Showing posts with label My Short Devotional. Show all posts
Showing posts with label My Short Devotional. Show all posts

Saturday, March 21, 2009

Ya Tuhan pulihkan sukacitaku di dalam AnakMu !











Ya Tuhan pulihkan sukacitaku di dalam AnakMu !

Jeffrey Limpingen


Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari padaMu
( Mazmur 51:14 )

Di dalam dosa manusia kehilangan sukacita. Dosa merebut kegembiraan dan membelenggu manusia di dalam kemalangan. Apapun yang manusia kejar mungkin bisa mendatangkan kesenangan sementara tetapi tidak pernah mendatangkan sukacita kekal. Manusia boleh mencari kekayaan, manusia boleh mencari kebahagiaan, manusia boleh mencari nama, manusia boleh mencari kejayaan dan pangkat. Tetapi semuanya kosong. Semuanya tetap tidak bisa memuaskan manusia sebab ada kekosongan dan kehampaan di dalam dirinya yang tidak bisa diisi apapun selain dengan Kasih Tuhan sendiri.

Dunia ini penuh dengan kesengsaraan. Dunia ini penuh dengan kemalangan. Karena itu kita harus memperjuangkan kebahagiaan kita. Tetapi bagaimana kita dapat memperjuangkan kebahagiaan kita sebab ada dosa yang menghalangi kebahagiaan kita ? Apa yang membuat kita tidak bahagia adalah dosa kita. Dosa membuat kita terpisah dari sumber kebahagiaan. Dosa mematahkan kita dari sumber kasih. Dosa menghancurkan relasi kita dengan sang Pencipta dan Pemelihara.

Puji Syukur kepada Tuhan yang maha kasih karena kasih setiaNya untuk selama-lamanya. Dia membalaskan kejahatan kita sampai keturunan ketiga dan keempat tetapi memberikan anugerahNya kepada ribuan generasi bagi orang yang mengasihi Dia…… Dosa memang bisa merusakkan manusia. Dosa memang bisa melumpuhkan manusia. Tetapi dosa tidak pernah menang melawan anugerah Allah. Anugerah Allah menang atas dosa manusia. Di dalam anugerah Allah inilah kita boleh memperoleh kembali sukacita kita. Dengan diberikanNya AnakNya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus maka kita bisa memperoleh sukacita kita dan kita boleh hidup kembali seperti apa yang Tuhan inginkan. Kita bisa menjalankan kehendakNya. Sebab Tuhan memberikan kita hati yang baru yaitu hati yang lembut dan taat. Kita ini semua buatan Allah yang diciptakan di dalam Yesus Kristus untuk melakukan perbuatan baik yang sudah Allah tetapkan sebelumnya. Tidak ada apapun di dalam dunia termasuk dosa yang bisa menghalangi rencana Allah yang indah di dalam diri kita. Sebab Tuhan berkata bahwa rancanganNya bagi umatNya adalah rancangan damai sejahtera (shalom) bukan rancangan kecelakaan.

Puji Tuhan karena Tuhan Yesus maka kita boleh dipulihkan sukacita kita. Ada berita sukacita dan berita bahagia bagi kita bahwa kita diterima menjadi anak Allah bukan karena usaha kita, bukan karena kebaikan kita, bukan karena perbuatan kita tetapi karena kasih karunia. Karena Anak Allah yang mati menggantikan kita di kayu salib sehingga kita boleh mendapatkan keselamatan dan sukacita keselamatan. Apa yang dimaksud dengan sukacita keselamatan ? Yaitu bahwa Relasi kita dengan sumber sukacita dipulihkan kembali. Bagaikan laut mati menjadi laut yang dialiri air dan laut yang mengalirkan air. Terjadi satu aliran-aliran hidup yang membuat kehidupan dan buah-buah sukacita.

Oh betapa indahnya Injil Kerajaan Allah itu. Injil yang membebaskan kita semua dari belenggu dosa. Injil yang membebaskan kita dari depresi rohani dan yang membebaskan kita dari berpusat pada diri sendiri untuk beribadah kepada Allah yang hidup. Sewaktu kita dilepaskan dari ikatan dosa dan beribadah kepada Allah maka kita bisa memuji Dia dan menikmati Dia. Kita dimampukan untuk hidup memuliakan namaNya dan Dia menjadi Allah kita dan kita menjadi umatNya. Relasi ini kekal di dalam Tuhan Yesus dan tidak ada apapun yang dapat memisahkan relasi ini. Selama-lamanya kita berada di dalam kasih Tuhan Yesus dan kita bisa menghadap tahta anugerah untuk masuk ke dalam ruang maha kudus yang tidak menakutkan lagi tetapi penuh dengan sukacita dan rahmat senantiasa. Kita diberi jubah kebenaran karena pekerjaan Kristus yang sempurna sehingga kita menjadi orang-orang kudus dan kita bisa berdiri di hadapan Tuhan dan sesama bukan mengenakan kebenaran kita yang compang-camping tetapi mengenakan kebenaran Kristus Yesus yang diberikan kepada kita yang dikasihiNya.

Oh Tuhan ! Terima kasih buat keselamatan dan sukacita keselamatan yang kau berikan. Terima kasih buat Injil yang membebaskan umatMu.! Kami semua menikmati kasihMu dan setiaMu ! Kami mau memuliakan namaMu !

Hallelujah !

Jeffrey Limpingen

Sabtu. 21 Maret 2009

By the grace of God experiencing the joy of salvation in Jesus Christ

Read More ....

Wednesday, April 09, 2008

Bagi orang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh

“Bagi orang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh.” ( Amsal 14:6 )
Seri renungan singkat
Jeffrey Lim

Bagi orang yang berpengalaman naik gunung, orang itu lebih mudah melakukan survival daripada orang yang tidak berpengalaman. Orang yang berpengalaman naik gunung melihat sekitar dan menemukan banyak makanan. Dia melihat umbi-umbian, mengetahui kalau binatang liar akan melintasi daerah tertentu, mengetahui tempat persembunyian binatang di hutan, dll. Karena itu makanan mudah diperoleh bagi orang yang berpengalaman naik gunung. Apalagi dibandingkan dengan orang primitif yang tinggal di hutan. Mereka mudah untuk hidup dan bertahan hidup karena makanan mudah diperoleh.

Analogi ini menggambarkan bagaimana bagi orang yang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh. Bagi orang yang berhikmat, pengetahuan mudah diperoleh karena dia sudah mempunyai pengertian dasar untuk menggali hikmat selanjutkan. Yang berhikmat akan bertambah berhikmat. Yang ada akan ditambahkan. Ini adalah prinsip Firman Tuhan.
Bagaimana supaya kita bisa menjadi orang yang berpengertian dan mendapatkan pengetahuan dengan lebih mudah ?
1.Takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat dan pengetahuan
2.Belajar. Mencari hikmat, berusaha mendapatkannya, memegangnya dan melakukannya.
3.Rajin.
4.Menjunjung tinggi hikmat. Sesuatu yang bernilai bagi diri kita akan kita junjung, kita kejar dan kita ingin raih.
5.Membaca Firman Tuhan dan melakukannya. Sumber hikmat adalah dari Firman Tuhan
6.Meminta pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh hikmat yang membawa orang ke dalam seluruh kebenaran
7.Berdoa. Salomo berdoa meminta hikmat dan Tuhan mengabulkannya

Marilah kita terus mengejar hikmat dan hidup yang berhikmat

Jeffrey Lim
Seri renungan singkat
Rabu, 9 April 2008
Institut Reformed, Jakarta


Read More ....

