Latar belakang
Kitab Yesaya dari 40-66 berbicara mengenai berita penghiburan. Pelayanan Yesaya jauh-jauh sebelumnya mengingatkan umat Tuhan akan penghakiman mengenai pembuangan. Umat Tuhan dibuang ke Babilonia karena dosa mereka dengan melanggar perjanjian dengan Tuhan Allah. Umat Tuhan melanggar perjanjian Sinai dengan Musa dimana mereka melanggar perintah Allah/hukum Taurat. Mereka menyembah berhala, adanya ketidak adilan sosial dan ketidak setiaan mereka terhadap Tuhan perjanjian. Umat Tuhan juga melanggar perjanjian dengan Daud dimana raja-raja keturunan Daud ada yang menyembah berhala. Raja Manasye terutama menyembah berhala, mempersembahkan anak kepada dewa molek dan ada praktik-praktik sihir dll sehingga membawa umat Tuhan menyeleweng.
Pelayanan Yesaya sangat sulit. Dia membawa tuntutan penghakiman yaitu kutuk perjanjian kepada Israel dan Yehuda karena pelanggaran tanggung jawab perjanjian mereka. Yesaya berbicara mengenai beberapa kutuk yang akan datang dan yang paling serius adalah kehancuran dan pembuangan. Tuhan sendiri mengeraskan hati umatNya sehingga mereka mengeraskan hati dan karena itu pembuangan pasti terjadi. ( Mari kita lihat
( Yes 6: 11 )
Tetapi Yesaya menyakinkan mereka restorasi di masa depan setelah pembuangan. Yesaya menyeimbangkan berita penghukuman dengan berita pengharapan.. Selain berbicara mengenai beberapa kutuk, Yesaya lalu berbicara mengenai beberapa berkat tetapi berkat yang paling positif adalah pembaharuan dari pembuangan.
Karena itu Yesaya memanggil orang-orang yang saleh untuk bertahan di dalam mencari Tuhan, membangun pengharapan untuk kerajaan Allah, mengalami kedamaian Allah di dalam mereka selama masa-masa sulit dan berespon terhadap tindakan penebusan Allah dengan iman.
Yesaya menjanjikan bahwa orang-orang sisa ( remnant ) akan bertahan selama pembuangan dan akan kembali ke tanah dan menikmati berkat Tuhan.
Yesaya 40 bagi umat yang dibuang dimulai dengan kalimat :
“Hiburkanlah-hiburkanlah umatKu, demikianlah firman Allahmu,
Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya........ “ ( Yes 40:1 )
....Dsb ... Dsb....
Yohanes pembaptis
Kedatangan Tuhan
Dll
Kemudian di dalam Pasal ke 42 masuk kepada Nyanyian-nyanyian hamba yang pertama
Pasal 42 merupakan nyanyian Hamba. Apa itu nyanyian Hamba ?. Nyanyian hamba adalah nyanyian mengenai seorang Hamba Tuhan. Nyanyian hamba ada 4 di dalam kitab Yesaya yaitu Yesaya 42:1-9, Yes 49:1-6, Yes 50:4-9, Yes 42:13-43:12. Di dalam setiap nyanyian hamba ini ada perubahan atmosfir. Semua perubahan atmosfir ini adalah mengenai seorang hamba Tuhan yang adalah seorang individu yaitu Sang Mesias, yaitu Dia yang adalah Israel yang ideal. Melalui pelayanannya yang taat, Israel sejati ini memampukan melakukan pelayanan menjadi berkat kepada banyak bangsa seperti yang perjanjian dengan Abraham yang dinubuatkan di dalam Kej 12:3.
“Dan olehmu semua kaum dimuka bumi akan mendapatkan berkat” ( Kej 12:3 )
Ay 1 ( Lihatlah, itu hambaKu yang kupilih )
Kalau kita memperhatikan mengenai Sang Hamba di Yesaya 42 ini, kita harus mengkontraskan Dia dengan pasal sebelumnya yaitu pasal 41 mengenai berhala-berhala. Bangsa Israel jatuh di dalam kepercayaan kepada berhala-berhala. Di dalam pasal 41 dikatakan bahwa Tuhan menantang berhala-berhala dan berhala-berhala itu tidak ada dan tidak dapat menyelamatkan orang Israel. Masakah berhala dapat menolong umat Tuhan? Bukankah umat Tuhan sering menyembah berhala dan mengandalkan mereka ? Dapatkah berhala menyelamatkan ?
