Monday, March 19, 2007

Manusia menurut gambar dan rupa Allah

Manusia menurut gambar dan rupa Allah
( Kotbah Eksposisi dari Kej 1:26-27 )

Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. ( Kej 1:26-27 )

Di dalam Kej 1:1, kita sudah membahas mengenai asal mula alam semesta. Asal mula alam semesta bukan dari big bang ataupun alam semesta kekal tidak ada yang menciptakan. Alam semesta ini terus mengembang dan ini menunjukkan alam semesta pasti ada dalam posisi menciut sebelumnya dan pasti ada permulaannya. Alkitab mengatakan bahwa pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Asal mula alam semesta sangat penting bagi kita manusia sebab memberikan arti kepada sejarah alam semesta ini. Tetapi ada satu hal yang tidak kalah penting yaitu asal mula manusia. Asal mula manusia itu begitu penting.

Filsuf Yunani mengatakan bahwa “kenallah dirimu!”. Mengenal diri itu sesuatu yang penting. Karena dengan mengenal diri kita mengenal arti hidup, mengenal identitas, mengenal tujuan hidup dan mengenal realita. Ini benar-benar penting. Dan salah satu pertanyaan terpenting di dalam sejarah manusia adalah Apakah manusia ?.
Pandangan dunia orang dunia adalah naturalisme. Orang-orang sekuler yang menganut filsafat materialiasme naturalisme tidak mempercayai adanya Allah. Orang naturalisme berpandangan bahwa alam semesta ini hanyalah materi yang tanpa adanya dunia supranatural. Bagi mereka alam semesta ini adalah natural saja. Untuk mendukung teori mereka mengenai alam semesta yang natural ini memerlukan teori untuk menjelaskan asal usul alam semesta dan asal usul manusia. Ini diperlukan supaya menunjang teori naturalisme menjadi satu wawasan dunia yang komprehensif. Maka untuk menunjang teori naturalisme adalah teori Evolusi atau teori Darwin.
Orang-orang naturalisme, kita sebut demikian, bukan orang-orang science/ilmu pengetahuan. Boleh disebut scientism tapi bukan science… sebab ilmu pengetahuan yang sejati adalah milik Allah dan tidak bertentangan dengan Bible. Tetapi masalahnya orang-orang naturalisme mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang berilmu pengetahuan dan berbeda dengan orang-orang agama yang tidak berilmu pengetahuan.
Benarkah bahwa berdasarkan ilmu pengetahuan asal mula kehidupan adalah dari evolusi ? Saya pernah menonton discovery yaitu siaran mengenai ilmu pengetahuan. Di sana diceritakan bahwa asal-usul manusia adalah dari monyet yang berkembang. Ini adalah teori evolusi. Benarkah demikian ? Benarkah bahwa teori ini adalah ilmu pengetahuan ?
Ingat bahwa apa yang dinyatakan di dalam teori evolusi adalah di luar alam fisik. Teori evolusi adalah beyond physical realm. Ini diluar ilmu pengetahuan. Sebab ilmu pengetahuan hanya berupa hal-hal yang fisik. Tetapi ini adalah pertanyaan filsafat. Jadi naturalisme dengan teori evolusinya mengajarkan filsafat mengenai asal usul manusia dan bukan mengajarkan ilmu pengetahuan. Ini mengajarkan metafisika. Di luar alam fisik.
Teori Darwin ini sebenarnya benar-benar berbahaya. Saya mempunyai saudara yang sejak kecil ke gereja tetapi kemudian sekolah ke Australia dan diajarkan teori Darwin. Tetapi akhirnya dia menjadi tidak percaya Tuhan. Teori ini benar-benar berbahaya karena dapat membawa orang jauh dari Tuhan. Ini adalah teori ateis. Teori ini juga yang membuka ke arah relativisme moral bahkan kepada postmodern.
Bila manusia hanyalah sama dengan binatang. Lalu nilai-nilai bahwa manusia itu mahluk mulia menjadi hilang. Bila manusia sama seperti binatang maka nilai-nilai moral absolute menjadi hilang. Bila teori seleksi alam ( natural seleksi benar ) dan manusia adalah sama seperti binatang maka ada beberapa konsekuensi :
Tidak ada nilai absolute di dalam manusia karena manusia tidak ada nilai transendensi. Mengapa ? Sebab tidak ada standard. Manusia Survive dan menentukan nilai2nya sendiri
Perang antar etnis adalah seperti halnya hukum rimba. Pemusnahan satu suku terhadap yang lain tidak bisa dilarang. Sebab itu adalah seleksi alam. Yang lebih kuat akan menang.
Pemaksaan seksual di antara manusia tidak menjadi masalah karena binatang juga begitu. Bukankah manusia seperti binatang ?
Teori Darwin mengakibatkan hal-hal transenden menjadi hilang. Standard absolut menjadi hilang. Dan akibatnya adalah relativisme. Bahkan pendidikan dan etika pun menjadi pragmatis. Yang penting adalah yang bekerja. Sebab manusia adalah survive. Yang penting adalah yang bisa diterapkan. Tidak perlu nilai-nilai standard absolut.