Friday, May 25, 2007

Pelajaran dari hidup Gideon (2) : Kegagalan Gideon

Pelajaran dari hidup Gideon (2) : Kegagalan Gideon
Refleksi dari Hakim-hakim 8
Jeffrey Lim

Kita sudah merefleksikan hidup Gideon dimana dia menjadi begitu berani dan dipakai Tuhan Allah untuk melawan musuhnya Midian. Gideon yang kelihatannya penakut menjadi berani setelah bertemu dengan malaikat Allah. Gideon yang kurang percaya diri menjadi begitu percaya diri. Tetapi kalau kita melihat bahwa ada bahaya ketika seseorang yang minder menjadi percaya diri namun kelewatan percaya diri. Akhirnya dia tidak memuliakan Tuhan karena bergantung kepada diri, berpusat pada diri dan hidup untuk diri. Ini yang dialami Gideon.

Bila kita membaca Alkitab, seringkali seseorang yang sudah maju oleh Tuhan musti berhati-hati. Sebab seringkali banyak kegagalan ketika Tuhan sudah berkati seseorang maka seseorang itu lupa diri. Ambil contoh Salomo. Salomo sudah diberkati Tuhan dan diberikan hikmat namun karena dia begitu masyur maka dia mulai hidup untuk dirinya sendiri. Kita kalau sudah diberkati Tuhan dan maju harus jangan lupa diri. Sebab ini adalah kegagalan.
Kembali ke Gideon.
Gideon sekarang begitu antusias untuk mengejar musuhnya. Di dalam hakim-hakim 8. Dia mengejar Zebah dan Zalmuna. Ketika Gideon sampai ke sungai Yordan, Gideon dan 300 tentaranya menyeberang. Mereka lelah tetapi masih mengejar dengan mental yang tinggi untuk membasmi lawan mereka. Gideon sekarang bertindak dengan penuh percaya diri dan kemampuan. Dia mendorong tentaranya yang sudah lelah untuk maju dan menuntut dari kota sukot untuk memberi makanan. Tetapi ketika Gideon meminta roti kepada orang sukot dan pnuel dan mereka tidak memberikannya maka Gideon menaruh dendam dan ingin membalas dendam. Ingin memberikan duri kepada orang sukot dan juga menghancurkan menara pnuel
Sekarang Gideon menjadi seorang yang kejam. Dia menangkap Zebah dan Zalmuna dan hendak membunuhnya. Dia memerintahkan anaknya Yeter untuk membunuh mereka. Tetapi anaknya itu takut. Ini melukiskan dahulu ketika Gideon muda dia adalah seorang yang penakut. Hanya karena Tuhan yang membuat dia menjadi berani. Gideon sudah lupa hal ini.
Di dalam Hakim-hakim 8 ini juga Gideon tidak lagi menghadirkan Tuhan di dalam peperangannya. Sekarang dia mengandalkan dirinya sendiri. Bahkan orang Israel merasakan bahwa Gideon lah yang menyelamatkan mereka, bukan Tuhan Allah. Karena itu bangsa Israel hendak mengangkat dia menjadi pemimpin mereka. Dengan tindakannya Gideon sudah membawa umat Allah memandang bahwa keselamatannya adalah karena Gideon sendiri.
Gideon juga setelah dipakai Tuhan mempunyai agendanya sendiri di dalam menyelesaikan tugasnya. Ternyata visinya adalah balas dendam. Di dalam ayat 19 dikatakan abwha dia membalaskan dendam adik-adiknya. Program keselamatan Allah sudah diselewangkan dengan program balas dendam dari Gideon.
Gideon juga tidak mempedulikan kerohanian bangsanya. Ini adalah kegagalan dia sebagai seorang pemimpin. Dia tidak mampu mengarahkan umat Allah sehingga mereka berpusat kepada Tuhan. Sebaliknya Israel menyembah efod. Ini adalah dosa. Dan Gideon tidak bisa berbuat apa-apa.
Pelajaran dari Hakim-hakim 8 :
1.Setelah sukses jangan lupa Tuhan.
2.Tetap bergantung pada Tuhan walaupun sudah kuat.
3.Ingat anugerah Tuhan yang menjadikan kita sampai sekarang. Jadi jangan lupa diri.
4.Jangan mempunyai agenda sendiri di dalam pelayanan.
5.Berpusat pada Tuhan.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 25 Mei 2007


Read More ....

Friday, May 18, 2007

Hikmat datangnya dari Allah

Hikmat datangnya dari Allah
Refleksi sederhana hikmat dari Daniel 1

Banyak orang mencari hikmat. Banyak orang belajar untuk supaya menjadi pandai. Banyak orang ingin supaya berbijaksana. Banyak orang ingin berpengetahuan. Tetapi darimanakah datangnya bijaksana itu ? Di dalam kitab Daniel, di dalam kerajaan Babilonia banyak orang bijaksana. Babilonia pada saat itu berkuasa. Namun ada 4 orang bijaksana bijaksananya melebihi semua. Bahkan sepuluh kali lebih bijaksana. Mereka adalah Daniel, Hananya, Misael, Azarya. Padahal mereka orang Israel. Mengapa mereka bisa bijaksana ?

Kita hendak mempelajari mengapa mereka bisa bijaksana ?
1.Mereka bisa bijaksana karena mereka takut akan Allah
Amsal mengatakan bahwa takut akan Allah adalah permulaan hikmat. Mereka takut akan Allah dengan menjaga kesucian mereka. Ketika mereka disuruh memakan santapan dari raja maka mereka menolaknnya. Semua itu karena mereka tidak ingin bersekutu dengan yang najis. Mereka menjaga Taurat Tuhan.

2.Allah yang memberkati mereka
Darimana bijaksana berasal ? Bukan sekedar dari belajar ! Pintar dan bijaksana itu berbeda ! Bijaksana berasal dari Tuhan Allah. Dan dikatakan di dalam kitab Daniel bahwa Allah mengaruniakan mereka pengetahuan. Ini adalah pemberian Allah.

Pelajaran dari Kitab Daniel 1
1.Bijaksana adalah dari Allah
Allah adalah sumber bijaksana. Karena itu kita harus mencari bijaksana dari sumber ini.
2.Takut akan Tuhan akan mendatangkan bijaksana
Marilah kita takut akan Tuhan supaya mendatangkan hidup yang bijaksana
3.Anugerah ada yang berkondisi
Dalam hal ini ada anugerah yang berkondisi. Yaitu bila kita elebih mengasihi dan taat kepada Tuhan dan FirmanNya akan membuat kita lebih berbijaksana.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 18 Mei 2007

Read More ....

Friday, April 27, 2007

Obat kesehatan jiwa adalah kasih dan kebenaran

Obat kesehatan jiwa adalah kasih dan kebenaran
Jeffrey Lim

Apakah sih yang dibutuhkan manusia ? Kebutuhan apakah yang paling dibutuhkan manusia ? Memang kalau soal fisik adalah makanan paling dibutuhkan. Tetapi manusia lebih dari sekedar mahluk fisik. Manusia adalah mahluk relasional. Manusia adalah mahluk psikologikal. Manusia adalah mahluk sosial. Manusia adalah mahluk moral. Karena manusia adalah gambar dan rupa Allah. Jadi kebutuhan apakah yang dibutuhkan manusia untuk hidup ? Kalau sekedar hidup adalah mudah. Manusia tinggal diberi makanan. Tetapi pertanyaannya adalah bagaimana manusia bisa mempunyai jiwa yang sehat ? Apa yang dibutuhkan untuk hal ini ?