“Sesungguhnya kamu ini adalah seperti tidak ada dan perbuatan-perbuatanmu adalah hampa. Orang yang memilih kamu adalah kekejian” ( Yes 41:24 )
“Sesungguhnya sekalian mereka seperti tidak ada, perbuatan-perbuatan mereka hampa, patung-patung tuangan mereka angin dan kesia-siaan” ( Yes 41:29 )
Tetapi LIHATlah hambaKu yang kupilih. Istilah hamba di aplikasikan kepada Mesias.
Dia dibedakan dari orang Israel yang tidak setia ( ay 18-22 )
Hambaku itu mempunyai kuasa tidak seperti berhala-berhala.
Fungsi hamba ini akan menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Dia dijamin dapat menolong.Tetapi hamba ini tidak menggunakan kekuatannya sendiri. Dia didukung dan dipegang oleh Allah. Allah memegangnya.
Hamba Tuhan ini dipilih oleh Allah. Ku pilih ( chosen ) ini bukan dipilih secara diselamatkan tetapi dipilih secara perjanjian. Bernuansa bukan keselamatan tetapi perjanjian. Nanti kita lihat bahwa Hamba Tuhan ini dijadikan perjanjian.
Allah menemukan menemukan kepuasan yang dalam di dalam Hamba Tuhan ini. Allah berkenan kepada Dia. Ingat tidak peristiwa ketika Yesus dibaptis :”Inilah anakKu yang Kukasihi, kepadaNya lah Aku berkenan”
Aku akan menaruh RohKu.
Didalam Yesaya 11 dikatakan :
“Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian. Roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan.
Dalam Yesaya 61 dikatakan
“Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.”
Roh di dalam bahasa Ibrani adalah ruah dan ini istilah roh merujuk kepada pribadi Allah ketiga yaitu Roh Kudus.
Jadi hamba Tuhan ini disertai dan diurapi oleh Roh Kudus sendiri.
Mesias adalah dia yang diurapi. Dan Mesias diurapi oleh Roh Kudus.
Dia menyatakan dan membawa hukum kepada bangsa-bangsa.
Keadilan/hukum ( mispath )dalam bahasa Ibrani bukan saja keadilan tetapi termasuk ada kepedulian terhadap semua golongan di dalam tatanan sosial. Keadilan ilahi yang hamba Tuhan akan nyatakan adalah keselamatan dari Allah. Ini bukan berbicara mengenai pengampunan dosa secara pribadi belaka tetapi perintah yang memberikan hidup ketika ciptaan berjalan sesuai dengan tujuan Tuhan. Kerajaan Allah akan datang dan keadilan Allah dinyatakan.
Kata hukum diulang tiga kali di dalam ayat 1-4. Ini menyatakan bahwa Hamba ini adalah figur seorang Raja yang akan membawa keadilan.. Mesias ini mempunyai figur raja seperti figur Mesias yang dikatakan dalam Yesaya 9.
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya = figur raja, dan namanya disebutkan orang : Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas tahta Daud = figur raja dan di dalam kerajaannya = figur raja, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.
Ay 2-3.
Tidak berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suara.
Ini merupakan roh kelembutan dan kesabaran. Berteriak berarti di dalam tekanan dan stress. Tetapi figur Hamba ini adalah figur yang sabar menanggung walaupun menderita.
Buluh yang terkulai tidak diputuskannya. Buluh yang terkulai melambangkan orang lemah, miskin dan yang memerlukan. Buluh yang terkulai itu hampir patah tetapi tidak diputuskan berarti tidak dipatahkannya. Hamba Tuhan ini yang memerintah sebagai figur Raja memperhatikan kepentingan rakyatnya dan memerintah dengan lemah lembut. Ini berbeda dengan figur seseorang raja yang adalah raja Koresy dari Persia yang akhirnya membawa orang pembuangan kembali ke Yerusalem. Dikatakan di dalam Pasal 41:25.... ( Mari kita lihat )
“Aku telah menggerakkan seorang dari utara dan ia telah datang, dari sebelah matahari terbit Aku telah memanggil dia dengan namanya.
Seperti tukang periuk menginjak-injak tanah liat, demikian dia akan menginjak-injak penguasa-penguasa seperti lumpur” ( Yes 41:25 )
Figur raja yang lain yang mengatakan membawakan keadilan, mereka menggunakan kuasa mereka untuk menghancurkan dan membangun kembali. Tetapi Hamba Tuhan ini berbeda. Dia tidak mematahkan buluh yang terkulai. Dia bahkan tidak memadamkan Sumbu yang pudar.
