Showing posts with label My Moderate Articles. Show all posts
Showing posts with label My Moderate Articles. Show all posts

Monday, January 15, 2007

Mengkritisi Buku Purpose Driven Life

Mengkritisi Buku Purpose Driven Life 

Pendahuluan
Dunia rohani kadang suka mengikuti dunia sekuler, bukan mempengaruhinya. Sekarang ini, dalam dunia sekuler sering terdapat metode-metode belajar yang kelihatannya menarik dan instant yang membuat orang ingin cepat-cepat belajar. Misalnya 30 hari belajar Programming C++, Belajar Java Programming dalam 24 jam, Belajar ____ dalam waktu 40 hari, dan lain-lain. Semua ini menawarkan metode belajar yang instan dan berkala yang sebenarnya kalau kita selidiki, setiap orang belajar itu tidak bisa dimetodekan seperti ini. Ada orang yang cepat belajar dan ada yang lambat belajar. Kadang belajar itu perlu refleksi dan perenungan dan kadang perlu mengulang materi yang lama. Proses belajar tidak bisa digeneralisasikan secara metode yang pasti dalam periode tertentu.

Kalau di dunia sekuler ada buku-buku yang metodenya bodoh seperti ini, di dunia rohani ada buku yang menggunakan metode yang sama dan buku ini sangat terkenal. Buku ini adalah buku Purpose Driven Life (PDL) ditulis oleh Rick Warren, sudah mencapai 20 juta copy banyaknya, mengalahkan gurunya yaitu Robert Schuller dan hendak menyaingi kakek gurunya yaitu Norman Vincent Peale dengan bukunya, The Power of Positive Thinking. Kalau saja anda tahu siapa itu Robert Schuller dan Norman Vincent Peale, anda pasti lebih hati-hati dengan muridnya ini.

Program 40 hari dalam buku PDL yang hendak menjadi metode transformasi rohani bagi orang percaya ini yang katanya berkhasiat mujarab ini mesti kita teliti baik-baik baik secara isi dan pemahaman teologianya. Apakah Alkitabiah? Apakah bisa dipertanggungjawabkan secara doktrin?

Buku yang lebih cocok kita kategorikan dalam buku pengembangan diri (self-help) dari pada buku rohani ini, didasarkan pada pemikiran pragmatis dan praktis yang mementingkan metode dan aplikasi praktis tanpa mau pusing-pusing belajar sesuatu yang dalam dan mendasar. Yang penting adalah aplikasinya. Memang buku ini menawarkan sesuatu minuman orange juice segar ditengah-tengah zaman yang telah jenuh oleh banyaknya ajaran dan teori yang tidak dapat bekerja.

Buku PDL sudah banyak tersebar di seluruh dunia dan banyak digunakan di gereja-gereja, termasuk gereja di Indonesia. Tetapi sesungguhnya dalam buku ini ada banyak hal yang tidak Alkitabiah yang perlu kita kritisi. Sayangnya, di Indonesia tidak banyak yang mengkritisi buku ini secara tulisan. Tujuan tulisan ini supaya menjadi berkat dalam mengkritisi ajaran Warren yang berbahaya bagi kesehatan gereja.
Analisa kritis mengenai buku PDL dimulai dari doktrin Alkitab.

Doktrin Alkitab
Segala doktrin dan pengajaran harus dibangun dari Alkitab. Prinsip atau doktrin yang dibangun dari penafsiran yang salah akan mengakibatkan doktrin yang buruk atau menyimpang. Prinsip penafsiran Alkitab yang benar adalah Alkitab menafsirkan Alkitab. Dan prinsip ini harus dilihat dari konteks penulisannya dan juga maksud dari pengarang. Tidak bisa asal main comot ayat dan mengarang suatu pengertian doktrin.
Tetapi di dalam buku PDL, penafsirannya tidak melihat konteksnya dan bisa dibilang asal comot di luar konteks. Dan yang lebih parah adalah Rick Warren menggunakan 15 terjemahan Alkitab yang berbeda-beda dan banyak sekali penggunaan teks Alkitab yang tidak tepat secara terjemahan maupun secara penggunaan. Bahkan Bob DeWaay mengatakan bahwa dia menebak 50% dari kutipan Alkitab di dalam PDL adalah menyeleweng secara total[1].

Di dalam buku PDL banyak dikatakan “The Bible says”. Bolehkah kita berkata bahwa Alkitab mengatakan sesuatu padahal itu bukan apa yang Alkitab katakan? Ini adalah salah dan lebih tepat berdosa! Seseorang tidak dapat mengatakan “Alkitab mengatakan” ketika Alkitab tidak mengatakan. Alkitab yang diparafrasekan yang digunakan Rick Warren bahkan banyak yang bukan parafrase yang sah. Parafrase adalah mencoba mengatakan hal yang sama dengan kata-kata yang berbeda. Namun mengatakan sesuatu yang berbeda total dengan maksud mula-mula si pengarang, apalagi dalam konteks Alkitab, adalah dilarang[2] ( Ul 4:2, Wahyu 22:18, 19 ).

Mari kita ambil contoh di mana kutipan Alkitab disalahdigunakan :
Di halaman 19, Warren mengutip Matius 16:25 dari The Message yang memparafrasekan “Self-help is no help at all. Self sacrifice is the way, my way, to finding yourself, your true self”. Warren berargumentasi bahwa untuk sukses di dalam hidup, kita memerlukan lebih dari sekedar nasihat self-help[3]. Tetapi terjemahan literal dari Alkitab ini bukan berbicara mengenai nasihat self-help melainkan lebih mengenai natur esensi dari Injil yaitu mengenai kehidupan dan kematian. Menemukan your “true-self”adalah istilah psikologi dan tidak ditemukan di dalam Alkitab. Ayat ini tidak berbicara mengenai mengorbankan diri tetapi berbicara mengenai mati terhadap diri. Versi Warren mengenai ayat ini adalah menyarankan dengan mengorbankan diri kita menemukan diri kita yang sesungguhnya. Semua ajaran agama yang salah mengajarkan mengorbankan diri dan menemukan diri yang sesungguhnya adalah ajaran kebohongan dari New Age. Kebenaran Injil yang sesungguhnya adalah kita harus mati terhadap diri melalui salib dan meletakkan pengharapan kita di dalam Kristus dengan iman, di dalam karya-Nya yang sempurna.

Di dalam Bab 7, Rick Warren mengutip ayat “The LORD has made everything for his own purpose” (Prov 16:4). Ini bukan ayat yang lengkap[4]. Tetapi di dalam terjemahan yang lengkap adalah "The LORD has made everything for its own purpose, even the wicked for punishment." (NLT) Proverbs 16:4 (NASB) "The LORD has made everything for its own purpose, even the wicked for the day of evil.". Mengapa mengutip ayat tidak lengkap ? Bukankah Amsal itu harus dikutip dengan lengkap satu ayatnya supaya pengertian pembaca lebih utuh?

Di dalam tempat lain, Warren mengaplikasikan bagian Perjanjian Lama secara langsung kepada orang percaya di Perjanjian Baru tanpa penjelasan dari konteks mula-mula dan arti yang dimaksudkan. Sebagai contoh : Warren mengutip Yeremia 29:11 ketika dia berkata : “If you have felt hopeless, hold on ! Wonderful changes are going to happen in your life as you begin to live on purpose. God says ‘I know what I am planning for you.... I have good plans for you, not plans to hurt you. I will give you a hope and a good future”. Di dalam kenyataan nubuat ini sesungguhnya diberikan kepada orang Israel di Perjanjian Lama pada masa pembuangan di Babilonia[5].

Ada beberapa ayat lainnya yang diambil diluar konteks dan pengertian yang sesungguhnya[6] :
a. (Matius 6:24 NLT) "No one can serve two masters"
Ayat ini sesungguhnya berbicara mengenai materialisme (melayani Allah vs melayani uang) tetapi Warren mengatakan ayat ini mengenai kita tidak dapat menyenangkan setiap orang (Bab 3)
b. (Roma 12:21) "overcome evil with good"
Ayat ini berbicara mengenai baik kepada musuh. Konteksnya dalam Roma 12:14-21. Tetapi Warren mengatakan bahwa ayat ini mengenai mengalahkan pencobaan dengan berpikir mengenai sesuatu yang baik (Bab 27)
c. (Ex 31:3-5 NIV) "skill, ability, and knowledge in all kinds of crafts to make artistic designs ... and to engage in all kinds of craftsmanship."
Warren menghilangkan bagian pertama dari kutipan ini dan dia dapat menggunakannya di bagian mengenai kemampuan alamiah. Warren mengatakan bahwa ini adalah ayat untuk menggunakan kemampuan kita yang alamiah (Bab 31). Tetapi sesungguhnya ayat 3 adalah "I have filled him with the Spirit of God, with skill, ability and knowledge in all kinds of crafts." Ini sesungguhnya adalah kemampuan supranatural (dengan memenuhi seseorang dengan Roh Kudus) untuk menghasilkan karya untuk kemah suci.

Yang harus lebih kita kritisi adalah premis dasar dari buku PDL dimana “diperlukan waktu 40 hari untuk menemukan arti hidup” adalah interpretasi yang salah dari Alkitab. Warren menekankan bahwa strategi 40 hari adalah yang terbaik dan cara Alkitabiah untuk menanamkan perubahan kerohanian yang signifikan. Dia mengatakan “Alkitab jelas bahwa Allah menggunakan 40 hari sebagai waktu yang signifikan untuk kerohanian dan untuk mempersiapkan seseorang untuk tujuan-Nya. Contohnya adalah Nuh (dan air bah), Musa (dan gunung Sinai), kedua belas pengintai (yang mengintai Kanaan), Daud (dan Goliat), Elia (di padang gurun), Kota Niniwe (setelah Yunus berkotbah kepada mereka), mruid-murid (setelah kebangkitan Kristus). Konklusi Warren adalah : yang Allah inginkan di dalam metode perubahan hidup umat-Nya adalah program 40 hari. Dan Warren menambahkan bahwa dalam 40 hari kemudian akan mengubah hidupmu[7].