Saya berpendapat bahwa yang dibutuhkan manusia adalah kasih dan kebenaran. Ini adalah kebutuhan dasar manusia secara jiwa. Manusia butuh kasih. Butuh persekutuan. Butuh relasi. Tetapi manusia juga butuh kebenaran. Manusia butuh diisi oleh kasih dan kebenaran. Kasih ini saling berkaitan dengan kebenaran. Kasih sejati tidak bisa dilepaskan dari kebenaran.
Mengapa manusia perlu kebenaran ?
Alkitab mengajarkan bahwa manusia bukan hidup dari roti saja tetapi dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah. Firman Tuhan adalah kebutuhan manusia dan Firman Tuhan adalah makanan rohani seperti halnya roti adalah makanan jasmani. Manusia membutuhkan makanan jasmani dan rohani untuk hidup. Dengan hidup mengetahui kebenaran maka seseorang akan memasuki hidup yang bebas. Yesus mengatakan bahwa jika kamu tetap dalam firmanKu, kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. Hidup manusia untuk sehat perlu kebenaran.
Mengapa manusia perlu kasih ?
Karena manusia diciptakan untuk mengasihi dan dikasihi. Allah memerintahkan manusia untuk mengasihi Dia dengan segenap hati, segenap akal budi, segenap jiwa dan segenap kekuatan. Allah juga memerintahkan manusia untuk mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri. Kasih adalah kebutuhan dasar manusia. Hidup manusia untuk sehat perlu kasih. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Di dalam kasih ada rela berkorban dan ada pengampunan Kebutuhan manusia yang lain adalah pengampunan. Kita membutuhkan pengampunan di dalam hidup. Dan ini ada di dalam kasih.
Jawaban Kasih dan kebenaran ini terdapat di dalam Yesus Kristus. Dia adalah Allah sumber kebenaran dan Dia adalah kasih Allah yang dinyatakan.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Seri renungan singkat
Guang Zhou, 19 Maret 2007

Read More ....

Tuesday, April 10, 2007

Belajar beriman dari tokoh Iman

Belajar beriman dari tokoh Iman
Diambil dari Ibrani 11
Jeffrey Lim

Dari iman Habel.
Habel berbeda dengan Kain. Kain memberikan persembahan tetapi tidak diterima Tuhan. Namun Kain diterima Tuhan karena dia memberikan persembahan dengan hati yang tulus dan iman. Dalam hal ini kita harus belajar ketika melakukan tindakan ibadah dihadapan Allah harus dengan iman baru akan diterima oleh Allah

Dari iman Henokh
Henokh mempunyai iman bahwa dia tidak akan mati dan dia diambil oleh Tuhan. Henokh menjadi figur contoh yang dilepaskan dari kematian dimana nanti Yesus pimpin untuk orang percaya.
Dari Henokh kita belajar untuk bergaul karib dengan Allah dan beriman bahwa kita akan dilepaskan dari kematian oleh pekerjaan Yesus Kristus.

Dari iman Nuh
Nuh percaya kepada Firman Tuhan dan dengan ketakutan dan gentar akan penghukuman Tuhan maka membuat bahtera sesuai dengan perintah Tuhan. Dia taat pada perintah Tuhan. Dan dengan iman dia menghakimi dunia dan menjadi pewaris kebenaran yang datang dari iman.
Dari Nuh, kita belajar untuk gentar terhadap penghakiman Tuhan dan mengikuti jalan keselamatan yang Tuhan sediakan.

Dari iman Abraham
Abraham tidak tahu kemana dia akan pergi. Dia meninggalkan kemapanannya dan menjadi pengembara. Dia taat dan pergi. Dia seperti seorang asing di negari dan hidup di tenda. Padahal dia orang kaya yang sudah mapan. Tetapi Dia memilih ikut Tuhan dan dipimpin Tuhan. Di catat Abraham merindukan kota yang dasarnya dibangun oleh Allah. Ketika Tuhan menjanjikan tanah perjanjian, dia melihat dengan mata iman kepada surga. Dia percaya bahwa Tuhan sanggup memberikan dia keturunan walaupun dia sudah tua dan Sarah sudah mandul. Ketika anaknya diperintahkan untuk dipersembahkan, dia percaya Tuhan sanggup membangkitkan anaknya Ishak.
Dari Abraham kita belajar untuk percaya janji Allah dan berani melangkah dengan iman untuk menerima janji Allah. Abraham percaya Tuhan sanggup melaksanakan janjiNya.

Dari iman Ishak
Ishak memberkati Yakub dan Esau mengenai masa depan mereka dengan iman.

Dari iman Yakub
Yakub memberkati anak Yusuf dan melihat bahwa yang muda akan melebihi yang tua

Dari iman Yusuf
Yusuf beriman bahwa dia akan masuk tanah Kanaan. Dia memerintahkan untuk tulangnya supaya dibawa. Dia percaya kepada janji Tuhan kepada Abraham.

Dari iman orang tua Musa
Mereka menyembunyikan Musa 3 bulan karena menyadari bahwa Musa bukan anak sembarangan tetapi adalah seorang figure yang akan memegang peranan penting di dalam rencana penebusan Allah
Dari orang tua Musa kita belajar bahwa mereka tidak takut kepada manusia tetapi beriman kepada Tuhan.

Dari iman Musa
Musa menolak untuk disebut anak putri Firaun. Dia lebih baik memilih menderita bersama umat Allah daripada kenikmatan dosa. Dia melihat nilai rohani lebih daripada kenikmatan dunia. Dengan iman dia meninggalkan Mesir dan tidak takut kemarahan raja. Dia bertahan karena dia melihat Tuhan yang tidak kelihatan. Dengan iman dia memelihara paskah dan memercikkan darah sehingga tidak menyentuh anak sulung Israel. Dengan iman umat Allah menyebrangi laut merah.
Dari Musa kita belajar untuk memilih mengikut Tuhan daripada dunia walaupun harus menderita. Dari Musa kita belajar untuk memikul salib dan mengikut Kristus. Musa tidak takut pada lingkungan dan berani mengikut Tuhan. Dia juga melihat Tuhan yang tidak kelihatan dengan imannya. Dan dia dengan iman mengikuti perintah dan pimpinan Tuhan. Kita harus belajar dengan iman mengikuti Firman Tuhan di dalam Alkitab

Dari iman Israel
Tembok Yerikho jatuh karena iman Israel. Kita harus beriman bahwa di dalam peperangan mengikuti petunjuk Firman Allah dan melakukannya dengan iman maka pasti menang.

Dari Iman Rahab
Rahab menerima pengintai karena dia takut kepada Allah Yahweh yang lebih besar daripada rajanya. Rahab percaya bahwa dia akan diselamatkan karena itu dia membuktikan imannya kepada Allah dengan menyelamatkan pengintai.
Rahab adalah bangsa kafir yang taat kepada Allah. Dia lebih takut kepada Allah daripada kepada sukunya.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Seri renungan singkat
Guang Zhou, 10 April 2007


Read More ....

Fondasi Kerohanian : Percaya diri vs Percaya kepada Kristus

Fondasi kerohanian : Percaya diri vs Percaya kepada Kristus
Jeffrey Lim

“Karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi : disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tetang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiayaan jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat”
“Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang malah kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu berdasarkan yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan” ( Filipi 3:3-9 )

Di dalam dunia sekarang banyak diajarkan yang penting adalah percaya diri. Yang penting adalah percaya kepada kemampuan diri dan percaya kepada sumber yang berada dalam diri. Yang penting adalah merasa nyaman dengan diri dan juga yang penting adalah merasa bangga terhadap diri.

