Kemarin malam saya dan istri saya menonton film DVD mengenai pikiran manusia dan pengaruhnya terhadap kepribadian. Judulnya The Human Mind : Personality. Di dalam satu bagian diceritakan bahwa ada 2 pribadi yang identik kembar dan mempunyai sifat yang mirip sekali. Kemudian kedua pribadi ini mengkonsumsi pikirannya dengan 2 hal yang nuansanya berbeda dalam beberapa periode. Yang pertama mendengarkan dan berbicara hal-hal yang cerita, mendengar musik yang ceria. Yang kedua mendengarkan dan berbicara hal-hal yang lebih nuansa moody dan mendengarkan musik yang lebih melankolik. Ternyata setelah beberapa periode, kepribadian 2 orang ini menjadi berbeda. Yang seorang lebih ceria dan yang lain lebih kurang ceria. Apa yang mereka dengarkan di dalam satu kata-kata dan musik membuat struktur otak dan kepribadian mereka berubah. Di dalam film ini mungkin ini hanya bagian cerita untuk membuat film. Tetapi saya kembali dibukakan satu pandangan bahwa kepribadian kita dapat berubah dari hal-hal yang kita konsumsi dari pikiran. Di dalam film Human Mind itu, kami juga dibukakan pengertian bahwa dorongan hasrat misalnya kemarahan yang berasal dari bagian otak amigdala dapat ditekan oleh bagian otak cortex frontalis. Pribadi yang pemarah dapat berubah bila dia belajar mengendalikan dirinya melalui pengertian dari kata-kata. Pengendalian diri akan membuat bagian otak cortex frontalis sehingga dapat meredam bagian amydala. Namun bagaimana seseorang dapat berubah hati pikiran, emosi dan tingka lakunya ?
Ketika manusia hidup di dalam dosa dan kegelapan maka hati, pikiran, emosi dan tingkah laku pribadi itu berada di dalam kegelapan. Pikiran menjadi sia-sia dan penuh dengan hal yang tidak bermakna. Persepsi menjadi tidak sesuai dengan realitas ciptaan Tuhan. Emosi yang menguasai emosi negatif seperti takut, kuatir, marah, cemas, malu, rasa bersalah. Tingkah laku yang dominan adalah pembangkang, pemberontak, tidak taat, dan segala kelakuan yang buruk. Semua faset dimensi manusia menjadi rusak dan terdistorsi. Pada saat itu hidup manusia berada di dalam jalan gelap yang menuju kepada maut.
Bersyukur ada solusi mengenai masalah kegelapan jiwa manusia di dalam dosa yaitu Injil. Injil berisi isinya mengenai pengenalan akan Tuhan Yesus yang mati dan bangkit untuk dosa manusia. Injil ini tersimpan di dalam Alkitab, Firman Allah. Firman Tuhan berkuasa menyegarkan dan merubah jiwa seseorang. Kata-kata di dalam Firman Tuhan dapat merubah kepribadian seseorang. Firman Tuhan dapat merubah karena Firman Tuhan ada kuasa Injil yang menyelamatkan orang yang percaya. Karena itu bagaimana rusaknya pribadi seseorang oleh dosa dapat dipulihkan oleh kata-kata Firman Tuhan. Pikiran yang berdosa perlu ditransformasi oleh Firman Tuhan. Emosi yang berdosa harus dikuduskan. Tingkah laku yang berdosa harus disalibkan.
Di dalam masalah kejiwaan manusia yang kompleks seperti masalah psikiatrik misalnya schizophrenia, bipolar disorder, dll, saya percaya bahwa jawaban masalah ini ada di dalam kata-kata Allah. Ketika dunia psikiatrik berpusat kepada obat-obatan medis untuk menahan gejala sakit mental maka itu bukan solusi yang permanen. Walaupun obat-obatan dapat dipakai sebagai anugerah umum menahan dosa dan meringankan penderitaan, namun bukan solusi yang lebih panjang dan seterusnya. Ketika seseorang mendapat label di dalam dunia psikiatrik misalnya depresi klinis, label itu bukan satu hal yang memberikan pengharapan masa depan bila seseorang yang diberi label itu tidak mau menanggalkan tingkah lakunya yang buruk dan mengenakan tingkah laku yang baru. Masa depan pribadi yang bermasalah akan tetap gelap bila orang tersebut tidak mau bertobat dan ditransformasi oleh Firman Tuhan.
