Latar belakang Mazmur 23
Mazmur 23 yang secara umum terkenal sebagai mazmur favorit bagi gereja Tuhan. Mazmur ini begitu indah karena melukiskan hubungan Tuhan dengan umatNya ( dalam konteks ini Raja Daud ) bagaikan gembala dan domba. Ini suatu metafora yang luar biasa indah . Mazmur 23 ini merupakan Mazmur Pastoral surgawi dari Daud. Mazmur ini merupakan mazmur kepercayaan di dalam konteks ibadah atau ucapan syukur. Dalam lagu yang menarik ini terdapat perenungan dan keindahan puisi yang mengandung makna spiritual yang dalam. Realita dan gambaran rohani ini perlu diperhatikan terutama di dalam dunia yang penuh dosa dan penderitaan. Di dalam Mazmur 23 ada unsur iman percaya, hubungan relasi intim dengan Tuhan, mengenal Tuhan, pemeliharaan Tuhan, perlindungan Tuhan, berkat Tuhan, penyertaan Tuhan, kedamaian, ketenangan, kelimpahan anugerah.
Posisi Mazmur ini perlu diperhatikan yaitu mengikuti Mazmur 23 yaitu Mazmur Salib yang berlawanan dan tidak ada padang rumput hijau, air yang tenang. Setelah membaca “Allahku, Allahku mengapa engkau meninggalkan aku ?” tiba pada kalimat “Tuhan adalah gembalaku”.
Latar belakang penulis Mazmur 23
Daud adalah seorang yang dekat dengan Tuhan. Tuhan sendiri menyebut nama Daud ( dwI+d ) sebagai a man after God’s heart. Pribadi Daud adalah seorang yang pemberani dimana sewaktu kecil dia sudah mengalahkan singa. Hidup Daud berada di konteks peperangan dan penuh pergumulan kekerasan. Sewaktu muda Daud sudah berperang melawan Goliat yang raksasa ( 1 Sam 17 ). Akibat keberhasilannya Saul membenci Daud dan ingin membunuhnya ( 1 Sam 18:11 ). Saul menyerang Daud beberapa kali sehingga Daud melarikan diri ( 1 Sam 19 ). Betapa mengerikan dan menakutkan seorang muda dikejar-kejar oleh pasukan kerajaan. Daud sampai berpura-pura gila karena takut dibunuh ( 1 Sam 21:10 ). Dia terus melarikan diri bersembunyi ke gua, padang gurun yaitu di tempat-tempat sulit. Hidup Daud penuh dengan peperangan dengan orang Gesur, Girzi dan Amalek ( 1 Sam 27 ). Setelah Daud jadi raja juga hidupnya masih dalam peperangan. Peperangan dengan Isyboset ( 2 Sam 2 ), dengan orang Yebus (2 Sam 5 ), dengan orang Filistin ( 2 Sam 5 ), dengan banyak suku ( 2 Sam 8 ), dan dengan bani Amon dan orang Aram ( 2 Sam 10 ). Singkatnya hidup Daud adalah hidup yang berjuang, berperang dan hidup yang keras bahkan sampai anaknya sendiri Absalom ingin membunuhnya dan mengejar Daud.
Mazmur 23 kemungkinan ditulis sewaktu Daud sedang dikejar-kejar oleh Saul. Namun ada yang mengatakan ini adalah Mazmur yang dinyanyikan Daud, karena Allah melepaskannya dari Absalom. Yang jelas Mazmur kepercayaan ini berisi kepastian akan kelepasan yang Tuhan akan sediakan dalam kesulitan terbesar yang dihadapi Pemazmur.
Hidup Daud benar-benar penuh pertentangan dan konflik. Jiwanya pasti banyak bergejolak dan menghadapi banyak pergumulan. Pengalaman secara umum, seseorang yang berada di dalam posisi sulit, tertekan, menderita dan peperangan akan menghasilkan pikiran yang lebih dalam terlebih apabila dikaitkan dengan Tuhan Allah yang Daud sendiri mengalami penggembalaanNya. Maka muncullah banyak mazmur-mazmur indah dan di antaranya Mazmur 23 ini yang sudah menjadi penghiburan bagi banyak umat Tuhan di sepanjang jaman.
Mazmur penggembalaan ( Mazmur 23 ) I. hw"ïhy> is my Shepherd
1. hw"ïhy> adalah gembalaku ( ay 1 )
hw"ïhy> ( Jehovah ) adalah nama Allah yang dipakai dalam konteks Perjanjian dengan umatNya. Tuhan Allah berjanji untuk memelihara umatNya dan menyatakan Dirinya yang penuh dengan kasih, belas kasihan, sabar, setia, dan pengampun ( Kel 34:6-7 ). Tuhan Allah perjanjian adalah Allah yang berelasi dengan umatNya dengan dekat.
