Iman Yusuf
Jeffrey Lim
“Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja” ( Kej 37:36 )
Seringkali di dalam hidup ini ada peristiwa hebat yang melanda kehidupan kita. Mungkin itu kematian seorang yang kita kasihi, ditinggalkan orang yang kita bergantung, berpindah ke lingkungan baru, jatuh miskin, dsb. Tetapi ada hal berat yang dialami oleh Yusuf. Dia dijual oleh saudara-saudaranya dan sampai ke Mesir. Pertama dia masih kecil dan lemah. Kedua dia masih bergantung kepada orang tuanya. Ketiga dia masih tidak berpengalaman. Keempat dia harus menghadapi lingkungan yang baru. Kelima dia tidak mengerti bahasa Mesir. Keenam dia harus menghadapi masyarakat baru. Beban ini sungguh tidak mudah. Pasti dia bergumul berat dan banyak susah.
Bagaimana saudara bila menjadi seperti Yusuf ? Akan putus asakah ? Bisa-bisa bunuh diri kah sampai paling parahnya ? Tetapi kita melihat dari teladan Yusuf. Dia boleh susah. Dia boleh bergumul berat tetapi dia tabah. Dan dikatakan TUHAN menyertai Yusuf sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil di dalam pekerjaannya. Ini luar biasa. Yusuf mempunyai iman dan bersandar pada TUHAN di dalam situasi yang sulit dan mengembara ini. Tetapi yang lebih sulit yaitu ketika peristiwa istri potifar, dia dituduh jahat dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara.
Saudara bila pernah susah kemudian naik di atas. Hati-hati. Bila sudah berada di atas dan jatuh akan sakit sekali. Bila sudah sukses kemudian gagal besar, ini berbahaya. Yusuf mengalami hal yang demikian. Dia sudah bisa menjadi seseorang yang berkuasa tetapi akhirnya dipenjarakan. Ini tidak mudah. Ini sulit. Tetapi Alkitab mencatat bahwa TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setiaNya kepadanya dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
Ada pelajaran dari kisah ini yaitu : Sebagaimana sulitnya hidup kita, ada Tuhan yang menyertai kita. Dan kita harus tabah dan beriman. Sebab kita hanya melihat sesuatu yang buruk dan sulit melihat masa depan yang Tuhan rencanakan. Penglihatan kita terhadap masa depan sangat terbatas sehingga kita bisa kuatir akan masa depan. Tetapi puji Tuhan bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Saudara-saudara Yusuf mereka-rekakan kejahatan tetapi Tuhan memakainya untuk kebaikan. Pada akhirnya karena pemeliharaan Tuhan maka Yusuf dipakai Tuhan untuk memelihara bangsa Israel di Mesir.
Kelihatannya Yusuf sukses dan jadi orang besar. Tetapi selalu ketika seseorang menjadi besar ada proses dan tangisan yang orang lain tidak lihat.
Maukah saudara menjadi orang yang dipakai Tuhan dan melewati proses ? Maukah saudara tabah di dalam menghadapi kesulitan hidup ini ? Maukah saudara percaya kepada Tuhan yang menyertai saudara ?
Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
23 Februari 2007
Guang Zhou
Seri renungan singkat : Hasil diskusi dengan teman seiman
Jeffrey Lim
“Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja” ( Kej 37:36 )
Seringkali di dalam hidup ini ada peristiwa hebat yang melanda kehidupan kita. Mungkin itu kematian seorang yang kita kasihi, ditinggalkan orang yang kita bergantung, berpindah ke lingkungan baru, jatuh miskin, dsb. Tetapi ada hal berat yang dialami oleh Yusuf. Dia dijual oleh saudara-saudaranya dan sampai ke Mesir. Pertama dia masih kecil dan lemah. Kedua dia masih bergantung kepada orang tuanya. Ketiga dia masih tidak berpengalaman. Keempat dia harus menghadapi lingkungan yang baru. Kelima dia tidak mengerti bahasa Mesir. Keenam dia harus menghadapi masyarakat baru. Beban ini sungguh tidak mudah. Pasti dia bergumul berat dan banyak susah.
Bagaimana saudara bila menjadi seperti Yusuf ? Akan putus asakah ? Bisa-bisa bunuh diri kah sampai paling parahnya ? Tetapi kita melihat dari teladan Yusuf. Dia boleh susah. Dia boleh bergumul berat tetapi dia tabah. Dan dikatakan TUHAN menyertai Yusuf sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil di dalam pekerjaannya. Ini luar biasa. Yusuf mempunyai iman dan bersandar pada TUHAN di dalam situasi yang sulit dan mengembara ini. Tetapi yang lebih sulit yaitu ketika peristiwa istri potifar, dia dituduh jahat dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara.
Saudara bila pernah susah kemudian naik di atas. Hati-hati. Bila sudah berada di atas dan jatuh akan sakit sekali. Bila sudah sukses kemudian gagal besar, ini berbahaya. Yusuf mengalami hal yang demikian. Dia sudah bisa menjadi seseorang yang berkuasa tetapi akhirnya dipenjarakan. Ini tidak mudah. Ini sulit. Tetapi Alkitab mencatat bahwa TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setiaNya kepadanya dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
Ada pelajaran dari kisah ini yaitu : Sebagaimana sulitnya hidup kita, ada Tuhan yang menyertai kita. Dan kita harus tabah dan beriman. Sebab kita hanya melihat sesuatu yang buruk dan sulit melihat masa depan yang Tuhan rencanakan. Penglihatan kita terhadap masa depan sangat terbatas sehingga kita bisa kuatir akan masa depan. Tetapi puji Tuhan bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Saudara-saudara Yusuf mereka-rekakan kejahatan tetapi Tuhan memakainya untuk kebaikan. Pada akhirnya karena pemeliharaan Tuhan maka Yusuf dipakai Tuhan untuk memelihara bangsa Israel di Mesir.
Kelihatannya Yusuf sukses dan jadi orang besar. Tetapi selalu ketika seseorang menjadi besar ada proses dan tangisan yang orang lain tidak lihat.
Maukah saudara menjadi orang yang dipakai Tuhan dan melewati proses ? Maukah saudara tabah di dalam menghadapi kesulitan hidup ini ? Maukah saudara percaya kepada Tuhan yang menyertai saudara ?
Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
23 Februari 2007
Guang Zhou
Seri renungan singkat : Hasil diskusi dengan teman seiman
No comments:
Post a Comment