Sumbu yang pudar melambangkan orang-orang yang hampir hilang iman dan pengharapan. Orang-orang yang lemah iman, hampir padam rohnya.
Hamba Tuhan ini mempunyai belas kasihan kepada orang-orang yang lemah iman, berada di dalam keputusasaan karena kesulitan, pergumulan dan juga dosa.
Hamba Tuhan ini berbeda dengan para penekan dunia yang lebih menekan dan sombong. Hamba Tuhan ini memerintah dengan lemah lembut dan kesederhanaan. Dia akan mengambil semua kejahatan untuk dia sendiri dan mengembalikan hanya anugerah. Ini adalah kekuatan. Kelemahlembutan hamba Tuhan ini adalah satu kekuatan.
Yesus berkata. “Marilah datang kepadaku yang letih lesu dan berbeban berat. Pikullah kuk yang ku pasang dan belajarlah daripadaku. Sebab aku lemah lembut dan rendah hati”
Apakah lemah lembut = lemah ? Lemah lembut tidak sama dengan lemah dan lemah tidak sama dengan lemah lembut. Yesus ini tidak lemah tetapi justru kuat.
Dengan kasih justru ada kekuatan yang besar.
Di dalam reaksi manusia terhadap wahyu umum. Di dalam kitab Tao Te Ching ( Lao Tze ), ada ajaran yang mengajarkan “Weak and soft overcome hard and strong” “The weakest things in the universe will overcome the hard things of universe”. Ini tidak sepenuhnya benar tetapi ada nilai benarnya. Ini diterapkan di dalam kungfu dan yang paling lembut di dalam alam semesta adalah air. Air yang lemah mengalahkan yang paling keras seperti batu. Tetapi kita tidak mengajarkan Taoisme. namun ada sedikit nilai benarnya di dalam reaksi manusia terhadap wahyu umum ini mengenai kelemah lembutan.
Tahta kerajaan yang didirikan di dalam kekerasan tidak bertahan lama dan dibenci. Contoh lihat Hitler, Napoleon, dll. Masih adakah pembela mereka ?
Tetapi Yesus dari Nazaret ini dengan kelemah lembutannya bahkan mati di kayu salib. Dia tidak bersuara seperti domba yang dibawa pejagalan. Dia seakan-akan yang paling lemah di alam semesta... yang bagi orang Yahudi suatu batu sandungan dan bagi orang Yunani suatu kebodohan. Tetapi hikmat Allah adalah kekuatan.
Hamba Tuhan ini adalah lemah lembut dan rendah hati.
Di dalam kesetiaan dia akan membawakan keadilan.
Hamba Tuhan ini adalah hamba Tuhan yang setia.
Ay 4
Di sini ada permainan kata. Walaupun Hamba Tuhan itu lemah lembut untuk tidak memutuskan buluh yang terkulai dan sumbu yang pudar, tetapi dia sendiri tidak lemah. Dia sendiri tidak akan pudar dan patah terkulai. Walaupun menghadapi berbagai macam tekanan, hamba Tuhan ini tetap bertahan. Siapakah figur Hamba yang menghadapi penderitaan dan kesulitan tetapi tidak patah terkulai ?
Hamba Tuhan akan menegakkan hukum di bumi.
Ada klimak dari 3 pertanyaan mengenai keadilan. Pertama dia akan menyatakan hukum. Kedua dengan setia dia akan menyatakan hukum. Ketiga dia akan menegakkan hukum. Hamba Tuhan tidak hanya menawarkan kemungkinan mengenai hukum tetapi juga menegakkannya. Mesias ini adalah Raja.
Tahun-tahun berikutnya ketika orang-orang di jaman Maleakhi bertanya :”Dimanakah Allah keadilan ?” Mereka menerima jawaban yang mirip : Allah mengirim utusanNya yang padaNya kebenaran akan menang dan orang jahat akan diadili. Di dalam dirinya, Hamba Tuhan akan menegakkan hukum di bumi.
Karena ini maka bangsa-bangsa menunggu pengajarannya, hukumnya, tauratnya. Kepunyaan siapa pengajaran ini ? Kepunyaan hamba Tuhan.
