengertian Aorist berarti tindakan ini adalah tindakan satu kali di masa lampau bukan berulang kali. Ini merujuk kepada pemberian Yesus Kristus yang sekali dan dijelaskan dengan kata mengaruniakan yang memakai kata kerja aorist juga yang berarti satu kali diberikan. Kemudian syarat orang bisa menerima hidup yang kekal disana dikatakan adalah orang yang percaya kepadaNya. Percaya disini menggunakan tense participle present active. Participle berarti kata ini bersifat kata kerja dan juga kata sifat. Present active berarti terjadi pada masa sekarang secara kontinuitas. Percaya berarti bukan satu kali percaya tetapi secara kontinuitas menjadi kebiasaan untuk percaya. Dan yang menarik ini adalah kata yang akan kita bahas terakhir yaitu kata beroleh hidup yang kekal. Kata beroleh itu menggunakan tense present active subjunctive. Beroleh itu berarti di masa sekarang karena present active. Sesuai dengan grammar maka hidup yang kekal itu diperoleh dimasa sekarang karena menggunakan tense present.
“Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” ( Yoh 5:24 )
Di dalam ayat ini kita melihat bahwa sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup dikaitkan juga dengan hidup yang kekal. Dari konteks kita bisa melihat dengan jelas bahwa hidup yang disebutkan pindah dari hidup ke dalam maut itu adalah hidup yang kekal itu sendiri. Secara grammar kita melihat kata mendengar perkataanKu, kata mendengar menggunakan tense participle present active. Percaya juga menggunakan tense participle present active. Participle seperti dijelaskan diatas berarti kata ini bersifat kata kerja dan juga kata sifat. Present active berarti terjadi pada masa sekarang secara kontinuitas. Berarti orang yang diselamatkan adalah orang yang terus menerus mendengar perkataan Tuhan Yesus dan percaya kepada Bapa yang mengutusNya. Dan yang menarik adalah kata yang akan kita bahas terakhir yaitu kata ia mempunyai hidup yang kekal. Kata mempunyai ini menggunakan tense present active indicative. Arti present active indicative menjelaskan tense present yang terjadi di masa sekarang. Kata ini menjelaskan proses yang terus menerus berlangsung. Jadi karena tense yang dipakai adalah present maka mempunyai hidup yang kekal ini sudah dimulai dari masa sekarang.
“Sebab inilah kehendak Bapa-ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir jaman” ( Yoh 6:40 )
Di dalam ayat ini menarik bahwa kata beroleh hidup yang kekal, kata beroleh-nya menggunakan tense present active subjunctive. Tense Present berarti masa sekarang. Dan di dalam ayat ini ketika hidup yang kekal diperoleh di masa sekarang dikontraskan dengan dibangkitkan Tuhan Yesus pada akhir jaman.
“Aku berkata kepadaku : sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal” ( Yoh 6:47 )
Ayat ini sama dengan yang diatas. Percaya menggunakan tense participle present active. Mempunyai menggunakan tense present active indicative. Perhatikan semua tensenya menggunakan present.
Dari banyak ayat di atas kita melihat pengertian Alkitab lebih limpah bahwa hidup yang kekal bernuansa dari masa sekarang hingga sampai masa depan. Ada kesinambungan hidup kekal dari masa sekarang sampai masa depan. Ada relasi dan korelasi antara hidup kekal di masa sekarang dan masa depan. Ada kontinuitas dan juga ada diskontinuitas antara hidup kekal di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Ada already but not yet. John Calvin di dalam pengajarannya mengenai meditasi kehidupan yang masa depan hendak mengkaitkan kesalehan di masa kini dengan perenungan masa depan.
