Ibadah di dalam Perjanjian Lama dan Baru
Jeffrey Lim
“Sebab itu marilah kita oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban ucapan syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya” ( Ibrani 13:15 )
Mengapa ibadah di PL berbeda dengan ibadah di PB ? Mengapa ada perubahan sistem ibadah ? Di dalam ibadah PL, adanya korban, adanya imam, adanya tirai, adanya bait Allah dan adanya ruang maha kudus. Kemudian ibadah mereka adalah dengan mempersembahkan korban melalui para imam sebagai pengantara Allah dan manusia. Di dalam ibadah PL adanya darah domba yang dicurahkan. Masih banyak peraturan di dalam Ibadah PL tetapi Mengapa semua ini sudah tidak ada lagi ?
Kalau kita melihat ibadah di perjanjian baru, Ibadah di perjanjian baru adalah kita memuji Tuhan di dalam rumah Tuhan dan mendengarkan Firman Tuhan. Pusat dari ibadah adalah Firman dan pujian. Mengapa tidak ada korban, tidak ada imam, tidak ada domba ?
Jawabannya karena ibadah di dalam PL adalah bayang-bayang dan ibadah di dalam PB sudah menemukan realitasnya. Di dalam PL domba itu adalah korban yang darahnya harus dicurahkan untuk pengampunan dosa umat. Domba ini melambangkan Yesus Kristus yang darahNya dicurahkan di kayu salib untuk mengampuni dosa manusia. Kemudian imam yang mempersembahkan adalah pengantara antara Allah dan manusia. Ini adalah bayang-bayang yang menemui realitasnya di dalam Kristus sebagai imam besar agung yang masuk ke dalam ruang maha kudus di surga untuk mempersembahkan diriNya sendiri sebagai korban. Ketika Yesus mati di kayu salib maka tirai bait Allah terbelah menjadi dua yang menandakan bahwa tidak ada pemisahan antara Allah dan manusia sebab Kristus sudah mati bagi dosa manusia sehingga manusia dapat berdamai dengan Dia.
Ibadah PL demikian serius dan ada tirai pemisah antara Allah dengan manusia, tetapi didalam PB, tirai itu sudah tidak ada dan karena itu ada persekutuan antara Allah dan manusia melalui darah Yesus. Maka umat pun bersyukur dan memuji Tuhan. Sekarang korban yang ada di dalam PB hanyalah korban ucapan syukur kepada Allah yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya.
Puji Tuhan bahwa bayang-bayang di PL sudah menemukan realitasnya di PB. Kita sekarang bersyukur boleh beribadah kepada Tuhan dengan hati nurani yang sudah disucikan oleh darah Yesus. Marilah kita datang ke hadiratNya dan membawakan pujian dan ucapan syukur.
Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou, 26 Maret 2007
Sehabis menyelesaikan kitab Ibrani
Jeffrey Lim
“Sebab itu marilah kita oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban ucapan syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya” ( Ibrani 13:15 )
Mengapa ibadah di PL berbeda dengan ibadah di PB ? Mengapa ada perubahan sistem ibadah ? Di dalam ibadah PL, adanya korban, adanya imam, adanya tirai, adanya bait Allah dan adanya ruang maha kudus. Kemudian ibadah mereka adalah dengan mempersembahkan korban melalui para imam sebagai pengantara Allah dan manusia. Di dalam ibadah PL adanya darah domba yang dicurahkan. Masih banyak peraturan di dalam Ibadah PL tetapi Mengapa semua ini sudah tidak ada lagi ?
Kalau kita melihat ibadah di perjanjian baru, Ibadah di perjanjian baru adalah kita memuji Tuhan di dalam rumah Tuhan dan mendengarkan Firman Tuhan. Pusat dari ibadah adalah Firman dan pujian. Mengapa tidak ada korban, tidak ada imam, tidak ada domba ?
Jawabannya karena ibadah di dalam PL adalah bayang-bayang dan ibadah di dalam PB sudah menemukan realitasnya. Di dalam PL domba itu adalah korban yang darahnya harus dicurahkan untuk pengampunan dosa umat. Domba ini melambangkan Yesus Kristus yang darahNya dicurahkan di kayu salib untuk mengampuni dosa manusia. Kemudian imam yang mempersembahkan adalah pengantara antara Allah dan manusia. Ini adalah bayang-bayang yang menemui realitasnya di dalam Kristus sebagai imam besar agung yang masuk ke dalam ruang maha kudus di surga untuk mempersembahkan diriNya sendiri sebagai korban. Ketika Yesus mati di kayu salib maka tirai bait Allah terbelah menjadi dua yang menandakan bahwa tidak ada pemisahan antara Allah dan manusia sebab Kristus sudah mati bagi dosa manusia sehingga manusia dapat berdamai dengan Dia.
Ibadah PL demikian serius dan ada tirai pemisah antara Allah dengan manusia, tetapi didalam PB, tirai itu sudah tidak ada dan karena itu ada persekutuan antara Allah dan manusia melalui darah Yesus. Maka umat pun bersyukur dan memuji Tuhan. Sekarang korban yang ada di dalam PB hanyalah korban ucapan syukur kepada Allah yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya.
Puji Tuhan bahwa bayang-bayang di PL sudah menemukan realitasnya di PB. Kita sekarang bersyukur boleh beribadah kepada Tuhan dengan hati nurani yang sudah disucikan oleh darah Yesus. Marilah kita datang ke hadiratNya dan membawakan pujian dan ucapan syukur.
Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou, 26 Maret 2007
Sehabis menyelesaikan kitab Ibrani
No comments:
Post a Comment