Kesimpulannya adalah efek dari teori Darwin adalah sangat merusak sekali. Pepatah mengatakan bahwa ide mengakibatkan konsekuensi. Ide yang sudah jatuh ke dalam dosa mengakibatkan konsekuensi yang parah. Ide dualisme Decartes membuat parah. Ide Karl Marx mengenai komunis membuat parah. Dan Ide Darwinis mengenai evolusi juga membuat parah.
Benarkah manusia berasal dari binatang ? Benarkah binatang dan manusia itu setara ? Ada Beda manusia dengan binatang. Aristoteles seorang filsuf Yunani mengatakan bahwa manusia adalah mahluk yang berrasio. Rasio inilah yang membedakan manusia dengan binatang. Manusia bisa menganalisa, bisa merancang, bisa berargumentasi, bisa bikin rumus, bisa menghitung, bisa menggambar, bisa banyak hal. Dan ini berbeda dengan binatang bahkan sampai binatang yang dikatakan dekat dengan manusia yaitu monyet. Beda manusia dengan monyet : Monyet diberi mesin ketik suruh ketik karya Shakeshapre tetapi yang jadinya adalah bukan hanya ketik tidak karuan tetapi mesin ketiknya bisa dibanting. Monyet diberi banyak makanan dan diambil satu-satu makanannya tetapi dia cuek. Sampai makanannya tinggal sedikit baru dia gelisah dan marah. Tetapi manusia hilang uangnya sedikit sudah sadar dan bisa hitungan. Monyet dikandang tetapi manusia tidak pernah dikandang oleh monyet. Ini adalah qualitafif difference.
Seorang Filsuf dari Timur ( China ) yaitu Mencius mengatakan bahwa manusia adalah mahluk yang berhati nurani. Ini yang membedakan manusia dengan binatang. Manusia bisa ada rasa belas kasihan. Compassion. Ketika melihat yang sakit ikut merasakan sakit. Ketika melihat yang menderita ikut sedih. Manusia yang tidak berhati nurani adalah lebih jahat dari binatang. Sebab manusia sudah jatuh ke dalam dosa.
Karena manusia dengan binatang itu berbeda maka teori evolusi itu salah.
Ada perbedaan antara yang benda hidup dan benda mati. Hewan dan tumbuhan. Hewan dan manusia. Ini semua berbeda kategori. Teori evolusi mengenai perubahan struktur adalah salah.
Apakah adanya perubahan ? Mikroevolusi benar. Mahluk hidup dalam taraf tertentu bisa berubah tetapi perubahan minor. Misalnya berubah warna. Tetapi makroevolusi itu salah. Ayam tetap ayam. Walaupun berubah warna tetap ayam. Nyamuk tetap nyamuk. Walaupun sayapnya berubah bentuk tetap nyamuk strukturnya. Kerbau tetap kerbau. Anjing tetap anjing. Walaupun kawin campur tetap anjing. Tidak pernah ada dari nyamuk menjadi kerbau. Dari kodok menjadi buaya. Tidak ada makroevolusi. Yang ada hanyalah mikroevolusi.
Tetapi bila kita menyelidiki bahwa hewan sudah diciptakan dengan struktur dan tatanan di dalam tubuh mereka. Ini adalah satu sistem. Satu sistem ini satu integrasi. Dan kalau ada penambahan organ maka mengganggu sistem secara keseluruhan dan ini tidak mungkin. Dengan adanya penemuan DNA maka jelaslah bahwa ini juga seharusnya menggagalkan teori evolusi. Mengapa ? Sebab dengan adanya teori DNA maka sebenarnya di dalam DNA setiap mahluk itu berbeda-beda dan adanya sistemnya sendiri-sendiri. DNA manusia berbeda dengan DNA monyet. DNA monyet berbeda dengan DNA kuda. Dsb. Dan perubahan bentuk DNA itu tidak mungkin.
Di dalam evolusi yang jelas adalah bahwa kalau benar adanya perubahan besar di dalam struktur maka adanya mutasi.
Kalau adanya mutasi. Mutasi itu membuat sesuatu makin buruk bukan semakin improve. Dan mutasi juga tidak mengubah bentuk menjadi bentuk yang lain. Ini teori dari film Kartun Kura-kura Ninja. Mutasi itu merusak satu bentuk menjadi bentuk yang sama yang ada cacatnya. Tetapi tidak merubah bentuk menjadi lebih sempurna. Bukan evolusi tapi deform.
Kemudian faktor kedua yang tidak mungkin dari teori evolusi adalah adanya mata rantai yang putus. Kalau bentuk manusia berevolusi dari kera, kenapa tidak ada fosil yang betul-betul secara nyata menggambarkan perubahan yang mulus dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Disini adanya kehilangan mata rantai. Mana bukti yang mengatakan adanya satu mata rantai yang berubah ke mata rantai yang lain ? Kalau betul ada bukti fosil itu, mana ?
Kalau bukan dari evolusi :Lalu dari manakah asal manusia ? Apa itu manusia ?