Saya akan menutup perenungan singkat ini dengan penggalian ayat Alkitab dari Yoh 10:27-28
"Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku" ( Yoh 10:27-28 )
Kita sebagai domba-domba Tuhan mendengarkan suara Tuhan bukan hanya sekali tetapi secara terus menerus sebagai kebiasaan karakter kita ( kata mendengarkan menggunakan tense present active indicative ). Tuhan juga mengenal kita secara terus menerus ( kata mengenal menggunakan tense present active indicative ). Kita mengikut Tuhan juga bukan hanya sekali tetapi secara terus menerus sebagai kebiasaan karakter kita ( kata mengikut menggunakan tense present active indicative juga ). Dan Tuhan Yesus memberikan hidup yang kekal kepada kita mulai dari sekarang sampai selama-lamanya secara proses terus menerus ( kata memberikan juga menggunakan tense present active indicative ). Dan bersyukur bahwa jaminan Tuhan bahwa kita pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya. Disini bukan hanya tidak akan binasa tetapi ada penekanan pasti. ( kata pasti tidak akan binasa menggunakan subjunctive dan berarti penekanan bahkan tidak ada kemungkinan sama sekali untuk binasa. Kita dapat membayangkan penekanan itu dengan adanya kata tidak sebanyak dua kali yang diterjemahkan menjadi pasti tidak akan binasa ). Ini adalah jaminan keselamatan. Bahkan ditekankan.
Puji Syukur kepada Tuhan !
Jeffrey Lim
13-4-2013
Pengertian ini sepertinya kelihatan sesuai persis dengan tepat seperti apa yang Alkitab katakan bahwa hidup yang kekal itu di masa yang akan datang belaka. Ada beberapa ayat yang mengatakan :
“Dan setiap orang yang karena namaKu meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan menerima hidup yang kekal.” ( Matius 19:29 )
Di dalam ayat ini pengertiannya sepertinya orang yang meninggalkan segala sesuatunya dan mengikut Yesus akan mendapatkan berkat ganda yaitu di masa hidup ini dan akan menerima hidup yang kekal di masa depan. Hidup yang kekal diletakkan di dalam akhir kalimat. Hidup yang kekal sepertinya di masa depan belaka.
“Dan mereka ini akan masuk ke tempat yang siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal” ( Matius 25:46 )
Ayat berbicara mengenai penghakiman terakhir diaman Anak Manusia datang dan menghakimi semua orang. Di dalam ayat ini pengertian ini sepertinya hidup yang kekal hanya berarti hidup masa depan bagi orang benar yang dikontraskan dengan siksaan yang kekal bagi orang yang jahat.
“Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” ( Yoh 4:14 )
Ayat indah ini mengatakan bahwa siapa yang datang kepada Yesus Kristus dan minum air yang diberikanNya tidak akan haus lagi untuk selama-lamanya. Air itu akan menjadi mata air di dalam dirinya yang terus memancar sampai kepada hidup yang kekal. Seseorang yang datang kepada Yesus Kristus dan minum air yang diberikanNya di dalam dirinya terus memancar kehidupan sampai hidup yang kekal. Ini berarti ada kesinambungan masa kini dan masa depan. Kata untuk selama-lamanya dimulai dari masa kini sampai masa depan. Tetapi di dalam ayat ini hidup yang kekal diletakkan pada akhir dan kalau ditafsirkan dalam pengertian yang sama maka hidup yang kekal itu di masa depan belaka.
Pengertian bahwa hidup yang kekal adalah hidup di masa datang belaka adalah pengertian yang sepertinya umum ditengah-tengah kita tetapi sesungguhnya pengertian ini tidak terlalu tepat. Tentunya kita tidak menyangkali bahwa ada aspek hidup yang kekal di masa depan. Alkitab sendiri mengatakan pada ayat-ayat diatas. Tetapi pengertian Alkitab yang kaya dan limpah itu bukan berbicara mengenai hidup yang kekal hanya pada masa yang akan datang. Dengan kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia dan dengan kematian dan kebangkitanNya maka yang kekal masuk ke dalam kesementaraan. Ini pengharapan bagi umat manusia di dalam kesementaraan mencicipi hidup yang kekal. Sebab yang kekal itu hadir bersama-sama dengan kita. Hidup yang kekal dimulai dari sekarang semenjak kita menerima Tuhan Yesus.
