Monday, March 31, 2008

Saling mengaku dosa supaya sembuh

Saling mengaku dosa supaya sembuh
Jeffrey Lim


Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16)

Sakit itu sesuatu yang tidak enak bagi tubuh dan jiwa kita. Sakit fisik tentunya membuat kita kekurangan kesehatan. Demikian juga dengan sakit rohani membuat kita lemah rohani. Karena itu setiap sakit penyakit harus diselesaikan penyebabnya. Setiap sakit penyakit harus diobati.
Sakit rohani karena dosa mengakibatkan manusia menjadi tertekan, stress, depresi, tidak damai, kuatir, gelisah, takut, malu, bersalah, dll. Semua ini adalah manifestasi dari dosa. Ketika Adam jatuh dalam dosa maka dia bersembunyi. Dia malu, takut dan bersalah. Ini adalah sakit rohani. Ketika manusia berdosa maka hati nurani juga ikut menuduh sebab hati nurani menjalankan fungsinya sebagai alarm terhadap penyakit rohani. Semua ini harus diselesaikan dengan berdamai dengan Allah. Semua ini harus diselesaikan dengan meminta pengampunan dari Tuhan Allah. Dengan demikian jiwa baru dapat dipulihkan.

Di dalam kehidupan Kristen, kita harus terus hidup di dalam terang. Ketika kita hidup di dalam gelap maka kita berada di dalam sakit rohani. Ketika kita hidup dalam dosa maka kita terikat. Dan kita perlu pembebasan dari Tuhan Allah. Salah satu cara untuk lepas dari keterikatan dosa adalah mengaku dosa. Kita harus saling mengaku dosa kita dan saling mendoakan. Inilah yang Yakobus ajarkan. Di bagian lain dari Alkitab di dalam 1 Yoh dikatakan jika kita hidup dalam terang ( berarti di dalam kejujuran, transparansi, di dalam kebenaran, di dalam kekudusan ) maka kita beroleh persekutuan satu sama lain dan darah Yesus menyucikan kita dari segala dosa dan kejahatan. Karena itu kita harus terus hidup di dalam terang, kekudusan dan kebenaran. Segala macam perbuatan jahat harus terus ditelanjangi. Dengan begitu maka kita akan semakin dikuduskan dan disucikan.
Mengaku dosa di hadapan Tuhan dan sesama dan minta didoakan akan mendatangkan kuasa untuk mengalahka kejahatan. Karena itu marilah kita dengan rendah hati menyadari kelemahan kita dan terus mau mengaku dosa dan didoakan.

Jeffrey Lim
Seri renungan singkat
limpingen@gmail.com
Jakarta, Institut Reformed
1 April 2008

Read More ....

TUHAN adalah terangku dan keselamatanku

Refleksi Mazmur 27:1
TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?
Jeffrey Lim

Terang dikaitkan dengan kejelasan. Terang dikaitkan dengan kebaikan. Terang dikaitkan dengan kebenaran. Terang dikaitkan dengan Allah. Terang dikaitkan dengan kejujuran. Terang dikaitkan dengan keteraturan. Terang dikaitkan dengan hidup. Semua ini adalah sifat dari terang.
Tetapi kegelapan dikaitkan dengan ketidakjelasan. Gelap dikaitkan dengan kejahatan. Gelap dikaitkan dengan ketidak benaran. Gelap dikaitkan dengan setan. Gelap dikaitan dengan ketidakjujuran atau kebohongan. Gelap dikaitkan dengan kekacauan. Gelap dikaitkan dengan kematian. Semua ini adalah sifat dari gelap.

Ketika kita jatuh dalam dosa maka kita berada di dalam gelap dan kekacauan. Kita berada di dalam kebohongan setan dan juga berada di dalam kuasa setan. Kita terikat di dalam kuasa kegelapan dan mati. Maka kita membutuhkan terang. Kita membutuhkan keselamatan dan kita membutuhkan TUHAN sendiri.
Mazmur 27:1 ini mengajarkan bahwa yang menyelamatkan kita dari kegelapan adalah Yahweh. Tuhan adalah keselamatan kita. Dan Tuhan juga yang menerangi kegelapan dengan terangNya. Dia menjadi terangku.

Aplikasi terhadap hidup :
Karena itu kita yang berada di dalam Tuhan tidak takut menghadapi kegelapan. Mazmur 23 mengatakan bahwa sekalipun aku berada di dalam lembah kekelaman aku tidak takut bahaya. Kegelapan itu tidak gelap bagi kita sebab ada Tuhan yang berada di sisi kita. Kita bahkan tidak takut menghadapi maut.
Karena Tuhan adalah terang kita maka kita tidak takut menghadapi kegelapan di dalam diri kita, kegelapan karena ajaran sesat dan tipu muslihat serta kebohongan dari si jahat. Si jahat selalu menyerang kita dengan kebohongannya. Tetapi kita punya senjata terang. Dan kita memiliki Tuhan sendiri yang menerangi kita dengan FirmanNya. Kita memiliki Roh Kudus yang memimpin kita kepada terang FirmanNya.
Karena Tuhan adalah terang kita maka walaupun hidup kita mungkin berada di dalam kekacauan dan kegelapan. Tetapi Tuhan sanggup menciptakan terang di dalam hati kita. Seperti Kej 1 Tuhan menciptakan terang dan keteraturan maka Tuhan juga sanggup menciptakan terang dan keteraturan di dalam diri kita.

Jeffrey Lim
Limpingen@gmail.com
Institut Reformed
1 April 2008
Menyadari kekuatan dari terang di dalam hidupku. Tuhan adalah terangku

Read More ....

Spiritual War in Games : May the Force with you isn't the same with may God is be with you !

Spiritual War in Games : May the Force with you isn’t the same with may God is be with you !
Jeffrey Lim

Salah satu games dan film yang mempunyai grafik terbaik adalah Starwar. Tidak bisa diabaikan bahwa StarWar buatan George Lucas ini sudah begitu digemari banyak orang sejak lama. Dari games Rebelt Assault yang lama sampai games Frontal attack yang memakai DVD semuanya mempunyai grafik yang bagus. Film Star War 4-6 yang lama sungguh bagus ceritanya. Lebih-lebih Film Star War 1-3 yang baru dimana grafiknya sudah jauh lebih canggih. Tidak dapat dipungkiri bahwa grafik dan gambar yang ditampilkan adalah sangat bagus di dalam film ini. Tetapi ada unsur religius yang disajikan di dalam film berteknologi tinggi ini.

Walaupun StarWar adalah games dan film yang bagus tetapi ada konsep yang perlu kita perhatikan yaitu mengenai The Force. Di dalam film ini ada konsep force yang berarti energi di dalam diri para Jedi. Mereka sering mengatakan “May the force with you” yang mirip dengan perkataan orang Kristen “May God is with you”. Tetapi jelas bahwa the Force lebih mirip agama Timur daripada Konsep Kekristenan mengenai Tuhan. Bagi orang Kristen dewasa film ini mungkin tidak mempengaruhi karena konsep kebenaran sudah ditanamkan di dalam diri kita. Tetapi bagaimana dengan anak-anak ? Apakah anak-anak dapat memahami bahwa force itu sebenarnya konsep mistis yang tidak benar ?
Film StarWar menghadirkan peperangan antara kebaikan dan kejahatan.. Terjadi peperangan ketika force diganggu atau didistorsil. Apakah force itu ?
Sebelum kita lebih jauh masuk membahas singkat mengenai StarWar maka kita harus mengetahui bahwa gurunya George Lucas adalah seorang guru penganut mistik. Dia pasti mempengaruhi george lucas. Kemudian marilah kita teliti apa itu force ?
“the Force is "an energy field created by all living things, that surrounds and penetrates living beings and binds the galaxy together."[1]
Konsep force ini mirip dengan konsep chi dari Timur. Konsep ini mempresuposisikan bahwa di dalam alam semesta terdapat energi. Manusia mempunyai energi ini dan mahluk lain juga. Ketika manusia mati maka manusia kembali kepada alam semesta dan bergabung dengan kekuatan ini. Manusia adalah mikrokosmos dan alam semesta adalah makrokosmos. Konsep ini sebenarnya ada banyak terdapat di dalam agama mistik kafir dan juga dilukiskan di dalam film-film seperti Saint Seiya, dll.
Yang jelas force ini bukan Tuhan Allah tetapi adalah kuasa. Bahaya dari konsep ini adalah menyamakan Tuhan Allah dengan kuasa dan bahkan di dalam agama Kristen force itu bisa diganti namanya dengan Roh Kudus. Ini jelas tidak benar ! Sebab Roh Kudus bukan kuasa yang bisa dimanipulasi manusia tetapi Roh Kudus adalah Allah. Dia adalah pribadi Allah Tritunggal yang ketiga.
Di dalam agama Kristen ada beberapa bahaya dimana orang yang percaya Tuhan tetapi masih menggunakan konsep kafir seperti the force itu dan tinggal mengganti the force dengan Roh Kudus yang merupakan force yang lebih besar. Karena itu kita musti berhati-hati dengan konsep ini.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta
Institut Reformed, 31 Maret 2008

Read More ....

Thursday, March 27, 2008

Spiritual War in Games : About Mana, Chi and False Spirituality

About Mana, Chi and False Spirituality
Jeffrey Lim


Di dalam Alkitab ada peristiwa yang luar biasa yaitu mengenai manna yang adalah roti dari surga. Pada waktu bangsa Israel keluar dari Mesir dan mengembara di padang gurun, maka Tuhan Allah memberikan mereka manna untuk dimakan. Manna ini adalah lambang pemeliharaan Allah dan juga lambang dari penyediaan kebutuhan jasmani dan rohani mereka. Di dalam dunia spiritual alternatif Kekristenan ada konsep “Mana” tetapi konsep manna ini berbeda dengan konsep Alkitab mengenai makanan jasmani. Konsep mana di dalam dunia kekafiran berbeda dengan konsep Firman. Konsep mana dalam dunia kafir ini banyak diajarkan di dalam Games dan Film-film.
Apakah mana di dalam konsep kafir ?
Mana adalah kuasa magic supranatural yang dapat dimiliki mahluk spiritual. Mana terdapat dimana-mana. Mana terdapat di alam semesta. Mana terdapat di tempat-tempat yang tertentu yang aura spiritualnya lebih besar. Bahkan alam semesta mengandung mana. Di dalam banyak Games yang berbau paganisme atau okultisme atau magic-magic, maka mana adalah salah satu kemampuan dari sang hero untuk melepaskan magic. Banyak kemampuan yang dimiliki Hero seperti stamina, strength, agility, speed, parry, intelligence, dodge, stealth, vitality, luck, throwing, climbing, magic, Communication. Ada kapasitas dan isi yang bisa diisi di dalam tiap kemampuan tetapi yang paling penting adalah darah dan mana. Darah adalah kehidupan sedangkan mana adalah kuasa magic.


Ini adalah salah satu contoh dari games Quest for Glory III : Wages of War.