Berdasarkan hak apa hamba Tuhan ini menggantikan tempat Musa bahkan Allah sendiri ?. Hamba Tuhan ini lebih besar daripada Musa bahkan setara dengan Allah sendiri. Lalu Berdasarkan dasar apa orang kafir ( segala pulau ) menunggu hukum darinya ?
Ini seperti Yesaya 2:3......Mari kita lihat
Hamba Tuhan menyelamatkan orang kafir dan mengajarkan mereka di jalan Tuhan. Siapakah hamba Tuhan ini ?
Maka orang Israel berharap kepada Tuhan dan MesiasNya.
Mari kita lihat siapakah hamba Tuhan ini ? Dan marilah kita lihat apa artinya Hamba Tuhan ini menjadi perjanjian bagi umat manusia.
Baca Matius 12:18-21
Ayat ini ditujukan kepada Kristus Yesus memenuhi nubuat nabi Yesaya setelah dikatakan bahwa Dia menyembuhkan mereka semua dari sakit mereka.
Jadi Hamba Tuhan yang disebutkan di atas adalah Yesus Kristus
Di dalam ay 5-9 lebih spesifik mengenai hamba Tuhan ini
Dimulai dengan ay 5 mengenai Tuhan Allah yang menciptakan langit dan bumi.
Tuhan Allah adalah pencipta dari semua ciptaan termasuk segala bangsa. Dia adalah Tuhan dengan kebajikannya menciptakan semuanya.
Di dalam ay 6 dikatakan bahwa Tuhan sudah memanggil hamba Tuhan itu di dalam kebenaran. Dikatakan bahwa Tuhan tidak memanggil hamba Tuhan itu dan membiarkannya dengan sendirian. Dia memegang tangannya. Tuhan menjaga hamba Tuhan itu dengan tanganNya. Tuhan menopang hambaNya.
Point yang penting adalah Tuhan Allah memberikan tugas kepada Hamba Tuhan. Dia beri tugas untuk menjadi perjanjian bagi umat manusia dan menjadi terang untuk bangsa-bangsa.
Perjanjian berarti berit.
Di dalam Alkitab terdapat banyak perjanjian-perjanjian antara Tuhan dengan hamba-hambaNya. Ada perjanjian dengan Abraham yang berisi perjanjian mengenai keturunan Abraham yang menjadi berkat bagi banyak bangsa dan mengenai tanah perjanjian. Tuhan Allah menjanjikan bahwa melalui Abraham seluruh bangsa akan mendapatkan berkat.
Selain perjanjian dengan Abraham, ada perjanjian dengan Musa / Perjanjian Sinai yang berisi aturan-aturan/ hukum Taurat untuk mengatur perjanjian dengan Tuhan Allah. Hukum Taurat ini adalah hukum yang mengatur hubungan antara Allah Perjanjian dan umat perjanjian. Taat kepada hukum mendatangkan berkat dan tidak taat kepada hukum mendatangkan kutuk.
Ada perjanjian dengan Daud yang berisi mengenai perjanjian kerajaan Daud dan keturunannya untuk selama-lamanya. Perjanjian dengan Daud adalah perjanjian bahwa tahta Daud akan memerintah untuk selama-lamanya.
Kemudian ternyata umat Tuhan melanggar perjanjian-perjanjian dengan Tuhan Allah. Mereka melanggar perjanjian dengan Musa dengan melanggar hukum Taurat. Umat Tuhan menyembah berhala dan melanggar perjanjian Musa. Mereka juga melanggar perjanjian dengan Daud dimana raja-raja keturunan Daud menyeleweng dari hukum Musa dan menyembah berhala bahkan membawa umat menyeleweng. Karena melanggar perjanjian maka mereka terkena kutuk perjanjian dan harus dibuang sesuai dengan kutuk dari hukum Musa. Mereka yang melanggar perjanjian kehilangan relasi dengan Allah.
Umat Tuhan di Perjanjian Lama gagal melakukan perjanjian dan diperlukan pembaharuan relasi. Maka Tuhan Allah menjanjikan perjanjian baru.
Di dalam ayat ini dikatakan bahwa hamba Tuhan ini akan menjadi perjanjian dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa hamba Tuhan ini adalah Mesias dan adalah Yesus Kristus sendiri. Bagaimana dia bisa menjadi perjanjian bagi umat manusia ?
Pertama. Yesus Kristus menggenapi perjanjian Lama.