Hubungan Allah perjanjian dengan umatNya digunakan metafora yang sangat indah antara relasi ini yaitu gembala dan domba. Umat Tuhan sudah biasa mengenal domba dalam tradisi Ibrani ( Kej 49:24 ) dan juga dalam Ancient Near East. Raja Daud sendiri adalah seorang gembala ( 1 Sam 16:11 ) dan Daud pasti mengenal kebutuhan domba dan perhatian gembala. Adapun tugas seorang Gembala (secara harafiah) diantaranya adalah : Mencari rumput dan air yang tenang untuk dombanya, Melindungi kawanannya dari serangan binatang buas, perampok atau cuaca buruk. Biasanya mereka bersenjatakan tongkat, dan beberapa mahir dalam menggunakan ali-ali, Mencari dan membawa kembali domba yang sesat. Gembala berfungsi sebagai pengarah, pengobat dan pelindung. Gembala yang ideal dalam PL adalah mereka yang kuat, rela berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri. Karakteristik domba itu adalah mudah tersesat, tidak bisa membela diri, lemah, susah mencari jalan pulang tetapi bisa membedakan suara gembalanya. Karakteristik ini menggambarkan keadaan kita manusia. Itu sebabnya Alkitab sering menggambarkan Allah sebagai gembala yang menunjukkan arah dan mengumpulkan domba-domba-Nya.
Jehovah adalah y[iªr((( ( gembalaku ) berarti Jehovah bukan saja Tuhan yang berelasi secara komunal tetapi juga Tuhan berelasi secara individu kepada umatNya. Hubungan antara Allah dan umatNya adalah begitu dekat ( hubungan I and Thou ). Dia berelasi dengan saya. Tuhan adalah penyedia, pemelihara, pelindung dan pembimbingku. Dia peduli, mengawasi, dan menjaga aku. Setiap orang percaya ada di dalam penggembalaan Jehovah yang memelihara maka ia boleh percaya dan punya keyakinan.
Dalam Perjanjian Baru, Kristus mengklaim dirinya adalah gembala yang baik ( Yoh 10:14). Dia menjaga dan memelihara gerejaNya.
2. hw"ïhy> mencukupi dan memuaskanku ( ay 1 )
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. ( ay 1 )
Karena Jehovah adalah gembalaku maka aku tidak kekurangan – I shall not want. Kalimat tidak kekurangan adalah karena akibat dari kalimat pertama. Ketika Tuhan adalah gembalaku maka Dia mampu mengisi kebutuhan hidupku. Ini mengingatkan kepada pemeliharaan Tuhan dalam perjalanan setelah Keluaran dari Mesir ( Ul 2:7 ) : “you have not lacked a thing”. Tuhan yang hatiNya dipenuhi kasih memeliharaku maka aku tidak kekurangan dalam hal-hal yang bersifat sementara ini. Daud berkata dalam Maz 34:10:“Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik”. I shall not want. Bukan saja I do not want tetapi I shall not want. Ini berarti aku puas karena Tuhan gembalaku.
3. hw"ïhy> menyediakanku kebutuhan hidupku ( ay 2 )
Dia membaringkan aku di padang yang berumput hijau; ( ay 2 )
Ini merupakan metafora pimpinan dan pemeliharaan gembala yang membawa dombanya makan. Secara simbolis, Padang rumput hijau adalah Firman Kebenaran yang selalu segar, kaya dan tidak pernah habis yang memberi makan kepada jiwa seperti rumput adalah makanan domba. Sewaktu dengan iman kita percaya beristirahat di dalam janji, kita seperti domba yang berbaring yang menemukan makanan, kedamaian, istirahat, penyegaran, ketenangan dan kepuasan.