Dengan mengklaim ini bahwa 40 hari adalah apa yang Allah inginkan dalam transformasi rohani, Warren dibingungkan antara deksripsi dengan perintah. Tidak pernah ada orang percaya yang diperintahkan untuk mengikuti program 40 hari. Dan juga penafsiran seperti ini adalah alegoris yang merupakan metode penafsiran yang tidak sah. Kemudian lebih jelas bahwa angka 40 hari kelihatan mempunyai beberapa signifikansi di dalam Alkitab tetapi tidak pernah dipresentasikan sebagai model yang harus kita ikuti.

Pertimbangkan beberapa contoh dari list Warren. Air bah adalah bukan waktu Nuh menemukan tujuan hidupnya tetapi merupakan penghakiman di bumi. Nuh sudah mengerti tujuan ini 120 tahun sebelumnya ketika Allah memerintahkan dia membangun bahtera. Musa menghabiskan 40 hari di gunung Sinai, bukan waktu Musa menemukan tujuannya tetapi Musa sudah diberikan tujuannya ketika diperintahkan Allah di semak belukar. Kedua belas pengintai juga adalah contoh yang buruk terutama 10 di antara mereka tidak percaya dan tidak berubah. Daud bahkan tidak mendengar mengenai Goliat setelah 40 hari sudah berakhir. Pertempurannya dengan Goliat tidak terjadi 40 hari[8].

Kita dapat membandingkan dengan beberapa contoh lain. Abraham belajar sabar menunggu keturunannya selama bertahun-tahun, bukan 40 hari. Yakub mengenal kerendahan hati dan terdorong untuk percaya Allah di dalam satu malam ketika bergumul dengan malaikat dan ini diawali dengan 14 tahun bekerja bagi Laban. Yusuf dipenjarakan 2 tahun sebelum diangkat ke posisi yang tinggi di Mesir. Rasul Paulus mengalami transformasi hidup di dalam waktu beberapa menit dalam perjalanan menuju Damaskus.

Jadi lebih tepatnya,  kadang Allah menggunakan 40 hari tetapi tidak setiap kali. Dan ini jangan diabsolutkan menjadi metode. Bukankah setiap orang berbeda? Dan bukankah Allah bekerja secara berbeda kepada setiap orang? Bukankah dengan mempatok 40 hari, sebenarnya sedang membuat generalisasi karya Allah dan juga generalisasi manusia?

Kesimpulan mengenai analisa dari doktrin Alkitab
Mencomot ayat dengan sembarangan diluar konteks adalah salah satu keahlian Rick Warren. Tetapi dengan demikian maka teologi yang dibangunnya adalah teologi yang buruk. Bila fondasi dan dasar Alkitabiahnya sudah tidak beres maka bangunan di atasnya akan tidak beres. Dan teologi yang salah menghasilkan aplikasi yang salah. Ajaran Warren sendiri berbahaya karena hendak menggantikan Alkitab dengan metode dari bukunya.

Pada bagian yang selanjutnya, mari kita lihat teologi yang dibangun di atas dasar dan premis yang salah. Setelah doktrin Alkitab, kita akan melihat doktrin Allah, doktrin manusia dan dosa, doktrin Kristus dan doktrin keselamatan dari buku PDL.

Doktrin Allah
Berpusat pada Allah atau pada diri ?
Di dalam judul bab pertama dikatakan bahwa “It all starts with God.[9]”“ It’s not about you.” Kelihatannya judul dan pesan yang dimaksud adalah berpusat kepada Allah dan mempunyai teologi yang reformed yaitu God-centered. Tetapi sesungguhnya pesan yang dikandung di dalam buku Rick Warren adalah Christian-Humanism atau Humanisme yang menggunakan kedok Kekristenan.

Apakah benar buku ini bukan mengenai “you” tetapi mengenai Allah? Tetapi buku ini secara keseluruhan, menyiratkan bahwa itu semua mengenai “kamu” dan kalau kita membaca buku ini serasa membaca buku literatur pengembangan atau menolong diri (self-help)[10].

Warren banyak mengatakan mengenai “you” sepanjang buku ini. Perhatikan hal ini dari hari kedelapan :“You were planned for God’s pleasure. The moment you were born into the world, God was there as an unseen witness, smiling at your birth. He wanted you alive, and your arrival gate gave him great pleasure. God did not need to create you, but He chose to create you for his own enjoyment... Bringing enjoyment to God, living for His pleasure is the purpose of your life. When you fully understand this truth, you will never again have a problem with feeling insignificant. It proves your worth. If you are that important to God, and He considers you valuable enough to keep with him for eternity, what greater significance could you have”[11]

Statement bahwa ini bukan mengenai “you” adalah tidak tulus. Gayanya, penggunaan kata, fokus kepada manusia, terjemahan Alkitab yang terdistorsi dan banyak statement menunjukkan bahwa buku ini mengenai kamu.

Mendegradasikan natur Allah[12]
Natur Allah di dalam Alkitab adalah kudus. Alkitab menyatakan : “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya !” Rick Warren gagal untuk menghormati natur Allah yang kudus. Di dalam babnya yang berjudul “Becoming Best Friends with God”, Allah dilukiskan seperti Dia ada di dalam kebutuhan. “Tuhan Maha Kuasa menginginkan untuk menjadi temanmu”. Tetapi kasih Allah di dalam Yesus Kristus adalah pengorbanan secara total dan memberi. Ini tidak menekankan kekurangan pada diri Allah. Fakta bahwa Allah mendemonstrasikan kasih-Nya kepada orang berdosa yang tidak layak adalah bukan mengimplikasikan kebutuhan Allah untuk memuaskan sesuatu yang kurang pada diri-Nya.

Rick Warren membangun kesalahan serius ini dengan cara terjemahan yang salah dari Keluaran 34:14 “He is a God who is passionate about his relationship with you”[13]. Ayat ini seharusnya dibaca “For thou shalt worship no other god. For the LORD, whose name is Jealous, is a jealous God”. Keinginan atau kecemburuan Allah adalah melawan mereka yang menyembah ilah lain. Tetapi bagian pertama dari ayat ini “for thou shalt worship no other god” dihilangkan dalam buku Warren.

Kasih dan kebenaran
Sifat Allah adalah Kasih dan Adil adanya. Allah tidak mengasihi terlepas dari kebenaran. Tetapi di dalam pengajaran Warren banyak ditekankan Allah yang kasih.
“You were created as special object of God’s love! God made you so He could love you. This is a truth to build your life on. The Bible tells us, “God is love” (1 John 4:8). It doesn’t say God has love. He is love! Love is the essence of God’s character.“[14]
Doktrin Allah mengalami kekurangan di dalam pengajaran Rick Warren[15]. Buku PDL lebih memfokuskan pada sisi kasih Allah, kebaikan dan pemeliharaan tetapi mengurangi atribut-Nya yang ‘kurang bersahabat’ seperti kekudusan, keadilan, murka. Jadi dengan kata lain, maka pemaparan natur Allah tidak sempurna. Dengan tidak seimbang memaparkan mengenai atribut Allah maka itu berarti tidak sepenuhnya melukiskan siapa Allah. Dan konsep Allah yang benar adalah fondasi untuk menemukan tujuan di dalam hidup.

Pengajaran Warren bahwa Allah mempunyai kasih yang menyelamatkan semua orang adalah mendegradasikan natur Allah. Mengutip The Message, Warren mengajarkan bahwa “God’s motive for creating was His love. The Bible says, ‘Long before He laid down earth’s foundations, He had us in mind, had settled on us as the focus of His love’” ( p. 24 ). Teks yang korup ini menyingkirkan fokus teks Alkitab bahwa pemilihan Allah adalah di dalam Kristus dan bukan bagi orang yang tidak bertobat. Tetapi kasih yang menyelamatkan menurut Warren yang diaplikasikan secara universal menurunkan natur Allah yang kudus dan adil.

Pandangan Allah yang terdistorsi[16]
Warren di dalam bahan video presentasi PDL membuat beberapa penekanan yang harus dipertanyakan. Pernyataan yang merupakan serangan langsung kepada konsep Allah adalah Warren mengatakan bahwa “Jika orang Kristen gagal di dalam tugas mereka untuk menginjili, akan ada orang-orang yang tidak berada di surga padahal seharusnya di sana.”Mengklaim bahwa beberapa orang akan berada di neraka karena kegagalan orang lain untuk menginjili adalah sangat mengejutkan. Mengatakan bahwa Tuhan tidak mampu menyelamatkan beberapa orang yang seharusnya di surga adalah penghujatan. Implikasi dari pernyataan ini adalah pandangan Allah yang terdistorsi. Pandangan ini tidak sesuai dengan Alkitab, salah dan berbahaya. Mengapa? Sebab jika Warren benar, maka Allah tidak Mahakuasa dalam alam semesta. Dia tidak mengontrol segala sesuatu. Kristus menjadi figur yang lemah, jauh dari panglima keselamatan yang Mahakuasa dimana orang percaya bisa bersandar secara penuh. Jika kegagalan manusia menghancurkan rencana keselamatan Allah, apakah Dia dapat dipercaya?

Jika penebusan dari orang berdosa yang hilang bergantung kepada manusia lain, bagaimana orang Kristen dapat merasa aman? Bagaimana kita dapat percaya kepada Allah untuk pertolongan ilahi di dalam ujian dan pencobaan di dalam kehidupan sehari-hari jika usaha Dia dapat gagal karena kegagalan mahluk yang Dia ingin tolong? Sadar atau tidak sadar, konsep Allah dari Warren bukan memperkuat iman kita tetapi melemahkannya. Ini mempengaruhi bagaimana kita berelasi dengan Allah. Setiap pernyataan yang melemahkan karakter Allah, melemahkan kepercayaan bagi mereka yang percaya kepada Dia. Sesungguhnya Allah kita adalah Allah yang berdaulat dalam alam semesta dan dapat diandalkan dalam membawa jiwa (yang bagi mereka Anak-Nya telah mati) untuk pulang ke surga dengan selamat.