Kalau seseorang mau melamar kerja maka yang ditonjolkan pasti hal-hal yang baik seperti talenta, kemampuan, pengalaman kerja, pencapaian, umur dan pendidikan. Kalau seseorang mau masuk sekolah Alkitab maka yang dituliskan adalah kesaksian, pelayanan, talenta, baptisan. Kita semua cenderung menonjolkan dan menggantungkan diri kita pada hal-hal yang lahiriah. Bagaimana dengan kehidupan rohani kita ? Apakah bergantung kepada hal-hal lahiriah ? Hal apakah yang Tuhan inginkan kita bergantung ? Tentunya bukan hal-hal lahiriah.
Kalau kita melihat Paulus sebelum mengenal Kristus, dia membanggakan hal-hal lahiriahnya. Dia percaya pada dirinya. Dia mendasarkan keagamaannya pada hal-hal yang bersifat perbuatan moral. Tetapi sebenarnya Kekristenan itu bukan masalah agama tetapi masalah relasi dengan Allah. Kekristenan bukan masalah perbuatan moral yang sempurna untuk dibenarkan dihadapan Allah tetapi masalah pengampunan oleh Allah.
Puji Tuhan, setelah Paulus mengenal Kristus, dia sadar bahwa kebanggaan keagamaannya semua hilang dan dia menganggap semuanya sampah. Dia menganggap bahwa mengenal Kristus adalah yang mulia adanya. Ini lebih dari segala sesuatu. Paulus juga menyadari bahwa sekarang kebenaran dia yang sesungguhnya bukan karena perbuatan moral yang sempurna tetapi karena iman di dalam Yesus Kristus.
Ada pelajaran bagi kita yaitu bahwa di dalam kehidupan rohani kita, yang menjadi dasar adalah bukan hal-hal lahiriah. Yang menjadi dasar fondasi kerohanian kita bukan sebagaimana kita pelayanan, sebagaimana kita giat melakukan Firman, sebagaimana kita giat melaksanakan pekerjaan Tuhan. Yang menjadi fondasi kerohanian kita adalah Kristus dan karyaNya. Yang menjadi fondasi kerohanian kita adalah kematiannya di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Yang menjadi fondasi kerohanian kita adalah kebenaran Kristus yang sempurna yang diberikan kepada kita. Karena itu maka bagi kita yang terpenting adalah bergantung dan percaya kepada Kristus di dalam kerohanian kita.
Tidak peduli sebaik apapun kita, dihadapan Allah kita adalah tidak ada apa-apa. Dan tidak peduli sebobrok apapun kita, dihadapan Allah bila kita mengenal dan beriman kepada Kristus kita adalah benar dihadapanNya. Dasar kerohanian kita adalah percaya kepada Kristus. Dasar kepercayaan kita adalah Kristus dan FirmanNya.
Amin !

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Seri renungan singkat
Guang Zhou 10 April 2007


Read More ....

Thursday, April 05, 2007

Ibadah di dalam PL dan PB

Ibadah di dalam Perjanjian Lama dan Baru
Jeffrey Lim

“Sebab itu marilah kita oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban ucapan syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya” ( Ibrani 13:15 )

Mengapa ibadah di PL berbeda dengan ibadah di PB ? Mengapa ada perubahan sistem ibadah ? Di dalam ibadah PL, adanya korban, adanya imam, adanya tirai, adanya bait Allah dan adanya ruang maha kudus. Kemudian ibadah mereka adalah dengan mempersembahkan korban melalui para imam sebagai pengantara Allah dan manusia. Di dalam ibadah PL adanya darah domba yang dicurahkan. Masih banyak peraturan di dalam Ibadah PL tetapi Mengapa semua ini sudah tidak ada lagi ?

Kalau kita melihat ibadah di perjanjian baru, Ibadah di perjanjian baru adalah kita memuji Tuhan di dalam rumah Tuhan dan mendengarkan Firman Tuhan. Pusat dari ibadah adalah Firman dan pujian. Mengapa tidak ada korban, tidak ada imam, tidak ada domba ?
Jawabannya karena ibadah di dalam PL adalah bayang-bayang dan ibadah di dalam PB sudah menemukan realitasnya. Di dalam PL domba itu adalah korban yang darahnya harus dicurahkan untuk pengampunan dosa umat. Domba ini melambangkan Yesus Kristus yang darahNya dicurahkan di kayu salib untuk mengampuni dosa manusia. Kemudian imam yang mempersembahkan adalah pengantara antara Allah dan manusia. Ini adalah bayang-bayang yang menemui realitasnya di dalam Kristus sebagai imam besar agung yang masuk ke dalam ruang maha kudus di surga untuk mempersembahkan diriNya sendiri sebagai korban. Ketika Yesus mati di kayu salib maka tirai bait Allah terbelah menjadi dua yang menandakan bahwa tidak ada pemisahan antara Allah dan manusia sebab Kristus sudah mati bagi dosa manusia sehingga manusia dapat berdamai dengan Dia.
Ibadah PL demikian serius dan ada tirai pemisah antara Allah dengan manusia, tetapi didalam PB, tirai itu sudah tidak ada dan karena itu ada persekutuan antara Allah dan manusia melalui darah Yesus. Maka umat pun bersyukur dan memuji Tuhan. Sekarang korban yang ada di dalam PB hanyalah korban ucapan syukur kepada Allah yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya.
Puji Tuhan bahwa bayang-bayang di PL sudah menemukan realitasnya di PB. Kita sekarang bersyukur boleh beribadah kepada Tuhan dengan hati nurani yang sudah disucikan oleh darah Yesus. Marilah kita datang ke hadiratNya dan membawakan pujian dan ucapan syukur.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou, 26 Maret 2007
Sehabis menyelesaikan kitab Ibrani

Read More ....

Saturday, March 17, 2007

Orang percaya adalah orang yang dibenarkan dihadapan Allah

Orang percaya adalah orang yang dibenarkan dihadapan Allah
Jeffrey Lim

Ada lagu yang sangat indah yaitu “Lord, I want to be a Christian in my heart”. Artinya Tuhan, saya mau jadi orang Kristen di dalam hati saya. Setelah kita percaya Tuhan, Keinginan kita yang paling dalam adalah ingin menyenangkan hati Tuhan. Kerinduan kita adalah kita bertumbuh terus dan nama Tuhan dipermuliakan. Kita ingin menjadi orang Kristen di dalam hati kita.

Tetapi sebenarnya ada satu realita yang penting kita mengerti yaitu bahwa ketika kita percaya Yesus, kita adalah sungguh-sungguh orang Kristen. Kenyataannya adalah kita adalah orang percaya sungguh-sungguh. Kita bukan lagi orang yang berdosa dihadapan Allah. Sebab Allah sudah tidak menghukum kita lagi. Kesalahan itu sudah diampuni. Kita sekarang dibenarkan dihadapan Allah. Kita adalah orang benar, kita adalah orang kudus dan kita adalah orang percaya.
Mungkin anda merasa hidup anda belum mencapai apa yang tertulis di dalam Firman Tuhan. Mungkin anda merasa diri anda masih begitu buruk untuk boleh dinamakan orang percaya. Mungkin anda minder untuk mengakui bahwa anda adalah orang benar. Semua ini karena kita masih tidak menyadari siapa diri kita. Dan iblis juga mau menipu kita mengerti kebenaran yang terjadi setelah kita percaya Tuhan. Setelah kita percaya Tuhan maka kita adalah manusia baru. Yang lama sudah berlalu tetapi sesungguhnya yang baru itu sudah datang. Namun iblis dan diri kita sendiri selalu mengingat yang lama. Dosa, kehidupan lama selalu diingat. Dan kita menjadi sulit bertumbuh.
Ilustrasi untuk menggambarkan hal ini adalah seorang budak yang sudah dibebaskan dari perbudakannya. Dia masih merasa dirinya adalah budak yang tidak bebas. Dia merasa dirinya masih seperti yang dulu. Tetapi dia tidak menyadari bahwa dia sudah bebas. Namun dengan pembaharuan pikirannya. Dengan dia menyadari dan mengingatkan dirinya bahwa dia sudah bebas, maka dia sekarang menghidupi kebebasaannya itu.
Ini seperti apa yang dikatakan dalam Firman Tuhan yaitu jika kamu tetap dalam firmanKu, kamu adalah benar-benar muridku. Kamu akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. Firman Tuhan itu memerdekakan kita. Kita perlu diperbaharui hati dan pikiran setelah menjadi orang percaya. Hati pikiran kita perlu dibentuk ulang. Kita perlu mengenal kebenaran Firman Tuhan.
Tetapi seburuk-buruknya diri anda, anda harus sadar bahwa anda adalah orang Kristen sejati bila anda percaya Kristus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Dan bila anda mati sekarang, anda langsung bertemu Tuhan.
Marilah sadarlah siapa anda sekarang ini. Anda adalah orang yang dibenarkan dihadapan Allah. Janganlah iblis menipu anda. Anda adalah orang percaya. Anda harus hidup menurut hidup anda yang baru. Marilah kita maju terus di dalam proses penyucian Tuhan. Tuhan mengasihi saudara.


Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou, 17 Maret 2007

Read More ....

Apa yang terpenting di dalam gereja dan yang terpenting sebagai pelayan Tuhan

Apa yang terpenting di dalam gereja dan yang terpenting sebagai pelayan Tuhan ?
Jeffrey Lim

“Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau” ( 1 Timotius 4:16 )

Di dalam hidup banyak hal yang penting yang harus diseimbangkan. Tetapi yang penting dan terutama adalah bagaimana memprioritaskan yang terpenting di dalam hidup ini. Di dalam gereja, hal yang terpenting adalah ajaran sehat. Di dalam konteks sebagai pelayan Tuhan, prioritas yang terpenting sebagai pelayan Tuhan adalah “mengawasi diri dan ajaran”

Sekarang ini di dalam gereja Tuhan, orang lebih mementingkan hal-hal yang memuaskan manusia. Tetapi di dalam kitab 1 Timotius, Paulus menekankan bahwa yang terpenting adalah ajaran yang sehat. Banyak guru-guru palsu yang mengajarkan pengajaran sesat. Pengajaran ini merusakkan hidup. Guru-guru palsu itu sendiri hidupnya tidak beres dan munafik ( 4:2 ). Jadi antara ajaran sehat dan hidup yang baik ini saling berkaitan. Tetapi Paulus menasihatkan Timotius untuk menegur mereka dan menasihatkan orang-orang untuk tidak mengajarkan ajaran yang lain ( 1:3 ). Sebab semua ajaran yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan akan membuat rusak hidup.
Maka Paulus mengajarkan bahwa yang terpenting adalah ajaran yang sehat. Dan karena kita berpikiran holistik maka pengajaran yang sehat berkaitan dengan hidup yang benar. Kalau seseorang hidupnya tidak benar tetapi mengajarkan yang benar, dia adalah orang yang munafik seperti orang farisi. Tetapi kalau seseorang mengajarkan yang salah dan dia hidupnya benar, esensi kebenarannya tidak sungguh benar.
Kesimpulannya adalah hal yang terpenting di dalam gereja adalah ajaran Firman Tuhan yang murni, yang terpenting di dalam gereja adalah pembacaan Firman Tuhan, pengajaran Firman Tuhan dan kotbah mengenai Firman Tuhan ( 4:13 ).
Paulus juga mengajarkan kepada Timotius bahwa yang terpenting bagi seorang pelayan Tuhan adalah mengawasi diri dan ajaran. Di dalam konteks harus menghadapi pengajar-pengajar sesat, Paulus memberikan nasihat ini kepada Timotius dan memberikan dorongan supaya dia tidak dianggap rendah karena muda ( 4:12 ). Timotius yang belum berpengalaman merasa minder dan penakut. Seperti ada di bagian 2 Timotius dikatakan bahwa Allah bukan memberikan roh ketakutan tetapi roh yang membangkitkan kasih, kekuatan dan ketertiban ( 2 Tim 1:7 ). Tugas Timotius sungguh berat tetapi Paulus memberi nasihat bahwa jangan takut dan minder dan dianggap muda tetapi jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian ( 4:12 ).
Di dalam gereja yang banyak simpang siur ajaran, maukah kita mendengar Firman Tuhan supaya kita berpegang pada ajaran yang benar, mengajarkan ajaran yang benar dan juga terutama hidup benar ? Tantangan kita berat ! Tetapi maukah kita tidak minder tetapi menyadari Roh Tuhan yang ada di dalam diri kita dan juga kita menjadi teladan ? Dengan hidup dan ajaran yang benar, kita akan menyelamatkan diri kita dan orang yang mendengar kita. Maukah kita menjadi saluran berkat untuk mengabarkan keselamatan dari Tuhan ?

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou, 10 Maret 2007




Read More ....

Friday, March 16, 2007

Orang percaya hidup oleh pengampunan

Orang percaya hidup melalui pengampunan
Jeffrey Lim

“Jika kita mengaku dosa maka Dia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” ( 1 Yoh 1:9 )
“Ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami” ( Doa Bapa Kami )

Di dalam dunia yang penuh dengan konflik ini, Kekristenan muncul sebagai agama yang berbeda dari agama yang lain. Mengapa ? Karena di dalam kekristenan ada ajaran mengenai pengampunan. Pengampunan adalah ajaran unik dari Kekristenan dan ini sudah mengubah hidup begitu banyak orang. Mengapa ? Karena manusia memerlukan pengampunan. Manusia sudah jatuh di dalam dosa dan bersalah di hadapan Allah yang kudus dan adil. Hati nurani manusia yang berdosa juga menuduh dia. Selain di hadapan Allah, manusia juga seringkali bersalah dihadapan sesama. Seringkali seorang anak tidak taat kepada orang tuanya. Suami tidak setia kepada istrinya. Tuan tidak mengasihi hambanya. Dan teman-teman memperlakukan teman dengan tidak adil. Manusia yang berdosa adalah bersalah dihadapan Allah dan juga sering bersalah terhadap sesama. Dan kita membutuhkan apa yang namanya pengampunan.

Tanpa adanya pengampunan manusia akan terbebani oleh hati nurani. Tanpa adanya pengampunan manusia akan berperang. Tanpa adanya pengampunan yang ada hanyalah benci. Tanpa pengampunan, kuasa dosa berkuasa.
Tetapi dengan pengampunan adanya rekonsiliasi. Dengan pengampunan adanya pembaharuan. Dengan pengampunan adanya pemulihan. Dengan pengampunan adanya damai. Dan pengampunan mematahkan kuasa kutuk akibat dosa.
Satu survey mengatakan bahwa Kekristenan atau orang percaya banyak membuat lagu pujian untuk Tuhan melebihi agama lain. Bahkan lebih dari agama Katolik ataupun agama Yahudi ataupun Islam ataupun Budha ataupun Hindu. Mengapa ? Karena orang percaya menyadari bahwa dirinya sudah diampuni oleh Tuhan dan ingin mengekspresikan cinta kasihnya, ucapan syukur dan puji-pujian untuk kemuliaan nama Tuhan. Kekristenan sudah menghasilkan begitu banyak lagu di sepanjang sejarah karena manusia merasa dirinya diampuni.
Orang Percaya adalah orang yang berbahagia sebab sudah diampuni oleh Tuhan Allah. Karena itu ucapan bahagia mengatakan mengenai orang percaya yaitu “Berbahagialah orang yang murah hati karena mereka akan beroleh kemurahan.”. Orang percaya menjadi murah hati karena mereka sudah diampuni dan dikasihi. Dan ketika mereka bermurah hati, mereka akan memperoleh kemurahan. Oh betapa bahagianya hidup orang percaya. Karena orang percaya sudah diampuni Tuhan dan berlimpah dalam kasih maka orang percaya bisa mengampuni orang lain. Orang percaya juga ingin mengikuti teladan Kristus menderita di kayu salib mengatakan kalimat agung “Ampunilah mereka Bapa, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.
Kesimpulannya adalah orang percaya hidup melalui pengampunan baik dari Allah maupun sesama. Dengan pengampunan maka kasih Allah dinyatakan.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou, 12 Maret 2007

Read More ....

Tuesday, March 06, 2007

Bagaimana sikap kita terhadap ajaran yang tidak Alkitabiah

Bagaimana sikap kita terhadap Ajaran yang tidak Alkitabiah ?
Jeffrey Lim

Seringkali kita menghadapi dilemma menghadapi ajaran yang tidak Alkitabiah yang beredar sekarang ini. Bagaimana kita harus menyikapinya ? Apakah menegurnya ? Atau membuat pembawa ajaran itu menjadi diam. Orang modern sekarang ini mempunyai pandangan bahwa kita harus saling menghormati. Kalau kita menegurnya maka kita tidak menghormatinya. Sebab semua ajaran sama validnya. Untuk mendiamkan ajaran tertentu adalah salah dan tidak menghormati mereka dan bisa dianggap tidak toleransi atau berpikiran sempit. Di dalam dunia ini membuat seseorang menjadi diam adalah lawannya kasih. Tetapi bagaimana menurut Alkitab.