Yang menarik adalah mengenai mana. Di dalam banyak Games seperti Zelda, Quest for Glory, Ragnarok, Heroes Might and Magic, Advanced Dungeon and Dragon, Ultima, dll maka terdapat unsur-unsur yang mirip di dalam setiap hero yang ada. Mereka mempunyai darah, dan mereka mempunyai mana. Sisa variannya bervariasi.
Konsep apa sebenarnya yang ingin diajarkan oleh orang yang membuat Games ini ?
Yang jelas adalah konsep kebohongan. Konsep kebohongan bahwa manusia dapat mempunyai kuasa supranatural yang bisa dilepaskan ( magic ). Konsep kebohongan ini didasarkan pada beberapa konsep yaitu :
Manusia adalah mahluk spiritual
Pengertian manusia sebagai mahluk spiritual adalah berbeda dengan pengertian konsep Gambar dan Rupa Allah yang adalah mahluk spiritual. Disini manusia mahluk spiritual digambarkan bahwa manusia itu ada roh dan juga seperti alam semesta dan roh-roh lainnya. Sebagai mahluk spiritual manusia mempunyai mana di dalam dirinya.
Dunia alam semesta ini juga bernuansa spiritual
Alam ini mengandung spiritual. Alam ini mengandung mana. Unsur dan substansi dari alam ini sama dengan manusia.
Manusia bisa mengambil kuasa dari alam
Manusia bisa mengambil mana dari alam dan memakainya untuk kepentingannya.
Manusia bisa memanipulasi mana untuk kepentingannya
Mana atau kuasa magic ini bisa digunakan oleh manusia untuk melakukan banyak hal.
Manusia ada di dalam langkah makin lama makin mahir di dalam pengalaman hidupnya dan skillnya. Ini dibuktikan di dalam games bahwa hero meningkat dari level 1 sampai level 99. Manusia makin lama makin divine. Manusia mengalami evolusi spiritualitas. Semua proses evolusi spiritualitas ini ada di dalam banyak konsep bahkan di dalam buku Self-Help seperti 8 Habits oleh Stephen R. Covey.
Di dalam alam semesta ini tidak ada Allah pencipta langit dan bumi. Yang ada hanyalah kuasa dan roh-roh yang dapat dimanipulasi.

Di dalam games Barat maka Darah dan Mana adalah 2 hal yang paling penting bagi Hero. Tetapi bagaimana dengan Games di Timur. Misalnya Games dari Return of Condor Heroes ( Yoko ), Games dari Heaven Sword and Dragon Sabre ( Thio Bu Kie ), Games dari Smiling Proud Wanderer ( Ling Hu Cong ), dan Games-games silat lainnya. Mereka ada konsep lain yang bukan mana tapi adalah chi. Tetapi sebenarnya hal ini secara mendasar adalah hal yang sama. Chi adalah kekuatan yang bisa diledakkan untuk berkelahi.
Konsep Chi ini juga banyak diajarkan di dalam buku-buku silat baik secara novel maupun buku-buku tenaga dalam. Di dalam buku-buku karya Kho Ping Hoo, Chin Yung seperti Shooting Eagle Heroes, Return of Condor Heroes, Heaven Sword and Dragon Sabre, dll, sebenarnya mereka mengajarkan bahwa di dalam diri manusia itu ada chi dan bisa digunakan untuk Sin Kang ( Tenaga Sakti ) atau Lwee Kang ( Tenaga Dalam ). Konsep chi ini di dasarkan bahwa kosmos atau alam semesta mengandung chi. Bahkan manusia dapat mengambil chi dari alam semesta. Chi adalah mana di dalam dunia China. Dan chi ini dapat dihimpun di tan tian ( bawah pusar ) untuk kekuatan sakti.
Lalu bahaya apakah yang bisa terjadi dengan adanya konsep-konsep kebohongan seperti ini ?
1. Manusia diajarkan untuk bertumbuh menjadi supranatural dan sakti dengan kekuatannya sendiri
2. Manusia diajarkan meditasi mengosongkan pikiran dan mengisi diri dengan kuasa mana atau chi. Ketika manusia kosong maka ada sesuatu yang masuk dan itu adalah kuasa kegelapan.
3. Manusia diajarkan spiritualitas palsu dimana spiritualitas berasal dari dalam diri dan bukan dari luar diri yaitu Allah. Ini adalah esoteric ( eso = dalam ) spiritualitas dan bukan exoteric ( exo = luar ) spiritualitas.
4. Manusia diajarkan menyatu dengan alam. Ini adalah konsep kekafiran yang jahat.
5. Manusia dikacaukan konsepnya mengenai Tuhan pencipta langit dan bumi. Tuhan menjadi tidak ada. Yang ada hanyalah alam semesta dan kuasanya.
Alkitab membahas di dalam Roma 1 mengenai manusia yang menyembah alam semesta :
Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan. Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya. (Roma 1:18-32)
Spiritualitas yang sejati hanya terdapat di dalam pengertian yang benar yang dikristalisasikan di dalam pengakuan iman rasuli.

Aku percaya kepada Allah,
Bapa yang mahakuasa,
Khalik langit dan bumi.

Dan kepada Yesus Kristus,
AnakNya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung daripada Roh Kudus,
lahir dari anakdara Maria,
yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan,
turun ke dalam kerajaan maut,
pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
naik ke sorga,
duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa,
dan akan datang dari sana
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Aku percaya kepada Roh Kudus;
gereja yang kudus dan am;
persekutuan orang kudus;
pengampunan dosa;
kebangkitan daging;
dan hidup yang kekal. Amin.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta, Insitut Reformed
25 Maret 2008

Read More ....

Tuesday, March 25, 2008

Spiritual War in Computer Games

Spiritual War in Computer Games
Seri artikel singkat
Jeffrey Lim


Jaman sekarang salah satu hiburan anak-anak, remaja dan pemuda yang paling digemari adalah games. Orang bermain games mencoba untuk menghibur diri dan juga untuk hobby dan untuk menghilangkan kejenuhan. Di dalam games itu terdapat banyak konsep yang ditawarkan. Sadarkah anda bahwa terjadi peperangan rohani dan peperangan konsep di dalam permainan games ? Sadarkah anda bahwa ada konsep yang hendak ditawarkan oleh games-games ? Sadarkah bahwa dunia kegelapan sedang mengajari anak-anak, remaja-remaja bagaimana mereka menjadi penganut paganisme ?

Salah satu games yang paling digemari beberapa saat yang lalu adalah Ragnarok. Games ini kelihatannya indah yaitu semua orang di internet bermain dan bisa berhubungan satu sama lain di dalam dunia games. Dunia ini dunia virtual community. Kelihatannya luar biasa semua jenis orang bisa berkumpul di internet dan menjadi satu di dalam dunia ini. Di dalam dunia ini ada karakter-karakter yang dimainkan dan karakter-karakter ini bisa bermacam-macam. Anda bisa seorang pencuri, anda bisa seorang magician, anda bisa seorang elf, anda bisa seorang knight, anda bisa seorang swordman, anda bisa seorang laki-laki atau perempuan. Intinya sama yaitu anda terus bermain di dalam dunia ini. Kemudian sadarkah bahwa sekitar anda adalah alam semesta yang berkilauan cahayanya dan mengandung unsur spiritual. Dunia sekitar anda adalah spiritual. Dan andapun adalah mahluk spiritual. Anda bisa mengeluarkan magic. Anda membutuhkan manna sebagai kekuatan untuk magic. Manna itu bisa anda manipulasikan dan keluarkan jurus-jurus. Dan kemudian kerohanian dan kekuatan anda dapat bertingkat dengan seiringnya pengalaman. Anda bisa bertumbuh dari level 1 ke level 2 sampai ke level yang tidak terbatas. Anda bisa menjadi allah. Dan yang menarik dibawah kaki setiap hero anda terdapat lingkaran pentagram yang menyala-nyala.
Ada konsep apa yang ditawarkan oleh permainan ini ?
Konsep alam semesta adalah Spiritual
Perhatikanlah bahwa alam semesta ini adalah berkilau-kilau dan warna yang ditampilkan adalah terang berkilauan memikat seperti mengandung kekuatan atau kuasa.
Konsep anda adalah Spiritual being
Di bawah anda adalah pentagram. Pentagram ini adalah bintang 5 sisi yang banyak menjadi lambang dari paganisme atau occultisme. 5 sisi ini melambangkan bahwa ada 5 unsur elemental alam semesta yang adalah ultimat yaitu air, api, udara, tanah, logam. Alam semesta adalah bersifat spiritual dan anda juga spiritual dan menyembah alam semesta. Kemudian anda bertumbuh dari level 1 yang masih bodoh. Tidak perduli apapun karakter anda ( elf, archer, knight, swordman ) , anda terus bertumbuh jadi mahluk yang lebih baik. Anda hendak menjadi demigod ataupun god. Ini adalah proses divinisasi.
Anda bisa memanfaatkan kuasa alam atau manna
Manna adalah sesuatu kuasa yang dapat anda manfaatkan untuk mengcasting magic. Di dalam diri anda terdapat manna yang bisa dimanipulasikan. Anda berkuasa.
Konsep bahwa anda dan alam semesta adalah Satu
Akhirnya anda dan alam semesta adalah satu. Anda mahluk spiritual dan alam semesta adalah makrokosmos yang besar. Manna terdapat di dalam alam semesta dan anda bisa meraihnya. Tetapi akhirnya di dalam hidup anda, anda akan bersatu dengan makrokosmos itu.

Semua konsep yang dipaparkan itu adalah konsep paganisme. Konsep kekafiran. Konsep okultisme dan konsep satanisme. Konsep ini berusaha untuk merasuki setiap pribadi yang memainkannya. Saya berargumentasi kenapa hal ini berbahaya :
Kebanyakan manusia di dunia ini adalah kosong. Mereka membutuhkan dan haus akan satu spiritualitas. Dan games menawarkan spiritualitas melalui konsep-konsepnya.
Banyak orang yang ingin games menghibur diri tetapi akhirnya bukan menghibur diri namun mengikat diri ke dalam penghiburan yang bersifat candu. Ada kisah nyata seseorang pergi ke warnet dan 2 hari berada disana tidak makan. Kemudian waktu keluar dari warnet anak itu mati lemas. Betapa tercandunya mereka dengan games.
Games ini walaupun bersifat virtual dan bukan realita tetapi membawa pikiran ke dalam realita kingdom of darkness.
Banyak orang yang main games ini jatuh ke dalam penyembah setan, okultisme, dan mempengaruhi moral mereka.
Di dalam games ini maka konsep kebenaran mulai dicuci dan diracuni konsep kebohongan.

Adapun konsep-konsep Kekristenan yang hendak dihancurkan adalah :
Tuhan dan ciptaan adalah berbeda
Manusia adalah gambar dan rupa Allah yang harus mengabdi kepada penciptaNya
Manusia bukan Allah
Allah bukan manusia
Alam semesta bukan Allah
Alam semesta adalah ciptaan Tuhan
Spiritualitas manusia adalah menjadi hamba Tuhan, bukan menjadi allah
Manusia harus menyembah Tuhan

Sebetulnya masih banyak games-games yang menawarkan konsep-konsep paganisme seperti : Zelda, Quest for Glory, Ultima, Heroes Might and Magic, Advanced Dungeon and Dragons. Setiap games yang ada tanda pentagram, ada manna, ada magic semua ini harus anda hati-hati.
Kiranya artikel yang singkat ini boleh menjadi berkat bagi kemuliaan nama Tuhan.