Doktrin Manusia dan Dosa
Tesis dari buku PDL ada di halaman 136,“I hope you will read that book too, because it will help you to understand how God designed this church, specially to help you fulfill the five purposes He has for your life. He created the church to meet your five deepest needs: a purpose to live for, peope to live with, principles to live by, a profesion to live out, and power to live on”[17]
Dari lima kebutuhan yang ditulis di atas, Warren salah mengenai kebutuhan manusia yang terdalam. Dengan otoritas dari Alkitab, kebutuhan yang pertama dan terutama bagi manusia adalah benar secara sempurna di hadapan Allah yang kudus. Hanya kebenaran Kristus saja yang Allah terima sebagai pendamaian atas dosa manusia dan natur berdosa. Ini adalah kebutuhan dasar manusia yang secara konstan ditunjukkan di dalam Alkitab tetapi tidak disebutkan oleh Warren di dalam daftarnya mengenai kebutuhan yang terdalam. Warren mengajarkan bahwa Allah menciptakan gereja untuk memenuhi lima kebutuhan dasar seperti ajaran Roma Katolik yang mengatakan bahwa gereja adalah ibu dari semua orang percaya.[18]

Harga diri (self-worth) : peninggian manusia
Dasar program dari Rick Warren adalah janji hasil yang instant di dalam meningkatkan imajinasi seseorang mengenai harga dirinya. Apa yang diabaikan secara penuh adalah fakta bahwa secara natur, manusia adalah mahluk yang jatuh dan mati di dalam dosa dan pengharapan diluar dirinya yaitu hanya di dalam Kristus saja.
Walaupun Warren menegaskan bahwa buku ini bukan mengenai “you”(p.17), tetapi fokus utamanya adalah membangun harga diri seseorang.
“The way you see your life shapes your life. How you define life determine your destiny” (p. 41)
“You are a bundle of incredible abilities, an amazing creation of God. Part of church’s responsibility is to identify and release your abilities for serving God” (p. 242)
“The best use of your life is to serve God out of your shape. To do this you must discover your shape, learn to accept and enjoy it, and then develop it to its fullest potential” (p. 249)
Ajaran untuk mengembangkan potensi diri adalah seperti ajaran Hindu, Carl Jung, Islam dan Budha[19]. Semua ajaran ini menekankan kebaikan dasar dari manusia. Warren menyimpulkan dasar fondasi ini di dalam kalimat :
“If you are thast important to God, and He considers you valuable enough to keep with Him for eternity, what greater significance could you have?” ( p. 63 )
Tetapi Alkitab mengajarkan bahwa manusia sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah ( Rm 3:23 ). Alkitab juga mengajarkan bahwa hati manusia itu begitu licik ( Yer 17:9 ). Alkitab tidak melihat kebaikan manusia seperti ajaran Rick Warren. Manusia itu berdosa.
Warren melangkah terlalu jauh dengan mendistorsi teks Alkitab untuk menopang konsep dia mengenai “true self” ( diri yang sesungguhnya ). Dia mengatakan“The Bible says ‘Self-help is no help at all. Self-sacrifice is the way, my way, to finding yourself, your true self’”(p. 19)
Kalimat parafrase dari Matius 16:25 ini tidak mengajarkan mengenai sesuatu mengenai “true self” atau harga diri. Warren menggunakan parafrase yang palsu untuk berfantasi bahwa Allah berbicara mengenai menemukan diri yaitu diri yang sesungguhnya. Warren mengajarkan pemuliaan manusia di dalam berbagai cara :
“You only bring Him ( God ) enjoyment by being you. Anytime you reject any part yourself, you are rejecting God’s wisdom and sovereignty in creating you” (p. 75)
“When you are sleeping, God gazes at you with love, because you were his ideas. He loves you as if you were the only person on earth” (p. 75)

Doktrin Kristus
Warren tidak berhenti dengan peninggian manusia. Tingkat kemuliaan dari manusia ditemukan di dalam kalimat yang membuat harga pribadi pembaca adalah tujuan Kristus mati kayu salib. Dengan menekankan harga diri maka bukan saja menyelewengkan Injil tetapi juga melecehkan Tuhan sendiri[20].
Warren mengatakan :
“If you want to know how much you matter to God, look at Christ with his arms outstretched on the cross, saying “I love you this much! I’d rather die than live without you” (p. 79).
Kalimat yang merupakan bagian dari lirik lagu ‘backstreet boys’ ini adalah sebuah penghujatan ketika diletakkan di mulut Tuhan oleh Warren. Kristus Yesus tidak mempunyai kasih yang bergantung kepada manusia. Jika Dia mempunyai ketergantungan seperti ini, maka Dia bukan Allah. Perkataan Warren bahwa Kristus lebih baik mati daripada hidup tanpanya adalah membalikkan pengertian Alkitab bahwa Allah melakukan semua untuk kemuliaan-Nya. Warren sudah membalikkan semua dari Allah kepada manusia. Kristus sedang dilecehkan.

Doktrin Keselamatan
Manusia berdosa sudah rusak dalam seluruh bagian naturnya. Orang Reformed mengatakan bahwa ini adalah kerusakan total (total depravity). Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Manusia tidak menginginkan kebajikan, tidak mengerti kebajikan, dan tidak dapat melakukan kebajikan[21].
Mencoba untuk meninggikan manusia berdosa seperti apa yang Warren lakukan adalah sia-sia sebab tidak ada keselamatan moral di dalam harga diri manusia. Injil yang dipresentasikan di dalam buku PDL adalah user-friendly gospel. Rick Warren mempresentasikan versi injilnya. Dia mengatakan di dalam perjalanan 40 hari :”If you learn to love and trust God’s Son, Jesus, you will be invited to spend the rest of eternity with him. On the other hand, If you reject His love, forgiveness, and salvation, you will spend eternity apart from God”

Perhatikan kalimat presentasi Injil dari Rick Warren :
“First, believe. Believe God loves you and made you for his purposes. Believe you’re not an accident. Believe you were made to last forever. Believe God has chosen you to have a relationship with Jesus, who died on the cross for you. Believe no matter what you’ve done, God wants to forgive you”
Second, receive. Receive Jesus into your life as your Lord and Savior. Receive His forgiveness for your sins. Receive His Spirit, who will give you the power to fulfill your life purpose. The Bible says, ‘Whoever accepts and trusts the Son, gets in on everything, life complete and forever!’ [John 3:36a] Wherever you are reading this, I invite you to bow down your head and quietly whisper the prayer that will change your eternity:’Jesus, I believe in you and I receive you’ Go ahead.
If you sincerely meant that prayer, congratulations! Welcome to the family of God! You are now ready to discover and start living God’s purpose for your life” (p. 58-59)
Kelihatannya presentasi Injil ini sangat manis sekali dan undangan Warren mencakup beberapa aspek penting di dalam Injil. Tetapi pada saat yang sama banyak elemen esensial yang hilang. Misalnya : Pertobatan dan penyangkalan diri jelas-jelas tidak ada. Penjelasan mengenai akibat dosa dan kenapa Yesus mati di kayu salib tidak ada[22]. Warren sendiri tidak menyinggung pertobatan sampai pada bab “How We Grow” (p. 182).

Warren adalah tipe guru yang mengajarkan “easy believism” (mudah percaya saja) untuk memasuki kehidupan Kristen. Ini bukan jalan yang sempit yang Yesus sebutkan di dalam Matius 7. Injil yang user-friendly memberikan orang akan jaminan yang salah. Inilah bahayanya. John MacArthur mengatakan : “Orang menyelesaikan dengan mudah melalui pintu yang lebar, nyaman dan mengundang dengan segala kopernya, kebutuhan diri sendiri dan harga dirinya dan mereka ingin untuk pemuasan dan pemenuhan diri. Dan yang paling mengerikan adalah mereka menyangka mereka pergi ke surga”

Warren mengabaikan banyak pengertian seperti penebusan dosa, doktrin pembenaran, murka Allah terhadap dosa, penjelasan yang jelas mengenai pribadi dan karya Kristus, kebutuhan untuk pertobatan sebagai bagian dari Injil. Dia menggantikan semua ini dengan perjalanan pribadi untuk menemukan tujuan sendiri. Tidak heran bahwa jutaan orang memasuki pintu lebar yang dia tawarkan[23].

Jeffrey Lim
email : limpingen@gmail.com

Footnote:
[1] The Gospel : A Method or A Message “How the purpose driven Life obscrure the Gospel” by Bob DeWaay
[2] The Gospel : A Method or A Message “How the purpose driven Life obscrure the Gospel” by Bob DeWaay
[3] Fool’s Gold ? by John MacArthur – A Sense of Purpose : Evaluating the Claims of The Purpose Driven Life by Nathan Busenitz
[4] http://www.biblebb.com/files/tonyqa/tc03-148.htm
[5] Fool’s Gold ? by John MacArthur – A Sense of Purpose : Evaluating the Claims of The Purpose Driven Life by Nathan Busenitz
[6] http://www.purposeverses.com/
[7] Fool’s Gold ? by John MacArthur – A Sense of Purpose : Evaluating the Claims of The Purpose Driven Life by Nathan Busenitz
[8] Fool’s Gold ? by John MacArthur – A Sense of Purpose : Evaluating the Claims of The Purpose Driven Life by Nathan Busenitz
[9] The Purpose Driven Life by Rick Warren – pg 17
[10] The Gospel : A Method or A Message “How the purpose driven Life obscrure the Gospel” by Bob DeWaay
[11] The Purpose Driven Life by Rick Warren – pg 63
[12] The Purpose Driven Life : Demeaning the very nature of God by Richard Bennett
[13] The Purpose Driven Life by Rick Warren – pg 86
[14] The Purpose Driven Life by Rick Warren – pg 24
[15] Fool’s Gold ? by John MacArthur – A Sense of Purpose : Evaluating the Claims of The Purpose Driven Life by Nathan Busenitz
[16] Rick Warren’s Purpose-Driven Life: A Seriously Flawed View of God by Michael Stohlmeyer
[17] The Purpose Driven Life by Rick Warren – pg 136
[18] The Adulation of Man in The Purpose Driven Life by Richard Bennett
[19] Ibid
[20] The Adulation of Man in The Purpose Driven Life by Richard Bennett
[21] 5 Pokok Calvinisme by Edwin H Palmer
[22] Fool’s Gold ? by John MacArthur – A Sense of Purpose : Evaluating the Claims of The Purpose Driven Life by Nathan Busenitz
[23] The Gospel : A Method or A Message “How the purpose driven Life obscrure the Gospel” by Bob DeWaay

Read More ....