Di dalam 1 Tim 1:1-7, tujuan Paulus menulis surat Timotius itu agar Timotius diberi pertolongan bagaimana menghadapi pengajar sesat. Paulus memberi perintah ( 1:1 ) dari Allah untuk menasihatkan orang-orang tertentu agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain. Dan yang paling baik adalah ayat ke 5 yaitu “Tujuan dari nasihat ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas” ( ay 5 ).
Mengapa menegur adalah mengasihi ? Karena esensi dari kasih adalah mencari kebaikan di dalam diri orang lain. Karena pengajaran sesat hanya membawa orang jauh dari Tuhan dan merusakkan iman maka pengajar sesat harus ditegur supaya mereka berhenti memberitakan hal itu.
Di dalam Alkitab ada beberapa hal bagaimana kita meresponi ajaran sesat :
Yeremia 23:16-20 -> Jangan mendengarkan mereka
Matius 7:15-23 -> Berhati-hatilah
2 Tim 2:22-26 -> Menasihati dengan lemah lembut
1 Tit 1:7-11 -> Berpegang teguh pada ajaran yang benar supaya dapat mendorong orang lain dengan pengajaran yang benar dan menolak mereka yang melawan.
Aplikasi bagi kita :
Kalau begitu ketika ada orang yang mengajarkan ajaran sesat, kita harus berkata di dalam kebenaran. Speak truth in love. Sebab ajaran itu mempengaruhi pikiran dan pikiran mempengaruhi hidup. Bahkan kita mengenal kehendak Allah adalah melalui akal budi ( Rom 12:2 ). Kita diperbaharui hidupnya juga di dalam sikap akal budi kita ( Ef 4:20-23 ). Kita mengerti hal-hal rohani juga melalui pikiran kita ( Kol 1:9-12 ). Karena itu ajaran harus dijaga untuk menjaga kemurnian gereja.
Marilah kita berkata kebenaran di dalam kasih terhadap orang-orang yang tidak mengajarkan pengajaran tidak Alkitabiah. Jangan menganggap kasih itu lemah lembut dan membiarkan mereka. Kasih itu benar adanya. Kasih ingin membangun orang lain. Jadi lebih baik berargumentasi daripada mendiamkan kebenaran diinjak-injak. Lebih baik dimusuhi daripada membiarkan orang lain merusak.


Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou, Selasa 6 Maret 2007
Ketika memikirkan bagaimana menghadapi persoalan gereja yang menyimpang dan menemukan jawabannya di dalam Alkitab.

Read More ....

Saturday, March 03, 2007

This is the day that the LORD has made

This is the day that the LORD has made, I will rejoice and be glad in it
Bagian lagu hymne

“Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya” ( Maz 118:24 )

Lagu “hari ini hari ini harinya Tuhan, mari kita bersukaria” sering dinyanyikan oleh kita di gereja apalagi di sekolah minggu. Tetapi sadarkah maknanya sudah jauh menyeleweng dari konteks Alkitab ? Bukankah kita seringkali melihat dan mencomot ayat mazmur 118 ini dan mengartikan bahwa “Hari minggu adalah harinya Tuhan” bahkan juga lagunya diperluas “Hari senin, hari selasa, harinya Tuhan”, dsb. Tetapi apakah begitu maknanya dari ayat Mazmur 118 itu ?

Kalau kita lihat Mazmur 113-118 adalah lagu yang dinyanyikan pada waktu paskah orang Israel. Lagu ini kemungkinan yang berada di dalam benak Tuhan kita ketika Ia merayakan paskah bersama murid-muridNya dan mengubahnya menjadi perjamuan kudus. Mazmur ini adalah mengenai penderitaan dan kemuliaan dari Mesias. Yesus mengutip ayat 22-23 mengenai dirinya sendiri yaitu :”Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita”. Setelah ayat 22-23 masuklah kepada ayat 24 dimana ayat di dalam lagu yang sering kita nyanyikan :
“Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya” ( Maz 118:24 )
Mazmur 118 adalah sebuah Mazmur yang favorit bagi penulis perjanjian baru. Di dalam Markus 11:9-10 dan Lukas 19:38 dan Yohanes 12:13 dikutip mazmur ini yang dimana Yesus sedang disambut oleh banyak orang ketika ia masuk ke Yerusalem naik keledai. “Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan” ( Maz 118:26 ). Mazmur 118 sendiri adalah mazmur yang mengekspresikan ucapan syukur terhadap hidup dan kemenangan.
Tetapi marilah kita refleksikan mazmur ini ketika mazmur ini sedang dinyanyikan oleh Tuhan Yesus sewaktu menuju Getsemani. Dan tiba pada ayat 24 “Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya”. Melalui kemenanganNya Allah membuat hari ini menjadi hari yang hidup. Tetapi ingatlah bahwa kemenangan yang Mesias laksanakan adalah melalui kematianNya di kayu salib. Maka ketika Yesus menyanyikan lagu ini dengan murid-muridNya. Inilah hari keselamatan itu. The day of salvation. Yesus tahu ketika dia menyanyikan lagu ini bahwa Dia akan menderita dan mati di kayu salib. Hari keselamatan ini adalah hari ketika domba paskah akan disembelih. Hari keselamatan ini adalah ketika domba paskah mati menggantikan demi keselamatan umat Israel.
Maka seharusnya lagu ini adalah lagu yang penuh sukacita karena melukiskan kemenangan Allah tetapi juga lagu yang dimengerti dalam konteks menuju Getsemani adalah lagu yang mengharukan. Mengapa ? Karena Tuhan Yesus merayakan kemenangan Allah dan bersukacita tetapi sementara dirinya sedang menuju getsemani dan golgota.
Oh betapa besarnya hati Tuhan kita.
Di saat sebelum penderitaanNya, Dia bernyanyi.
Oh betapa mulianya hati Tuhan kita.
Di saat sebelum getsemani, Dia memuji
Oh betapa agungnya Tuhan kita
Dia akan menderita dan menanggung duka
Tetapi ia bersukacita dan bernyanyi
Demi siapakah semua itu ?
Demi kita !
Demi engkau dan saya !
Oh betapa muliaNya Tuhan
Yang mengasihi kita

Marilah kita bersyukur buat lagu “Hari ini harinya Tuhan”. Sebab ini adalah hari keselamatan Tuhan yang begitu agung.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou, 3 Maret 2007






Read More ....