4. hw"ïhy> membimbingku ke air yang tenang ( ay 2 )
Dia membimbingku ke air yang tenang ( ay 2 )
Tuhan membimbing. Dia tidak memaksa tetapi membimbing dengan lembut. Air yang tenang melambangkan kedamaian dan peristirahatan ketika Tuhan Allah memimpin kita domba pilihan. Tuhan memberikan peristirahatan di air yang tenang. Tuhan memberikan Sabat untuk beristirahat dan di dalam Kristus umat Tuhan diberikan peristirahatan Sabat ( Ibr 4:1-11 )
5. hw"ïhy> menyegarkan jiwaku ( ay 3 )
Dia menyegarkan jiwaku( ay 3 )
Arti penyegaran jiwa bisa menggambarkan domba yang tercerai yang dibawa di dalam nuansa pertobatan. Seringkali Jiwa manusia dalam pergumulan di dunia berdosa berada dalam penderitaan, dukacita, letih dan lesu. Tetapi Jehovah menyegarkan jiwa umatNya. Dia membangkitkan jiwa yang letih, menyucikan jiwa yang berdosa, menguatkan jiwa yang lemah. Daud berkata “Taurat Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa” ( Maz 19:8 ). Ini berarti bukan sekedar penyegaran tetapi juga pembaharuan rohani. Jiwaku biasanya berarti “hidupku” atau “diriku” dan menyegarkan mempunyai makna fisik atau psikologis seperti di dalam Yesaya 58:11, Ratapan 1:11,16,19. Penyegaran domba menggambarkan pembaharuan anak Allah yang berdosa secara spiritual atau sakit secara rohani.
6. hw"ïhy> menuntunku kepada kebenaran ( ay 3 )
Dia menuntunku ke jalan yang benar oleh karena namaNya ( ay 3 )
Jehovah memimpin umatNya untuk mematuhi kebenaran. Paths G>[.m ( plural )
qd menyertaiku di dalam kegelapan ( ay 4 )
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Gadamu dan tongkatmu itulah yang menghibur aku ( ay 4 )
Dari konteks pemeliharaan Tuhan beralih kepada perlindungan Tuhan. Sebagai gembala, Tuhan melindungi dari lembah bayang-bayang maut, bahaya dan musuh.
Penyertaan Jehovah bukan saja di hari terang tetapi juga di hari gelap. Kata lembah bayang-bayang maut secara literal berarti “very deep shadows”. Selain metafora gembala, ini juga diasosiakan dengan peristiwa Keluaran dan mengembara di dalam “deep shadow” of the wilderness ( Yer 2:6 ). Kata lembah bayang-bayang maut menjelaskan bahaya dari padang gurun dimana tempat kematian. Tetapi juga digunakan untuk menjelaskan ancaman kematian ( Ayub 10:21-22 ). Dalam Ayub 38:17, pintu lembah bayang-bayang maut berarti pintu kematian.
Aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku ( ay 4 )
Tetapi pemazmur tidak takut semua ancaman bahaya dan percaya kepada Tuhan karena Tuhan beserta. Penghiburan terbesar bagi umat Allah adalah penyertaan Tuhan. Di dalam bahaya dan kegelapan, terdapat pergantian kata yaitu sebelumnya Daud menyebut Tuhan sebagai orang ketiga tetapi sekarang menjadi orang kedua. Ketika berbicara Tuhan besertaku dengan Kau besertaku berarti berbicara langsung kepada Tuhan yang dekat dan menyertai. Ketika Allah mengirim umatNya dari Mesir ke tanah perjanjian, Dia memberikan janji absolut ( dalam Inggris lebih jelas daripada LAI ) „My presence will go with you, and I will give you rest “ ( Kel 33:14 )
Di saat yang diperlukan penyertaan itu sangat baik. Tuhan Allah bersenjata.
Gembala biasanya memegang gada untuk melindungi dan menghalau binatang buas ( 1 Sam 17:35 ) bersama tongkat untuk memimpin dan mengendalikan domba. Gadamu dan tongkatmu melambangkan alat untuk memerintah dan menggembala domba dan lambang kedaulatan serta perhatian yang penuh kasih karunia dari Allah.
