Renungan dari Matius 6:25-34
Hari demi hari di dalam Tuhan
- By Jeffrey Lim -
“Janganlah kamu kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kamu kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?” ( Matius 6:25 )
“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” ( Matiur 6:34 )
Kita semua hidup di dalam dunia yang Tuhan ciptakan ini. Alkitab menceritakan bahwa pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Allah menciptakan isi bumi ini dan manusia ditempatkan di dalam bumi ini. Semua bumi ini ada dalam keadaan harmonis dan Allah mengatakan semua itu baik adanya. Teratur, Harmonis, Sesuai dengan+ rencanaNya. Namun ketika manusia jatuh ke dalam dosa maka terjadi ketidak harmonisan di dalam alam semesta ini. Manusia menjadi dosa dan bermusuhan dengan Allah, dengan sesama dan dengan alam semesta. Akibat dari dosa manusia, Allah mengutuk manusia, ular ( iblis ), dan alam semesta. Alam semesta yang seharusnya harmonis hubungannya dengan manusia menjadi tidak harmonis. Akibatnya manusia harus hidup susah di dalam alam semesta ini. Manusia harus kerja susah payah untuk mencukupi hidupnya. Bahkan manusia saling bersaing dengan manusia lainnya untuk mencukupi hidupnya.
Karena pergumulan mencari kebutuhan hidup di dalam alam semesta ini manusia terus berpikir untuk kerja, kerja dan kerja. Manusia berpikir bila kerja maka dia akan menjadi cukup. Maka kerja itu untuk hidup dan hidup itu untuk kerja. Manusia di dalam mencari nafkahnya seringkali kuatir hidupnya tidak cukup. Di dalam manusia yang jatuh ke dalam dosa dan bermusuhan dengan Allah terdapat ketidakpercayaan kepada Allah. Manusia tidak percaya bahwa Allah sanggup mencukupi semua kebutuhan hidupnya. Maka manusia berpikir bahwa mereka harus mencukupi kebutuhannya sendiri. Maka mereka menjadi kuatir. Kuatir akan makan, kuatir akan pakaian, kuatir akan hidup.
Namun Firman Tuhan mengajarkan supaya umatNya tidak kuatir. Sebab Tuhan Allah mencukupi semua kebutuhan umatNya sesuai dengan kekayaan dan kemuliaanNya di dalam Kristus Yesus. Jadi buat apa kita sebagai umat Tuhan kuatir ? Apakah kuatir kita akan memperpanjang sehasta dari umur kita ? Apakah kuatir kita menyelesaikan masalah kita ? Ataukah membuat kita menjadi cemas, gelisah, dan tidak beriman ?
Firman Tuhan mengajarkan bahwa “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kehendakNya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”. Inilah janji Firman Tuhan. Janji Firman Tuhan adalah murni seperti perak yang dimurnikan tujuh kali. Taurat Tuhan adalah sempurna, menyegarkan jiwa. JanjiNya adalah benar. Dan kita sebagai anakNya mengalami janji ini. Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk mencari kerajaan Tuhan dan kehendakNya. Mencari kerajaan Allah berarti menjadikan Tuhan bertahta dalam seluruh hidup kita. Mencari kehendakNya berarti mencari apa yang Tuhan inginkan di dalam dunia ini dan juga di dalam diri kita. Untuk mencari kehendak Tuhan kita harus terus merenungkan Firman Tuhan dan melakukannya dalam hidup kita. Firman Tuhan menjadi pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita.
Sesuai dengan janjiNya bila kita mencari Tuhan dan kerajaanNya maka kita akan dicukupi kebutuhanNya. Firman Tuhan mengajarkan bahwa burung diudara yang tidak menanam diberi makan oleh Bapa di surga. Firman Tuhan mengajarkan bahwa bunga di ladang dihiasi oleh Bapa di surga. Maka demikian juga dengan kita. Kita lebih daripada burung di udara dan bunga di padang. Kita akan dicukupi kebutuhanNya. Firman Tuhan mengajarkan bahwa orang benar tidak akan kekurangan sesuatu yang baik. Firman Tuhan mengajarkan bahwa orang benar akan makan sekenyang-kenyangnya.
Karena pemeliharaan Bapa di Surga maka Firman Tuhan mengajarkan kita semua supaya tidak kuatir. Lebih dari Firman Tuhan mengajarkan supaya kita beriman kepada Tuhan; beriman kepada janjiNya yang murni dan benar. Hari esok tidak perlu dikuatirkan karena semuanya ada di tangan Tuhan. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidup berkenan kepadaNya ( Mazmur 37 ). Hari esok ada di tangan Tuhan.
Apakah dengan begitu masalah hidup sehari-hari kita hilang ? Apakah dengan kita mencari kerajaan Allah dan kehendakNya maka masalah kita hilang ? Tidak ! Kita masih menghadapi kesulitan dan pergumulan-pergumulan hidup. Namun setiap hari ada anugerah baru. Ada kasih setia Tuhan. Firman Tuhan mengajarkan bahwa Besar kasih setia Tuhan, hari demi hari selalu baru setiap hari. Di dalam setiap hari ada anugerah baru, ada kekuatan baru, ada pertolongan baru. Sehari-hari dijalani dalam pemeliharaan Tuhan. Maka setiap hari kita melakukan perbuatan baik dengan anugerah dan kekuatan yang diberikan pada hari ini. Hari demi hari di dalam tangan pemeliharaan Tuhan. Dan sehari-hari hidup oleh iman kepada Tuhan. Sebab orang benar hidup oleh iman. Marilah mata kita tertuju kepada Tuhan yang memberikan iman kepada kita dan memimpin iman kita kepada kesempurnaan.