Saturday, February 24, 2007

Paradigma bekerja dan menikmati hidup menurut Pengkhotbah

Paradigma bekerja dan menikmati hidup menurut Pengkhotbah
Jeffrey Lim

“Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya”
“Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hati hatinya tidak tentram. Ini pun sia-sia” ( Pengkhotbah 2:22-23 )
Di dalam hidup manusia harus bekerja. Ini adalah hukum alam yang Tuhan sudah tetapkan. Semua harus bekerja. Tetapi ada yang bekerja secara kurang karena malas namun ada juga yang bekerja secara berlebihan. Di dalam kitab Pengkotbah pasal pertama menanyakan bahwa “apa gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari ?” ( 1:3). Semuanya sia-sia. Kedengarannya ayat ini mengajarkan pesimisme dan nihilisme dan tidak ada artinya. Tetapi bila kita renungkan bahwa keadaan manusia yang di dalam dosa dimana manusia bekerja keras namun pada akhirnya dia mati dan pekerjaannya ditinggalkan kepada orang lain yang tidak berlelah-lelah ( 2:21 ). Akhirnya dia sendiri tidak memiliki apa-apa. Bahkan nama baiknya pun dari akan dilupakan (2:16 ). Ini adalah bagian dari kesia-siaan hidup.
Kemudian pada ayat pada judul diatas ditanyakan apa faedahnya berusaha dengan jerih lelah dari keinginan hati. Ini satu pengajaran hikmat yang luar biasa yaitu bahwa keinginan hati atau ambisi besar seseorang di luar Tuhan pada akhirnya pun sia-sia. Ambisi yang di luar Tuhan untuk maju, untuk bekerja, untuk memperbesar harta kekayaan, untuk meningkatkan nama, semuanya sia-sia. Bahkan banyak orang yang berambisi untuk besar namun dia tidak tentram dan sulit tidur. Ini satu ironis. Tidak bisa tidur adalah penderitaan. Dan tidur adalah anugerah.
Pengkhotbah bukan mengajarkan tidak berambisi dan tidak bekerja. Bahkan Pengkhotbah dengan jelas mengajarkan bahwa kita harus menabur benih pagi-pagi dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari ( 11:6). Ini adalah sikap yang positif. Namun Pengkhotbah hendak mengajarkan hikmat yang lebih dalam yaitu bahwa di dalam apapun yang terutama adalah takut akan Tuhan ( 12:13 ). Pengkhotbah juga mengajarkan sikap yang positif di dalam hidup dan pekerjaan yaitu menikmati hidup dan pekerjaan. “Tak ada yang lebih baik bagi manusia daripada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah” ( 2:23 ).
Kesimpulan mengenai pandangan untuk bekerja dari kitab Pengkhotbah adalah :
Kita harus bekerja dan menabur benih
Kita harus ada ambisi tetapi semuanya harus takut akan Tuhan dan untuk Tuhan bukan untuk diri sendiri.
Kita harus menikmati hidup dan hasil pekerjaan.
Marilah kita hidup, bekerja dan menikmati pekerjaan di dalam anugerah Tuhan ! Jerih lelah mu bersama Tuhan tidak sia-sia.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou, 25 Februari 2007
Seri renungan singkat : Ketika tidak bisa tidur karena memikirkan pekerjaan dan juga disadarkan oleh Firman Tuhan.

Read More ....

Iman Yusuf

Iman Yusuf
Jeffrey Lim

“Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja” ( Kej 37:36 )

Seringkali di dalam hidup ini ada peristiwa hebat yang melanda kehidupan kita. Mungkin itu kematian seorang yang kita kasihi, ditinggalkan orang yang kita bergantung, berpindah ke lingkungan baru, jatuh miskin, dsb. Tetapi ada hal berat yang dialami oleh Yusuf. Dia dijual oleh saudara-saudaranya dan sampai ke Mesir. Pertama dia masih kecil dan lemah. Kedua dia masih bergantung kepada orang tuanya. Ketiga dia masih tidak berpengalaman. Keempat dia harus menghadapi lingkungan yang baru. Kelima dia tidak mengerti bahasa Mesir. Keenam dia harus menghadapi masyarakat baru. Beban ini sungguh tidak mudah. Pasti dia bergumul berat dan banyak susah.
Bagaimana saudara bila menjadi seperti Yusuf ? Akan putus asakah ? Bisa-bisa bunuh diri kah sampai paling parahnya ? Tetapi kita melihat dari teladan Yusuf. Dia boleh susah. Dia boleh bergumul berat tetapi dia tabah. Dan dikatakan TUHAN menyertai Yusuf sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil di dalam pekerjaannya. Ini luar biasa. Yusuf mempunyai iman dan bersandar pada TUHAN di dalam situasi yang sulit dan mengembara ini. Tetapi yang lebih sulit yaitu ketika peristiwa istri potifar, dia dituduh jahat dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara.
Saudara bila pernah susah kemudian naik di atas. Hati-hati. Bila sudah berada di atas dan jatuh akan sakit sekali. Bila sudah sukses kemudian gagal besar, ini berbahaya. Yusuf mengalami hal yang demikian. Dia sudah bisa menjadi seseorang yang berkuasa tetapi akhirnya dipenjarakan. Ini tidak mudah. Ini sulit. Tetapi Alkitab mencatat bahwa TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setiaNya kepadanya dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
Ada pelajaran dari kisah ini yaitu : Sebagaimana sulitnya hidup kita, ada Tuhan yang menyertai kita. Dan kita harus tabah dan beriman. Sebab kita hanya melihat sesuatu yang buruk dan sulit melihat masa depan yang Tuhan rencanakan. Penglihatan kita terhadap masa depan sangat terbatas sehingga kita bisa kuatir akan masa depan. Tetapi puji Tuhan bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Saudara-saudara Yusuf mereka-rekakan kejahatan tetapi Tuhan memakainya untuk kebaikan. Pada akhirnya karena pemeliharaan Tuhan maka Yusuf dipakai Tuhan untuk memelihara bangsa Israel di Mesir.
Kelihatannya Yusuf sukses dan jadi orang besar. Tetapi selalu ketika seseorang menjadi besar ada proses dan tangisan yang orang lain tidak lihat.
Maukah saudara menjadi orang yang dipakai Tuhan dan melewati proses ? Maukah saudara tabah di dalam menghadapi kesulitan hidup ini ? Maukah saudara percaya kepada Tuhan yang menyertai saudara ?

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
23 Februari 2007
Guang Zhou
Seri renungan singkat : Hasil diskusi dengan teman seiman

Read More ....

Hidup bukan ditentukan panjang pendeknya

Hidup bukan ditentukan panjang pendeknya
Jeffrey Lim

Bila kita melihat daftar keturunan Adam di dalam Kejadian 5, kita melihat daftar nama-nama beserta umurnya dicatat. Adam hidup mencapai 930 tahun kemudian Set hidup 912 tahun, Enos 815 tahun, Kenan 910 tahun, Mahalalleel 850 tahun, Yared 962 tahun, Henokh 365 tahun, Metusaleh 969, Lamekh 770 tahun.
Di jaman ini umur manusia begitu panjang tetapi setelah peristiwa air bah umur manusia menjadi pendek. Kita tidak akan membahas mengenai kerusakan kosmik yang mengakibatkan umur manusia menjadi pendek setelah air bah. Tetapi melihat daftar di atas kedua yang paling tinggi umurnya adalah Metusaleh ( tertinggi – 969 ) dan kedua adalah Yared ( 962 ). Di tengahnya ada seorang yang umurnya paling pendek yaitu Henokh ( 365 ).
Secara umum manusia beranggapan bila umur panjang adalah beruntung dan berumur panjang adalah diberkati. Tetapi kita melihat bahwa arti seseorang diberkati dan arti hidup adalah bukan dari panjang pendeknya. Yang paling penting adalah akhirnya. Kita melihat hidup Henokh adalah yang terpendek. Tetapi Alkitab mencatat sesuatu yang istimewa dari hidup Henokh dimana yang lain tidak dicatat yaitu Henokh bergaul karib dengan Allah. Dan kemudian Alkitab mencatat bahwa Henokh diangkat oleh Allah. Di Alkitab hanya dicatat dua orang yang diangkat naik oleh Allah yaitu Henokh dan Elia. Mereka adalah orang khusus dan mereka hidupnya dihargai Allah.
Dari pelajaran ini kita bisa belajar bahwa hidup manusia itu yang penting adalah maknanya. Hidup manusia paling penting adalah bergaul karib dengan Allah. Hidup manusia bukan ditentukan oleh panjang pendeknya. Tetapi dari bagaimana dia berelasi dengan Tuhan Allah sebagai pemberi arti hidup. Sungguh hidup ini berarti bila Allah sendiri menghargainya.
Buat apa hidup kita panjang tetapi hidup kita penuh dengan dosa ? Buat apa hidup kita panjang tetapi mengecewakan hati Allah ? Hidup Yesus sendiri adalah singkat. Hanya 33 ½ tahun. Tetapi maknanya adalah untuk selama-lamanya. Karena itu di dalam hidupmu yang singkat itu, hendak isi makna apakah ?

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou 23 Februari 2007
Renungan singkat
Dikala diskusi dengan teman dan mendapatkan pengertian

Read More ....