Janji kepada Abraham bahwa seluruh bangsa akan mendapatkan berkat digenapi di dalam Yesus Kristus. Di dalam kitab Galatia dikatakan bahwa keturunan Abraham yang mendatangkan berkat bagi seluruh bangsa adalah Yesus Kristus. Yesus Kristus mendatangkan berkat dengan pengorbananNya yang menyelamatkan manusia dari dosa bukan saja orang Israel tetapi juga orang kafir yang percaya kepadaNya.
Yesus Kristus juga menggenapi perjanjian hukum dengan Musa. Manusia berdosa tidak mampun melakukan hukum Taurat dengan sempurna. Karena melanggar hukum maka manusia berdosa terkutuk. Karena itu diperlukan korban. Binatang korban yang mati menggantikan para pendosa yang melanggar hukum Taurat. Korban ini digenapi di dalam Kristus yaitu Kristus adalah Anak Domba Allah yang mati menebus dosa manusia. Karena dosa juga manusia memerlukan imam sebagai perantara antara manusia dan Allah. Keimaman juga digenapi di dalam Kristus dimana Kristus adalah imam besar yang membawa korban yaitu diriNya sendiri sebagai korban penebusan dosa.
Yesus Kristus juga membawakan diriNya sendiri sebagai persembahan dimana Kristus dengan ketaatanNya kepada hukum Taurat dengan sempurna membenarkan setiap orang yang percaya kepadaNya dimana dosa orang itu ditimpakan kepada Kristus dan kebenaran Kristus melakukan hukum Taurat ditimpakan kepada orang percaya.
Yesus Kristus juga menggenapi perjanjian kerajaan dengan Daud. Keturunan Daud yang adalah Anak Allah akan menjadi Raja. Kristus menjadi Raja bagi umatNya.
Bagaimana hamba Tuhan dapat menjadi perjanjian bagi umat manusia ?
Hamba Tuhan yaitu Yesus Kristus memulai perjanjian baru dengan kematianNya untuk dosa umatNya. Setiap pelanggaran perjanjian adalah kutuk dan Kristus menjadi kutuk perjanjian karena pelanggaran umatNya. Tetapi sebaliknya Kristus menjadi berkat bagi umatNya. Kristus memperbaharui relasi perjanjian antara Allah dan manusia. Allah dan manusia boleh berdamai kembali.
Maka Kristus menjadi perjanjian bagi umat manusia sehingga manusia boleh berelasi lagi dengan Allah. Mereka akan menjadi umatKu dan Aku akan menjadi Allah mereka. Ini adalah kalimat perjanjian. Dengan hati nurani yang dibersihkan dari dosa maka umat Tuhan mengenal Tuhan. Lebih jauh RohNya menulis hukum Allah di dalam hati umat Tuhan dengan sempurna sehingga mereka mengenal Tuhan.
Hamba Tuhan menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Kristus juga menjadi terang bagi orang kafir. Di dalam LAI diterjemahkan menjadi bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa berarti bukan saja orang Israel tetapi juga orang non Israel. Dengan perjanjian Baru maka keselamatan dari Allah diperluas bukan saja kepada orang Israel tetapi juga kepada orang kafir. Sebelumnya Alkitab mengatakan bahwa
“orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang besar”. Orang berdosa adalah orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan. Tetapi Kristus mengatakan bahwa “Akulah terang dunia. Siapa yang mengikuti Aku tidak berjalan di dalam kegelapan tetapi mempunyai terang hidup”. Siapa yang percaya kepada Yesus akan mempunyai terang hidup bahkan menjadi terang dunia. Di dalam terang Tuhan kita melihat terang.
Kemudian di ay 7, ada peran spesifik dari Hamba Tuhan, dari Mesias yaitu Kristus Yesus.
Dia datang untuk Untuk membuka mata yang buta, Untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan Dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
Ini adalah bahasa figuratif yang menggambarkan penjara bawah tanah yang tidak ada terang. Ini melambangkan kegelapan di bawah pembuangan Babilonia. Tetapi juga menggambarkan pembebasan rohani yang dilakukan melalui Yesus Kristus. Pembebasan rohani ini dari kebutaan, ikatan dan kegelapan dosa. Manusia di dalam dosa adalah buta dan gelap pikirannya. Di dalam Roma 1:18-32 dikatakan bahwa “Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak daripadaNya yaitu kekuatanNya yang kekal dan keilahianNyha dapat nampak kepada pikiran dari karyaNya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepadaNya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah penuh hikmat tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.” ( Rom 1:18-32 )
Tetapi sekali lagi Kristus adalah terang dunia yang memberikan terang kepada yang gelap. Kristus adalah juruselamat yang mencelikkan mata yang buta. Kita orang yang berdosa adalah buta matanya dan memerlukan Kristus sebagai terang.