Soli Deo Gloria
Jakarta , 21 Agustus 2005
Hari demi hari di dalam Tuhan
- By Jeffrey Lim -
“Janganlah kamu kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kamu kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?” ( Matius 6:25 )
“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” ( Matiur 6:34 )
Kita semua hidup di dalam dunia yang Tuhan ciptakan ini. Alkitab menceritakan bahwa pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Allah menciptakan isi bumi ini dan manusia ditempatkan di dalam bumi ini. Semua bumi ini ada dalam keadaan harmonis dan Allah mengatakan semua itu baik adanya. Teratur, Harmonis, Sesuai dengan+ rencanaNya. Namun ketika manusia jatuh ke dalam dosa maka terjadi ketidak harmonisan di dalam alam semesta ini. Manusia menjadi dosa dan bermusuhan dengan Allah, dengan sesama dan dengan alam semesta. Akibat dari dosa manusia, Allah mengutuk manusia, ular ( iblis ), dan alam semesta. Alam semesta yang seharusnya harmonis hubungannya dengan manusia menjadi tidak harmonis. Akibatnya manusia harus hidup susah di dalam alam semesta ini. Manusia harus kerja susah payah untuk mencukupi hidupnya. Bahkan manusia saling bersaing dengan manusia lainnya untuk mencukupi hidupnya.
Karena pergumulan mencari kebutuhan hidup di dalam alam semesta ini manusia terus berpikir untuk kerja, kerja dan kerja. Manusia berpikir bila kerja maka dia akan menjadi cukup. Maka kerja itu untuk hidup dan hidup itu untuk kerja. Manusia di dalam mencari nafkahnya seringkali kuatir hidupnya tidak cukup. Di dalam manusia yang jatuh ke dalam dosa dan bermusuhan dengan Allah terdapat ketidakpercayaan kepada Allah. Manusia tidak percaya bahwa Allah sanggup mencukupi semua kebutuhan hidupnya. Maka manusia berpikir bahwa mereka harus mencukupi kebutuhannya sendiri. Maka mereka menjadi kuatir. Kuatir akan makan, kuatir akan pakaian, kuatir akan hidup.
Namun Firman Tuhan mengajarkan supaya umatNya tidak kuatir. Sebab Tuhan Allah mencukupi semua kebutuhan umatNya sesuai dengan kekayaan dan kemuliaanNya di dalam Kristus Yesus. Jadi buat apa kita sebagai umat Tuhan kuatir ? Apakah kuatir kita akan memperpanjang sehasta dari umur kita ? Apakah kuatir kita menyelesaikan masalah kita ? Ataukah membuat kita menjadi cemas, gelisah, dan tidak beriman ?
Firman Tuhan mengajarkan bahwa “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kehendakNya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”. Inilah janji Firman Tuhan. Janji Firman Tuhan adalah murni seperti perak yang dimurnikan tujuh kali. Taurat Tuhan adalah sempurna, menyegarkan jiwa. JanjiNya adalah benar. Dan kita sebagai anakNya mengalami janji ini. Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk mencari kerajaan Tuhan dan kehendakNya. Mencari kerajaan Allah berarti menjadikan Tuhan bertahta dalam seluruh hidup kita. Mencari kehendakNya berarti mencari apa yang Tuhan inginkan di dalam dunia ini dan juga di dalam diri kita. Untuk mencari kehendak Tuhan kita harus terus merenungkan Firman Tuhan dan melakukannya dalam hidup kita. Firman Tuhan menjadi pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita.
Sesuai dengan janjiNya bila kita mencari Tuhan dan kerajaanNya maka kita akan dicukupi kebutuhanNya. Firman Tuhan mengajarkan bahwa burung diudara yang tidak menanam diberi makan oleh Bapa di surga. Firman Tuhan mengajarkan bahwa bunga di ladang dihiasi oleh Bapa di surga. Maka demikian juga dengan kita. Kita lebih daripada burung di udara dan bunga di padang. Kita akan dicukupi kebutuhanNya. Firman Tuhan mengajarkan bahwa orang benar tidak akan kekurangan sesuatu yang baik. Firman Tuhan mengajarkan bahwa orang benar akan makan sekenyang-kenyangnya.
Karena pemeliharaan Bapa di Surga maka Firman Tuhan mengajarkan kita semua supaya tidak kuatir. Lebih dari Firman Tuhan mengajarkan supaya kita beriman kepada Tuhan; beriman kepada janjiNya yang murni dan benar. Hari esok tidak perlu dikuatirkan karena semuanya ada di tangan Tuhan. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidup berkenan kepadaNya ( Mazmur 37 ). Hari esok ada di tangan Tuhan.
Apakah dengan begitu masalah hidup sehari-hari kita hilang ? Apakah dengan kita mencari kerajaan Allah dan kehendakNya maka masalah kita hilang ? Tidak ! Kita masih menghadapi kesulitan dan pergumulan-pergumulan hidup. Namun setiap hari ada anugerah baru. Ada kasih setia Tuhan. Firman Tuhan mengajarkan bahwa Besar kasih setia Tuhan, hari demi hari selalu baru setiap hari. Di dalam setiap hari ada anugerah baru, ada kekuatan baru, ada pertolongan baru. Sehari-hari dijalani dalam pemeliharaan Tuhan. Maka setiap hari kita melakukan perbuatan baik dengan anugerah dan kekuatan yang diberikan pada hari ini. Hari demi hari di dalam tangan pemeliharaan Tuhan. Dan sehari-hari hidup oleh iman kepada Tuhan. Sebab orang benar hidup oleh iman. Marilah mata kita tertuju kepada Tuhan yang memberikan iman kepada kita dan memimpin iman kita kepada kesempurnaan.
Soli Deo Gloria
Jakarta , 21 Agustus 2005
No comments:
Post a Comment