Alkitab mengajarkan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya. Allah berkata, “mari kita mencipta manusia menurut gambar dan rupa kita.” Manusia diciptakan pada urutan yang terakhir dalam proses penciptaan. Bila dilihat dari urutan, yang terakhir biasanya yang paling kecil dan yang paling tidak penting. Tetapi dalam hal ini terbalik. Manusia sebagai ciptaan dalam urutan terakhir itu paling penting, karena manusia diciptakan dengan tujuan untuk menikmati segala sesuatu yang telah diciptakan sebelumnya. Disini kita melihat urutan itu memberikan interpretasi. Dalam perjanjian baru dalam kolose 1:4 segala sesuatu dicipta bagi manusia.
Di dalam Kej 1:26 dikatakan bahwa marilah Kita. Siapakah kita ? Mengapa ada kata plural/jamak yaitu Kita. Siapakah kita ini ? Apakah Allah dengan malaikat ? Bukan ! Sebab Allah berbeda dengan malaikat. Tidak mungkin menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita yaitu Allah dan malaikat. Allah pencipta sedangkan malaikat yang dicipta. Maka sebenarnya Kita disini adalah Allah Tritunggal. Di dalam Kitab Kejadian ini sudah ada hint mengenai Allah Tritunggal. Pertama di dalam kata Elohim yang jamak dan kata bara yang tunggal. Kemudian di dalam kata Kita pada waktu menciptakan manusia. Ini adalah Allah Tritunggal.
Alkitab mengajarkan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Apa maksudnya ? Manusia bukan binatang. Tetapi juga bukan malaikat. Bukan juga Allah. Kita sebagai manusia harus menemukan posisi kita yang tepat. Siapakah kita ?
Di dalam buku Design for dignity ditulis ada seseorang wanita membunuh dirinya. Polisi menemukan kertas berisi “Jangan tangisi aku. Aku bahkan tidak layak disebut sebagai seorang manusia”. Tetapi ada di hotel yang sama para penganut gerakan jaman baru berkata “Aku adalah allah.... Aku adalah allah”. Manusia yang ditempat yang sama dan waktu yang sama mempunyai pandangan diri yang radikal berbeda. Ini ironi terbesar dari eksistensi manusia. Siapakah manusia itu ?
Gambar dan rupa Allah. Apa artinya gambar dan rupa Allah ? Ini mengatakan bahwa manusia ini ada mirip dengan Allah. Manusia ini segambar dengan penciptaNya. Artinya :
1. Allah adalah sumber hidup manusia
Manusia mempunyai satu induk atau satu asal dari Allah. Kita dicipta seperti Dia. Ini berarti kalau kita tidak beres karena kita tidak ingat lagi bagaimana seharusnya kita seperti Dia. Manusia tidak hanya berpusat pada diri sendiri, tetapi harus kembali kepada Allah, harus menyelesaikan segala kesulitan disana.
2. Memuliakan Allah adalah tujuan hidup manusia
Manusia seperti Allah mengajarkan kepada kita bahwa hidup manusia mempunyai tujuan. Ini menandakan manusia mempunyai makna hidup. Hidup kita ini bermakna. Manusia seperti Allah, berarti kita harus memperbaiki hidup kita sehingga seperti Allah pencipta kita. Allah adalah Alfa dan Omega, juga titik awal dan titik akhir kita. Sehingga dari permulaan kita berasal dari Dia dan berlangsung proses hidup untuk menyenangkan hati Tuhan. Kita harus memuliakan Allah, sebagai Pendorong, Penentu, dan Penghakim terhadap tindak tanduk yang kita lakukan. Seharusnya Allah menjadi tujuan, karena kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Westminster Shorter Cathechism mengatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk memuliakan Allah dan menikmatiNya.
3. Manusia harus meneladani Allah sendiri
Berarti kita seharusnya melihat dengan jelas dan meneladani Allah sendiri.
Yesus yang pernah mengunjungi sejarah menjadi standar hidup kita manusia. Kita meneladani Dia.(matius 11;28-29). Kita dipanggil untuk menyerupai Kristus di dalam moral kita.
Allah itu suci, kita harus suci. Allah itu baik, kita harus baik. Allah itu kasih, kita harus mengasihi. Allah itu adil, kita harus adil. Allah itu mulia, hidup kita harus mulia. Allah itu sabar, kita harus sabar. Allah itu bijaksana, kita harus bijaksana. Allah itu penuh belas kasihan, kita harus penuh belas kasihan. Allah itu pengampun, maka kita juga harus pengampun. Sifat moral Allah harus kita tiru.
Mengapa mempelajari mengenai Allah itu sangat penting ? Karena pengenalan diri Allah adalah sumber dan dasar dari etika. Ketika kita mengenal Allah maka kita dipanggil untuk meneladaniNya. Allah adalah dasar etika.
4. Manusia seperti Allah tetapi bukan Allah
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah berarti manusia seperti Allah, tetapi manusia bukan Allah. NOT GOD.