Kristus adalah pembebas yang mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan penjara. Mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan adalah peperangan. Kristus berperang melawan iblis. Kristus adalah seperti Musa di PL yang membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Kristus juga seperti Yosua di PL yang membawa bangsa Israel berperang memasuki tanah Kanaan.
Di dalam PL, Allah adalah Warrior/Pahlawan yang berperang demi umatNya. Allah sebagai Warrior mengalahkan musuh dan membebaskan umatNya dari musuh. Kristus juga adalah Allah Warrior yang berperang tetapi bukan berperang secara fisik. Dia berperang secara spiritual.
Yesus bukannya berperang secara fisik. Yesus justru berperang secara spiritual.
Pada saat kedatangan yang pertama, Kristus mengawali perang suciNya dengan masuk ke dalam peperangan rohani. Mujizat2Nya mengawali proses kemenangan. Ini merupakan peperangan melawan kuasa kegelapan yang menimpa umat Allah.
Melalui kematian dan kebangkitanNya, Kristus membatalkan kutuk dosa, dan menghancurkan kuasa iblis yang pernah memperbudak kita. ( Kol 2:15 )
Lebih dari itu, Kristus memakai kuasa kebangkitanNya untuk menahan kuasa iblis. Lalu dari sorga Ia mencurahkan anugerah kemenangan kepada gereja ( Ef 4:7-8,11 )
Tetapi sekarang kita melihat bahwa peperangan itu adalah peperangan Kristus. The Battle is the LORD and Christ is the LORD.
Kristus adalah penakluk yang mengalahkan iblis dan menganugerahkan kemenangan kepada umatNya Dengan kematianNya di kayu salib Kristus, Kristus mengalahkan kuasa iblis dan melucuti penguasa-penguasa angkasa. Kristus mengikat orang kuat yaitu iblis. Kristus membawa kita keluar dari perbudakan dosa.
Pembuangan ke Babilonia menggambarkan pembuangan karena dosa. Tetapi Kristus membawa orang keluar dari pembuangan dan juga secara rohani membawa orang berdosa keluar dari pembuangan dosa.
Saudara-saudari, kita di dalam dosa adalah buta mata rohaninya. Terikat oleh kuasa dosa. Ditawan. Dibuang. Dan berada di dalam kegelapan.
Tetapi hamba Tuhan itu hendak menyelamatkan kita dari kegelapan, dari dosa. Hamba Tuhan itu adalah Yesus Kristus............... Dia berperang bagi kita....
Bisa saudara-saudari merasa letih lesu dan berbeban berat karena dosa. Mereka terbelenggu. Mereka hancur hati.
Ingat bahwa buluh yang terkulai tidak dipatahkannya. Sumbu yang pudar tidak dipadamkannya.
Datanglah kepada Yesus Kristus !
Kitab Yesaya dari 40-66 berbicara mengenai berita penghiburan. Pelayanan Yesaya jauh-jauh sebelumnya mengingatkan umat Tuhan akan penghakiman mengenai pembuangan. Umat Tuhan dibuang ke Babilonia karena dosa mereka dengan melanggar perjanjian dengan Tuhan Allah. Umat Tuhan melanggar perjanjian Sinai dengan Musa dimana mereka melanggar perintah Allah/hukum Taurat. Mereka menyembah berhala, adanya ketidak adilan sosial dan ketidak setiaan mereka terhadap Tuhan perjanjian. Umat Tuhan juga melanggar perjanjian dengan Daud dimana raja-raja keturunan Daud ada yang menyembah berhala. Raja Manasye terutama menyembah berhala, mempersembahkan anak kepada dewa molek dan ada praktik-praktik sihir dll sehingga membawa umat Tuhan menyeleweng.
Pelayanan Yesaya sangat sulit. Dia membawa tuntutan penghakiman yaitu kutuk perjanjian kepada Israel dan Yehuda karena pelanggaran tanggung jawab perjanjian mereka. Yesaya berbicara mengenai beberapa kutuk yang akan datang dan yang paling serius adalah kehancuran dan pembuangan. Tuhan sendiri mengeraskan hati umatNya sehingga mereka mengeraskan hati dan karena itu pembuangan pasti terjadi. ( Mari kita lihat
( Yes 6: 11 )
Tetapi Yesaya menyakinkan mereka restorasi di masa depan setelah pembuangan. Yesaya menyeimbangkan berita penghukuman dengan berita pengharapan.. Selain berbicara mengenai beberapa kutuk, Yesaya lalu berbicara mengenai beberapa berkat tetapi berkat yang paling positif adalah pembaharuan dari pembuangan.
