Renungan mengenai hidup dan penderitaan dari kitab Pengkhotbah dan Ayub
Jeffrey Lim
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” ( Pengkhotbah 3:11 )
Seringkali banyak hal di dalam hidup ini yang tidak kita mengerti. Kita tidak mengerti mengapa kita menderita. Kita tidak mengerti mengapa orang baik menderita dan orang jahat makmur. Kita tidak mengerti mengapa Ayub menderita ? Kita tidak mengerti mengapa Tuhan melahirkan kita di dalam keadaan seperti ini ? Mengapa nasib saya begini ? Dan kita bertanya : mengapa ? Kita bertanya : kenapa ? Kemudian kita ingin tahu jawabannya. Kita ingin mengenai arti di dalam semuanya ini. Kita ingin mencari makna di dalam penderitaan ini. Kita ingin mencari jalan keluar dari penderitaan. Ingin mengerti dan ingin mengatasinya.
Marilah kita merenungkan Firman Tuhan ! Bisakah kita mengerti segala sesuatu di dalam hidup kita ? Bisakah kita mengerti semua hal dengan jelas ? Kita ini begitu kecil. Kita hanya ciptaan yang terbatas. Mana mungkin kita bisa mengerti luasnya pengetahuan akan hidup. Sebab di dalam hidup ada yang dinamakan misteri. Manusia tidak dapat menyelami hal ini.
Namun seringkali kita terjebak untuk mengetahui dan menebak misteri hidup ini. Ada yang ke paranormal, ada yang ke mistik, ada yang mencari pencerahan, ada juga yang berusaha mencari tahu sendiri kebenaran Firman dan merasionalisasikannya.
Marilah kita merenungkan kitab Ayub sejenak untuk mengerti mengenai pengajaran misteri hidup dan penderitaan. Kitab Ayub dimulai dengan setan yang mengklaim bahwa Ayub adalah orang egois yang hanya mengikuti Allah karena berkat Allah. Untuk menguji Ayub, maka Allah memberikan izin kepada setan untuk membuat hidup Ayub mengalami penderitaan yaitu sebuah tugas yang setan laksanakan dengan baik. Ayub akhirnya kehilangan segalanya. Salah satu hal yang menambah penderitaan Ayub adalah dia sendiri tidak mengerti alasan dia menderita. Teman-temannya berpikir mereka tahu. Salah satu contoh yang ingin mencari tahu misteri penderitaan manusia adalah teman-teman Ayub. Mereka merasa pasti bahwa segala penderitaan Ayub karena dosa Ayub yang tidak diakui. Tetapi pada akhir cerita ini, kita tahu bukanlah demikian. Akhirnya setelah debat antara Ayub dan teman-temannya, Allah sendiri muncul. Allah tidak mengatakan kepada Ayub mengapa dia harus menderita atau mengadakan penjelasan dengan jelas. Allah hanya mengingatkan Ayub, siapakah Dia. Allah menegur Ayub yang menuntut jawaban seakan-akan seperti Dia utang kepada Ayub.
Ayub banyak bergumul dalam hidupnya. Hidupnya menjadi seperti sampah, anak-anaknya pergi, kesehatannya rusak, istrinya mengatakan untuk mengutuki Allah, teman-temannya menyuruh dia bertobat untuk dosa yang dia sendiri tidak lakukan. Pada akhirnya, Ayub juga masih tidak mengetahui mengapa hidup menjadi menderita dan Ayub kembali diberkati Tuhan.
Tetapi banyak hal menjadi misteri dan tidak ada penjelasan mengenai itu. Mengapa Ayub diberkati kembali ? Apakah ini karena Ayub sudah melewati tes ? Bagaimana mengenai setan ? Allah mengatakan bahwa teman-teman Ayub salah tetapi bagaimana dengan setan ? si jahat itu yang memulai masalah. Tetapi apa yang Allah katakan mengenai dia ? Bagaimana mengenai Elihu ? Mengapa dia tidak dihukum ? Mengapa Allah tidak berbicara kepada Elihu tetapi kepada Ayub dan kepada tiga temannya ? Buku ini ditutup dengan cerita happy ending tetapi tetap ada misteri. Elihu dan setan tidak diceritakan kembali.
Banyak hal yang tidak dimengerti di dalam hidup ini. Setan yang begitu pandai saja tidak mengerti, mengapa seseorang bisa setia di hadapan Allah walaupun diberi penderitaan. Ayub tidak mengerti mengapa dia menderita. Teman-teman Ayub tidak mengerti bahwa penderitaan bukan selalu karena dosa. Kita sendiri juga tidak mengerti banyak hal di dalam hidup ini.
Tetapi ada satu Pribadi yang mengetahui semua hal di dalam hidup ini yaitu Tuhan Allah sendiri. Bagi kita hidup adalah sebuah misteri, penuh dengan hal yang membingungkan dan mengejutkan dan waktu sedih serta senang yang kita tidak dapat mengerti secara sepenuhnya. Karena itu di dalam hidup ini, kita jangan mencoba ingin mengetahui semua arti di dalam semua peristiwa. Inilah yang dilakukan teman-teman Ayub. Pada akhirnya, Allah menghukum sikap mereka.
Jalan hidup yang bijaksana adalah bukan mengetahui semua yang terjadi karena manusia tidak akan pernah mencapainya. Cara untuk mengetahui pergumulan hidup dan perubahan hidup adalah mengenal Allah yang mengetahui semuanya melalui Yesus Kristus. Sangatlah baik untuk tetap setia dari awal sampai akhir dan mempercayai Dia ketika kejadian buruk terjadi sebab mengetahui Allah adalah lebih berharga daripada tidak menderita. Bagaimana kita bisa lebih mengenal Allah ketika kita mempunyai kesalahan ? Bagaimana kita bisa lebih mengenal Allah ketika kita mengalami tragedi yang mengakibatkan penderitaan ? Bagaimana kita bisa lebih mengenal Allah ketika kita sedang mengalami masalah ekonomi ? Bagaimana kita bisa lebih mengenal Allah ketika kita ditinggalkan teman baik ? Bagaimana juga kita tetap bisa lebih mengenal Allah ketika sedang makmur ?
Marilah kita merenungkan bahwa yang terindah di dalam hidup ini adalah mengenal yang Mahakudus dan dikenalNya.
Jeffrey Lim
mailto:limpingen@gmail.com
28 Februari 2007
Guang Zhou