Untuk membaca mengenai Paganisme, baca buku : Spirit War by Peter Jones
Materi ini tidak ada disana tetapi Spirit War berusaha melihat secara filosofis dan realita peperangan rohani dan kebangkitan paganisme.

Lain waktu bahas mengenai film-film seperti Saint Seiya, Star War, etc. Semua mengajarkan hal yang ada kesamaan tetapi ada perbedaan. Intinya we are in spiritual war.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta, Insitut Reformed
Terinspirasi ketika mengikuti kuliah Dr. Peter Jones, Dosen Wesminster Theological Seminary
25 Maret 2008

Read More ....

Saturday, March 22, 2008

Bersyukur karena boleh melayani Tuhan, terutama karena sudah diselamatkan

Bersyukur karena boleh melayani Tuhan, terutama karena sudah diselamatkan
Jeffrey Lim

Nats : Lukas 10:17-24

Ayat kunci : “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”

Nats Lukas 10:17-24 ini adalah sebenarnya satu bagian dengan seluruh pasal 10. Ini masih cerita yang satu dan menyambung. Kalau kita lihat sekilas bahwa pengajaran di akhir pasal 9 adalah mengenai harga yang harus dibayar untuk mengikut Kristus. Harga yang harus dibayar untuk melayani di dalam kerajaan Allah Kemudian setelah Yesus Kristus menyatakan harga yang harus dibayar untuk mengikut Kristus dan melayani di dalam Kerajaan Allah maka di pasal 10, Yesus mulai mengutus ketujuh puluh murid. Yesus pernah mengutus 12 murid dan kali ini Dia mengutus 70 murid.
Setelah murid-murid siap untuk mengikut Yesus dan siap membayar harga maka Yesus memanggil mereka untuk memberitakan kerajaan Allah. Yesus mengutus mereka dua-dua pergi mengabarkan Injil Kerajaan Allah. Dua-dua ini berarti di dalam mengerjakan pekerjaan Tuhan maka prinsipnya team work dan bersama-sama saling mendukung. Pekerjaan Allah bukan single fighter atau ada satu HERO yang super. Tetapi team work. Semua tubuh bekerja. Semua kelompok-kelompok kecil ini adalah satu bagian dari keseluruhan pasukan kerajaan Allah untuk menghancurkan pekerjaan si jahat. Senjata murid-murid adalah Firman Kebenaran di dalam Injil Yesus Kristus.

Yesus mengatakan bahwa Dia mengutus mereka seperti domba di tengah serigala. Ini berarti orang percaya yang melakukan pekerjaan Tuhan menghadapi banyak pergumulan karena itu harus bertindak cerdik. Di bagian yang lain Yesus mengajarkan supaya cerdik seperti ular namun tulus seperti merpati.
Sewaktu murid-murid memasuki sebuah rumah maka katakan pertama kali “Shalom buat rumah ini”. Shalom berarti bahwa ada damai bagi rumah ini. Shalom terjadi ketika orang berdosa percaya kepada berita Injil. Shalom terjadi ketika orang berdosa berdamai dengan Allah. Jikalau orang yang diinjili menerima Injil maka damai itu diberikan kepadanya.
Inilah konteks di dalam Lukas 17.

Lukas 10:17-24 dimulai ketika murid-murid sudah pulang dari pelayanan mereka. Dikatakan bahwa mereka kembali dengan bersukacita. Tentunya murid-murid bersukacita karena mereka boleh melayani Tuhan dan mengabarkan berita sukacita kepada orang berdosa.
Sambil bergembira para murid mengatakan kepada Yesus : “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.”. “Juga, setan-setan takluk kepada kami”. Juga berarti ada tambahan. Selain bersyukur buat pelayanan, mereka sungguh bersukacita karena setan juga takluk kepada mereka demi nama Yesus. Mereka boleh dikatakan bangga karena boleh diberikan kuasa menaklukan setan.
Kebanggaan murid-murid ini bukan main-main. Bukankah setan itu mahluk yang berkuasa. Setan itu adalah penguasa angkasa. Bahkan semenjak dunia jatuh ke dalam dosa maka dunia ini berada di dalam kerajaan setan. Setan juga ketika mencobai Yesus menawarkan dunia beserta dengan kemewahannya tetapi Yesus menolak. Setan itu penguasa dunia ini. Dia sudah mencobai orang selama beribu-ribu tahun dan sangat lihai. Setan sendiri adalah malaikat yang jatuh. Dan kalau kita lihat bahwa malaikat itu mahluk ciptaan Tuhan yang luar biasa. Tetapi sekarang murid-murid yang baru di dalam beberapa saat mengikut Yesus, penuh dengan kelemahan dan masih tidak berpengalaman. Namun di dalam keterbatasan mereka, mereka bisa menaklukan setan, mereka bisa mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit. Tentunya mereka bangga dan bersukacita akan hal ini.
Yesus menjawab “Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.”. Jawaban Yesus ini menjelaskan bahwa dengan pelayanan para murid maka setan menderita kekalahan. Dengan Injil maka setan dikalahkan. Dengan Injil maka tawanan dibebaskan. Ketika Injil diberitakan mungkin sebenarnya seperti pemberitaan kata-kata saja. Tetapi dibalik semua itu ada peperangan rohani. Dengan Injil maka pekerjaan si jahat dikalahkan.
Di dalam dunia sekarang ini, di film-film di Indonesia suka disiarkan film setan. Bahkan di budaya barat yang sudah terkena New Age movement menyiarkan film-film setan dan mistik. Di bioskop yang biasanya hanya terdaapat film-film yang modern tetapi sekarang sudah ada film-film mistik bahkan bioskop besar. Anak-anak di jaman sekarang ini diberikan konsep bahwa setan itu berkuasa. Tetapi kalau kita membaca Injil maka kita sadar bahwa setan dikalahkan Yesus dan murid-muridnya. Kalau orang membaca buku mengenai setan menyadari bahwa setan hebat dan konsep pikirannya makin dikuasai setan. Tetapi kalau orang membaca Firman Tuhan maka orang sadar bahwa setan itu begitu kecil kuasanya dan dikalahkan Yesus beserta dengan murid-muridnya. Baca buku setan dan mistik membuat takut, baca Firman membuat beriman. Kalau kita mengenal Firman maka Firman itu akan memerdekakan kita. Firman Tuhan itu berkuasa. Yesus Kristus itu berkuasa. Dengan kuasa Injil maka setan dikalahkan.
Yesus melanjutkan perkataannya di dalam meresponi murid-muridnya “Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.”. Bahasa kiasan ini menunjukkan bahwa Yesuslah yang memberikan murid-murid kuasa sehingga mereka sanggup menaklukan setan. Kuasa ada di dalam Yesus Kristus.
Implikasinya murid-murid harus sadar bahwa mereka diberikan kuasa itu bukan karena mereka sendiri tetapi karena pemberian Tuhan. Mereka diberikan. Mereka dianugerahkan. Mereka diperlengkapi. Mereka disertai. Mereka dilindungi. Maka murid-murid harus sadar bahwa Allahlah yang berperang bagi mereka. Murid-murid harus sadar bahwa semua keberhasilan pelayanan adalah karena pekerjaan Tuhan semata-mata.
Kemudian perkataan Yesus yang berikutnya sungguh luar biasa !
“Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”. Ini kalimat yang luar biasa ! Di dalam Alkitab diberitahukan prinsip supaya bersukacitalah senantiasa. Bersukacita dan mengucap syukur adalah yang dikehendaki Tuhan. Ini adalah emosi yang kudus. Di dalam jaman yang banyak menekankan perasaan maka kita harus mengetahui bagaimana seharusnya kita beremosi. Kita harus tahu bagaimana kita harus sukacita. Apa yang harus kita syukuri dan apa yang harus kita sukacitakan. Sukacita yang benar adalah sukacita yang kudus.
Yesus memberitahukan bagaimana seharusnya murid-murid bersukacita. Yaitu jangan bersukacita karena roh-roh takluk kepada mereka. Jangan bersukacita kalau mereka seakan-akan hebat di dalam pelayanan. Ini hanya anugerah. Tetapi marilah bersukacita karena nama mereka ada disurga. Bersukacita karena murid-murid sudah diselamatkan Tuhan.
Sekali lagi Tuhan Yesus hendak membawa murid-murid kepada prinsip nilai yang benar. Yang mana yang harus mereka sukacitakan : Pelayanan berhasil atau keselamatan itu sendiri ? Yang mana yang harus difokuskan : Saya yang mengerjakan pelayanan atau Bapa di surga yang menyelamatkan ? Fokus kepada kehebatan saya atau melihat semua itu hanya anugerah Tuhan ? Intinya mana yang lebih prioritas dan lebih penting : Kuasa terhadap roh atau keselamatan ?
Jawabannya tentu keselamatan lebih penting daripada kuasa pelayanan mengalahkan roh.
Yesus bukan membuat murid-murid tidak bersukacita sebaliknya hendak membuat mereka bersukacita dan dengan sukacita yang benar. Kalau kita merenungkan dengan lebih dalam : Ketika murid-murid mengenal Injil maka itu adalah berkat yang sangat luar biasa. Ketika murid-murid kenal Yesus maka itu anugerah yang luar biasa.
Mengapa seharusnya murid-murid bersukacita ? Mengapa seharusnya mereka bergembira ? Karena melalui Injil mereka dibenarkan dan disucikan. Karena melalui Injil mereka mengenal keselamatan.
Mari kita bayangkan. Murid-murid adalah orang Yahudi dan pada saat itu pengajaran agama Yahudi menekankan melakukan hukum Taurat untuk menyelamatkan mereka. Mereka harus berusaha mendapatkan kebenaran diri mereka sendiri dengan perbuatan agamawi. Ini adalah motivasi dari agama. Mereka harus saleh dengan kesalehan mereka sendiri supaya diselamatkan. Supaya dibenarkan Allah mereka harus bertindak benar. Tetapi sejujurnya hati mereka sadar bahwa mereka tidak bisa mencapai hukum Allah. Hati mereka sadar bahwa mereka lemah. Maka mereka dituduh dan dihukum oleh karena hukum Taurat. Mereka sadar mereka tidak benar. Mereka mau melakukan perbuatan keagamaan tetapi mereka sadar mereka berdosa. Mereka tidak bisa menyelamatkan diri mereka. Taurat menyadarkan mereka akan dosa dan kebutuhan akan Injil. Karena itu mereka butuh Injil.
Dan murid-murid bersyukur karena mereka menemukan keselamatan di dalam Injil. Mereka diselamatkan bukan oleh perbuatan mereka tetapi oleh kasih karunia. Mereka diselamatkan bukan oleh kebenaran mereka tetapi karena pemberian Allah. Mereka menerima pengampunan Tuhan. Mereka menerima anugerah yang besar yaitu keselamatan. Mereka menerima Injil. Mereka dibenarkan. Justify. Bukan hanya dibenarkan tetapi juga dikuduskan. Sanctify Mereka menerima keselamatan.
Saudara-saudari, seharusnya kita bersyukur karena Injil yang menyelamatkan kita. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Kita harusnya bersyukur karena kita diselamatkan karena Injil. Kita dibenarkan karena jasa Kristus dan kita menerima Injil ini melalui iman. Hidup kita dari kita lahir baru sampai kita mati, kita membutuhkan Injil. Injil bukan hanya ketika kita percaya Yesus dan kemudian kita tidak perlu Injil lagi. Kita memerlukan Injil setiap hari. Kita memerlukan anugerah Tuhan setiap hari. Kita membutuhkan pengampunan setiap hari.
Keselamatan memang sekali untuk selamanya tetapi di dalam proses keselamatan itu kita terus memerlukan Injil. Kenapa kita memerlukan Injil terus walaupun sudah diselamatkan ? Karena kita memerlukan pengampunan setiap hari. Kemudian juga walaupun kita sudah dibenarkan dihadapan Allah karena jasa Kristus, kita harus merealisasikan pembenaran itu di dalam hidup kita dengan iman terhadap Injil. Dengan memperhitunkan jasa Kristus.
Di dalam banyak bercakap-cakap dengan teman-teman dan juga dengan merefleksi terhadap diri sendiri, maka saya mendapatkan satu pengertian bahwa kita perlu Injil setiap hari. Mengapa ? Banyak orang dan juga termasuk saya yang saya jumpai bahwa mendasarkan hidup mereka dengan performance. Live by performance. Mereka mendapatkan kepuasan kalau mereka sudah melakukan ini dan itu. Ditambah pikiran modern yang merasuki banyak manusia sehingga mereka melihat nilai diri berdasarkan kehebatan, kepintaran, produktivitas, kesehatan, kecakapan, keindahan rupa. Dan mereka berusaha mendapatkan pembenaran diri dihadapan Tuhan dan manusia dengan semua itu. Ketika tidak mencapai semua itu maka mereka minder, mereka down, mereka iri hati kepada orang lain, kompetisi dengan orang lain, membandingkan diri dengan orang lain, benci orang lain dan mereka dapat mengalami depresi.
Kita diselamatkan oleh Injil tetapi juga hidup oleh Injil. We live not by performance but by grace. Kita bukan dibenarkan oleh performance kita tetapi oleh anugerah Tuhan. Kalau saudara-saudari menyadari berita ini maka di dalam hidup pasti akan ada sukacita yang luar biasa. Ada kebebasan yang luar biasa. Karena kita tidak mendasarkan pembenaran diri, nilai diri berdasarkan performance tetapi berdasarkan anugerah. Bukan berdasarkan kegiatan keagamaan tetapi berdasarkan anugerah. Yaitu berdasarkan jasa Kristus di kayu salib.
Namun setelah kita mendapatkan anugerah yang luar biasa maka kita juga ingin terus mengalami perubahan hidup dan pengudusan. Tetapi semangatnya lain. Bukan membenarkan diri berdasarkan performance tetapi berdasarkan anugerah dan dengan anugerah terus bergumul di dalam proses pengudusan. Inilah sanctification. Performance ada tempatnya di dalam hidup kita tetapi performance itu bukan untuk pembenaran hidup kita tetapi pergumulan kita untuk mengasihi Tuhan. Kita hidup bukan dengan law tetapi dengan grace tetapi setelah mendapatkan grace kita mau melaksanakan law karena mengasihi Tuhan. Pengertian ini bagi saya adalah satu terobosan besar yang bisa membuat kita bersukacita. Kita diselamatkan karena Injil. Kita dibenarkan. Disucikan. Maka seharusnya kita bersukacita atas hidup kita karena keselamatan yang Tuhan berikan.
Kembali kepada cerita murid-murid dan Yesus. Yesus mengatakan bahwa “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”
Kemudian Alkitab mencatat bahwa Yesus bergembira pada saat itu. Emosi Kristus adalah emosi yang kudus maka marilah kita renungkan apa kegembiraan Yesus saat itu.
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
Yesus bergembira dalam Roh Kudus dan bersyukur kepada Bapa. Semua pribadi Allah Tritunggal ada di dalam ucapan syukur ini. Yesus bersyukur kepada Bapa karena Bapa menyatakan keselamatan kepada orang kecil yang dikasihiNya. Yesus bersyukur buat keselamatan murid-murid. Yesus juga bersukacita karena keselamatan dari orang-orang yang diinjili oleh murid-muridNya. Yesus bergembira karena keselamatan orang percaya. Di dalam semua itu Yesus mengakui bahwa semua keselamatan itu karena kasih dan hikmat Bapa. Semua keselamatan ini karena kehendak Bapa. Orang bisa percaya kepada Kristus karena diserahkan oleh Bapa kepada Kristus. Orang bisa mengenal Kristus karena Kristus berkenan menyatakan diriNya.
Sungguh indah sekali bahwa Tuhan Yesus ikut bersyukur atas keselamatan dari orang percaya. Alkitab mengatakan bahwa kalau ada orang yang percaya maka malaikat di surga pun turut bersukacita. Lebih daripada itu maka Allah pun bersukacita. Tuhan Yesus bersukacita.
Sesudah berdoa dan bersyukur kepada Bapa maka Tuhan Yesus berpaling kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Murid-murid Tuhan Yesus dikaruniakan anugerah Tuhan untuk melihat kerajaan Allah di dalam diri Yesus Kristus. Kitapun sebagai murid-murid Tuhan bersyukur boleh mendengar berita ini dan melihat dengan mata iman. Dan kita adalah orang-orang yang berbahagia. Yang diberkati. Yang menerima anugerah. Yang dikasihi Allah.