Saturday, November 04, 2006

Pengaturan dan Pemeliharaan Tuhan di dalam Dunia Ini

Pengaturan dan Pemeliharaan Tuhan di dalam Dunia Ini

Daftar isi

I.  Pendahuluan
II. Isi
1. Pandangan Bukan Kristen
2. Pandangan Kristen
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Pendahuluan
Kita mungkin sudah terbiasa melihat kejadian-kejadian alamiah di dunia ini. Kejadian-kejadian ini adalah kejadian yang terjadi secara alamiah di dalam alam semesta ini, seperti : hujan yang membasahi bumi, matahari yang bersinar menghangati bumi, bulan dan bintang yang bersinar pada malam hari, hukum gravitasi yang mengakibatkan benda jatuh ke bawah, angin bertiup, hasil panen di sawah, rumput kecil yang bertumbuh, tumbuhan yang berkembang, tumbuhan yang berbuah, gelombang air laut, burung-burung di udara, binatang-binatang yang mencari makan di hutan, seorang wanita melahirkan seorang bayi, mata air yang mengalir ke dalam lembah-lembah, air yang mengalir di antara gunung-gunung, dan siklus-siklus di dalam alam semesta. Inilah kejadian di dalam hidup kita sehari-hari, bukan ? Kejadian sehari-hari ada juga yang berupa bencana alam seperti banjir, gunung meletus, longsor, hujan es, angin topan, kecelakaan lalu lintas, sakit-penyakit, kematian dan sebagainya.

Dengan adanya kejadian-kejadian sehari-hari ini, pernahkah kita memikirkan dari mana kejadian ini berasal ? Mengapa terjadi hujan yang membasahi bumi ? Mengapa matahari terus setia setiap pagi bersinar sampai pada petang hari ? Mengapa bintang bersinar ? Mengapa bumi terus mengelilingi matahari ? Mengapa sungai mengalir terus dari gunung sampai ke laut ? Mengapa pohon bertumbuh dari biji sampai besar dan akhirnya berbuah ? Atau pernahkah kita berpikir mengapa terjadi banjir ? Mengapa terjadi gunung meletus ? Mengapa ada sakit-penyakit ? Mengapa terjadi SARS ? Mengapa terjadi AIDS ?
Artikel singkat ini ingin mengajak kita merenungkan apa penyebab semua kejadian di alam semesta ini. Sekarang ini, ada banyak pandangan yang sudah mempengaruhi pikiran manusia. Namun artikel ini akan mengajarkan pandangan Alkitab mengenai kejadian di dalam alam semesta ini. Kiranya perenungan ini membuat kita semakin merasakan kasih setia Tuhan di dalam alam semesta ini dan kita semakin mengakui bahwa Dialah Tuhan semesta alam.

II. Isi
1. Pandangan Bukan Kristen mengenai kejadian di alam semesta ini
Ada beberapa pandangan besar dari pandangan non Kristen mengenai kejadian di dalam alam semesta ini. Pertama yaitu pandangan Deisme. Pandangan ini mengajarkan bahwa ada Allah yang menciptakan langit dan bumi. Setelah menciptakan alam semesta ini, Allah meninggalkan alam semesta ini dan alam semesta ini berjalan dengan sendirinya. Ajaran ini mengajarkan bahwa Allah tidak mengontrol alam semesta ini melainkan membiarkan alam semesta ini berjalan dengan sendiri. Allah tidak hadir di dalam ciptaanNya namun Dia tinggal jauh dari ciptaanNya. Seringkali diilustrasikan bahwa Allah adalah seperti pembuat jam. Setelah Allah menciptakan jam itu maka Allah meninggalkan jam itu dan jam itu bekerja sendiri dengan sendirinya diluar kontrol Tuhan yang jauh. Satu saat jam itu akan berhenti karena kehabisan tenaga untuk menjalankan jam itu. Pada saat itu adalah akhir dari jam itu.

Bagi penganut Deisme, mereka percaya bahwa Tuhan adalah Tuhan yang jauh dari ciptaan. Tuhan adalah Tuhan yang transenden, yang terpisah dari ciptaan. Allah adalah Allah yang jauh di sana dan yang meninggalkan ciptaanNya. Allah adalah Allah yang “Wholly Other”. Lalu bagaimana dengan kejadian di alam semesta ini ? Bagaimana nasib dari alam semesta ini ? Bagi mereka alam semesta ini bekerja dengan sendirinya dengan hukum yang diciptakan Tuhan pada alam semesta ini. Alam semesta ini bekerja seperti jam yang mempunyai mesin mekaniknya dan dengan baterai sebagai sumber tenaganya. Suatu saat jam ini akan mati sendiri karena mungkin rusak atau habis baterai. Demikian juga suatu saat alam semesta ini akan berhenti sendiri karena rusak atau kehabisan sumber tenaga.

Lambat-laun pandangan ini berubah sampai pada zaman modern. Manusia modern tidak mengakui Ketuhanan Tuhan. Bagi sebagian orang modern, Tuhan tak mungkin diketahui ( pandangan Agnostis ) sebab Tuhan itu diluar jangkauan pemikiran manusia ( Wholly Other - Barth atau di dunia noumena- Kant ). Tuhan itu transenden dan tidak dapat dijangkau dengan manusia. Tuhan tidak dapat dipahami bahkan tidak dapat diketahui.
Bagi sebagian orang modern lagi Tuhan itu tidak ada ( atheis ). Tuhan itu tidak ada di dalam dunia ini. Kalau Tuhan tidak ada, lalu dari mana alam semesta ini? Alam semesta ini ada bukan karena diciptakan Tuhan melainkan ada karena ada dengan sendirinya. Alam semesta ini kekal. Alam semesta ini ada dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya.

Pandangan ateis ini sudah memasuki dunia pendidikan zaman sekarang ini yang tidak mengakui adanya Tuhan di dalam pengajaran ilmu pengetahuannya. Pandangan mengenai adanya Tuhan itu tidak dapat dibuktikan secara metode ilmu pengetahuan maka Tuhan itu tidak ada. Lalu bagaimana dengan alam semesta ? Alam semesta itu ada dengan sendirinya. Bagi orang modern, alam semesta ini adalah seperti sebuah mesin raksasa dan hukum alam yang mengaturnya. Dan alam semesta ini adalah sistem tertutup dimana tidak ada intervensi Tuhan yang mengaturnya. Alam semesta ini berjalan dengan hukum alamnya sendiri.

Pandangan ilmu pengetahuan mengenai hukum alam ini sebenarnya sudah merasuki pikiran orang zaman sekarang. Kembali pada pertanyaan di pendahuluan. Dari mana datangnya hujan ? Hukum alam yang mengakibatkan air menguap karena sinar matahari dan kemudian air yang menguap itu kembali menjadi hujan. Inilah siklus alam. Mengapa matahari terus bersinar ? Karena matahari yang terdiri dari hydrogen memancarkan sinarnya dengan cara reaksi bom hydrogen sehingga pancaran energinya sampai ke bumi. Mengapa rumput bertumbuh ? Karena ada benih yang dibawa burung yang jatuh di tanah yang segar dan kemudian benih ini bertumbuh dengan adanya air dan mineral dari tanah. Mengapa ada sakit-penyakit ? Mengapa ada SARS ? Mengapa ada AIDS ? Karena adanya virus atau bakteri yang jahat yang masuk ke dalam tubuh manusia dan merusak tubuh manusia. Mengapa adanya gempa bumi ? Karena adanya gerakan tektonik di dalam bawah bumi yang mengakibatkan pergeseran-persegeran di dalam tanah. Mengapa bumi terus mengelilingi matahari ? Karena adanya gaya yang membuat bumi memutari matahari secara elips. Dan kemudian semua pertanyaan mengenai alam semesta ini dijawab oleh ilmu pengetahuan baik dari ilmu biologi, geologi, kosmologi, astronomi, fisika, dan ilmu pengetahuan lainnya.

Apa akibat dari pandangan ilmu pengetahuan modern kepada kita? Kita akan terbiasa untuk menganalisa gejala alam semesta ini berdasarkan ilmu pengetahuan. Bila kita mendengar berita koran terjadinya tsunami di Aceh, kita berpikir bahwa itu terjadi karena sekedar hukum alam yaitu letusan gunung berapi di bawah laut. Pandangan sekular modern ini mengakibatkan kita tidak pernah mengaitkan semua kejadian alam semesta ini pada maksud kehendak Tuhan dan rencanaNya. Pandangan ini adalah pandangan yang tidak bertuhan.