Karena itu Yesaya memanggil orang-orang yang saleh untuk bertahan di dalam mencari Tuhan, membangun pengharapan untuk kerajaan Allah, mengalami kedamaian Allah di dalam mereka selama masa-masa sulit dan berespon terhadap tindakan penebusan Allah dengan iman.
Yesaya menjanjikan bahwa orang-orang sisa ( remnant ) akan bertahan selama pembuangan dan akan kembali ke tanah dan menikmati berkat Tuhan.
Yesaya 40 bagi umat yang dibuang dimulai dengan kalimat :
“Hiburkanlah-hiburkanlah umatKu, demikianlah firman Allahmu,
Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya........ “ ( Yes 40:1 )
....Dsb ... Dsb....
Yohanes pembaptis
Kedatangan Tuhan
Dll
Kemudian di dalam Pasal ke 42 masuk kepada Nyanyian-nyanyian hamba yang pertama
Pasal 42 merupakan nyanyian Hamba. Apa itu nyanyian Hamba ?. Nyanyian hamba adalah nyanyian mengenai seorang Hamba Tuhan. Nyanyian hamba ada 4 di dalam kitab Yesaya yaitu Yesaya 42:1-9, Yes 49:1-6, Yes 50:4-9, Yes 42:13-43:12. Di dalam setiap nyanyian hamba ini ada perubahan atmosfir. Semua perubahan atmosfir ini adalah mengenai seorang hamba Tuhan yang adalah seorang individu yaitu Sang Mesias, yaitu Dia yang adalah Israel yang ideal. Melalui pelayanannya yang taat, Israel sejati ini memampukan melakukan pelayanan menjadi berkat kepada banyak bangsa seperti yang perjanjian dengan Abraham yang dinubuatkan di dalam Kej 12:3.
“Dan olehmu semua kaum dimuka bumi akan mendapatkan berkat” ( Kej 12:3 )
Ay 1 ( Lihatlah, itu hambaKu yang kupilih )
Kalau kita memperhatikan mengenai Sang Hamba di Yesaya 42 ini, kita harus mengkontraskan Dia dengan pasal sebelumnya yaitu pasal 41 mengenai berhala-berhala. Bangsa Israel jatuh di dalam kepercayaan kepada berhala-berhala. Di dalam pasal 41 dikatakan bahwa Tuhan menantang berhala-berhala dan berhala-berhala itu tidak ada dan tidak dapat menyelamatkan orang Israel. Masakah berhala dapat menolong umat Tuhan? Bukankah umat Tuhan sering menyembah berhala dan mengandalkan mereka ? Dapatkah berhala menyelamatkan ?
“Sesungguhnya kamu ini adalah seperti tidak ada dan perbuatan-perbuatanmu adalah hampa. Orang yang memilih kamu adalah kekejian” ( Yes 41:24 )
“Sesungguhnya sekalian mereka seperti tidak ada, perbuatan-perbuatan mereka hampa, patung-patung tuangan mereka angin dan kesia-siaan” ( Yes 41:29 )
Tetapi LIHATlah hambaKu yang kupilih. Istilah hamba di aplikasikan kepada Mesias.
Dia dibedakan dari orang Israel yang tidak setia ( ay 18-22 )
Hambaku itu mempunyai kuasa tidak seperti berhala-berhala.
Fungsi hamba ini akan menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Dia dijamin dapat menolong.Tetapi hamba ini tidak menggunakan kekuatannya sendiri. Dia didukung dan dipegang oleh Allah. Allah memegangnya.
Hamba Tuhan ini dipilih oleh Allah. Ku pilih ( chosen ) ini bukan dipilih secara diselamatkan tetapi dipilih secara perjanjian. Bernuansa bukan keselamatan tetapi perjanjian. Nanti kita lihat bahwa Hamba Tuhan ini dijadikan perjanjian.
Allah menemukan menemukan kepuasan yang dalam di dalam Hamba Tuhan ini. Allah berkenan kepada Dia. Ingat tidak peristiwa ketika Yesus dibaptis :”Inilah anakKu yang Kukasihi, kepadaNya lah Aku berkenan”
Aku akan menaruh RohKu.