Aplikasi bagi kita
Kita bersyukur bahwa kita boleh hidup oleh anugerah Tuhan. Kita boleh mengenal Yesus Kristus dan hidup melalui Injil. What a blessing life.

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta, Institut Reformed
22 Maret 2008


Read More ....

Penglihatan dan Belas kasihan Yesus

Penglihatan dan Belas kasihan Yesus
Jeffrey Lim

Nats utama : Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. ( Matius 9:36 )

I. Introduksi

Pdt Dr. Stephen Tong berkata bahwa siapakah manusia adalah apa yang dia respon terhadap Allah. Namun kalau boleh saya menambahkan, saya percaya siapakah manusia juga adalah respon dia terhadap sesama dihadapan Allah. Respon kita kepada Allah tidak bisa lepas dari respon kita kepada sesama di hadapan Allah. Alkitab mengatakan : Kalau kita tidak mengasihi saudara yang kelihatan bagaimana kita bisa mengasihi Allah yang tidak kelihatan ? Respon kepada Allah dinyatakan dengan respon terhadap sesama juga.
Bagaimana kita berespon kepada sesama kita dihadapan Allah itu menunjukkan bagaimana kerohanian kita. Orang egois adalah orang yang hidup bagi dirinya sendiri. Orang yang altruis adalah orang yang hidup bagi sesamanya. Orang yang mengasihi Tuhan adalah hidup mengasihi Tuhan, mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Pada kesempatan kali ini saya ingin kita merenungkan mengenai pribadi Yesus Kristus dan apa respon Dia terhadap sesama dan bagaimana dia menjadi contoh dan teladan kita.