II. hw"ïhy> is my gracious Host ( ay 5-6 )
8. hw"ïhy> menyediakan hidangan dihadapan musuh ( ay 5 )
Engkau menyediakan hidangan di hadapan lawanku; ( ay 5 )
Metafora gembala dan domba berubah menjadi metafora tuan rumah dan tamu yang mengandung keintiman lebih dalam. Dari meja sampai kepada minyak pesta ( Maz 104:15, Lukas 7:46 ) disiapkan tuan rumah. Setelah melewati lembah bayang-bayang maut, ada kelimpahan iman dan pengertian yang makin bertambah yaitu : Jehovah menyediakan hidangan dihadapan musuh. Bahkan di hadapan musuh yang mengerikan yang hendak menyerang, Allah dalam metafora tuan rumah menyediakan hidangan dengan tidak tergesa-gesa dimana tamu duduk dan makan seperti semuanya sedang ada di dalam kedamaian. Ada kedamaian karena Tuhan menjaga bahkan ketika ada tekanan dan musuh. Ini iman yang luar biasa. Jaminan di dalam Perjanjian Lama ini mirip dengan Roma 8:31-39 atau 2 Korintus 12:9 dalam Perjanjian Baru. Tetapi musuh tidak pernah dipandang ringan dalam Alkitab karena itu lebih mungkin mengantisipasi perayaan kemenangan dimana musuh dihadirkan sebagai tawanan atau sebuah pesta pencapaian dengan musuh yang dikalahkan sebagai tamu yang enggan
Di dalam Perjanjian Lama, makan dan minum pada meja seseorang membuat ikatan kepercayaan dan dapat berupa tanda perjanjian yang paling puncak seperti di dalam Keluaran 24:8-12 ketika para tua-tua Israel melihat Tuhan dan makan dan minum. Juga di dalam Perjamuan Kudus, Tuhan Yesus mengatakan “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimateraikan oleh darahKu” (1 Kor 11:25 )
Untuk menjadi tamu Tuhan itu lebih dari undangan sehari tetapi untuk hidup denganNya.
10. hw"ïhy> mengurapi kepalaku ( ay 5 )
Engkau mengurapi kepalaku.j ( ay 5 )
Minyak urapan sering melambangkan urapan Roh Kudus. Sewaktu Samuel mengambil minyak untuk mengurapi Daud menjadi Raja Israel maka Roh Allah datang kepadanya ( 1 Sam 16:13 ). Setiap orang percaya adalah imam yang perlu menjalankan tugas keimaman dengan urapan Roh Kudus.
11. hw"ïhy> memberkati lebih limpah ( ay 6 )
Pialaku penuh melimpah ( ay 5 )
Kebajikan dan kemurahan akan mengikuti aku seumur hidupku ( ay 6 )
Pialaku melimpah adalah piala dimana pemazmur minum. Pesta adalah perayaan pemeliharaan dan kecukupan dari Allah. Pengalaman pemazmur mengalami kelimpahan, penuh berkat, dan penuh ucapan syukur. Bukan saja cukup tapi lebih dari cukup bahkan melimpah. Pada ayat 1 dikatakan aku tidak kekurangan tetapi pada ayat ini dijelaskan lebih jauh bahwa bukan saja tidak kekurangan tetapi kelimpahan yang sangat. Aku puas dan kepuasan itu kebahagian. Kebahagiaan dan kepuasan sejati ada dalam Tuhan yang memberkati.
Setelah melewati bayang-bayang maut, pemazmur berkata bahwa pialaku melimpah bahkan kebajikan dan kemurahan belaka mengikuti aku. Setelah melewati masa lalu dan bersyukur di masa sekarang maka pemazmur percaya akan masa depan. Dalam kata %a:Ü “surely” berarti sebuah materai kepastian. Anugerah ini mengikutiku baik dalam hari terang maupun hari gelap. Kemurahan adalah kata perjanjian yang menyatakan kasih setia Tuhan ( Maz 17:7 ). Tuhan Allah perjanjian yang dimasa lampau memberikan kemurahan kepada umatNya sangat limpah di dalam penebusan akan terus melakukannya di masa depan. Bersama dengan Kebajikan adalah keramahan dan dukungan di dalam keluarga atau diantara teman dekat. Kebajikan mengisi kebutuhanku dan Kemurahan menghapuskan dosaku. Follow ( mengikuti ) bukan berarti membawa di belakang tetapi mengejar.
10. hw"ïhy> akan bersamaku selama-lamanya ( ay 6 )
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku dan aku akan tinggal dalam rumah Tuhan sepanjang masa ( ay 6 ))
Digambarkan perjalanan musafir yang berakhir di dalam rumah Tuhan. Ini juga perjalanan pulang ke rumah yang bukan hanya untuk kaum Lewi yang menganggap pekarangan Tuhan sebagai rumah mereka ( Maz 42, 84 ) tetapi juga bagi Daud ( Maz 27:4, 65:4 ). Dengan keyakinan akan kemurahan Tuhan maka Daud bergembira bukan saja bersyukur di saat ini tetapi juga mengantisipasi masa depan ketika ia akan kembali dan tinggal di dalam rumah Tuhan untuk kembali mengucap syukur.
Selama-lamanya berarti hari-hari yang panjang yang melukiskan kekekalan. Pemazmur percaya dia akan selama-lamanya bersama Tuhan yang memeliharanya, melindunginya dan menyertainya sekarang.