2 Arti gambar dan rupa Allah juga adalah :
Gambar dan rupa Allah yang hina dan gambar dan rupa Allah yang mulia.
GAMBAR Allah Gambar ALLAH
Kerendahan hati Kemuliaan


Ciptaan yang Hina
Gambar dan rupa Allah tidak sama dengan Allah. Hanya gambar. Representasi dari Allah. Kehinaan kita lebih nyata ketika membentuk Adam bukan dnegan emas atau perak, berlian atau batu rubi tetapi dengan debu tanah. Ia adalah sosok dari tanah liat.
Ini menandakan semua orang rapuh dan hina bila dibandingkan dengan Allah.
Sebelum mengenal dosa, manusia hanya sosok dari tanah liat.

Sebutan yang Mulia
Kita hanyalah gambar tetapi gambar ALLAH.
Allah memutuskan untuk menjadikan manusia sebagai ciptaan yang mempunyai nilai dan kemuliaan yang tidak ada bandingnya. Nilai diri kita tidak terletak pada keadaan eksternal kita. Pada kekayaan, talenta, kecakapan, karir, pekerjaan, kemapanan, kesehatan, dll. Allah, Sang Pencipta mengatakan bahwa kita adalah gambar dan rupaNya – gambar dan rupa yang Agung, dengan harkat yang ditetapkan secara ilahi.
Kita berharga karena mempresentasikan tahta Kerajaan Allah di bumi. Kaya miskin, terpelajar atau tidak, menarik atau tidak – Anda adalah gambar Allah.

Pelajaran apakah yang bisa kita ambil dari manusia sebagai gambar dan rupa Allah ?