2. Pandangan Kristen mengenai kejadian di alam semesta ini
Alkitab mengajarkan bahwa Allah adalah Allah yang menciptakan alam semesta ini. Alkitab berkata,“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” ( Kej 1:1 ). Bumi ini diciptakan Allah dalam enam hari. Pada hari keenam Allah menciptakan mansuai menurut gambar dan rupaNya. Kemudian pada hari yang ketujuh Allah beristiharat. Alkitab berkata,“Ia ( Kristus ) adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan” ( Ibrani 1:3 )

Setelah mencipta, Alkitab juga mengajarkan bahwa Tuhan itu menopang alam semesta ini dengan FirmanNya. Mengapa alam semesta itu teratur dan berjalan dengan baik dan setia ? Karena ditopang oleh Firman Tuhan. Pengertian Firman ini membuat kita mengerti bahwa Allah itu bukan seperti pandangan kaum Deisme yang mengatakan Allah itu meninggalkan ciptaanNya. Alkitab mengajarkan bahwa Allah terus bekerja di dalam alam semesta ini. Allah hadir di dalam alam semesta ini. Allah bukan hanya Allah yang transenden tetapi juga yang imanen yaitu Allah yang hadir di dalam ciptaanNya. Bukan saja Allah hadir dalam ciptaanNya tetapi juga Allah mengontrol dan memelihara semua ciptaanNya sesuai kehendakNya.

“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia” ( Roma 11:36 )
“Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendakNya kepada kita sesuai dengan rencana kerelaanNya yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah di tetapkanNya didalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang dibumi. Aku katakan ‘Di Dalam Kristus’ karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan – kami yang semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya” ( Efesus 1:9-11)
Jadi Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang bekerja dalam segala sesuatu di dalam alam semesta ini. Dia menciptakan dan juga menopang dan memelihara alam semesta ini.

Pengakuan Iman Wesminster mengajarkan bahwa“Allah Pencipta ajaib segala sesuatu, menopang, mengarahkan, menghilangkan, memerintah segala mahluk, tindakan-tindakan, dan segala sesuatu dari yang terbesar sampai yang terkecil dengan kebijasanaan dan pemeliharannya yang kudus menurut pengetahuanNya yang tidak akan gagal dan menurut kehendakNya yang bebas dan kekal untuk puji-pujian kepada kemuliaan hikmatNya, kuasaNya, keadilanNya, kebaikanNya, dan kemurahanNya.”

Kembali kepada pengertian dan pertanyaan mengenai kejadian di alam semesta. Kejadian-kejadian di alam semesta ini terjadi karena tangan Tuhan yang langsung mengatur dan memelihara alam semesta ini. Tuhan adalah Tuhan yang langsung mengatur alam semesta ini tanpa melalui yang orang modern katakan “hukum alam” yang berdiri sendiri tanpa tangan Tuhan. Jadi semua kejadian di alam semesta ini adalah pekerjaan Tuhan. Kitab Mazmur mengajarkan :
“Tuhan melakukan apa yang dikehendakiNya, di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera. Ia menaikkan kabut dari ujung bumi, Ia membuat kilat mengikuti hujan, Ia mengeluarkan angin dari dalam perbendaharaanNya” ( Mazmur 135:6-7 )
“Dia yang menutupi langit dengan awan-awan, yang menyediakan hujan bagi bumi, yang membuat gunung-gunung menumbuhkan rumput. Dia yang memberi makanan kepada hewan, kepada anak-anak burung gagak yang memanggil manggil.” ( Mazmur 147:8-9 )
“Pujilah Tuhan, hai jiwaku ! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar ! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak, yang berselimutkan terang seperti kain, yang membentangkan langit seperti tenda, yang mendirikan kamar-kamar lotengMu di air, yang menjadikan awan-awan sebagai kendaraanMu, yang bergerak di atas sayap angin, yang membuat angin sebagai suruhan-suruhanMu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayanMu, yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya.
Dengan samudera raya Engkau telah menyelubunginya; air telah naik melalui gunung-gunung. Tetapi hardikMu air itu melarikan, lari kebingungan terhadap suara gunturMu, naik gunung, turun lembah ke tempat yang Kau tetapkan bagi mereka. Batas Kau tentukan, takkan mereka lewati, takkan kembali mereka menyelubungi bumi. Engkau yang melepas mata-mata air ke dalam lembah-lembah, mengalir di antara gunung-gunung, memberi minum segala binatang di padang, memuaskan haus keledai-keledai hutan; di dekatnya diam burung-burung di udara, bersiul dari antara daun-daunan. Engkau yang memberi minum gunung-gunung dari kamar-kamar lotengMu, bumi kenyang dari buah pekerjaanMu.
Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyenangkan hati manusia.
Kenyang pohon-pohon Tuhan, pohon-pohon aras di Libanon yang ditanamNya, dimana burung-burung bersarang, burung ranggung yang rumahnya di pohon-pohon sanobar; gunung-gunung tinggi adalah bagi kambing-kambing hutan, bukit-bukit batu adalah perlindungan bagi pelanduk.
Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat terbenamnya. Apabila Engkau mendatangkan gelap, maka haripun malamlah; ketika itu bergerak segala binang hutan. Sinag-singa muda mengaum-aum akan mangsa, dan menuntut makanannya dari Allah. Apabila matahari terbit, berkumpullah semuanya dan berbaring di tempat perteduhannya; manusiapun keluar ke pekerjaannya, dan ke usahanya sampai petang.
Betapa banyak perbuatanMu, ya Tuhan, sekaliannya Kau jadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaanMu. Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, disitu bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan besar. Disitu kapal-kapal berlayar dan Lewiatan yang telah Kau bentuk untuk bermain dengannya. Semuanya menantikan Engkau supaya diberikan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tanganMu, mereka kenyang oleh kebaikan. Apabila Engkau menyembunyikan wajahMu, mereka terkejut; apabila Engaku mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim rohMu mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.” ( Mazmur 104:1-30 )

Jadi mengapa ada kejadian di alam semesta ini ? Semuanya karena Tuhan. Penyebab utama terjadinya semua ini adalah Tuhan. Semua ini dikendalikan oleh Tuhan. Betapa indahnya bila kita menyadari hal ini. Ketika kita mendapat makanan, kita mengerti itu adalah karena Tuhan yang memberi kita makan. Ketika hujan menyirami bumi, itu adalah karena Tuhan yang menyegarkan bumi dengan air untuk memberi hidup. Ketika matahari bersinar, itu adalah karena Tuhan yang menetapkan matahari sebagai penentu hari dan juga matahari sebagai yang memberi kehangatan bagi manusia. Ketika kita melihat alam semesta yang teratur, bumi yang berputar pada matahari dengan teratur, bulan yang muncul setiap malam, semuanya karena Tuhan yang mengatur dan menopang. Hal ini membuat kita harus mengakui dan memuji bahwa Dialah Tuhan semesta alam.

Lalu bagaimana bila terjadi bencana alam, sakit penyakit dan kejadian buruk lainnya? Apakah Tuhan yang mengatur semua ini ? Ini adalah pertanyaan sulit yang tetap harus kita renungkan dan pikirkan. Alkitab mengajarkan bahwa semua kejadian di alam semesta ini karena Tuhan. Bila terjadi sesuatu yang buruk, manusia yang kecil ini harus kembali merenung dan mengintropeksi diri apakah maksud Tuhan menjadikan semua ini. Apakah karena dosa manusia ? Apakah semua ini seijin Tuhan supaya kita semua diuji ? Apakah maksud Tuhan dalam kejadian-kejadian buruk.ini ? Janganlah kita menyalahkan Tuhan untuk semua ini sebab Dia punya maksud yang baik bagi orang percaya.

Satu hal yang harus diingat oleh orang percaya yaitu :
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” ( Roma 8:28 )
Marilah kita merenungkan ayat penutup ini. Marilah kita memuji Tuhan!
“Oh, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah ! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusanNya dan sungguh tak terselami jalan-jalanNya ! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan ? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihatNya ? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepadaNya sehingga Ia harus menggantikannya ?”
“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.” ( Roma 11:33-36 ).

Soli Deo Gloria
Jeffrey Lim
email : limpingen@gmail.com

Read More ....

Trinity and Problem One and Many

Trinity and Problem One and Many

Allah orang Kristen adalah Allah Tritunggal (Trinity). Alkitab mengajarkan dengan tegas bahwa Allah adalah satu (Deut 6:4-5), namun Alkitab juga mengajarkan bahwa Allah mempunyai tiga pribadi (Mark 12:29-30, 1 Cor 8:4, Eph 4:6; 1 Tim 2: 5). Allah orang Kristen adalah satu Allah yang berpribadi tiga. Bukan tiga Allah (tritheism=seperti Hinduism). Namun juga bukan satu Allah dengan pribadi yang sama (modalism).

Allah Tritunggal adalah Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Darimana pengertian Tritunggal ini berasal ? Yaitu dari Alkitab sendiri. Perjanjian Baru mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah dan Dia punya hak untuk dipuji dan disembah. Yesus berjanji akan mengirimkan seorang Penolong lain yaitu Roh Kudus yang juga bersifat ilahi. Petrus berkata bahwa berbohong kepada Roh Kudus berarti berbohong kepada Allah. Selain itu, Tuhan Yesus memerintahkan supaya kita menjadikan semua bangsa murid Kristus dan membaptis mereka di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus ( Matt 28:18 ).

Tritunggal adalah pengertian yang diajarkan Alkitab. Allah orang Kristen adalah Allah Tritunggal. Pengertian ini adalah salah satu pengertian sentral dari Firman Tuhan. Pengertian Tritunggal merupakan salah satu pilar besar dalam memahami Allah dan FirmanNya. Apakah Allah Tritunggal itu sesuatu yang masuk akal? Apakah pengertian Tritunggal ini sesuai dengan logika manusia? Tentunya anda ingin langsung cepat-cepat menjawab bahwa pengertian Tritunggal adalah suprarasional (di atas rasio) dan juga supralogika (di atas logika). Memang betul bahwa pengertian Tritunggal ini adalah suprarasional dan supralogika. Namun apakah pengertian ini bisa dipahami oleh rasio manusia? Bila jawaban kita tidak yakin (skeptis), maka apakah pengertian Alkitab mengenai Tritunggal yang dinyatakan kepada kita, kita tetap ragu? Kalau kita bilang pengertian Allah Tritunggal tidak bisa dimengerti sama sekali (agnostic) maka kita jatuh pada posisi yang sama dengan Immanuel Kant, yaitu bahwa Allah tidak bisa dipahami.