Baca Matius 9:35-38 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. (36) Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. (37) Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. (38) Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Kalau kita lihat sekilas perikop sebelumnya adalah peristiwa Yesus menyembuhkan orang buta dan bisu. Peristiwa mujizat penyembuhan ini pasti sangat mengejutkan bagi orang Yahudi. Mujizat pasti akan membuat penglihatnya takjub. Di dalam Perjanjian Lama terdapat beberapa mujizat seperti mujizat penyembuhan kusta ( peristiwa Naaman ), membangkitkan orang mati ( Elia dan Elisa ), tetapi ada satu mujizat yang belum pernah terjadi di dalam Perjanjian Lama yaitu menyembuhkan orang buta. Ini tidak pernah terjadi di PL. Namun di dalam Perjanjian Lama dicatat satu nubuat mengenai penyembuhan orang buta yaitu :
Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai. Ini adalah tanda mengenai kedatangan Mesias yang akan datang. Mujizat penyembuhan orang buta melambangkan bahwa Kristus menyembuhkan manusia yang buta rohaninya.
Orang Yahudi pasti kaget luar biasa ketika mereka melihat mujizat penyembuhan yang dilakukan Yesus. Karena Yesus menyembuhkan mata orang buta di pasal 8. Kemudian barulah dipasal 9 ini dikatakan bahwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa, mengajar di rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan”
Dikatakan Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Respon Yesus di dalam pelayanannya tidak memilih kota besar atau desa. Tetapi Yesus melayani semua kota dan desa. Pelayanan Yesus adalah pelayanan yang digerakkan oleh kepekaan akan kehendak Allah. Alkitab mencatat ketika banyak orang mencari Yesus, murid-murid berkata waktu menemukan Dia "Semua orang mencari Engkau." Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.". Yesus tahu kemana Dia harus pergi.
Yesus tahu bahwa Dia datang untuk memberitakan Injil.
Injil apakah yang Yesus bawakan ? Jenis berita baik apakah yang Yesus bawakan ? Biasa kita berpikir bahwa Yesus sedang memberitakan Injil keselamatan. Kalau soal Injil biasa kita kaitkan dengan Keselamatan. Tetapi di dalam bagian Alkitab ini dikatakan bahwa itu adalah Injil Kerajaan Sorga. Fokus utama dari Injil bukan hanya keselamatan tetapi terutama Kerajaan Allah dimana Allah meraja di dalam hati setiap orang percaya. Dimana hati manusia yang berdosa dilembutkan dan diubahkan dan Allah meraja di hati mereka. Fokus pelayanan Yesus yang terutama bukan menyembuhkan tetapi menghadirkan kerajaan Allah.
Lalu apa signifikansi dari mujizat ? Signifikansi dari mujizat adalah tanda yang menyertai Mesias, Raja yang diurapi Allah, Anak Allah.
Dikatakan di dalam ayat satu bahwa Yesus mengajar di rumah ibadat, memberitakan Injil dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Yesus melenyapkan segala penyakit dan kelemahan dan tindakan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan ini adalah tanda Mesias.
Matius 8:16-17 menceritakan bahwa Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita. Ini merujuk kepada Yesaya 53 mengenai Hamba Tuhan yang menderita.
Matius 11:1-5 menceritakan Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka. Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
Yesus datang ke dunia ini untuk menggenapi panggilan sebagai Mesias.
Kemudian marilah kita lihat respon Yesus Kristus terhadap orang banyak. Marilah kita lihat respon Dia melihat orang banyak. Ini menunjukkan kerohanian Yesus dan siapakah Dia. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
Pada saat ini dicatat mengenai emosi atau perasaan Yesus Kristus. Dikatakan hati Yesus tergerak oleh belas kasihan melihat banyak orang. Di dalam bahasa Inggris disebut compassion atau bersama-sama merasakan. Yesus berempati. Yesus bersimpati. Yesus berbelas kasihan atau mercy. Belas kasihan karena orang banyak adalah orang yang malang. Mereka seperti domba yang tidak bergembala.
Domba yang tidak bergembala ada yang kelaparan, ada yang kehausan, ada yang tersesat, ada yang diganggu binatang buas, ada yang tidak punya perteduhan, ada yang tidak tenang, ada yang sakit, ada yang luka. Terutama kalau kita ambil metafora ini maka banyak orang yang dikuasai dosa, banyak orang yang dikuasai konsep yang salah, banyak orang yang diikat oleh kuasa kegelapan, banyak orang yang dikuasai kebiasaan hidup, pikiran negatif, kelemahan, penyakit dan segala manifestasi dosa. Mereka kehausan dan letih dan lelah. Maka emosi afeksi Yesus adalah sedih, tergerak hatinya oleh belas kasihan. Dia ingin menolong mereka.
Seseorang adalah bagaimana dia berespon kepada Tuhan dan respon kepada Tuhan juga berkaitan dengan respon terhadap sesama. Yesus berespon dengan belas kasihan terhadap kemalangan orang banyak. Ini sebenarnya menyatakan bahwa Dia berjiwa gembala dan lebih dari itu Dia adalah Gembala yang baik. Gembala yang baik yang menyerahkan nyawa bagi domba-dombanya.
Bila kita mengingat gembala maka kita mengingat Mazmur 23. Di dalam Mazmur 23 dikatakan bahwa Yehovah adalah gembalaku. Dia membaringkan aku dipadang yang berumput hijau. Dia membimbing aku ke air yang tenang. Dia menyegarkan jiwaku. Dia menuntunku ke jalan yang benar. Didalam konteks perjanjian baru maka jelas bahwa Yesus mengakui bahwa dirinya adalah gembala yang baik. Yesus adalah Yahweh yang mengasihi umatNya. Yahweh yang bukan saja jauh disana tetapi yang dekat dan turun ke bumi dan memahami umatNya. Allah bukan saja Allah yang transenden tetapi Allah yang imanen dan bersama-sama dengan umatNya.
Bagaimana reaksi kita ketika melihat banyak orang diikat oleh dosa, dibelenggu oleh konsep yang salah, dikuasai oleh kebiasaan hidup yang berdosa, ada dibawah ikatan kuasa kegelapan. Apakah kita tergerak hatinya oleh belas kasihan ? Dalam hal ini Yesus mempunyai emosi yang kudus yaitu emosi yang menangis bagi domba-domba terhilang.
Yesus mempunyai perasaan yang kudus dan Yesus bahkan bisa menangisi jiwa-jiwa terhilang. Yesus pernah meratap melihat Yerusalem Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Ada peristiwa di dalam Alkitab di dalam Markus 6 dicatat bahwa murid-murid baru pulang dari pelayanan dari utusan Yesus. Mereka kembali kepada Yesus dan menceritakan kepada Yesus apa yang mereka kerjakan dan ajarkan. Kemudian mereka sudah letih lesu dan pergi ke tempat sepi untuk beristirahat. Orang banyak datang kepada mereka sehingga makanpun tidak sempat. Murid-murid dan Yesus bertolak ke seberang dengan perahu. Tetapi mereka di sana menjumpai banyak orang yang menanti. Ketika mendarat. Apakah respon murid-murid dan apakah respon Yesus melihat banyak orang itu ? Respon Yesus didalam keletihannya adalah tergerak oleh belas kasihan karena melihat mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Yesus mulai mengajarkan Firman kepada domba yang letih lesu. Sebab yang menyembuhkan adalah Firman. Yang mengobati adalah Firman. Yang memberikan arahan adalah Firman. Yang membebaskan jiwa adalah Firman. Yang menyucikan dosa adalah Firman. Dan Yesus mulai memberitakan Injil kepada mereka. Yesus membawa kasih karunia.
Kembali seperti diayat diatas bahwa Yesus mengabarkan Injil Kerajaan Sorga kepada banyak orang. Yesus menyembuhkan dan mengajar.
Saya teringat kepada lagu Handel Messiah di part 1 yang pertama-tama mengutip ayat :
Then shall the eyes of the blind be opened, and the ears of the deaf unstopped.
Then shall the lame man leap as a hart, and the tongue of the dumb shall sing:
Kemudian setelah itu masuk kepada ayat Tuhan datang seperti gembala
He shall feed his flock like a shepherd: he shall gather the lambs with his arm, and carry them in his bosom, and shall gently lead those that are with young.
Kemudian masuk ke dalam ayat
Come unto thee, all ye that labor and are heavy laden, and He will give you rest. Take His yoke upon you, and learn of Him; for He is meek and lowly in heart: and ye shall find rest unto your souls.

Dalam hal ini Handel menemukan satu pengertian yang luar biasa mengkaitkan nubuat kedatangan Mesias. Kemudian Mesias yang datang seperti gembala dan mengumpulkan domba-domba. Dan menyadari bahwa domba-domba itu letih lesu maka ditutupi dengan ayat Come unto thee, all ye that labor and heavy laden. Marilah yang letih lesu dan berbeban berat.
Yesus mengasihi domba-domba yang terhilang, yang letih lesu dan memanggil mereka kepadaNya. Yesus berkata : Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
(Matius 11:28-30)

Kemudian Yesus mengatakan kalimat kepada murid-muridNya : Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Kalau tadi Yesus menggunakan metafora domba yang tidak bergembala maka kali ini Yesus menggunakan metafora tuaian yang banyak. Ini merujuk kepada hal yang sama yaitu banyak orang di dalam dosa. Hal ini berarti banyak sekali domba yang tidak bergembala. Banyak orang yang diikat dosa, banyak orang yang berada di dalam kuasa kegelapan, banyak orang yang dibelenggu konsep, kebiasaan dan pola pikir yang salah. Mata rohani mereka buta dan perlu disembuhkan.
Realita di dalam dunia ini orang yang terluka dan menderita itu banyak sekali. Perempuan Samaria modern, Zakheus modern, perempuan berzinah modern, Orang kerasukan di Garasa yang modern, Orang lumpuh bisa buta rohani yang modern begitu banyak. Dan siapakah yang dapat membebaskan mereka ? Yaitu Yesus melalui perantaraan murid-muridNya.
Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Ini adalah sebuah doa. Dan orang yang mendoakan doa ini saya percaya juga adalah pekerja-pekerja juga. Yesus meminta murid-murid berdoa tentunya supaya lebih banyak orang mengabarkan Injil tetapi juga supaya murid-muridnya menyadari bahwa tuaian itu banyak.
Saudara-saudari di dalam Kristus. Dunia ini butuh kabar baik. Dunia butuh Injil. Dunia butuh anugerah. Dunia butuh pengampunan. Dunia butuh kasih karunia. Dunia butuh berita sukacita. Banyak orang menangis dan meratap. Mereka butuh pembebasan. Mereka butuh Kristus.
Di dalam hal ini anak-anak Tuhan dan gereja dipanggil untuk menjadi pelayan pendamaian. Yang mendamaikan orang dengan Allah, sesama dengan sesama dan diri dengan diri. Siapakah orang itu ? Orang itu adalah saudara dan saya.
Tugas gereja adalah untuk memberitakan berita pengampunan bagi orang berdosa. Tugas gereja adalah untuk memberitakan Injil yaitu berita sukacita bahwa Anak Allah mati bagi orang berdosa.
Gereja bukan dipanggil untuk diri sendiri. Gereja dipanggil buat dunia ini. Gereja dipanggil untuk menjadi saluran berkat. Di dalam buku What is so amazing about Grace oleh Philip Yancey. Disana diceritakan kisah nyata seorang wanita pelacur yang menjual anaknya yang masih kecil untuk objek seksual dan juga dia sudah kena obat-obatan dan kena penyakit AIDS. Seseorang mengatakan kepada dia di dalam keadaan yang parah supaya datang ke gereja. Tetapi perempuan ini mengatakan “Gereja ?. Itu akan membuat saya semakin buruk. Kalau di club, diskotik semua orang bisa bebas sharing tetapi di gereja, orang berdosa sharing akan dihakimi”. Mereka merasa tertuduh dan tidak aman.
Seharusnya gereja membuat orang berdosa sedih akan dosa dan bertobat kemudian menerima pengampunan dari Tuhan dan sesama. Kita dipanggil bukan untuk menghakimi tetapi untuk memberikan kasih karunia. Untuk menjadi saluran kasih karunia dari Allah. Untuk memberitakan berita sukacita pengampunan.
Yesus sendiri melakukan hal ini. Ketika bertemu dengan perempuan Samaria yang mempunyai 5 suami, Yesus dengan wibawa dan kelemahlembutan membawa dia mengenal Juruselamat. Ketika bertemu dengan pemungut cukai dan orang berdosa yang dijauhi masyarakat, Yesus makan bersama-sama dengan mereka dan membawa mereka bertobat. Ketika orang banyak hendak melempari perempuan berzinah, Yesus tidak menghukum perempuan itu dan membela perempuan yang remuk hati itu. Yesus datang bukan memberikan penghukuman tetapi memberikan kasih karunia. Bahkan Yesus sampai rela mati di kayu salib bagi orang berdosa. Inilah kasih. Kasih Allah dinyatakan di dalam Yesus.
Hati Yesus adalah hati Allah yaitu penuh belas kasihan. Mesias sudah datang dan buluh terkulai tidak dipatahkannya. Sumbu yang pudar nyalanya tidak dipadamkan.
Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit. Adakah hati kita tergerak melihat jiwa-jiwa ? Apakah saudara-saudari tergerak melihat teman-teman kita, keluarga dan orang banyak diselamatkan ? Maukah saudara dipakai menjadi saluran berkat mengabarkan Injil ?

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta, Institut Reformed
22 Maret 2008

Read More ....

Jangan kamu kuatir

Jangan kamu kuatir
Jeffrey Lim


Injil Tuhan Yesus menyentuh kehidupan manusia. Injil Tuhan Yesus menyentuh setiap pergumulan kita manusia. Injil Tuhan Yesus sangat relevan bagi hidup kita manusia. Pada kesempatan kali ini saya hendak membawakan Firman Tuhan mengenai kekuatiran akan hidup. Injil Tuhan Yesus menjawab bahwa kita tidak perlu kuatir akan hidup kita karena kita punya Bapa yang di surga yang memelihara.

Mari kita buka kitab Matius 6:25-34. Saya akan bacakan.

Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Di dalam dunia yang semakin keras. Dunia yang semakin bersaing. Kehidupan manusiapun semakin sulit. Orang bilang jaman sekarang sulit untuk hidup. Biaya begitu besar. Harga-harga di pasar pun semakin naik. Dari harga minyak bumi sampai harga kacang kedelai. Maka kita manusia berusaha keras dan terus bertahan hidup. Kekuatiran hidup pun muncul
Bagaimana kita manusia tidak kuatir bila kita memikirkan kenyataan hidup dan ekonomi yang sulit ini ?
Bagi yang sudah berkeluarga mungkin kita pun berpikir bila mempunyai anak bagaimana bisa membiayai mereka sekolah ? Sekolah begitu mahal. Biaya masuk sudah mahal. Apalagi biaya setiap bulan sekolah dan kebutuhannya.
Bila jaman dulu orang berpikir bahwa banyak anak itu banyak rejeki. Sekarang menghidupi satu anak pun susah. Maka orang-orang pun mulai kuatir.
Di Indonesia, krisis ekonomi semakin sulit. Ekonomi semakin terpuruk. Gaji tidak naik tetapi kebutuhan dan harga terus naik. Kekuatan beli pasar menurun. Dan kita semua harus bertahan hidup. Dan kekuatiran akan hidup pun muncul.