Mazmur 23 yang secara umum terkenal sebagai mazmur favorit bagi gereja Tuhan. Mazmur ini begitu indah karena melukiskan hubungan Tuhan dengan umatNya ( dalam konteks ini Raja Daud ) bagaikan gembala dan domba. Ini suatu metafora yang luar biasa indah . Mazmur 23 ini merupakan Mazmur Pastoral surgawi dari Daud. Mazmur ini merupakan mazmur kepercayaan di dalam konteks ibadah atau ucapan syukur. Dalam lagu yang menarik ini terdapat perenungan dan keindahan puisi yang mengandung makna spiritual yang dalam. Realita dan gambaran rohani ini perlu diperhatikan terutama di dalam dunia yang penuh dosa dan penderitaan. Di dalam Mazmur 23 ada unsur iman percaya, hubungan relasi intim dengan Tuhan, mengenal Tuhan, pemeliharaan Tuhan, perlindungan Tuhan, berkat Tuhan, penyertaan Tuhan, kedamaian, ketenangan, kelimpahan anugerah.
Posisi Mazmur ini perlu diperhatikan yaitu mengikuti Mazmur 23 yaitu Mazmur Salib yang berlawanan dan tidak ada padang rumput hijau, air yang tenang. Setelah membaca “Allahku, Allahku mengapa engkau meninggalkan aku ?” tiba pada kalimat “Tuhan adalah gembalaku”.
Latar belakang penulis Mazmur 23
Daud adalah seorang yang dekat dengan Tuhan. Tuhan sendiri menyebut nama Daud ( dwI+d ) sebagai a man after God’s heart. Pribadi Daud adalah seorang yang pemberani dimana sewaktu kecil dia sudah mengalahkan singa. Hidup Daud berada di konteks peperangan dan penuh pergumulan kekerasan. Sewaktu muda Daud sudah berperang melawan Goliat yang raksasa ( 1 Sam 17 ). Akibat keberhasilannya Saul membenci Daud dan ingin membunuhnya ( 1 Sam 18:11 ). Saul menyerang Daud beberapa kali sehingga Daud melarikan diri ( 1 Sam 19 ). Betapa mengerikan dan menakutkan seorang muda dikejar-kejar oleh pasukan kerajaan. Daud sampai berpura-pura gila karena takut dibunuh ( 1 Sam 21:10 ). Dia terus melarikan diri bersembunyi ke gua, padang gurun yaitu di tempat-tempat sulit. Hidup Daud penuh dengan peperangan dengan orang Gesur, Girzi dan Amalek ( 1 Sam 27 ). Setelah Daud jadi raja juga hidupnya masih dalam peperangan. Peperangan dengan Isyboset ( 2 Sam 2 ), dengan orang Yebus (2 Sam 5 ), dengan orang Filistin ( 2 Sam 5 ), dengan banyak suku ( 2 Sam 8 ), dan dengan bani Amon dan orang Aram ( 2 Sam 10 ). Singkatnya hidup Daud adalah hidup yang berjuang, berperang dan hidup yang keras bahkan sampai anaknya sendiri Absalom ingin membunuhnya dan mengejar Daud.
Mazmur 23 kemungkinan ditulis sewaktu Daud sedang dikejar-kejar oleh Saul. Namun ada yang mengatakan ini adalah Mazmur yang dinyanyikan Daud, karena Allah melepaskannya dari Absalom. Yang jelas Mazmur kepercayaan ini berisi kepastian akan kelepasan yang Tuhan akan sediakan dalam kesulitan terbesar yang dihadapi Pemazmur.
Hidup Daud benar-benar penuh pertentangan dan konflik. Jiwanya pasti banyak bergejolak dan menghadapi banyak pergumulan. Pengalaman secara umum, seseorang yang berada di dalam posisi sulit, tertekan, menderita dan peperangan akan menghasilkan pikiran yang lebih dalam terlebih apabila dikaitkan dengan Tuhan Allah yang Daud sendiri mengalami penggembalaanNya. Maka muncullah banyak mazmur-mazmur indah dan di antaranya Mazmur 23 ini yang sudah menjadi penghiburan bagi banyak umat Tuhan di sepanjang jaman.
Mazmur penggembalaan ( Mazmur 23 ) I. hw"ïhy> is my Shepherd
1. hw"ïhy> adalah gembalaku ( ay 1 )
hw"ïhy> ( Jehovah ) adalah nama Allah yang dipakai dalam konteks Perjanjian dengan umatNya. Tuhan Allah berjanji untuk memelihara umatNya dan menyatakan Dirinya yang penuh dengan kasih, belas kasihan, sabar, setia, dan pengampun ( Kel 34:6-7 ). Tuhan Allah perjanjian adalah Allah yang berelasi dengan umatNya dengan dekat.
