Doa mengenai orang sakit di dalam Yakobus 5:12-20
Jeffrey Lim
Di dalam Yakobus 5:12-20 dikatakan bahwa jika seseorang berada dalam masalah, marilah dia berdoa. Tetapi bila seseorang sukacita, marilah dia memuji Tuhan. Dan bila ada masalah di dalam penyakit haruslah memanggil penatua dari gereja untuk berdoa untuknya dan mengurapi dengan minyak. Hasilnya adalah orang sakit itu akan disembuhkan dan dosanya akan diampuni ( ay 15 ). Dan kemudian setiap jemaat harus saling mengaku dosa ( ay 16 ).
Yakobus 5 ini sudah menjadi pasalnya menjadi isu mengenai penyembuhan. Beberapa gereja mengambil beberapa sikap mengenai hal itu dan menekankan bagian-bagian yang dituliskan.
Jika anda memanggil penatua dan berdoa buat anda dan ternyata anda yang tidak sembuh maka yang bermasalah anda, penatuanya atau minyaknya atau kesetiaan Tuhan ?
Kita seringkali salah mengerti teks dari Yakobus ini. Kita harus mempelajarinya dengan sungguh-sungguh di dalam konteks kitab Yakobus ini. Kitab Yakobus ini adalah kitab yang bukan terpisah tetapi satu kitab yang koheren dengan koneksi dari tema-tema. Karena itu kita harus melihat dari konteks seluruh kitab. Seringkali di pasal 5, kita sering mengambil di luar konteks dan membaca seperti sebuah instruksi singkat pada dirinya sendiri. Tetapi kita harus melihat kitab Yakobus bukan seperti itu melainkan seluruh surat menyatu bersama.
Surat Yakobus dimulai dan ditutup dengan doa yaitu sebuah respon yang tepat terhadap pencobaan. Kita sering melihat bahwa doa sering tidak efektif ketika kita mempunyai hari yang duniawi dan ada di dalam kebiasaan menggunakan lidah kita dengan salah seperti mengutuk bukan memuji.
Di dalam Yakobus 5:12, instruksi Yakobus melawan penggunaan dari lidah diteruskan. Jangan bersumpah.
Kembali kepada Yakobus 5:12-20, ada dua pandangan yang mengintepretasikan bagian ini yang sangat mempengaruhi.
Pandangan Pertama adalah sakramennya orang roma katolik yaitu sakramen pengurapan. Seseorang di atas ranjang yang menuju kepada kematian dikunjungi imam dan mengucapkan pengakuan. Imam mengurapi dia dengan minyak dan berdoa dengan kepercayaan bahwa orang tersebut akan diampuni, dia dan dosanya dan akan pergi ke surga.
Pandangan kedua adalah pandangan orang karismatik menggunakan bagian ini sebagai dasar dari pelayanan penyembuhan. Di dalam pelayanan penyembuhan, seseorang yang dianggap mempunyai karunia menyembuhkan meletakkan tangannya kepada orang sakit itu dan mempercayai seorang sakit akan disembuhkan secara fisik menurut janji dari ayat ini.
Kedua pandangan ini mempunyai masalah mendasar.
Pertama, untuk pembaca katolik, Yakobus mengatakan bahwa orang sakit akan menjadi baik. Tetapi di dalam sakramen pengurapan diasumsikan pribadi yang sakit tidak akan sembuh ( Di dalam sejarah, sakramen ini digunakan di dalam ucapara penyembuhan untuk orang sakit, tetapi pada abad pertengahan berkembang menjadi pelayanan untuk orang sakit yang hendak meninggal ). Juga di bagian ayat itu diperintahkan untuk mengaku dosa terhadap sesama, bukan kepada imam.
Kedua, untuk pembaca karismatik juga mempunyai beberapa masalah. Yakobus tidak berbicara mengenai pelayanan penyembuhan seperti yang dijelaskan di dalam Yak 5:14-16 tetapi lebih kelihatan sebagai pertemuan pribadi bukan kebaktian. Juga orang sakit ini harus memanggil penatua, pemimpin dan pengajar gereja, bukan seseorang dengan karunia penyembuhan.
Sebuah pertanyaan harus ditimbullkan mengenai relasi antara dosa dan penyembuhan di dalam pembacaan karismatik. Jika orang tersebut tidak sembuh, apakah itu berarti dia masih berdosa ?