Di tengah-tengah keadaan seperti ini, Beberapa dari orang Indonesia keluar negeri. Mereka ada yang bekerja di luar negeri untuk mengadu nasib. Mungkin itu kita sendiri. Kita bekerja di luar negeri untuk membiayai hidup sendiri atau mungkin juga untuk keluarga di indonesia. Ada yang menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia ). Ada yang kerja menjadi pembantu. Ada yang kerja menjadi suster. Ada yang kerja di dapur, dan sebagainya. Intinya perjuangan untuk hidup harus dilakukan. Dan mungkin juga banyak orang yang kuatir akan hidup ini. Banyak orang yang secara tidak sadar stress.

Di Negeri yang asing ini, mungkin kita pun kuatir akan hidup kita. Keresahan itu mungkin terjadi. Pertanyaan-pertanyaan kehidupan bermunculan di benak kita: bagaimana saya bisa menghidupi hidup saya, keluarga saya, anak-anak saya di Indonesia ? Bagaimana supaya saya bisa betah kerja disini ?

Ataupun pertanyaan-pertanyaan kehidupan bisa muncul dalam bentuk lain : Bagaimana supaya hidup saya bisa bahagia ? Bagaimana supaya saya bisa bertahan dalam hidup ini dengan sukacita ? Bagaimana supaya hidup saya menjadi ringan ? Bagaimana supaya ada jaminan di dalam hidup saya ?

Di dalam setiap pergumulan manusia ini maka ajaran Tuhan Yesus menjadi jawaban bagi kita. Tuhan Yesus berkata jangan kamu kuatir akan hidup ini. Jangan kuatir kata Yesus. Jangan kuatir akan apa yang kamu makan atau minum. Koq Yesus bisa bilang jangan kuatir ? Bukankah keadaan sulit dsb ? Bukankah krisis ekonomi dsb ? Bukankah sulit mencari nafkah ? Bukankah harga naik dsb ?

Tetapi Yesus mengajak kita bukan melihat kepada dunia ini dan segala masalahnya. Tetapi memandang kepada langit. Memandang kepada Bapa di surga.

Bapa kita di surga adalah Bapa yang mengasihi kita. Bapa kita di surga adalah Bapa yang memelihara kehidupan kita. Bapa kita di surga adalah Bapa yang peduli kepada kita anak-anakNya. Bapa kita di surga bertanggung jawab atas hidup anak-anakNya. Dan kita adalah anak-anak Allah.

Yesus berkata supaya kita jangan kuatir akan hidup, apa yang dimakan diminum yaitu mengenai makanan dan apa yang dipakai yaitu pakaian. Yesus berkata jangan kuatir akan kebutuhan fisik kita. Kebutuhan pangan. Kebutuhan sehari-hari kita.

Dan Yesus memberikan 2 pertanyaan untuk dipikirkan : Pertama : Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan Kedua : tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Sekali lagi : Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Pertama maksud Tuhan Yesus adalah hidup kita lebih penting daripada makanan. Jiwa kita penting dan mari kita janganlah kuatir. Kekuatiran kita itu membuat stress dan membuat jiwa menjadi resah. Itu tidak baik ! Jadi jangan kuatir. Bukankah jiwa kita lebih penting daripada sekedar makanan ?

Kedua, maksud Tuhan Yesus adalah Tubuh kita lebih penting daripada pakaian. Kesehatan lebih penting daripada pakaian kita. Jadi jangan kuatir akan pakaian. Yang penting adalah kesehatan kita. Hidup kita dan tubuh kita.

Kemudian Tuhan Yesus membawa kita untuk mengamati alam semesta ini. Yesus membawa kita untuk belajar dari bijaksana alam semesta ini. Tuhan Yesus mengajak kita untuk merenungkan mengenai pelajaran dari alam.
Seringkali orang-orang yang tinggal di Desa lebih peka terhadap alam. Kehidupan pohon-pohon, ladang, bunga-bunga, burung-burung, hewan, tumbuhan adalah apa yang disaksikan setiap hari. Tetapi orang di kota pun harus belajar mengenai hal ini.

Tuhan Yesus mengajak kita untuk melihat alam semesta dan belajar pelajaran rohani dari sana. Tuhan Yesus mengajak kita untuk memandang alam. Dia berkata :
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Tuhan Yesus mengajarkan bahwa hidup kita dengan burung tentu hidup manusia lebih berharga. Hidup burung yang kecil saja dipelihara Tuhan. Apalagi hidup kita yang lebih berharga pasti dipelihara Tuhan.
Burung-burung yang kecil yang harganya murah diberi makan oleh Bapa. Mereka tidak menabur dan tidak menuai. Mereka tidak bercocok tanam. Mereka tidak bekerja. Mereka tidak menjadi TKI. Mereka tidak mengumpulkan makanan di gudang. Mereka hanya hidup saja dan diberi makan oleh Bapa. Mereka hidup dan cukup. Mereka kenyang setiap hari. Mereka yang kecil dipelihara Tuhan maka hidup kita yang jauh lebih berharga pasti dipelihara Tuhan

Mengapa hidup kita lebih berharga dari burung ? Karena manusia diciptakan Tuhan menurut gambar dan rupa Allah. Kita adalah gambar dan rupa Allah. Kita adalah wakil Tuhan di dalam alam semesta dan kita adalah anak-anak Allah. Anak-anak Allah pasti dipelihara Tuhan.

Tuhan Yesus berkata supaya kita jangan kuatir. Kuatir yang tidak seharusnya itu tidak ada gunanya. Tuhan Yesus bertanya : Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Apakah kalau kita kuatir akan menambah umur kita lebih panjang ? Tidak bukan ? Malahan kuatir membuat hidup menjadi lebih sulit. Kuatir seperti ini tidak perlu.
Banyak kekuatiran di dalam hidup kita yang tidak terjadi. Kekuatiran itu membuat semangat hidup menjadi padam. Kekuatiran merusak kesehatan. Kekuatiran membuat hidup menjadi stress. Kekuatiran itu tidak perlu.

Tuhan Yesus kembali mengajak kita untuk melihat mengenai alam. Tuhan Yesus mengajak kita melihat mengenai bunga di ladang.
Tuhan Yesus berkata :
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?

Seringkali kita manusia memikirkan hal-hal fisik. Kalau pakaian kita jelek kita menjadi malu. Kalau pakaian kita kotor kita merasa diri kita kotor dan rendah. Kita melihat nilai hidup kita dari hal-hal fisik seperti pakaian. Kalau saya pakai pakaian yang ber merk maka hidup saya lebih bernilai. Saya lebih dipandang orang lain. Saya lebih percaya diri. Kalau pakaian saya wah maka saya jadi wah.
Ini pandangan yang bodoh ! Ini pandangan duniawi.
Nilai hidup kita bukan dari pakaian kita. Tuhan mendandani kita bukan dari hal-hal fisik tetapi dari hal-hal batiniah. Dari hal-hal rohani. Karena itu jangan kuatir akan pakaian. Kalau bunga di ladang dihiasi bahkan lebih megah dari kemegahan Raja Salomo yang kaya. Maka kita yang lebih tinggi nilainya dari bunga akan dihiasi Allah dengan yang lebih bernilai yaitu kekudusan, kemuliaan, kebenaran, keadilan. Batiniah kita dihiasi Allah.
Nilai diri kita bukan dari hal-hal fisik. Anda boleh miskin. Anda boleh buruk rupa. Anda boleh cacat fisik. Tetapi nilai hidup anda bukan dari sana. Nilai diri anda adalah anda adalah gambar dan rupa Allah. Anda dikasihi Allah. Dan Anda dipelihara Allah.

Tuhan Yesus kembali mengajarkan :
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Kita tidak perlu kuatir akan makanan, minuman, dan pakaian. Itu semua dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Itu semua dicari oleh orang yang tidak percaya Tuhan.
Tetapi kita adalah orang yang percaya Tuhan. Kita adalah orang yang beriman. Karena itu kita jangan kuatir. Kita adalah orang yang dikasihi Tuhan.
Tuhan Yesus berkata bahwa Bapa kita yang disorga tahu bahwa kita butuh makanan, minuman dan pakaian. Bapa mengerti semua itu. Bapa akan memelihara dan mencukupinya.
Jadi kita jangan kuatir. Kita jangan resah.
Tetapi bagaimana supaya saya tidak kuatir ? Saya harus beriman ! Saya harus percaya kepada Tuhan. Lawannya dari kuatir adalah percaya. Kuatir itu meresahkan sedangkan percaya itu ada keamanan dan jaminan.

Untuk supaya kita tidak kuatir mari kita merenungkan cerita bangsa Israel di padang gurun. Di padang gurun tentu bukan tempat yang ideal untuk hidup. Di sana makanan dan minuman sulit untuk didapatkan. Di padang gurun itu lebih daripada krisis ekonomi. Di padang gurun itu hidup yang dialami oleh orang Israel. Tetapi mereka tidak berkekurangan. Tuhan Allah setiap hari memberikan mereka roti dari surga yang dinamakan manna. Tuhan Allah juga memberikan burung puyuh untuk mereka makan. Mereka puas dan cukup. Hidup satu hari manna turun satu hari. Hidup satu hari makanan ada satu hari. Ini adalah pemeliharaan Tuhan bagi anak-anakNya. Kita anak-anak Allah pasti dicukupi oleh Tuhan Allah. Tuhan Allah itu besar. Tuhan Allah itu berkuasa. Dan Tuhan Allah itu beranugerah, berbelaskasihan dan penuh kasih karunia. Inilah jaminan bagi hidup kita bahwa Allah memelihara hidup kita.

Dan akhirnya Tuhan Yesus memberikan kita jawaban atas pergumulan kekuatiran hidup kita. Tuhan Yesus memberikan jalan keluarnya.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Tuhan Yesus meminta kita untuk mencari kerajaan Allah dan kebenarannya dan kalau kita mencari semua itu maka soal makanan dan minuman dan pakaian itu soal kecil dan Tuhan akan tambahkan. Soal kebutuhan hidup kita akan dipelihara Tuhan. Tetapi yang penting adalah mencari kerajaan Allah dan kebenarannya.

Apakah kerajaan Allah dan kebenarannya ?

Kerajaan Allah adalah Tuhan Yesus mau meraja di dalam hati kita dan hati anak-anak Allah. Tuhan Yesus mau hidup di dalam hidup kita. Tuhan Yesus mau menjadi Tuhan yaitu tuan atas hidup kita hambaNya. Tuhan Yesus hendak mengatur hidup kita.

Bagaimana supaya kita hidup mencari kerajaan Allah ?
Yesus berkata : “Bertobatlah sebab kerajaan Allah sudah dekat !”
Kita harus bertobat dan kembali kepada Tuhan Allah. Kita harus percaya kepada Tuhan dan menyerahkan hidup kita kepada Tuhan.
Dulu dosa meraja di dalam hati kita. Dulu kejahatan meraja di dalam hati kita. Dulu benci kepada Allah menguasai hidup kita.
Tetapi

Sekarang tinggalkanlah dosa. Dan kembali kepada Tuhan Allah. Maka kerajaan Allah akan datang di dalam hatimu.
Yesus datang ke dalam dunia ini menjadi manusia untuk mati menghapus dosa manusia. Dia datang dari surga ke dalam dunia menjadi manusia supaya kita boleh diselamatkan. Dia adalah Tuhan dan juru selamat kita. Dia mati di kayu salib untuk kita orang berdosa.
Dia adalah Raja kita.