Hubungan Allah perjanjian dengan umatNya digunakan metafora yang sangat indah antara relasi ini yaitu gembala dan domba. Umat Tuhan sudah biasa mengenal domba dalam tradisi Ibrani ( Kej 49:24 ) dan juga dalam Ancient Near East. Raja Daud sendiri adalah seorang gembala ( 1 Sam 16:11 ) dan Daud pasti mengenal kebutuhan domba dan perhatian gembala. Adapun tugas seorang Gembala (secara harafiah) diantaranya adalah : Mencari rumput dan air yang tenang untuk dombanya, Melindungi kawanannya dari serangan binatang buas, perampok atau cuaca buruk. Biasanya mereka bersenjatakan tongkat, dan beberapa mahir dalam menggunakan ali-ali, Mencari dan membawa kembali domba yang sesat. Gembala berfungsi sebagai pengarah, pengobat dan pelindung. Gembala yang ideal dalam PL adalah mereka yang kuat, rela berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri. Karakteristik domba itu adalah mudah tersesat, tidak bisa membela diri, lemah, susah mencari jalan pulang tetapi bisa membedakan suara gembalanya. Karakteristik ini menggambarkan keadaan kita manusia. Itu sebabnya Alkitab sering menggambarkan Allah sebagai gembala yang menunjukkan arah dan mengumpulkan domba-domba-Nya.
Jehovah adalah y[iªr((( ( gembalaku ) berarti Jehovah bukan saja Tuhan yang berelasi secara komunal tetapi juga Tuhan berelasi secara individu kepada umatNya. Hubungan antara Allah dan umatNya adalah begitu dekat ( hubungan I and Thou ). Dia berelasi dengan saya. Tuhan adalah penyedia, pemelihara, pelindung dan pembimbingku. Dia peduli, mengawasi, dan menjaga aku. Setiap orang percaya ada di dalam penggembalaan Jehovah yang memelihara maka ia boleh percaya dan punya keyakinan.
Dalam Perjanjian Baru, Kristus mengklaim dirinya adalah gembala yang baik ( Yoh 10:14). Dia menjaga dan memelihara gerejaNya.
2. hw"ïhy> mencukupi dan memuaskanku ( ay 1 )
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. ( ay 1 )
Karena Jehovah adalah gembalaku maka aku tidak kekurangan – I shall not want. Kalimat tidak kekurangan adalah karena akibat dari kalimat pertama. Ketika Tuhan adalah gembalaku maka Dia mampu mengisi kebutuhan hidupku. Ini mengingatkan kepada pemeliharaan Tuhan dalam perjalanan setelah Keluaran dari Mesir ( Ul 2:7 ) : “you have not lacked a thing”. Tuhan yang hatiNya dipenuhi kasih memeliharaku maka aku tidak kekurangan dalam hal-hal yang bersifat sementara ini. Daud berkata dalam Maz 34:10:“Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik”. I shall not want. Bukan saja I do not want tetapi I shall not want. Ini berarti aku puas karena Tuhan gembalaku.
3. hw"ïhy> menyediakanku kebutuhan hidupku ( ay 2 )
Dia membaringkan aku di padang yang berumput hijau; ( ay 2 )
Ini merupakan metafora pimpinan dan pemeliharaan gembala yang membawa dombanya makan. Secara simbolis, Padang rumput hijau adalah Firman Kebenaran yang selalu segar, kaya dan tidak pernah habis yang memberi makan kepada jiwa seperti rumput adalah makanan domba. Sewaktu dengan iman kita percaya beristirahat di dalam janji, kita seperti domba yang berbaring yang menemukan makanan, kedamaian, istirahat, penyegaran, ketenangan dan kepuasan.