Ayat ini sepertinya memperlihatkan kita sebuah janji yang luar biasa. Orang sakit akan dibuat sembuh. Dia akan dibangkitkan dan diampuni. Contoh dari Elia adalah sangat indah yang menunjukan kuasa besar di dalam doa. Elia berdoa dan kekeringan datang dan dia berdoa dan hujan datang. Kita harus berdoa dengan berharap jika kita mengambil ayat ini secara serius.
Pertanyannya : Mengapa sangat sedikit penyembuhan yang terjadi hari ini ? Mengapa ini tidak bekerja ? Mengapa sesungguhnya Yakobus sendiri mati ? Mengapa Timotius ada sakit di dalam tubuhnya dan Paulus menasihatkan dia untuk minum sedikit anggur ? Mengapa Elisa mati sakit ? Jika janji ini benar, mengapa orang Kristen banyak yang mati ?
Yakobus menjanjikan juga kita mengikuti petunjuk ini, doa adalah sungguh berkuasa dan kita akan disembuhkan. Apa yang sesungguhnya ayat ini katakan ?
Kita mempunyai beberapa respon pada poin ini :
(1). Kita bisa kehilangan kepercayaan di dalam kuasa doa dan kemudian mengubah janji ini – kamu tidak dapat sungguh-sungguh berdoa untuk penyembuhan, kamu dapat hanya berdoa untuk penerimaan sakit
(2). Kita dibawa kepada dunia fantasi dan mengklaim bahwa penyembuhan sudah terjadi walaupun sesungguhnya tidak. Banyak orang sudah melakukan ini dan membayar harganya. Masalah tidak diselesaikan hanya dengan menutup mata kita kepada realitas.
(3). Kita dapat menambah kualifikasi. Kamu harus berdoa dengan iman dan tanpa iman itu tidak bekerja.
Tetapi semua ini tidak sungguh-sungguh memuaskan. Coba apabila anda sendiri yang mengalami sakit maka anda lebih mengertinya. Jika bagian ini sungguh-sungguh menjanjikan penyembuhan, maka berlangsungnya penyakit dari orang Kristen menimbulkan maslaah di dalam kepercayaan kita kepada Alkitab.
Mari kita lihat bagian Yakobus dengan lebih dalam
Ada bagian yang aneh dan tidak biasa di dalam pengkalimatan !
Perhatian kalimat dosa !
Bandingkan kedua terjemahan Alkitab.
NIV :
V 15. And the prayer offered in faith will make the sick person well; the Lord will raise him up. If he has sinned, he will forgiven
V 16. Therefore confess your sins to each other and pray for each other so that you may be healed. The prayer of a righteousness man is powerful and effective
KJV:
V15. And the prayer of faith shall save the sick, and the Lord shall raise him up; and if he have committed sins, they shall be forgiven him
V 16. Confess [your] faults one to another, and pray one for another, that ye may be healed. The effectual fervent prayer of a righteousness man availeth much
Terjemahan KJV sesungguhnya merefleksikan Bahasa Yunani lebih dekat. APa yang teks itu sungguh-sungguh katakana adalah orang sakit akan diselamatkan ( shall save the sick ) bukan ( shall make the sick person well ).
Bagaimanapun juga kita menemukan kondisi aneh yaitu dimana orang sakit akan diselamatkan ( v 15 ) dan orang berdosa akan disembuhkan ( 16 ). Kenapa bukan sebaliknya ?
Marilah kita lihat bagian ini dengan relevansi Elia. Dengan doa Elia, kekeringan datang kepada Israel. Dan dengan doa dia lagi, hujan datang sebagai tanda Israel telah dipulihkan relasinya dengan Tuhan Allah. Pelayanan Elia adlaah tepat persis seperti yang pasal 19 dan 20 katakan – untuk membawa kembali bangsa yang berdosa, untuk menutupi dosa yang besar, karena itu untuk menyelamatkan orang. ( Bdk 1 Raj 17-2 Raj 2 )
Marilah kita berpikir lebih dalam !
Bagaimana kita menyelamatkan orang ? Yaitu membawa orang itu kepada Tuhan dan doa dapat membawa hal itu.
Apakah relasi sakit dan dosa ?
Ada beberapa bagian dari Alkitab
Yoh 9:1-3 -> Sakit bukan karena dosa tetapi supaya pekerjaan Allah dinyatakan
1 Kor 11:29-32 -> Sakit karena tidak bersikap benar dalam perjamuan kudus.
Walaupun kita semua sakit secara umum sebagai akibat dosa Adam, tetapi juga ada kasus dimana Allah mengirimkan sakit yang spesifik kepada jemaat untuk dosa anggota jemaat seperti 1 Kor 11.
