Tuesday, November 07, 2006

Friendster as Virtual Community

Friendster as Virtual Community 

Di dunia postmodern sekarang ini dengan berkembangnya cyberspace, ada yang dinamakan komunitas maya. Friendster yang kita pakai sekarang ini adalah salah satu contoh komunitas maya. Setiap orang di dunia berkumpul menjadi satu di dalam internet dan bisa melakukan komunikasi. Setiap orang di dunia dapat melihat foto temannya dan bisa mengirim message. Dengan adanya internet membuat jarak bukan lagi masalah di dalam komunikasi. Tetapi ada something missing, yaitu personal touch (sentuhan pribadi).

Marilah kita renungkan lebih dalam. Apa itu komunitas? Apa itu hidup sosial? Apa itu persekutuan? Apa itu pergaulan? Marilah kita lebih dalam memikirkan natur komunitas ini! Apakah komunitas maya seperti friendster itu benar-benar komunitas? Apakah ini dapat menggantikan persahabatan yang bertemu secara langsung? Ataukah kita sedang mimpi bersahabat di dunia maya yang mungkin tidak sesuai dengan realitas?

Satu ironi yang besar, ketika orang-orang berkumpul di cyberspace dan menjadi satu di internet, orang itu merasa sekaligus terasing dan terpisah dengan sosial. Coba renungkan benarkah dengan komunitas maya kebutuhan akan sosial kita terpenuhi ataukah hanya ilusi dan penipuan diri? Benarkah waktu yang kita habiskan berjam-jam di internet untuk chatting, messaging, dan berkomunikasi dengan orang lain ini sesuatu yang benar-benar meaningful penuh untuk persahabatan? Ataukah hanya berarti sebagian dan ada bagian lain yang tidak terpenuhi di dalam komunitas maya ini?

Penulis lebih berpendapat bahwa kecanggihan teknologi di dunia modern ini tidak bisa menandingi sentuhan pribadi di dalam persahabatan dengan muka bertemu muka. Sebab manusia diciptakan oleh Tuhan untuk berelasi dan relasi yang meaningful adalah ketika kita secara utuh bertemu dengan orang yang kita kasihi. Tuhan Allah sendiri adalah Tuhan yang berelasi di dalam Trinitasnya. Ini adalah dasar komunitas.
Marilah kita jangan tertipu dengan komunitas maya yang sesungguhnya bukan komunitas sejati! Marilah kita jangan tertipu dengan dunia maya yang bukan realitas. Marilah kita kembali kepada realitas yaitu kepada dunia dengan segala kelimpahannya yang Tuhan ciptakan.

Soli Deo Gloria
Jakarta, 29 Mei 2006
Jeffrey Lim
email : limpingen@gmail.com

1 comment:

Unknown said...

Jeff,

Good article and it's surely a blessing to other.

Mungkin next time bisa tulis bagaimana cyberspace/komunitas maya bisa digunakan utk kemuliaan Tuhan? like your blog...

Paul W

Powered By Blogger

Blog Archive

LIMPINGEN BLOG