Mari kita merenung sama-sama : Hidup kita adalah milik Tuhan. Hidup kita harus kembali kepada Tuhan. Hidup kita sudah jauh dari Tuhan. Maukah kita kembali kepada Tuhan ?
Maukah anda bertobat ? Maukah anda mencari kerajaan Allah dan kebenarannya ? Maukah anda percaya Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat pribadi anda ?
Anda menjawab di dalam hati anda kepada Tuhan.
Mari kita berdoa

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta, Institut Reformed
22 Maret 2008


Read More ....

Iman dan Perjuangan dalam hidup

Iman dan Perjuangan di dalam hidup
Jeffrey Lim

Kalau kita membaca kitab Kejadian, ada pasal-pasal penting yaitu Kej 1,2,3, 4, 6, 9, 11, 12, 15, 17. Kali ini kita akan membaca pasal-pasal penting mengenai Abraham. Terutama mengenai perjanjian Tuhan dengan Abraham.

Perkenalan
Perkenalkan nama saya Jeffrey Lim. Saya mahasiswa dari Reformed Institute dan pernah praktek pelayanan di Taiwan dan China selama 1 tahun. Saya bersyukur boleh diberikan kesempatan boleh membagikan berkat di tempat ini.
Adapun seperti ayat yang barusan kita baca adalah mengenai Abraham sebagai Bapa orang beriman. Abraham menjadi tokoh yang sangat penting di dalam dunia ini. Karena ada 3 agama besar monoteisme yang mengakui Abraham yaitu Yahudi, Islam dan Kristen. Tetapi hal yang lebih signifikan bagi kita sebagai orang percaya adalah bahwa di dalam Alkitab di dalam Roma 4:16 mengatakan bahwa kita mengikuti iman Abraham. Abraham menjadi pola atau contoh atau model dimana kita orang beriman juga mengikuti imannya.
Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, -- (Rom 4:16)
Saudara-saudari di dalam Kristus, dari ayat yang kita baca mengenai Abraham ini mempunyai beberapa makna bagi hidup kita.


1. Hidup adalah panggilan
Abraham dipanggil Tuhan keluar dari negerinya dan pergi ke tanah yang akan Tuhan tunjukkan. Abraham dipanggil Tuhan untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Kalau kita melihat konteks dari Kitab Kejadian, kita akan mengerti bahwa setelah Kej 3 maka manusia jatuh di dalam dosa. Pada saat itu kata kutuk muncul 6x dan berkat hanya 2x. Tetapi di dalam Kej 12:1-3 ada perubahan nuansa yaitu kata berkat muncul 5x hanya dalam 3 ayat. Ini menunjukkan Tuhan ingin memberkati umatNya.
Abraham dipanggil oleh Tuhan keluar dari negerinya untuk menjadi berkat. Dia dipanggil untuk menjalankan misi Tuhan. Ketika dipanggil ini maka Abraham meninggalkan segalanya. Dulu dia hidup sebagai orang yang berkecukupan, mapan, ada rumah, dekat dengan sanak saudara, ada sekuritas, ada jaminan hidup. Tetapi sekarang dia dipanggil Tuhan ke negeri yang akan dituju. Dia harus mengembara, hidup di tenda, meninggalkan kemapanan, dan mengikut Tuhan. Seakan-akan secara manusia dia orang yang bodoh. Meninggalkan kenikmatan dunia. Meninggalkan kemapaman. Meninggalkan sekuritas hidup. Tetapi dimata Allah, Abraham adalah seorang yang berhikmat. Dia mengikut Allah. Dia menemukan sumber kebahagian, sumber sekuritas, dan juga hidup yang berlimpah yang dipimpin Allah. Tetapi proses yang dialaminya tidak mudah.
Yesus berfirman bahwa barangsiapa mau mengikut Aku, dia harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Aku. Dalam hal ini Abraham sebagai contoh iman kita sudah menjalankannya dan mengikuti Allah Yahweh. Dia dipanggil untuk menjadi berkat. Oleh dia seluruh bangsa mendapatkan berkat. Berkat ini akan terealisasi di dalam keturunan Abraham yang bernama Yesus Kristus. Oleh Yesus Kristus maka seluruh bangsa di dunia mendapatkan berkat yaitu keselamatan. Abraham dipanggil untuk menjadi berkat.
Setiap orang percaya yang mengikuti iman Abraham ini mempunyai panggilan hidup. Panggilan hidup kita sebagai orang beriman adalah mengikuti Tuhan. Tuhan memilih kita dan memanggil kita menjadi anakNya. Dia memanggil kita menjalani misiNya.
Calling ini sesuatu yang powerful saudara-saudara. Karena calling dari Tuhan itu pasti efektif. Calling dari Tuhan ada anugerah yang menyertainya. Dengan Calling of Life ini maka ada beberapa konsekuensi :
a. Hidup kita ada tujuannya
Kita diciptakan Tuhan ini ada tujuannya. Alkitab mengatakan bahwa Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
(Eph 2:10)
b. Hidup kita ada artinya
Hidup kita ada artinya karena ada Tuhan Allah yang memberikan arti hidup di dalam panggilan kita.
c. Hidup kita ada arahnya
Hidup kita mempunyai arah yang Tuhan sudah tetapkan.

Kalau Abraham dipanggil untuk menjadi berkat maka apa misi kita ? Kita dipanggil menjadi menjadi berkat juga. Setiap kita keturunan Abraham mempunyai misi Tuhan yaitu di dalam amanat agung Yesus Kristus. Menjadikan semua bangsa murid Tuhan. Dengan begitu maka kita akan menjadi berkat bagi sesama kita. Kita menjadi terang untuk membawa orang kepada Tuhan.
Kesimpulan poin pertama adalah bahwa hidup ini adalah panggilan untuk menjalankan misi Tuhan. Baik anda seorang mahasiswa ataupun dosen ataupun anak di dalam keluarga, kita semua mempunyai calling of life. Kita dipanggil menjadi berkat. Yaitu untuk membawa orang kepada Tuhan.
Tetapi di dalam menjalani panggilan hidup ini apakah mudah ? Tidak ! Sebab Abraham hanya menjalaninya dengan iman. Maka kita akan masuk pada bagian kedua yaitu mengenai iman.
Di dalam bagian pertama kita sudah membahas bahwa hidup adalah panggilan untuk menjadi berkat untuk menjalankan misi Tuhan. Maka pada poin kedua ini kita akan membahas bahwa

2.Hidup adalah perjuangan iman
Di dalam menjalani panggilan Tuhan harus ada perjuangan iman. Tuhan berfirman dan Abraham beriman. Alkitab mengatakan bahwa “Iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan Firman”. Ketika Tuhan berfirman kepada Abraham maka Abraham beriman. Abraham percaya akan perkataan Tuhan dan Tuhan memperhitungkannya sebagai kebenaran. Ketika Tuhan berfirman. Abraham hanya percaya saja kepada Tuhan. Mengapa ? Sebab Tuhan itu layak dipercaya. Dia mempunyai kredibilitas untuk dipercaya. Dia bisa diandalkan. Dia bisa dipercaya. Dia benar dan perkataanNya benar adanya. Janji Tuhan benar adanya. Firman Tuhan benar adanya.
Tuhan berjanji kepada Abraham yaitu :
a. Menjadikannya berkat
b. Membuat dia menjadi bangsa yang besar
c. Memberikan tanah perjanjian
Ketika mengikut Tuhan ini maka Abraham diuji imannya. Mengikut Tuhan ada ujian iman. Pertama… Sarah sudah mati haid dan tidak bisa melahirkan anak lagi. Dia sudah tua. Bagaimana mungkin dia bisa mempunyai anak lagi ? Abraham sempat di dalam dirinya goncang. Dan dia di dalam Kej 15 mengatakan bahwa mungkin yang menjadi ahli waris dirinya adalah Eliezer hambanya. Tetapi Tuhan mengatakan bahwa anak kandungnya yang menjadi ahli waris. Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abraham kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Kalau kita perhatikan di dalam hidup Abraham. Abraham ini mengalami naik turun iman. Kehidupan iman orang percaya itu bukan statis… bukan juga selalu naik… Tetapi ada naik dan turun namun terus naik secara garis besar. Abraham pernah 2x menutupi bahwa Sarah adalah istrinya. Kemudian Abraham pernah mengikuti saran Sarah untuk mengambil Hagar untuk melanjutkan keturunannya. Seringkali kita heran mengapa bapa orang beriman ada sisi lemahnya. Tetapi justru ini adalah kehidupan beriman yang realistic. Kehidupan iman yang sesungguhnya. Yang manusiawi. Contoh-contoh orang beriman di dalam Alkitab ini memberikan kita satu pengertian bahwa mereka bukan orang sempurna sebab yang sempurna hanya Yesus Kristus. Bahkan Musa sendiripun ada salahnya. Di dalam Ibrani 11:34 dikatakan
, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan
(Heb 11:34)
Orang beriman seperti Abraham memperoleh kekuatan dalam kelemahan.
Dan pergumulan iman Abraham terus memuncak sampai pada tingkat tertinggi ketika Tuhan menguji Abraham untuk mempersembahkan anaknya Ishak. Alkitab mencatat bahwa Abraham percaya Tuhan sanggup membangkitkan Ishak kembali.
Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu." Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali. (Heb 11:17-19)
Melihat Abraham di dalam menjalani panggilan hidup maka di dalam menjalani panggilan hidup maka ada perjuangan iman. Ada pergumulan. Ada perjuangan. Harus menjalaninya dengan iman.
Bahkan ketika Tuhan menjanjikan tanah maka Abraham sampai matinya tidak melihat tanah itu. Abraham hanya melihatnya dari jauh dengan mata iman. Bahkan dia melihat dengan iman bahwa itu adalah kota surgawi yang dibangun oleh Allah.
Ketika keturunan Abraham sampai pada jaman Musa, mereka juga harus memperjuangkan iman mereka untuk mendapatkan tanah kanaan yang dijanjikan. Beriman itu bukan saja diam dan berserah kepada Tuhan tetapi aktif. Tanah yang dijanjikan itu bukan diberikan begitu saja. Tetapi tanah itu harus diperjuangkan. Mereka harus melawan bangsa-bangsa Filistin, bangsa-bangsa Kanaan. Umat Israel harus berjuang. Harus melewati sungai Yordan, mengalahkan kota Yerikho. Mereka harus berperang. Mereka harus berjuang.
Iman keturunan Abraham bukan iman yang mati tetapi iman yang aktif dan iman yang berjuang.
Sekali lagi bahwa di dalam menjalani panggilan hidup ini maka kita harus berjuang. Hidup ini ada iman yang harus diperjuangkan. Kalau saya boleh sharingkan sedikit dari hidup panggilan saya.
Tahun 97 saya dipanggil menjadi hamba Tuhan di dalam SPIK Pak Tong di Bandung dan saya meresponi panggilan itu. Pada saat itu hidup saya berada di dalam kekosongan hidup yang sangat dalam. Bahkan sebenarnya sejak kecil saya sudah banyak hidup di dalam stress kehidupan. Keluarga saya dulu banyak konflik dan sering bertengkar. Sejak kecil saya sering dimarahi dan saya tumbuh menjadi seorang anak yang merasa tidak aman. Tahun 98 ketika saya hendak masuk sekolah teologi maka saya setiap hari dimarahi papah yang tidak setuju masuk sekolah teologi. Pada saat itu adalah krisis ekonomi dan papah juga tidak setuju saya sekolah Alkitab. Dia sendiri sudah beberapa tahun tidak ada pekerjaan. Dan disaat krisis ekonomi dan banyak pergumulan keluarga maka saya stress berat. Ketika saya masuk sekolah teologi maka sebetulnya sanak family dari papah beberapa agak menghina dan bilang saya tidak bisa cari uang. Kemudian saya masuk sekolah teologia dengan keadaan stress berat. Dan satu tahun setelah itu orang tua saya ingin supaya saya sekolah sekuler saja. Maka saya keluar dari sekolah teologi dan sekolah di Sydney ambil Computer Science. Tetapi saya tidak damai sejahtera dan selalu teringat untuk melayani Tuhan. Sebenarnya saya masih mengkonsumsi obat depresi sejak di sekolah teologi sampai di Sydney. Kemudian karena stop obat mendadak kondisi psikis saya kacau balau. Akhirnya setelah istirahat 4 bulan kembali pulih. Kemudian setelah lulus dari Sydney saya kerja di gereja dan mendaftar ke SAAT. Pada saat itu saya stopkan obat depresi saya lagi secara mendadak. Ketika saya ke SAAT kemudian saya mulai kacau lagi. Dan Pak Paul Gunadi bilang orang seperti saya tidak bisa melayani jadi hamba Tuhan sebagai figur publik. Akhirnya saya diistirahatkan dari SAAT karena kondisi psikis. Dan saya beristirahat di rumah selama 6 bulan. Ini hari gelap di dalam hidup saya. Tetapi Pdt. Stephen Tong memanggil di Jakarta dan bilang saya diminta Bantu di sekolah teologi disana dan kalau makin sehat boleh sekolah. Dia mendukung saya. Akhirnya saya makin sehat dan boleh melayani praktek 1 tahun di Taiwan dan China di dalam seluruh keterbatasan saya dan berhasil lulus.
Ketika saya menjalani panggilan hidup ini, mata saya terus memandang ke depan dan ingin terus melayani Tuhan. Memang sepertinya kalah dan gagal. Bahkan dikacamata pandangan keluarga sepertinya anak yang gagal. Tetapi saya menjalaninya dengan iman yang kecil yang Tuhan tidak lupakan. Saya beroleh kekuatan di dalam kelemahan.