Ini menolong kita membaca Yakobus 5:12-20 dengan terang yang lain. Jemaat berdosa dan di dalam konteks kitab Yakobus adalah mereka berdosa dengan menghakimi satu sama lain dan bersungut-sungut. Ini sangat alamiah bagi Yakobus untuk menanyakan apakah ada seseorang yang sakit ? Jika ada, mereka harus mengakui kepada penatua untuk berdosa karena sakit seperti itu adalah hasil dari dosa. Ini mengapa orang sakit diinstruksikan untuk memanggil penatua dan bukan DOKTER. Kita dapat mendapatkan penyembuhan melalui doa dan juka penghakiman Tuhan ada pada kita untuk karena dosa maka kita harus berdoa.
Kemudian ada pertanyaan : Bagaimana kita tahu sakit kita adalah hasil dari dosa dan bukan sakit biasa di dunia ? Ini sebuah pertanyaan baik. Orang yang saleh yang sakit akan bertanya terlebih dahulu apakah ini sebuah penghakiman bagi saya ? Sakit seharusnuya menjadi sebuah penyebab untuk menyelidiki hati nurani. Apakah kita berdosa ? Selidikilah hatimu ! Ketika anda menemukan dosa dan terutama dosa yang belum bertobat maka anda harus berdoa untuk pengampunan. Jika sakit adalah karena penghukuman karena dosa, Yakobus menjanjikan kita bahwa anda akan disembuhkan.
Apakah anda memperhatikan satu keanehan di dalam pasal 15 yaitu Yakobus berkata “If he has sinned” ?. Tentu semua orang berdosa. Tetapi Yakobus berbicara mengenai jika ada dosa tertentu yang menjadi penyebab kesakitan.
Tetapi sakit anda belum tentu hasil dosa tertentu. Di dalam kasus ini anda tidak akan disembuhkan. Tetapi apapun dosa di dalam hati nurani anda akan diampuni melalui pengakuan dan dosa. Anda mungkin masih tetap sakit, tetapi sudah menghadapi dosa yang lebih penting daripada sakit.
Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou 26 Maret 2007
Biblography
Interactive Bible Studies -> James by Philip D. Jensen & K.R Birkett
Publisher Matthias Media
Jeffrey Lim
Di dalam Yakobus 5:12-20 dikatakan bahwa jika seseorang berada dalam masalah, marilah dia berdoa. Tetapi bila seseorang sukacita, marilah dia memuji Tuhan. Dan bila ada masalah di dalam penyakit haruslah memanggil penatua dari gereja untuk berdoa untuknya dan mengurapi dengan minyak. Hasilnya adalah orang sakit itu akan disembuhkan dan dosanya akan diampuni ( ay 15 ). Dan kemudian setiap jemaat harus saling mengaku dosa ( ay 16 ).
Yakobus 5 ini sudah menjadi pasalnya menjadi isu mengenai penyembuhan. Beberapa gereja mengambil beberapa sikap mengenai hal itu dan menekankan bagian-bagian yang dituliskan.
Jika anda memanggil penatua dan berdoa buat anda dan ternyata anda yang tidak sembuh maka yang bermasalah anda, penatuanya atau minyaknya atau kesetiaan Tuhan ?
Kita seringkali salah mengerti teks dari Yakobus ini. Kita harus mempelajarinya dengan sungguh-sungguh di dalam konteks kitab Yakobus ini. Kitab Yakobus ini adalah kitab yang bukan terpisah tetapi satu kitab yang koheren dengan koneksi dari tema-tema. Karena itu kita harus melihat dari konteks seluruh kitab. Seringkali di pasal 5, kita sering mengambil di luar konteks dan membaca seperti sebuah instruksi singkat pada dirinya sendiri. Tetapi kita harus melihat kitab Yakobus bukan seperti itu melainkan seluruh surat menyatu bersama.
Surat Yakobus dimulai dan ditutup dengan doa yaitu sebuah respon yang tepat terhadap pencobaan. Kita sering melihat bahwa doa sering tidak efektif ketika kita mempunyai hari yang duniawi dan ada di dalam kebiasaan menggunakan lidah kita dengan salah seperti mengutuk bukan memuji.
Di dalam Yakobus 5:12, instruksi Yakobus melawan penggunaan dari lidah diteruskan. Jangan bersumpah.
Kembali kepada Yakobus 5:12-20, ada dua pandangan yang mengintepretasikan bagian ini yang sangat mempengaruhi.