Posisi yang diambil oleh para Reformator yaitu Allah bisa dimengerti sebatas Dia mewahyukan diriNya kepada kita dan dengan segala keterbatasan kita. Jadi pengertian Tritunggal bisa dimengerti namun bukan dimengerti secara komprehensif. Allah adalah Allah yang incomprehensible (bisa dimengerti namun bukan dimengerti secara komprehensif sebab bila kita mengerti Allah secara komprehensif maka kita memiliki omniscience yang merupakan properti dari Allah).

Point yang ingin disampaikan dalam artikel ini adalah apakah Allah Tritunggal ini dapat dimengerti dengan rasio kita? Apakah pengertian ini tidak bertentangan dengan rasio kita? Apakah pengertian Allah Tritunggal tidak bertentangan dengan logika kita? Bila bertentangan dengan rasio dan logika kita, bukankah itu sesuatu yang serius? Karena bukankah manusia adalah mahluk yang berasio dan berpikir? Dan kita juga menganalisa dan berpikir dengan rasio kita.

Sebelum meneruskan pembahasan ini, saya ingin menjelaskan terlebih dahulu hukum logika manusia. Ini adalah hukum logika yang ditemukan oleh Aristoteles di dalam wahyu umum. Ini adalah hukum universal yang merupakan kebenaran. Setelah menjelaskan hukum logika ini maka saya akan menjelaskan bahwa bagaimana hukum logika dengan pengertian Trinity ini kelihatan seperti kontradiksi walaupun sebenarnya tidak. Dan terakhir saya akan menunjukkan bahwa di dalam memahami realita di dunia ini kita perlu konsep dari Trinity ini.

Law of non contradiction
Menurut Aristoteles, hukum logika adalah prinsip dari pikiran manusia dan juga dari hukum keberadaan. Kita menggunakan hukum logika untuk memahami struktur logika dari dunia ini. Prinsip hukum logika (hukum non kontradiksi) adalah prinsip pikiran yang penting sebab ini adalah prinsip dari keberadaan. Apakah hukum non contradiction itu? Definisi yang sederhana adalah “A tidak dapat sama-sama B dan non-B pada waktu yang sama dan pada pengertian yang sama”. Pengertian ini adalah contohnya “Object A tidak dapat bulat (B) dan kotak (non-B) pada saat yang sama dan pada pengertian yang sama. Atau contoh yang lain adalah Allah tidak dapat kudus (B) dan tidak kudus (non B), tidak dapat baik (B) dan tidak baik (non B) pada saat yang sama dan pengertian yang sama.

Mungkin anda masih bingung mengenai hukum logika ini karena belum terbiasa berpikir secara demikian. Kita lihat contoh yang sederhana dalam hidup sehari-hari. Pada suatu hari Hans Halim sedang makan siang dengan Jimmy Liang. Sesudahnya, mereka pergi ke gereja dan di sana ditanyai oleh Ferry Widjaja,“Apakah Hans sudah makan?”Hans menjawab,“sudah.” dan Jimmy menjawab,“belum.”Ini kontradiksi, bukan? Tidak mungkin Hans sudah makan dan belum makan pada saat yang bersamaan dan dalam pengertian yang sama. Jelas ada sesuatu yang tidak beres. Sebab tidak mungkin kebenaran itu berkontradiksi. Itu adalah either Hans sudah makan (B) atau Hans belum makan (non B). Tidak mungkin kedua-duanya. Ini contoh dari hukum kontradiksi.

Sampai sini mungkin anda berpikir, “Saya masih belum percaya bahwa hukum non contradiction ini hukum dasar dari pola pikir manusia. Saya tidak setuju pikiran ini dan saya menyangkal hukum non contradiction ini.” Ketika anda menyangkal hukum non contradiction maka anda menggunakan hukum ini untuk menyangkalnya. Mengapa? Sebab hukum ini adalah self-evident dan juga tidak dapat dihindarkan. Hukum ini harus digunakan bahkan ketika dipakai untuk menyangkal hukum ini. Anda berpikir bahwa hukum non contradiction hukum utama logika (B) adalah salah. Maka anda harus memilah bahwa seharusnya yang betul adalah yaitu hukum non contradiction bukan hukum utama logika. (non B). Dan anda menggunakan hukum ini.

Saya masih mau terus menekankan kebenaran dari hukum ini. Saya jelaskan pola pikir Timur yang menolak hukum ini. Orang Asia (East) sering mengatakan bahwa pola berpikir Barat (West Logic) adalah salah. Di Barat “A tidak dapat B dan Non B pada saat yang sama dan pada pengertian yang sama” namun di Timur, logika ini lebih lengkap. Menurut East Logic “A dapat B dan Non B pada saat yang sama dan pada pengertian yang sama.”Orang Timur (East) dalam filsafatnya memahami realita bahwa hitam dan putih dapat bersama-sama (Yin Yang, di dalam putih ada hitam, di dalam hitam ada putih, hitam dan putih bisa sama-sama pada saat yang sama dan pada pengertian yang sama).

Pikirkan kebenaran ini dengan lebih dalam sejenak. Apakah pola pikir non contradiction salah? Pola pikir Barat West Logic (non contradiction) adalah either B or non B, sedangkan pola berpikir Asia East Logic adalah both B and non B. Ketika orang Asia berkata bahwa pola pikir Barat salah maka dia berlogika bahwa pola berpikir Barat salah dan pola berpikir Timur benar. Dan dia harus berlogika bahwa either West Logic (B) atau East Logic (non B). Di sini orang Timur menggunakan hukum logika non contradiction untuk menyatakan bahwa pola berpikir orang Barat (West Logic) salah. Atau bila orang Timur konsisten dengan East Logicnya maka B dan Non B bisa sama-sama benar. Dan akibatnya orang Timur tidak bisa bilang bahwa pola berpikir Barat salah. Sebab pola pikir Barat (B) yang tidak sama dengan Timur (non B) bisa sama-sama benar. Kesimpulannya adalah hukum non contradiction tidak dapat dihindarkan dan ini adalah logika yang universal, baik di Timur maupun Barat.

Law of non contradiction and Trinity
Kita tahu bahwa hukum contradiction ini benar. Dan kita juga beriman bahwa Trinity adalah benar. Berbicara Trinity salah maka anda tidak percaya doktrin Alkitab. Dan berbicara hukum non contradiction salah juga anda menolak hukum logika yang merupakan hukum utama dalam berpikir. Namun bagaimana mensinkronkan keduanya?“A tidak bisa B dan non B pada saat yang bersamaan dan pengertian yang sama.”Bagaimana dengan Trinity dan hukum non contradiction?“Allah tidak bisa satu dan tiga (bukan satu) pada saat yang bersamaan dan pengertian yang sama.”Bila Allah satu dan bukan satu pada saat yang bersamaan dan pengertian yang sama bukankah ini melanggar hukum logika?

Dalam artikel yang singkat ini saya simpulkan bahwa Allah adalah satu dalam pengertian tertentu dan tiga dalam pengertian tertentu. Bukan satu dan tiga dalam pengertian yang sama. Teolog Reformed menjelaskan bahwa Allah satu esensi (ousia) dan tiga substansi. (Untuk lebih jelasnya, baca “Systematic Theology” by Louis Berkoff hal 82-99).

Doktrin Allah Tritunggal tidak bertentangan dengan logika. Bukan saja tidak bertentangan dengan logika, doktrin Allah Tritunggal bahkan bisa menjelaskan rahasia reality di dalam dunia ini mengenai problema satu dan banyak. Tanpa konsep Allah Tritunggal maka manusia tidak bisa mengerti natur dari reality yang diciptakan oleh Allah. Mari kita teruskan.

Problem one and many in reality.
Di dalam dunia ini, para filsuf bergumul dengan masalah satu dan banyak. Permasalahan ini timbul karena manusia berusaha mendapatkan kesatuan (unity) di tengah-tengah keanekaragaman (diversity). Contoh permasalahan satu banyak adalah mengenai reality. Apa itu reality? Kita mengerti di dalam Kristen (saya tidak perlu berbicara mengenai pandangan Plato, Aristoteles, etc mengenai reality tetapi langsung dari konsep Kristen), bahwa reality adalah Allah Pencipta dan Dia menciptakan dunia ini. Dunia ini adalah realita ciptaan Tuhan. Para filsuf berpikir, sebenarnya reality ini satu atau banyak. Di dalam dunia ciptaan, reality adalah manusia, mahluk hidup, tumbuh-tumbuhan, virus, material, Hans Halim, gereja, dan lain-lain. Apakah reality ini banyak? Kelihatannya seperti banyak dan beraneka ragam (diversity). Dunia ini terlihat sepertinya beraneka ragam. Banyak sekali isinya, manusia, alam dan mahluk hidup lainnya yang harus dihubungkan satu sama lain. Bila reality adalah banyak dan beraneka ragam namun tidak ada satu kesatuan, bagaimana menghubungkan antara reality yang satu dan yang lain? Bagaimana hubungan manusia dengan alam, mahluk hidup lain dan benda-benda bila semua reality ini banyak dan terpisah ?