3. Janji menuntut ketaatan
Selain iman harus adanya ketaatan. Trust and Obey. Janji Tuhan sudah diberikan kepada Abraham. Tuhan memberikan janji untuk menjadikan Abraham berkat. Tuhan memberikan janji untuk memberikan tanah

Ada janji
Tetapi menuntut Respon -> Iman dan ketaatan
Sampai tanah kanaan -> Perjuangan

Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta, Institut Reformed
22 Maret 2008


Read More ....

Friday, March 07, 2008

Menyembah Tuhan, takut kepada Dia dan mengasihiNya

Menyembah Tuhan, takut kepada Dia dan mengasihiNya
Jeffrey Lim

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. ( Ulangan 6:4-5 )

Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. (Keluaran 20:1-3)

Tuhan memerintahkan di dalam 10 perintah Allah supaya jangan ada pada kita allah lain. Mengapa bisa ada allah lain ? Bukankah allah lain tidak ada ? Memang allah lain tidak ada selain Tuhan Allah Israel yaitu Yahweh. Sebab hanya Dialah Tuhan yang adalah “Aku adalah Aku”. Tetapi kalau allah lain tidak ada atau berhala tidak ada, lalu mengapa ada perkataan jangan ada padamu allah lain ? Bukankah pernyataan ini mengimplikasikan adanya allah lain ? Jadi pertanyaan pertama adalah : apakah ada allah lain di dalam hidup kita ? Apa maksud pernyataan jangan ada padamu allah lain ?
Pertanyaan kedua : Pengertian Tuhan adalah subjek pribadi yang harus kita sembah dan kita tinggikan dan kita utamakan di dalam hidup kita. Tuhan adalah sesuatu yang transenden yang harus kita sembah dan takuti. Pribadi yang harus kita sembah ini juga menuntut kepada kita umatNya satu kasih yang utuh kepadaNya. Bagaimana mungkin pribadi yang kita takuti tetapi kita bisa mengasihiNya ? Bukankah sesuatu yang kita takuti dan gentar itu pribadi yang berbahaya dan mungkin kita benci ? Bagaimana kita mensinkronkan kasih kepada Allah dan takut kepada Allah ?
2 Pertanyaan ini patut kita renungkan dan patut kita gumuli dalam-dalam. 2 Pertanyaan ini akan menentukan langkah hidup kita, pandangan hidup kita dan aplikasi spiritualitas di dalam hidup kita !

Pertama, Apakah ada allah lain ? Jawabannya secara ontologis adalah tidak ada allah lain selain Yahweh. Tetapi allah lain bisa ada di dalam hati manusia secara ide. Pertanyaannya mengapa allah lain bisa ada di dalam diri manusia secara ide ? Mengapa hewan dan tumbuhan tidak ada allah lain di dalam diri mereka ? Hal ini karena manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Manusia diciptakan sebagai pribadi yang beribadah dan menyembah. Di dalam diri manusia harus ada sesuatu untuk disembah. Manusia diciptakan untuk menyembah Allah yang hidup. Tetapi manusia tidak mau menyembah Allah dan memilih untuk menyembah alam ataupun manusia lain ataupun diri. Itulah dosa manusia.
Bagaimana manusia dapat menyembah alam ataupun manusia lain ataupun diri ? Apa itu menyembah ? Menyembah adalah menjadikan diri kita hamba dari sesuatu yang kita sembah. Dalam hal ini kalau manusia menyembah Allah maka dia menjadi hamba Allah dan melayaniNya. Sesuatu yang disembah adalah sesuatu yang ditakuti oleh manusia. Ketika manusia menyembah Allah maka manusia harus takut kepada yang disembah itu. Ini adalah aspek dari penyembahan. Tetapi penyembahan juga ada aspek lain yaitu meninggikan yang disembahnya. Penyembahan adalah menganggap yang disembah itu lebih besar dari diri kita. Salah satu aspek lain dari penyembahan adalah kita bergantung kepada sesuatu yang kita sembah. Kalau kita menyembah Allah maka kita meninggikan Dia dan juga bergantung kepada Dia.
Tetapi bagaimana dengan penyembahan terhadap alam atau kepada manusia lain atau bahkan kepada diri ?
Ketika manusia menyembah alam maka dia menyembah sesuatu yang Tuhan ciptakan. Alam menjadi sesuatu yang ditakuti oleh manusia. Manusia yang seharusnya menaklukan alam menjadi yang ditaklukan alam. Manusia yang seharusnya menjadi tuan atas alam tetapi menjadi budak atas alam. Manusia yang seharusnya bergantung mutlak kepada pencipta menjadi bergantung mutlak kepada yang dicipta. Penyembahan terhadap alam ini biasa ada di dalam agama primitif kuno. Penyembahan terhadap alam biasa ada di dalam agama-agama animisme dan dinamisme.
Namun manusia bisa juga menyembah manusia lain. Ketika manusia mengutamakan pasangan hidupnya lebih daripada Allah dan kehendakNya maka dia bisa menyembah pasangan hidupnya itu melebihi Allahnya. Ketika manusia mengasihi keluarganya lebih daripada Tuhan Allah bahkan menyembah orang tuanya maka manusia sedang menyembah manusia lain. Salah satu contoh ada di dalam ajaran Confucianisme. Alkitab mengajarkan kita untuk mengasihi orang tua dan menghormati orang tua tetapi semua itu tidak melebihi kasih kita kepada Tuhan Allah.
Manusia bisa juga menyembah manusia lain yaitu dia menyembah orang yang dia takuti. Seringkali di dalam dunia ini manusia takut kepada manusia lain. Di dalam buku ketika manusia dianggap besar dan Allah dianggap kecil sudah dibahas bahwa banyak manusia yang takut sama manusia. Ini adalah penyembahan berhala.
Selain menyembah manusia lain, manusia bisa juga menyembah ideologi, filsafat hidup ataupun menyembah teknologi. Manusia yang meninggikan konsep atau pandangan hidupnya melebihi Tuhan dan FirmanNya maka sedang menjadikan konsep dan pandangan hidupnya sebagai berhala.
Tetapi puncak dari segala penyembahan di mana manusia tidak lagi mau menyembah apapun namun dia menyembah dirinya sendiri. Ini terjadi di dalam Gerakan Jaman Baru atau New Age Movement.
Aplikasi renungan ini adalah bahwa di dalam hidup ini kita perlu menyembah Allah dan menjadikan dia subjek yang kita kasihi, utamakan, tinggikan dan takuti. Hidup kita ini milik Tuhan Allah.

Lalu muncul pertanyaan kedua yang masih belum dijawab. Mengapa kita mengasihi sesuatu yang kita takuti ( yaitu Allah ) ? Karena sesuatu yang kita takuti itu mengasihi kita. Allah kita selain adil, benar dan kudus yang harus menjadi subjek rasa takut, namun Dia juga adalah Allah yang baik, kasih, anugerah dan penuh rahmat. Dia adalah Tuhan yang mengasihi umatNya. Allah selain Dia adalah jauh dan transenden tetapi Dia juga adalah dekat dan imanen.
Keseimbangan pengertian doktrin Allah yang benar dan kasih, transenden dan imanen ini membuat spiritualitas kita seimbang. Kita mengasihi Allah tetapi juga takut kepada Dia. Ketika kita mengasihi Allah maka kita menaati perintahNya. Ini sejalan dan tidak bertentangan. Sungguh sesuatu yang indah sekali. Hukum Allah kita taati bukan dengan kebencian tetapi dengan kasih. Di dalam menyembah Allah ada rasa takut dan gentar tetapi juga ada rasa kasih dan hangat. Allah kita adalah Allah, Tuhan tetapi juga teman dan juga gembala kita.
Puji Tuhan bahwa kita orang percaya punya Allah yang kasih dan benar. Dan Allah itu punya rencana yang baik bagi hidup kita. Dia juga memberikan FirmanNya sebagai tuntunan hidup dan Dia juga memberikan kita terutama AnakNya sebagai penebusan atas dosa kita. Kita adalah orang-orang yang berbahagia bila kita menyembah Allah kita. Sebab Dia layak disembah.
Puji Tuhan !

Jeffrey Lim
Institut Reformed
Jumat, 7 Maret 2008



Read More ....
Powered By Blogger

LIMPINGEN BLOG