Bersyukur bahwa Firman Tuhan itu seperti pedang bermata dua yang dapat memilah pikiran kita sehingga melaluinya pikiran kita bisa diterangi Tanpa Firman Tuhan dan dengan mengandalkan kekuatan diri kita sendiri, kita akan tetap berada di dalam kegelapan. Orang berdosa perlu kata-kata dari Firman Tuhan yang akan merubah kepribadiannya menjadi semakin serupa dengan Tuhan Yesus.
Marilah kita merenungkan kata-kata Firman Tuhan sehingga kata-kata itu merubah hidup kita di dalam anugerahNya !
Taurat Tuhan itu sempurna menyegarkan jiwa ( Mazmur 19:8 )
Jeffrey Lim
www.iccccty.com
11-5-2012
Ketika manusia hidup di dalam dosa dan kegelapan maka hati, pikiran, emosi dan tingkah laku pribadi itu berada di dalam kegelapan. Pikiran menjadi sia-sia dan penuh dengan hal yang tidak bermakna. Persepsi menjadi tidak sesuai dengan realitas ciptaan Tuhan. Emosi yang menguasai emosi negatif seperti takut, kuatir, marah, cemas, malu, rasa bersalah. Tingkah laku yang dominan adalah pembangkang, pemberontak, tidak taat, dan segala kelakuan yang buruk. Semua faset dimensi manusia menjadi rusak dan terdistorsi. Pada saat itu hidup manusia berada di dalam jalan gelap yang menuju kepada maut.
Bersyukur ada solusi mengenai masalah kegelapan jiwa manusia di dalam dosa yaitu Injil. Injil berisi isinya mengenai pengenalan akan Tuhan Yesus yang mati dan bangkit untuk dosa manusia. Injil ini tersimpan di dalam Alkitab, Firman Allah. Firman Tuhan berkuasa menyegarkan dan merubah jiwa seseorang. Kata-kata di dalam Firman Tuhan dapat merubah kepribadian seseorang. Firman Tuhan dapat merubah karena Firman Tuhan ada kuasa Injil yang menyelamatkan orang yang percaya. Karena itu bagaimana rusaknya pribadi seseorang oleh dosa dapat dipulihkan oleh kata-kata Firman Tuhan. Pikiran yang berdosa perlu ditransformasi oleh Firman Tuhan. Emosi yang berdosa harus dikuduskan. Tingkah laku yang berdosa harus disalibkan.
Di dalam masalah kejiwaan manusia yang kompleks seperti masalah psikiatrik misalnya schizophrenia, bipolar disorder, dll, saya percaya bahwa jawaban masalah ini ada di dalam kata-kata Allah. Ketika dunia psikiatrik berpusat kepada obat-obatan medis untuk menahan gejala sakit mental maka itu bukan solusi yang permanen. Walaupun obat-obatan dapat dipakai sebagai anugerah umum menahan dosa dan meringankan penderitaan, namun bukan solusi yang lebih panjang dan seterusnya. Ketika seseorang mendapat label di dalam dunia psikiatrik misalnya depresi klinis, label itu bukan satu hal yang memberikan pengharapan masa depan bila seseorang yang diberi label itu tidak mau menanggalkan tingkah lakunya yang buruk dan mengenakan tingkah laku yang baru. Masa depan pribadi yang bermasalah akan tetap gelap bila orang tersebut tidak mau bertobat dan ditransformasi oleh Firman Tuhan.
Bersyukur bahwa Firman Tuhan itu seperti pedang bermata dua yang dapat memilah pikiran kita sehingga melaluinya pikiran kita bisa diterangi Tanpa Firman Tuhan dan dengan mengandalkan kekuatan diri kita sendiri, kita akan tetap berada di dalam kegelapan. Orang berdosa perlu kata-kata dari Firman Tuhan yang akan merubah kepribadiannya menjadi semakin serupa dengan Tuhan Yesus.
Marilah kita merenungkan kata-kata Firman Tuhan sehingga kata-kata itu merubah hidup kita di dalam anugerahNya !
Taurat Tuhan itu sempurna menyegarkan jiwa ( Mazmur 19:8 )
Jeffrey Lim
www.iccccty.com
11-5-2012
No comments:
Post a Comment