Saya akan menjabarkan dari filsafat computer science mengenai object oriented, yang melihat reality dari segi objek. Setelah kita bisa berpikir maka kita belajar untuk mengorganisir pengalaman. Kita membeda-bedakan satu objek dengan objek lainnya. Kita mengelompokkan objek yang satu dan objek yang lain. Dengan bertambahnya pengalaman, kita mengorganisirkan semuanya dengan lebih luas. Misalnya kita mengelompokkan “Hans Halim” dalam kelompok manusia. Kemudian manusia dikelompokkan di dalam kelas yang lebih besar yaitu mamalia, makhuk hidup, makhluk (beings) dan keberadaan (being). Proses ini disebut abstraksi. Hans Halim mewarisi (inheritance) karakteristik dari manusia. Manusia mewarisi karakterisktik dari mahluk hidup dan sebagainya. Proses abstraksi ini adalah usaha untuk masuk semakin mendalam ke dalam realita hingga ke esensinya. Di sisi lain, proses abtraksi mengakibatkan kerugian kognitif. Ternyata Hans Halim lebih dari sekedar manusia. Dia suka komputer. Dia suka berbicara dan berdebat. Dia suka makan. Kualitas ini tidak ada di dalam definisi manusia “human” saja. Maka setiap langkah dalam proses abtraksi adalah langkah menuju kekosongan karena kehilangan informasi. Abstraksi tertinggi yaitu “keberadaan” (being) mencakup segala hal namun keberadaan ini tidak mencakup hal apapun yang spesifik.

Langkah selanjutnya dari abstraksi adalah kita menuruni tangga itu dari yang umum kepada yang khusus. Mahluk hidup – mamalia – manusia – Hans Halim. Namun Hans Halim bisa saja merupakan sebuah abstraksi sebab konsep tentang Hans Halim terdiri dari banyak pengalaman. Hans Halim mempunyai hati, jantung, mulut, DNA, karakter, kebiasaan. Hans Halim terdiri dari (aggregation) hati, jantung, kepala, tangan, kaki.

Mereka yang ingin mendapatkan pengetahuan bergerak dari yang abstrak kepada yang konkret, ingin mereduksi pengetahuan tersebut sampai pada partikularitas terkecilnya. Unsur-unsur apakah yang termasuk dari konsep Hans Halim? Apakah programnya yang dia buat bagi gereja? apakah warna kulitnya? Apakah bentuk rambutnya ? Apakah karakteristiknya yang khas? Apakah struktur organ tubuhnya?

Ketika kita terus memahami esensi yang sesungguhnya dari Hans Halim dan menggali dari pengertian umum akhirnya kita masuk kepada partikular yang spesifik. Atau mungkin sampai terakhirnya yang paling spesifik adalah atom-atom yang membentuk esensi Hans Halim. Atau Aristoteles mengatakan bahwa yang paling ultimat adalah unsur prime ( utama = prime matter ).
Sewaktu kita menaiki tangga abstraksi kita kehilangan isi mengenai Hans Halim, demikian juga sewaktu kita menuruni tangga abstraksi kita kehilangan isi mengenai Hans Halim. Apa yang bisa diketahui dari unsure prime mengenai Hans Halim? Apa yang bisa diketahui dari abstraksi keberadaan mengenai Hans Halim? Apakah Hans Halim? Apakah definisi mengenai Hans Halim? Apakah realita mengenai Hans Halim? Realita mengenai Hans Halim itu sebenarnya yang mana yang ultimat? Apakah keberadaan abstrak yang merupakan realita ultimat? ataukah partikular yang merupakan realita yang ultimat? Jika keberadaan abstrak merupakan realita yang ultimat maka tidak ada partikularitas. Jika partikular adalah realita yang ultimat maka tidak ada kesatuan di dalam dunia ini.

Realita Hans Halim itu satu atau banyak? Kesatuan abstrak atau partikular abstrak? Filsuf dunia gagal untuk melihat realita dunia ini. Sebagian melihat sebagai kesatuan abstrak dan sebagian lagi melihat sebagai partikularitas abstrak. Atau sebagian melihat kombinasi keduanya namun tetap tidak bisa melihat pengertian sebenarnya dari realita ini. Mengapa? Sebab masalah satu banyak ini ada di dalam Tritunggal. Allah Tritunggal adalah standard ultimat dan kriteria final bagi kebenaran dari pikiran mahluk ciptaan. Allah Tritunggal menunjukkan kepada kita paling tidak dalam istilah-istilah umum bagaimana kesatuan dan keragaman ultimat bisa dipersatukan. Sebab natur Allah adalah satu dan banyak. Karena Allah Tritunggal maka kita mengerti konsep Unity in Diversity.

Banyak penjelasan yang tentunya tidak memuaskan anda dalam artikel yang hanya sedikit ini dan untuk memahami hal ini lebih dalam, saya memberikan rekomendasi untuk membaca buku:
1. The Doctrine of the Knowledge of God by John Frame
2. Cornelius Van Till : The Analysis of His thought by John Frame

Jeffrey Lim
email : limpingen@gmail.com

Bibliography :
Systematic Theology by Louis Berkhoff ( mengenai Trinity )
Ultimate Question : Introduction to Philosophy by Ronald N Nash ( mengenai Law non contradiction )
Can Man Live Without God by Ravi Zacharia ( mengenai Law non contradiction )
Cornelius Van Till : The Analysis of His thought by John Frame ( mengenai one and many )
The Doctrine of the Knowledge of God by John Frame ( mengenai one and many )
Unshakable Foundations by Norman Geisler ( mengenai law non contradiction )
Concise Theology by J.I Packer ( mengenai Trinity and Bible quotation )

Read More ....

Analysis Prayer of Jabez

Analysis Prayer of Jabez

Halo saudara-saudari di dalam Kristus! Apabila kita ikut persekutuan doa dan kemudian ada jemaat yang berdoa , “Tuhan, berkati gereja Tuhan supaya banyak orang boleh dibangunkan kerohaniannya dan berkati hamba Tuhan,”mungkin kita berkata “Ini doa yang rohani.” Kemudian kalau di persekutuan doa ada jemaat yang berdoa, “Tuhan, kami berdoa untuk penginjilan di Australia dan di seluruh dunia supaya banyak orang mengenal Tuhan Yesus Kristus dan diselamatkan,”mungkin anda berkata, “Inilah doa yang rohani dan sesuai dengan kehendak Tuhan.”Bagaimana kalau ada orang yang berdoa, “Tuhan, kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku,”mungkin anda berkata dalam hati,”Ini adalah doa yang egois sebab berpusat pada diri sendiri.”Apakah doa ini egois ? Apakah egois untuk minta berkat kepada Tuhan ? Bukankah Yakub mencari berkat Allah dan berkata, “Saya tidak melepaskan Kamu jika Kamu tidak memberkati aku”( Gen 32:26 ) ? Bolehkah kita meminta berkat Allah yang berlimpah-limpah kepada diri kita ?

Dalam kesempatan ini, saya mau membahas mengenai Doa Yabes. Doa ini unik, mengapa ?
1. Banyak orang yang mempopulerkan doa Yabes ini di mana-mana. Di Indonesia, ada gerakan yang diadakan oleh WorldTeach Indonesia ( WorldTeach adalah organisasi dunia yang salah satu ajarannya mengajarkan doa Yabes ), gerakan ini cukup lumayan besar dan pelopor gerakan ini adalah seorang pendeta yang juga mempopulerkan Evangelism Explosion ( EE ) dimana EE ini meluas di banyak kota di Indonesia dan menjadi gerakan penginjilan besar yang dipakai Tuhan. Pendeta ini terus mempopulerkan dan menekankan Doa Yabes di dalam pelayanannya.
2. Banyak buku yang ditulis mengenai doa Yabes. Bagi anda yang berada di Australia dan gemar membaca buku rohani, pasti tahu buku “Prayer of Jabez” yang sekarang sedang populer.
3. Doa Yabes ini unik dan revolusionari karena doanya yang meminta berkat. Seringkali banyak orang yang menganut teologi sukses ( prosperity gospel ) yang mengajarkan hal ini. Bagaimana pandangan Presbyterian ? Bagaimana orang Reformed menganalisa gerakan ini dari kacamata Firman Tuhan ?
4. Yang juga perlu kita perhatikan yaitu doa ini hanya terdiri dari dua ayat namun dari dua ayat ini dibangun teologi yang bisa dijadikan satu buku dan dijadikan salah satu teologi mengenai prinsip doa orang Kristen. Dua  ayat ini memuat informasi yang sangat sedikit. Bagaimana prinsip exegesis ( penggalian Alkitab ) dan hermeneutic ( penafsiran Alkitab ) terhadap dua ayat ini ? Apakah ini biblical ? Apakah sesuai dengan metode interpretasi yang baik ?
5. Mungkin anda selama ini belum pernah membaca dua ayat ini karena tersembunyi di dalam kitab Tawarikh yang banyak membahas sejarah dan juga silsilah, namun ayat ini juga dikothbahkan oleh pendeta ternama dari Reformed Baptist, Charles Haddon Spurgeon. Siapakah yang tidak mengenal dia sebagai pendeta yang luar biasa dan pengaruhnya bagi Kekristenan ?

Sebelum kita membahas analisa mengenai doa Yabes, mari kita lihat dua ayat yang menjelaskan doa ini yaitu dari 1 Tawarikh 4:9-10,“Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.” Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya :”Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tanganMu menyertai aku, dan melindungi aku daripada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku !” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.” Inilah doa Yabes yang luar biasa di dalam Alkitab. Doa ini tercatat di dalam Alkitab dan ini perlu kita perhatikan. Doa pertama di dalam doa ini adalah,“Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah.”Luar biasa ! Saya cukup kagum dan tertegun dengan doa pertama Yabes karena dia meminta berkat Tuhan dengan berseru. Bukan sekedar minta berkat namun meminta berkat yang berlimpah-limpah ( abundance ). Apakah latar belakangnya dia meminta berkat ? Dia adalah seorang yang bernama Yabes ( sakit ) dan di dalam Alkitab, nama sering mendeskripsikan hidup seseorang seperti Yakub ( penipu ), Yesus ( Allah menyelamatkan ), Petrus ( batu karang ), dan lain-lain. Dan dia yang sakit-sakitan namun berseru kepada Tuhan langit dan bumi supaya dia diberi berkat. Doa keduanya berkaitan dengan doa pertamanya yaitu :”Perluaslah daerahku.”