1. Kita berharga dan hidup kita bermakna. Nilai diri kita berasal dari dalam diri kita yaitu sebagai gambar dan rupa Allah. Ini bukan dari luar.
Saudara-saudari, di dalam dunia yang sudah jatuh dalam dosa ini, kita manusia mengerti nilai mereka yang tidak benar. Kita cenderung menilai dari pada yang terlihat seperti:
- Fisik : Tinggi, pendek, gemuk, kurus, cantik, jelek
- Pekerjaan : Supir, Pembantu, Pegawai negeri, Pegawai kantor, pelajar.
- Status sosial : Kaya, miskin
Tetapi siapakah kita itu tidak tergantung kepada fisik kita atau pekerjaan kita atau status sosial kita. Semua itu yang diluar. Semua itu predikat. Ingat tidak di dalam pelajaran bahasa Indonesia dibedakan antara
Subjek Predikat
Nah seringkali manusia menilai dirinya, sesamanya melalui predikat dan bukan subjeknya. Tetapi yang lebih penting adalah subjeknya. Jadi siapakah saya ?
Siapa saya itu tidak ditentukan apa yang saya lakukan. Tetapi siapa saya yang menentukan apa yang saya lakukan. Kita itu bernilai
Saudara-saudari di dalam dunia ini, kebanyakan manusia mencari nilai diri kita dari dunia. Di televisi dan iklan-iklan ditawarkan banyak gaya hidup dan identitas. Misalnya gaya berpakaian tertentu menentukan siapa saya. Gaya rambut juga menentukan siapa saya. Accessories juga menentukan siapa saya. Merek Hand Phone saya, mobil saya, anting-anting saya. Penampilan fisik juga menenukan siapa saya. Orang yang gemuk merasa minder dan ingin terus diet, orang yang kurang menarik terus dandan dan ingin lebih cantik supaya lebih berarti dan bernilai.
Sesungguhnya banyak manusia kehilangan nilai diri. Banyak remaja kehilangan identitas dan hidupnya kosong. Mungkin kita pernah mendengar seorang artis yang kaya, cantik, banyak digemari orang, terkenal namun ternyata mati bunuh diri. Mengapa begitu ?
Saudara-saudari, dulu saya menggemari serial silat “Pendekar Pemanah Rajawali” dengan jagoannya “Kwee ceng”. Di dalam film itu, pemeran sebagai istrinya Kwee Ceng yang bernama Oey Yong adalah seorang wanita muda yang cantik jelita, lincah dan menarik hati. Nama aslinya Ung Mei Ling. Sekilas orang dunia memandang bahwa bila seseorang cantik, lincah, menarik, kaya , terkenal maka hidupnya sukacita dan berarti. Tetapi saya mendengar kabar buruk bahwa artis ini bunuh diri karena pacarnya suka sama orang lain. Mengapa dia bunuh diri ? Sebab rasa arti diri itu bukan dari talenta, kepintaran, kecantikan/rupa. Rasa nilai diri ini adalah masalah identitas diri
Hidup kita ini bernilai karena itu kita tidak boleh sampai bunuh diri. Nilai diri kita adalah karena kita adalah gambar dan rupa Allah.

Hidup manusia berharga, hidup manusia mulia
Karena manusia gambar dan rupa Allah, kita tidak boleh menghina manusia. Kita tidak boleh menghina seseorang sebab dengan demikian kita menghina Tuhan Allah. Saya dulu mempunyai seorang teman yang dari kecil sudah “unik”. Dia bertangan pendek, berkaki pendek, gemuk, dan bentuk tubuhnya unik. Tetapi dari kecil sudah jago piano. Di masa kecil, Teman-teman suka mentertawai dia karena memang dia orang yang jenius tetapi sulit bersosialiasi dan unik. Saya pernah ikut berbagian di dalam mentertawai dia. Tetapi ternyata dia besarnya jadi orang yang sukses dan hebat sekali di dalam piano. Bahkan ketika besar masih bersahabat dengan saya. Bila mengingat waktu masa kecil, saya sedih karena saya pernah mentertawakan dia. Tetapi sekarang saya sering menceritakan mengenai kehebatan dia.

3. Kita juga tidak boleh menghina diri. Kita tidak boleh minder. Dalam hal ini saya juga termasuk seorang yang minder. Tetapi saya tahu bahwa saya adalah mahluk yang mulia karena saya gambar dan rupa Allah.

4. Pengajaran gambar dan rupa Allah mempengaruhi budaya manusia
Saudara-saudari, sebenarnya pengajaran Kekristenan mengenai gambar dan rupa Allah ini sungguh-sungguh dasyat. Ini mengubah banyak budaya di dalam masyarakat.
Karena manusia adalah gambar Allah, maka manusia itu berharga dan manusia harus dilindungi dan manusia harus dijunjung tinggi. Ini mengakibatkan adanya hak asasi, hukum, penghapusan perbudakan, peninggian derajat wanita, pendidikan, rumah sakit, dll.

Penutup,

Karena itu, kenalilah diri saudara, tidak terlalu tinggi, dan juga tidak terlalu rendah. Jangan mengangkat diri sebagai Allah, tetapi jangan juga menganggap diri sebagai binatang. Kita adalah manusia sebagai gambar dan rupa Allah.



No comments:

Powered By Blogger

LIMPINGEN BLOG