4. hw"ïhy> membimbingku ke air yang tenang ( ay 2 )
Dia membimbingku ke air yang tenang ( ay 2 )
Tuhan membimbing. Dia tidak memaksa tetapi membimbing dengan lembut. Air yang tenang melambangkan kedamaian dan peristirahatan ketika Tuhan Allah memimpin kita domba pilihan. Tuhan memberikan peristirahatan di air yang tenang. Tuhan memberikan Sabat untuk beristirahat dan di dalam Kristus umat Tuhan diberikan peristirahatan Sabat ( Ibr 4:1-11 )
5. hw"ïhy> menyegarkan jiwaku ( ay 3 )
Dia menyegarkan jiwaku( ay 3 )
Arti penyegaran jiwa bisa menggambarkan domba yang tercerai yang dibawa di dalam nuansa pertobatan. Seringkali Jiwa manusia dalam pergumulan di dunia berdosa berada dalam penderitaan, dukacita, letih dan lesu. Tetapi Jehovah menyegarkan jiwa umatNya. Dia membangkitkan jiwa yang letih, menyucikan jiwa yang berdosa, menguatkan jiwa yang lemah. Daud berkata “Taurat Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa” ( Maz 19:8 ). Ini berarti bukan sekedar penyegaran tetapi juga pembaharuan rohani. Jiwaku biasanya berarti “hidupku” atau “diriku” dan menyegarkan mempunyai makna fisik atau psikologis seperti di dalam Yesaya 58:11, Ratapan 1:11,16,19. Penyegaran domba menggambarkan pembaharuan anak Allah yang berdosa secara spiritual atau sakit secara rohani.
6. hw"ïhy> menuntunku kepada kebenaran ( ay 3 )
Dia menuntunku ke jalan yang benar oleh karena namaNya ( ay 3 )
Jehovah memimpin umatNya untuk mematuhi kebenaran. Paths G>[.m ( plural )
qd
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Gadamu dan tongkatmu itulah yang menghibur aku ( ay 4 )
Dari konteks pemeliharaan Tuhan beralih kepada perlindungan Tuhan. Sebagai gembala, Tuhan melindungi dari lembah bayang-bayang maut, bahaya dan musuh.
Penyertaan Jehovah bukan saja di hari terang tetapi juga di hari gelap. Kata lembah bayang-bayang maut secara literal berarti “very deep shadows”. Selain metafora gembala, ini juga diasosiakan dengan peristiwa Keluaran dan mengembara di dalam “deep shadow” of the wilderness ( Yer 2:6 ). Kata lembah bayang-bayang maut menjelaskan bahaya dari padang gurun dimana tempat kematian. Tetapi juga digunakan untuk menjelaskan ancaman kematian ( Ayub 10:21-22 ). Dalam Ayub 38:17, pintu lembah bayang-bayang maut berarti pintu kematian.
Aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku ( ay 4 )
Tetapi pemazmur tidak takut semua ancaman bahaya dan percaya kepada Tuhan karena Tuhan beserta. Penghiburan terbesar bagi umat Allah adalah penyertaan Tuhan. Di dalam bahaya dan kegelapan, terdapat pergantian kata yaitu sebelumnya Daud menyebut Tuhan sebagai orang ketiga tetapi sekarang menjadi orang kedua. Ketika berbicara Tuhan besertaku dengan Kau besertaku berarti berbicara langsung kepada Tuhan yang dekat dan menyertai. Ketika Allah mengirim umatNya dari Mesir ke tanah perjanjian, Dia memberikan janji absolut ( dalam Inggris lebih jelas daripada LAI ) „My presence will go with you, and I will give you rest “ ( Kel 33:14 )
Di saat yang diperlukan penyertaan itu sangat baik. Tuhan Allah bersenjata.
Gembala biasanya memegang gada untuk melindungi dan menghalau binatang buas ( 1 Sam 17:35 ) bersama tongkat untuk memimpin dan mengendalikan domba. Gadamu dan tongkatmu melambangkan alat untuk memerintah dan menggembala domba dan lambang kedaulatan serta perhatian yang penuh kasih karunia dari Allah.