Seringkali kaum Presbyterian agak anti dengan kata “berkat” karena kata ini dikaitkan dengan “teologi sukses” ( prosperity gospel ) yang diajarkan banyak gereja pada zaman ini. Teologi sukses mengajarkan bahwa Tuhan ingin memberkati kita dan membuat kita sukses. Bukankah kita anak Raja ? dan apakah anak raja itu miskin ? Dalam nama Tuhan Yesus, anda akan sukses dan kaya. Ini adalah ajaran yang salah. Namun pertanyaan pertama yang perlu direnungkan adalah :”Bolehkah kita meminta berkat kepada Tuhan ?” Sebelum kita menjawab kita harus tahu bahwa berkat itu definisinya adalah pemberian Allah ( gift of God ). Bolehkah kita meminta pemberian Tuhan ( berkat ). Kalau anda mengatakan tidak, tanyakan pada diri sendiri apa yang anda doakan buat keluarga anda, gereja anda, dan juga diri anda sendiri ! Bukankah kita sering  meminta berkat, baik kesehatan, pemeliharaan, kepintaran, rohani, pasangan hidup, dan lain-lain ? Namun kita selidiki lagi yaitu apakah benar jika kita berdoa meminta berkat ? Apakah ini sesuai dengan Firman Tuhan ?

Mari kita lihat karakter Tuhan kita di dalam Firman Tuhan.
-“Tuhan, Tuhan Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasihNya dan setiaNya” ( Ex 34:5-6 )
-“Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Demikianlah harus mereka meletakkan namaKu atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka.” ( Num 6:22-27 )
-“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga” ( Ef 1:3 )
Masih banyak ayat yang memberitahukan kita bahwa Allah adalah sumber berkat dan Ia ingin memberkati umatNya.

Di dalam Reformed Theology dijelaskan bahwa Tuhan memberikan anugerahNya kepada manusia dalam anugerah umum ( common grace ) dan bagi orang pilihan yaitu anugerah khusus ( special grace ). Anugerah itu pemberian Tuhan bagi manusia yang tidak layak mendapatkannya. Selain itu ada ayat-ayat dimana Tuhan sendiri mengajarkan kepada kita untuk meminta kepada Tuhan. ( Mat 7:7-11, Yoh 15:7, etc )
Sampai point ini kita simpulkan, bolehkah kita meminta berkat pada Tuhan ? Boleh ! Ya dan Amin !

Namun pengertian Firman Tuhan ini tidak hanya ini. Kita harus melihat perpektif Firman Tuhan dari seluruh Firman Tuhan agar kita mengerti kehendak Tuhan. Kita boleh meminta berkat kepada Tuhan, namun dalam perpektif apakah ? Sampai sini saya melihat ada kelemahan di dalam pembahasan Doa Yabes di dalam buku Prayer of Jabez, yaitu penulis tidak melihat dari perpektif total. Saya pribadi sebelum menulis artikel ini mengikuti retreat doa yang diadakan oleh pendeta yang saya sebut di artikel itu mengenai doa Yabes selama dua hari penuh. Kebenaran yang saya dapat yaitu kita boleh meminta berkat, namun ada perpektif lain yang sangat kurang dibahas sehingga menimbulkan kepincangan.

Prinsip mengerti kebenaran Firman Tuhan itu harus secara menyeluruh dan melihat semua prinsip totalnya. Bolehkah kita mengenal Allah yang Maha kasih dan menyelamatkan manusia dan menekankah hal itu tanpa menekankan keadilan Allah, kesucian Allah dan Allah yang murka akan dosa serta dosa manusia ? Bolehkah kita menekankan kasih karunia tanpa lebih dahulu mempunyai pengertian akan Taurat Tuhan ?

Prinsip yang sangat kurang dibahas namun yang sangat penting adalah “Suffering Theology and Cross Theology” Teologi penderitaan dan teologi salib. Berkat harus dilihat dari penderitaan dan salib. Apa yang Tuhan Yesus ajarkan dalam hal mengikut Tuhan Yesus sebagai muridNya ? “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” ( Mark 8:34 ) Apakah artinya menyangkal diri ? Apakah kita menyangkal keberadaan diri kita ? Bukan! Maksud dari menyangkal diri adalah bahwa kita menyangkal keinginan daging kita. Diri kita mempunyai keinginan daging yang harus kita sangkal. Natur dosa yang harus kita sangkal sebab kita sudah mati terhadap dosa dan hidup untuk Kristus.

Kita boleh meminta berkat. Ketika kita meminta berkat itu kita mempunyai keinginan, bukan ? Keinginan yang bagaimana ? Ini perlu dibahas dan jelas berkaitan dengan menyangkal diri. Yang diajarkan dalam doa Yabez yang saya dengar bahwa meminta berkat itu untuk kemuliaan nama Tuhan sendiri. Ini tentunya benar. Yaitu meminta berkat untuk kemuliaan nama Tuhan. Namun pertanyaannya yaitu bagaimana memuliakan Tuhan ? Tanyalah kepada diri sendiri apakah keinginan saya benar-benar untuk memuliakan Tuhan ? Ataukah itu keinginan daging ? Sebab saya rasa perpektif keinginan akan berkat itu perlu dijelaskan lagi. Apakah dalam hal jasmani dan materi ? Apakah Tuhan ingin kita berlimpah dalam hal jasmani ? Ataukah yang terutama dalam hal rohani ? Saya percaya bahwa yang terutama itu hal rohani.

1. Kita belajar dari sejarah bahwa manusia ingin berkat namun tidak ingin sumber berkat yaitu Tuhan sendiri. Cobalah belajar dari bangsa Israel! Bangsa Israel seringkali ingin makmur dan berkat namun tidak ingin Tuhan. Bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir dan mereka bersukacita namun mereka bersungut-sungut dan ingin kembali ke Mesir karena penderitaan dan ujian yang Tuhan berikan. Mereka merasa di Mesir lebih makmur daripada penyertaan Tuhan. ( Exodus 15, 17, etc ). Bangsa Israel juga mendirikan anak lembu emas sebagai “allah” yang memimpin bangsa Israel keluar dari mesir. Selidikilah seluruh Alkitab dan di sana anda akan menemukan bahwa keinginan manusia akan berkat dan bukan sumber berkat. Kedua, kita juga belajar dari agama-agama bahwa agama itu manusia mencari berkat namun bukan Sumber berkat itu. Sebab Alkitab berkata tidak seorangpun yang mencari Allah ( Psalm 53 ). Sebab keinginan manusia adalah sia-sia ( Eccl ).

2. Tuhan Yesus juga mengajarkan kita untuk memikul salib dan mengikut Dia. Mari belajar dari doa Tuhan Yesus. Pertama doanya “Bapa kami yang di dalam surga, dikuduskanlah namamu. Datanglah kerajaanmu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga” ( Mat 6:9-13). Perhatikanlah bahwa kehendak Tuhanlah yang utama dalam doa Tuhan Yesus. Perhatikan juga dalam doa penderitaan Tuhan Yesus di Getsemani “Ya BapaKu jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau Kehendaki” ( Mat 26:39, Mark 14:36, Luke 22:42 ). Lihatlah doanya yang berpusat pada Allah dan KehendakNya! Lihatlah teladan Dia yang menyangkal diriNya bahkan mati di kayu salib! Lihatlah diriNya yang memikul salib dan dosa dunia! Apakah Tuhan Yesus meminta berkat Allah dalam hal materi dan kenikmatan dunia ? Cobalah baca Yesaya 53 dan kita bisa menangis dengan tersedu-sedu :“Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan Tuhan dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah dan dipukul dan ditindas Allah; Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” ( Yes 53:2-5)

Lihatlah orang yang mengikut Tuhan Yesus ! Lihatlah nabi Yesaya, Yeremia, Paulus, dan murid-murid Tuhan Yesus, bagaimana mereka menyangkal diri dan memikul salib ! Lihatlah apa doa Paulus !

Saya hanya menyimpulkan mengenai perpektif berkat dalam segi salib dan penderitaan. Dalam segi hermeneutic dan exegesis, coba anda pikirkan sendiri dengan kritis sesuai dengan prinsip penafsiran dan penggalian Firman. Sebelum saya tutup artikel ini saya mengemukakan pandangan pribadi saya mengenai Doa Yabez dan gerakan yang mengajarkan Doa Yabez:
1. Doa Yabez mengenai meminta berkat itu Alkitabiah
2. Permintaan kepada Tuhan harus dilihat dari perpektif mengikuti Tuhan yaitu sangkal diri, pikul salib dan ikut Kristus.
3. Ada bahaya besar bagi gerakan yang mengajarkan doa Yabez ini bila hanya memfokuskan diri pada doa yang terdiri dari dua ayat ini dan bukan pada seluruh Alkitab. Bahaya besar bisa terjadi karena beberapa hal yaitu :
    a. teologi sukses sudah menjadi ajaran yang menggerogoti Kekristenan
    b. keinginan dasar manusia yang mengingini berkat dan bukan sumber berkat
    c. Bagi orang Chinese, mayoritas filsafat hidupnya adalah materialisme dan ajaran ini tentunya mudah masuk. Apakah Tuhan dianggap sebagai TUHAN atau seperti dukun atau dewa-dewa yang memberikan berkat ?
4. Anda perlu mendoakan gerakan ini dan menanggapi ajaran doa Yabes dari perpektif yang benar

Kiranya tulisan ini bisa menjadi berkat bagi saudara-saudari di dalam Kristus. Tuhan memberkati

Soli Deo Gloria
Jeffrey Lim
email : limpingen@gmail.com

Bibliography :
- Prayer of Jabez by Bruce Wilkinson
- Seminar Doa “Prayer of Jabez” by Pdt. Didi Tirtowidjojo , M.Th
- Geneva Study Bible by R.C Sproul, dkk
- Alkitab LAI.

Read More ....
Powered By Blogger

LIMPINGEN BLOG