Saya akan mencoba menunjukkan sisi lain ayat-ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa hidup yang kekal bukan saja hidup di masa depan tetapi hidup di masa sekarang juga dengan percaya kepada Tuhan Yesus. Pada kesempatan ini saya akan mencoba menggali dari beberapa ayat Alkitab berdasarkan pengertian grammar dan tense Alkitab sendiri. Kita akan melihat pengertian dari beberapa ayat supaya memperjelas pengertian semuanya.
Mari kita coba teliti apa itu hidup yang kekal di dalam Alkitab?
Akitab mengatakan :
“Inilah hidup yang kekal; itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Kau utus” ( Yoh 17:3 )
Di dalam ayat ini kita dapat melihat bahwa hidup yang kekal itu dikaitkan dengan pengenalan akan Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus. Pengenalan bukan hanya pengenalan secara data fakta tetapi di dalam bahasa Alkitab pengenalan itu berkaitan dengan relasi. Di dalam Perjanjian Lama, kata mengenal ( yada ) itu berkaitan dengan memilih, menetapkan dan juga berelasi. Adam mengenal Hawa lalu Hawa mengandung. Kata ini memakai kata ( Yada ) dan diterjemahkan dengan Adam bersetubuh dengan Hawa. Dan di dalam konteks lain dipakai ketika Allah memilih umatNya kata yang dipakai adalah yada. Di dalam bahasa Alkitab baik PL maupun PB, mengenal berkaitan dengan berelasi. Dalam ayat ini kata yang dipakai adalah ginosko.Hidup yang kekal dikaitkan dengan mengenal ( berelasi ) dengan Allah. Kapan orang percaya mengenal Allah yang benar dan Yesus Kristus ? tentunya dimasa sekarang ini. Tetapi ayat ini mungkin belum menjelaskan dengan terang apakah hidup yang kekal itu di masa depan belaka atau juga dimasa sekarang. Paling sedikit secara logis kita tahu bahwa mengenal Allah itu tentunya dimulai dari masa sekarang. Mari kita teruskan ke ayat-ayat yang lain.
“Supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” ( Yoh 3:15-16 )
Ayat ini biasanya dikenal ayat favorit sekolah minggu dan ayat yang melukiskan kasih Allah yang besar dimana Dia mengutus AnakNya Tuhan Yesus Kristus supaya yang percaya kepadaNya diselamatkan. Ayat ini juga seringkali dipakai di dalam penginjilan bahwa Allah mengasihi anda dan kalau anda menerima dan percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka anda akan diselamatkan. Di dalam ayat ini ada beberapa kata yang hendak kita gali sesuai dengan grammar dan tense-nya. Kata kerja mengasihi memakai tense aorist dan diterjemahkan dalam bahasa inggris loved. Pengertian Aorist berarti tindakan ini adalah tindakan satu kali di masa lampau bukan berulang kali. Ini merujuk kepada pemberian Yesus Kristus yang sekali dan dijelaskan dengan kata mengaruniakan yang memakai kata kerja aorist juga yang berarti satu kali diberikan. Kemudian syarat orang bisa menerima hidup yang kekal disana dikatakan adalah orang yang percaya kepadaNya. Percaya disini menggunakan tense participle present active. Participle berarti kata ini bersifat kata kerja dan juga kata sifat. Present active berarti terjadi pada masa sekarang secara kontinuitas. Percaya berarti bukan satu kali percaya tetapi secara kontinuitas menjadi kebiasaan untuk percaya. Dan yang menarik ini adalah kata yang akan kita bahas terakhir yaitu kata beroleh hidup yang kekal. Kata beroleh itu menggunakan tense present active subjunctive. Beroleh itu berarti di masa sekarang karena present active. Sesuai dengan grammar maka hidup yang kekal itu diperoleh dimasa sekarang karena menggunakan tense present.
“Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” ( Yoh 5:24 )
Di dalam ayat ini kita melihat bahwa sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup dikaitkan juga dengan hidup yang kekal. Dari konteks kita bisa melihat dengan jelas bahwa hidup yang disebutkan pindah dari hidup ke dalam maut itu adalah hidup yang kekal itu sendiri. Secara grammar kita melihat kata mendengar perkataanKu, kata mendengar menggunakan tense participle present active. Percaya juga menggunakan tense participle present active. Participle seperti dijelaskan diatas berarti kata ini bersifat kata kerja dan juga kata sifat. Present active berarti terjadi pada masa sekarang secara kontinuitas. Berarti orang yang diselamatkan adalah orang yang terus menerus mendengar perkataan Tuhan Yesus dan percaya kepada Bapa yang mengutusNya. Dan yang menarik adalah kata yang akan kita bahas terakhir yaitu kata ia mempunyai hidup yang kekal. Kata mempunyai ini menggunakan tense present active indicative. Arti present active indicative menjelaskan tense present yang terjadi di masa sekarang. Kata ini menjelaskan proses yang terus menerus berlangsung. Jadi karena tense yang dipakai adalah present maka mempunyai hidup yang kekal ini sudah dimulai dari masa sekarang.
“Sebab inilah kehendak Bapa-ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir jaman” ( Yoh 6:40 )
Di dalam ayat ini menarik bahwa kata beroleh hidup yang kekal, kata beroleh-nya menggunakan tense present active subjunctive. Tense Present berarti masa sekarang. Dan di dalam ayat ini ketika hidup yang kekal diperoleh di masa sekarang dikontraskan dengan dibangkitkan Tuhan Yesus pada akhir jaman.
“Aku berkata kepadaku : sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal” ( Yoh 6:47 )
Ayat ini sama dengan yang diatas. Percaya menggunakan tense participle present active. Mempunyai menggunakan tense present active indicative. Perhatikan semua tensenya menggunakan present.
Dari banyak ayat di atas kita melihat pengertian Alkitab lebih limpah bahwa hidup yang kekal bernuansa dari masa sekarang hingga sampai masa depan. Ada kesinambungan hidup kekal dari masa sekarang sampai masa depan. Ada relasi dan korelasi antara hidup kekal di masa sekarang dan masa depan. Ada kontinuitas dan juga ada diskontinuitas antara hidup kekal di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Ada already but not yet. John Calvin di dalam pengajarannya mengenai meditasi kehidupan yang masa depan hendak mengkaitkan kesalehan di masa kini dengan perenungan masa depan.
Saya akan menutup perenungan singkat ini dengan penggalian ayat Alkitab dari Yoh 10:27-28
"Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku" ( Yoh 10:27-28 )
Kita sebagai domba-domba Tuhan mendengarkan suara Tuhan bukan hanya sekali tetapi secara terus menerus sebagai kebiasaan karakter kita ( kata mendengarkan menggunakan tense present active indicative ). Tuhan juga mengenal kita secara terus menerus ( kata mengenal menggunakan tense present active indicative ). Kita mengikut Tuhan juga bukan hanya sekali tetapi secara terus menerus sebagai kebiasaan karakter kita ( kata mengikut menggunakan tense present active indicative juga ). Dan Tuhan Yesus memberikan hidup yang kekal kepada kita mulai dari sekarang sampai selama-lamanya secara proses terus menerus ( kata memberikan juga menggunakan tense present active indicative ). Dan bersyukur bahwa jaminan Tuhan bahwa kita pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya. Disini bukan hanya tidak akan binasa tetapi ada penekanan pasti. ( kata pasti tidak akan binasa menggunakan subjunctive dan berarti penekanan bahkan tidak ada kemungkinan sama sekali untuk binasa. Kita dapat membayangkan penekanan itu dengan adanya kata tidak sebanyak dua kali yang diterjemahkan menjadi pasti tidak akan binasa ). Ini adalah jaminan keselamatan. Bahkan ditekankan.
Puji Syukur kepada Tuhan !
Jeffrey Lim
13-4-2013
www.iccccty.com
No comments:
Post a Comment