Pandangan Pertama adalah sakramennya orang roma katolik yaitu sakramen pengurapan. Seseorang di atas ranjang yang menuju kepada kematian dikunjungi imam dan mengucapkan pengakuan. Imam mengurapi dia dengan minyak dan berdoa dengan kepercayaan bahwa orang tersebut akan diampuni, dia dan dosanya dan akan pergi ke surga.
Pandangan kedua adalah pandangan orang karismatik menggunakan bagian ini sebagai dasar dari pelayanan penyembuhan. Di dalam pelayanan penyembuhan, seseorang yang dianggap mempunyai karunia menyembuhkan meletakkan tangannya kepada orang sakit itu dan mempercayai seorang sakit akan disembuhkan secara fisik menurut janji dari ayat ini.
Kedua pandangan ini mempunyai masalah mendasar.
Pertama, untuk pembaca katolik, Yakobus mengatakan bahwa orang sakit akan menjadi baik. Tetapi di dalam sakramen pengurapan diasumsikan pribadi yang sakit tidak akan sembuh ( Di dalam sejarah, sakramen ini digunakan di dalam ucapara penyembuhan untuk orang sakit, tetapi pada abad pertengahan berkembang menjadi pelayanan untuk orang sakit yang hendak meninggal ). Juga di bagian ayat itu diperintahkan untuk mengaku dosa terhadap sesama, bukan kepada imam.
Kedua, untuk pembaca karismatik juga mempunyai beberapa masalah. Yakobus tidak berbicara mengenai pelayanan penyembuhan seperti yang dijelaskan di dalam Yak 5:14-16 tetapi lebih kelihatan sebagai pertemuan pribadi bukan kebaktian. Juga orang sakit ini harus memanggil penatua, pemimpin dan pengajar gereja, bukan seseorang dengan karunia penyembuhan.
Sebuah pertanyaan harus ditimbullkan mengenai relasi antara dosa dan penyembuhan di dalam pembacaan karismatik. Jika orang tersebut tidak sembuh, apakah itu berarti dia masih berdosa ?
Ayat ini sepertinya memperlihatkan kita sebuah janji yang luar biasa. Orang sakit akan dibuat sembuh. Dia akan dibangkitkan dan diampuni. Contoh dari Elia adalah sangat indah yang menunjukan kuasa besar di dalam doa. Elia berdoa dan kekeringan datang dan dia berdoa dan hujan datang. Kita harus berdoa dengan berharap jika kita mengambil ayat ini secara serius.
Pertanyannya : Mengapa sangat sedikit penyembuhan yang terjadi hari ini ? Mengapa ini tidak bekerja ? Mengapa sesungguhnya Yakobus sendiri mati ? Mengapa Timotius ada sakit di dalam tubuhnya dan Paulus menasihatkan dia untuk minum sedikit anggur ? Mengapa Elisa mati sakit ? Jika janji ini benar, mengapa orang Kristen banyak yang mati ?
Yakobus menjanjikan juga kita mengikuti petunjuk ini, doa adalah sungguh berkuasa dan kita akan disembuhkan. Apa yang sesungguhnya ayat ini katakan ?
Kita mempunyai beberapa respon pada poin ini :
(1). Kita bisa kehilangan kepercayaan di dalam kuasa doa dan kemudian mengubah janji ini – kamu tidak dapat sungguh-sungguh berdoa untuk penyembuhan, kamu dapat hanya berdoa untuk penerimaan sakit
(2). Kita dibawa kepada dunia fantasi dan mengklaim bahwa penyembuhan sudah terjadi walaupun sesungguhnya tidak. Banyak orang sudah melakukan ini dan membayar harganya. Masalah tidak diselesaikan hanya dengan menutup mata kita kepada realitas.
(3). Kita dapat menambah kualifikasi. Kamu harus berdoa dengan iman dan tanpa iman itu tidak bekerja.
Tetapi semua ini tidak sungguh-sungguh memuaskan. Coba apabila anda sendiri yang mengalami sakit maka anda lebih mengertinya. Jika bagian ini sungguh-sungguh menjanjikan penyembuhan, maka berlangsungnya penyakit dari orang Kristen menimbulkan maslaah di dalam kepercayaan kita kepada Alkitab.
Mari kita lihat bagian Yakobus dengan lebih dalam
Ada bagian yang aneh dan tidak biasa di dalam pengkalimatan !
Perhatian kalimat dosa !
Bandingkan kedua terjemahan Alkitab.