Wednesday, February 21, 2007

Bersyukur membuat hidup menjadi limpah

Bersyukur membuat hidup menjadi limpah
Seri renungan singkat
Jeffrey Lim

Bagaimana kunci hidup yang sukacita ? Yaitu bersyukur ! Mengapa tiap hari kita berdoa hanya meminta-meminta dan meminta lagi. Kita meminta dan merasa butuh sesuatu itu baik. Tetapi bila kita tidak pernah merasa puas atas berkat yang Tuhan berikan maka kurang beres. Coba hitung berkat Tuhan satu persatu setiap hari. Maka engkau akan terkagum-kagum oleh kasih karunianya.
Mengapa kita hanya memikirkan hal-hal yang negatif saja. Memikirkan sakit penyakit kita ? Memikirkan kelemahan kita ? Memikirkan dosa kita ? Memikirkan kepentingan kita ?
Mengapa kita tidak menghitung berkat dan mengucap syukur ? Mengapa kita tidak berterima kasih karena anugerah Tuhan yang melimpah ?
Satu hal yaitu bahwa hidup yang limpah adalah hidup yang penuh ucapan syukur. Ucapan syukur adalah sesuatu yang dikehendaki Tuhan. Karena itu marilah kita mengucap syukur. Mengucap syukur buat :
1. Kesehatan atau pun sakit penyakit
2. Kekayaan ataupun kemiskinan
3. Untuk orang tua
4. Untuk teman-teman
5. Untuk saudara-saudari seiman
6. Untuk kecukupan
7. Untuk pemeliharaan Tuhan
8. Untuk pimpinan Tuhan
9. Untuk talenta
10. Untuk berkat jasmani
11. Untuk berkat rohani
12. Untuk Firman
13. Untuk gereja Tuhan
14. Untuk perbuatan baik yang boleh dilakukan
15. Untuk setiap kegagalan dimana kita boleh belajar
16. Untuk hal yang baik dan hal yang pahit
17. Untuk hikmat
18. Untuk kepandaian
19. Dan masih banyak lagi
Marilah kita terbiasa untuk mengucap syukur dan memuliakan nama Tuhan

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
21 Februari 2007
Guang Zhou


Read More ....

Sakit Psikis dan Pembuangan di Babilonia

Sakit psikis dan Pembuangan di Babilonia
Seri renungan singkat
Jeffrey Lim

Bila kita membandingkan, ada kemiripan antara penderitaan sakit yang dialami secara psikis dengan penderitaan karena pembuangan di Babilonia. Karena ini marilah kita bandingkan kedua hal ini.
Pertama-tama, penyebabnya juga sama yaitu dosa. Memang ada sakit psikis yang adalah biologis tetapi biologis manusia yang terganggu juga akibat dari keadaan manusia yang jatuh dalam dosa. Karena manusia jatuh dalam dosa maka penderitaan dan kejahatan itu masuk ke dalam dunia. Dosa ini diwarisi dari Adam dan disebut dosa awal. Tetapi ada juga dosa yang diperbuat oleh setiap individu. Dosa ini mengakibatkan penghakiman dari Tuhan Allah.
Kedua, keadaan penderitaan yang dialami dan kerusakan yang dialami ada kemiripan. Orang yang dibuang seperti dipukul dan sudah luka ( Yes 1:5-6 ). Keadaan negaranya seperti ditinggalkan dan kotanya seperti dibakar dengan api ( Yes 1:7 ). Kemudian karena dosa maka Tuhan Allah tidak mendengar doa mereka ( Yes 1:14 ). Keadaan orang-orang yang dibuang itu seperti ditinggalkan Tuhan dan dibuang oleh Tuhan. Ini juga keadaan yang dialami oleh penderita psikis yaitu seperti diisolasi dan dibuang oleh Tuhan sendiri.
Ketiga, keadaan tidak ada harapan. Orang yang dibuang merasa tidak ada harapan dan depresi. Mereka sudah putus asa. Yesaya juga melihat ketika Tuhan hendak memberikan penghiburan dan jaminan untuk menolong mereka tapi keadaan mereka sudah putus asa ( Yes 40-:6-7 ). Seringkali orang yang mengalami sakit psikis juga merasa tidak ada harapan dan putus asa.
Tetapi puji Tuhan ! Bila orang yang dibuang di Babilonia mendapatkan pertolongan dari Tuhan dan diselamatkan Tuhan maka penderita sakit psikis pun dapat diselamatkan dan ditolong oleh Tuhan. Pembuangan secara fisik melambangkan pembuangan secara rohani. Penyelamatan secara fisik juga melambangkan penyelamatan secara rohani.
Bila kita membandingkan dengan ketiga point kemiripan kedua hal di atas, kita menemukan penyelesaiannya yaitu :
Pertama, di dalam Yesaya 40 dikatakan : “Hiburkanlah ! Hiburkanlah !”. Mengapa adanya penghiburan ? Karena Tuhan sudah mengampuni dosa mereka. Demikian juga di dalam Yesaya 1:18 dikatakan “Marilah kita berperkara. Sekalipun dosamu merah seperti kermizi kain kesumba akan menjadi putih seperti salju”. Ini adalah janji pengampunan. Masalah nomor satu beres. Tuhan juga tidak menghukum mereka lagi tetapi menghibur mereka.
Kedua, adanya pemulihan kembali dari keadaan yang dibuang. Tuhan sendiri akan datang dan menggembalakan umatNya ( Yes 10-11 ). Dia memperhatikan dan memelihara mereka. Ingat bahwa gembala ini dikaitkan dengan Mazmur 23. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan. Tuhan juga membawa umatNya ke padang rumput yang hijau dan air yang tenang.
Ketiga, adanya harapan. Mungkin orang-orang yang dibuang sudah depresi dan sudah tidak ada harapan. Mereka sudah tidak ada kekuatan. Tetapi Tuhan memberikan jaminan bahwa orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan baru. Mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; Mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereja berjalan dan tidak menjadi lelah ( Yes 40:31 )
Orang-orang yang dibuang menemukan pengharapan di dalam Tuhan karena Tuhan sendiri yang berinisiatif hendak menolong mereka. Demikian juga orang-orang yang menderita secara psikis dapat menemukan pengharapannya di dalam Tuhan. Orang-orang menderita secara psikis itu mengalami pembuangan secara rohani. Tetapi Tuhan akan menolong umatNya. Amin !

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Seri renungan singkat
Jumat 16 Februari 2007
Guang Zhou

Read More ....

Saturday, February 10, 2007

Kecemasan dan Damai Sejahtera

Kecemasan dan Damai Sejahtera

Zaman ini adalah abad kecemasan ( Age of Anxiety ). Banyak orang yang hidupnya dipenuhi dengan ketakutan dan kekuatiran. Kekuatiran ini bermacam-macam yaitu dari yang ringan sampai berat. Dari kuatir akan hidup sampai kuatir karena kekosongan eksistensi. Ketakutan juga bermacam-macam yaitu dari dari takut akan manusia, takut gagal, takut dilukai, takut diteror. Manusia merasakan hidup tidak aman, tidak damai, tidak tenang.

Tetapi Yesus Kristus memberikan FirmanNya,“Damai sejahtera kuberikan kepadamu...” dan“ Jangan kamu kuatir....”Karena itu mengapa kita gelisah ? Mengapa kita kuatir ? Pemazmur mengatakan, “Mengapa gelisah hai jiwaku dan tertekan di dalam diriku ? Berharaplah kepada Allah maka aku akan bersyukur kepadaNya Tuhanku dan Allahku”Damai sejahtera diberikan Tuhan kepada kita tetapi bukanlah damai yang tanpa masalah. Walaupun banyak pergumulan, namun kita percaya bahwa Tuhan memegang pimpinan dan Tuhan membuat segala sesuatu mendatangkan kebaikan. Karena itu marilah jiwa kita beristirahat di dalam Dia yang menjaga dan memelihara kita.

Renungan harian Singkat
Taipei,Rabu, 7 Februari 2007
Jeffrey Lim
email: limpingen@gmail.com

Read More ....
Powered By Blogger

LIMPINGEN BLOG