II. hw"ïhy> is my gracious Host ( ay 5-6 )
8. hw"ïhy> menyediakan hidangan dihadapan musuh ( ay 5 )
Engkau menyediakan hidangan di hadapan lawanku; ( ay 5 )
Metafora gembala dan domba berubah menjadi metafora tuan rumah dan tamu yang mengandung keintiman lebih dalam. Dari meja sampai kepada minyak pesta ( Maz 104:15, Lukas 7:46 ) disiapkan tuan rumah. Setelah melewati lembah bayang-bayang maut, ada kelimpahan iman dan pengertian yang makin bertambah yaitu : Jehovah menyediakan hidangan dihadapan musuh. Bahkan di hadapan musuh yang mengerikan yang hendak menyerang, Allah dalam metafora tuan rumah menyediakan hidangan dengan tidak tergesa-gesa dimana tamu duduk dan makan seperti semuanya sedang ada di dalam kedamaian. Ada kedamaian karena Tuhan menjaga bahkan ketika ada tekanan dan musuh. Ini iman yang luar biasa. Jaminan di dalam Perjanjian Lama ini mirip dengan Roma 8:31-39 atau 2 Korintus 12:9 dalam Perjanjian Baru. Tetapi musuh tidak pernah dipandang ringan dalam Alkitab karena itu lebih mungkin mengantisipasi perayaan kemenangan dimana musuh dihadirkan sebagai tawanan atau sebuah pesta pencapaian dengan musuh yang dikalahkan sebagai tamu yang enggan
Di dalam Perjanjian Lama, makan dan minum pada meja seseorang membuat ikatan kepercayaan dan dapat berupa tanda perjanjian yang paling puncak seperti di dalam Keluaran 24:8-12 ketika para tua-tua Israel melihat Tuhan dan makan dan minum. Juga di dalam Perjamuan Kudus, Tuhan Yesus mengatakan “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimateraikan oleh darahKu” (1 Kor 11:25 )
Untuk menjadi tamu Tuhan itu lebih dari undangan sehari tetapi untuk hidup denganNya.
10. hw"ïhy> mengurapi kepalaku ( ay 5 )
Engkau mengurapi kepalaku.j ( ay 5 )
Minyak urapan sering melambangkan urapan Roh Kudus. Sewaktu Samuel mengambil minyak untuk mengurapi Daud menjadi Raja Israel maka Roh Allah datang kepadanya ( 1 Sam 16:13 ). Setiap orang percaya adalah imam yang perlu menjalankan tugas keimaman dengan urapan Roh Kudus.
11. hw"ïhy> memberkati lebih limpah ( ay 6 )
Pialaku penuh melimpah ( ay 5 )
Kebajikan dan kemurahan akan mengikuti aku seumur hidupku ( ay 6 )
Pialaku melimpah adalah piala dimana pemazmur minum. Pesta adalah perayaan pemeliharaan dan kecukupan dari Allah. Pengalaman pemazmur mengalami kelimpahan, penuh berkat, dan penuh ucapan syukur. Bukan saja cukup tapi lebih dari cukup bahkan melimpah. Pada ayat 1 dikatakan aku tidak kekurangan tetapi pada ayat ini dijelaskan lebih jauh bahwa bukan saja tidak kekurangan tetapi kelimpahan yang sangat. Aku puas dan kepuasan itu kebahagian. Kebahagiaan dan kepuasan sejati ada dalam Tuhan yang memberkati.
Setelah melewati bayang-bayang maut, pemazmur berkata bahwa pialaku melimpah bahkan kebajikan dan kemurahan belaka mengikuti aku. Setelah melewati masa lalu dan bersyukur di masa sekarang maka pemazmur percaya akan masa depan. Dalam kata %a:Ü “surely” berarti sebuah materai kepastian. Anugerah ini mengikutiku baik dalam hari terang maupun hari gelap. Kemurahan adalah kata perjanjian yang menyatakan kasih setia Tuhan ( Maz 17:7 ). Tuhan Allah perjanjian yang dimasa lampau memberikan kemurahan kepada umatNya sangat limpah di dalam penebusan akan terus melakukannya di masa depan. Bersama dengan Kebajikan adalah keramahan dan dukungan di dalam keluarga atau diantara teman dekat. Kebajikan mengisi kebutuhanku dan Kemurahan menghapuskan dosaku. Follow ( mengikuti ) bukan berarti membawa di belakang tetapi mengejar.
10. hw"ïhy> akan bersamaku selama-lamanya ( ay 6 )
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku dan aku akan tinggal dalam rumah Tuhan sepanjang masa ( ay 6 ))
Digambarkan perjalanan musafir yang berakhir di dalam rumah Tuhan. Ini juga perjalanan pulang ke rumah yang bukan hanya untuk kaum Lewi yang menganggap pekarangan Tuhan sebagai rumah mereka ( Maz 42, 84 ) tetapi juga bagi Daud ( Maz 27:4, 65:4 ). Dengan keyakinan akan kemurahan Tuhan maka Daud bergembira bukan saja bersyukur di saat ini tetapi juga mengantisipasi masa depan ketika ia akan kembali dan tinggal di dalam rumah Tuhan untuk kembali mengucap syukur.
Selama-lamanya berarti hari-hari yang panjang yang melukiskan kekekalan. Pemazmur percaya dia akan selama-lamanya bersama Tuhan yang memeliharanya, melindunginya dan menyertainya sekarang.
No comments:
Post a Comment