NIV :
V 15. And the prayer offered in faith will make the sick person well; the Lord will raise him up. If he has sinned, he will forgiven
V 16. Therefore confess your sins to each other and pray for each other so that you may be healed. The prayer of a righteousness man is powerful and effective
KJV:
V15. And the prayer of faith shall save the sick, and the Lord shall raise him up; and if he have committed sins, they shall be forgiven him
V 16. Confess [your] faults one to another, and pray one for another, that ye may be healed. The effectual fervent prayer of a righteousness man availeth much
Terjemahan KJV sesungguhnya merefleksikan Bahasa Yunani lebih dekat. APa yang teks itu sungguh-sungguh katakana adalah orang sakit akan diselamatkan ( shall save the sick ) bukan ( shall make the sick person well ).
Bagaimanapun juga kita menemukan kondisi aneh yaitu dimana orang sakit akan diselamatkan ( v 15 ) dan orang berdosa akan disembuhkan ( 16 ). Kenapa bukan sebaliknya ?
Marilah kita lihat bagian ini dengan relevansi Elia. Dengan doa Elia, kekeringan datang kepada Israel. Dan dengan doa dia lagi, hujan datang sebagai tanda Israel telah dipulihkan relasinya dengan Tuhan Allah. Pelayanan Elia adlaah tepat persis seperti yang pasal 19 dan 20 katakan – untuk membawa kembali bangsa yang berdosa, untuk menutupi dosa yang besar, karena itu untuk menyelamatkan orang. ( Bdk 1 Raj 17-2 Raj 2 )
Marilah kita berpikir lebih dalam !
Bagaimana kita menyelamatkan orang ? Yaitu membawa orang itu kepada Tuhan dan doa dapat membawa hal itu.
Apakah relasi sakit dan dosa ?
Ada beberapa bagian dari Alkitab
Yoh 9:1-3 -> Sakit bukan karena dosa tetapi supaya pekerjaan Allah dinyatakan
1 Kor 11:29-32 -> Sakit karena tidak bersikap benar dalam perjamuan kudus.
Walaupun kita semua sakit secara umum sebagai akibat dosa Adam, tetapi juga ada kasus dimana Allah mengirimkan sakit yang spesifik kepada jemaat untuk dosa anggota jemaat seperti 1 Kor 11.
Ini menolong kita membaca Yakobus 5:12-20 dengan terang yang lain. Jemaat berdosa dan di dalam konteks kitab Yakobus adalah mereka berdosa dengan menghakimi satu sama lain dan bersungut-sungut. Ini sangat alamiah bagi Yakobus untuk menanyakan apakah ada seseorang yang sakit ? Jika ada, mereka harus mengakui kepada penatua untuk berdosa karena sakit seperti itu adalah hasil dari dosa. Ini mengapa orang sakit diinstruksikan untuk memanggil penatua dan bukan DOKTER. Kita dapat mendapatkan penyembuhan melalui doa dan juka penghakiman Tuhan ada pada kita untuk karena dosa maka kita harus berdoa.
Kemudian ada pertanyaan : Bagaimana kita tahu sakit kita adalah hasil dari dosa dan bukan sakit biasa di dunia ? Ini sebuah pertanyaan baik. Orang yang saleh yang sakit akan bertanya terlebih dahulu apakah ini sebuah penghakiman bagi saya ? Sakit seharusnuya menjadi sebuah penyebab untuk menyelidiki hati nurani. Apakah kita berdosa ? Selidikilah hatimu ! Ketika anda menemukan dosa dan terutama dosa yang belum bertobat maka anda harus berdoa untuk pengampunan. Jika sakit adalah karena penghukuman karena dosa, Yakobus menjanjikan kita bahwa anda akan disembuhkan.
Apakah anda memperhatikan satu keanehan di dalam pasal 15 yaitu Yakobus berkata “If he has sinned” ?. Tentu semua orang berdosa. Tetapi Yakobus berbicara mengenai jika ada dosa tertentu yang menjadi penyebab kesakitan.
Tetapi sakit anda belum tentu hasil dosa tertentu. Di dalam kasus ini anda tidak akan disembuhkan. Tetapi apapun dosa di dalam hati nurani anda akan diampuni melalui pengakuan dan dosa. Anda mungkin masih tetap sakit, tetapi sudah menghadapi dosa yang lebih penting daripada sakit.
Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou 26 Maret 2007
Biblography
Interactive Bible Studies -> James by Philip D. Jensen & K.R Birkett
Publisher Matthias Media
No comments:
Post a Comment