Didalam Yesaya 11 dikatakan :
“Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian. Roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan.
Dalam Yesaya 61 dikatakan
“Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.”
Roh di dalam bahasa Ibrani adalah ruah dan ini istilah roh merujuk kepada pribadi Allah ketiga yaitu Roh Kudus.
Jadi hamba Tuhan ini disertai dan diurapi oleh Roh Kudus sendiri.
Mesias adalah dia yang diurapi. Dan Mesias diurapi oleh Roh Kudus.
Dia menyatakan dan membawa hukum kepada bangsa-bangsa.
Keadilan/hukum ( mispath )dalam bahasa Ibrani bukan saja keadilan tetapi termasuk ada kepedulian terhadap semua golongan di dalam tatanan sosial. Keadilan ilahi yang hamba Tuhan akan nyatakan adalah keselamatan dari Allah. Ini bukan berbicara mengenai pengampunan dosa secara pribadi belaka tetapi perintah yang memberikan hidup ketika ciptaan berjalan sesuai dengan tujuan Tuhan. Kerajaan Allah akan datang dan keadilan Allah dinyatakan.
Kata hukum diulang tiga kali di dalam ayat 1-4. Ini menyatakan bahwa Hamba ini adalah figur seorang Raja yang akan membawa keadilan.. Mesias ini mempunyai figur raja seperti figur Mesias yang dikatakan dalam Yesaya 9.
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya = figur raja, dan namanya disebutkan orang : Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas tahta Daud = figur raja dan di dalam kerajaannya = figur raja, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.
Ay 2-3.
Tidak berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suara.
Ini merupakan roh kelembutan dan kesabaran. Berteriak berarti di dalam tekanan dan stress. Tetapi figur Hamba ini adalah figur yang sabar menanggung walaupun menderita.
Buluh yang terkulai tidak diputuskannya. Buluh yang terkulai melambangkan orang lemah, miskin dan yang memerlukan. Buluh yang terkulai itu hampir patah tetapi tidak diputuskan berarti tidak dipatahkannya. Hamba Tuhan ini yang memerintah sebagai figur Raja memperhatikan kepentingan rakyatnya dan memerintah dengan lemah lembut. Ini berbeda dengan figur seseorang raja yang adalah raja Koresy dari Persia yang akhirnya membawa orang pembuangan kembali ke Yerusalem. Dikatakan di dalam Pasal 41:25.... ( Mari kita lihat )
“Aku telah menggerakkan seorang dari utara dan ia telah datang, dari sebelah matahari terbit Aku telah memanggil dia dengan namanya.
Seperti tukang periuk menginjak-injak tanah liat, demikian dia akan menginjak-injak penguasa-penguasa seperti lumpur” ( Yes 41:25 )
Figur raja yang lain yang mengatakan membawakan keadilan, mereka menggunakan kuasa mereka untuk menghancurkan dan membangun kembali. Tetapi Hamba Tuhan ini berbeda. Dia tidak mematahkan buluh yang terkulai. Dia bahkan tidak memadamkan Sumbu yang pudar.
Sumbu yang pudar melambangkan orang-orang yang hampir hilang iman dan pengharapan. Orang-orang yang lemah iman, hampir padam rohnya.
Hamba Tuhan ini mempunyai belas kasihan kepada orang-orang yang lemah iman, berada di dalam keputusasaan karena kesulitan, pergumulan dan juga dosa.
Hamba Tuhan ini berbeda dengan para penekan dunia yang lebih menekan dan sombong. Hamba Tuhan ini memerintah dengan lemah lembut dan kesederhanaan. Dia akan mengambil semua kejahatan untuk dia sendiri dan mengembalikan hanya anugerah. Ini adalah kekuatan. Kelemahlembutan hamba Tuhan ini adalah satu kekuatan.
Yesus berkata. “Marilah datang kepadaku yang letih lesu dan berbeban berat. Pikullah kuk yang ku pasang dan belajarlah daripadaku. Sebab aku lemah lembut dan rendah hati”
Apakah lemah lembut = lemah ? Lemah lembut tidak sama dengan lemah dan lemah tidak sama dengan lemah lembut. Yesus ini tidak lemah tetapi justru kuat.
Dengan kasih justru ada kekuatan yang besar.
Di dalam reaksi manusia terhadap wahyu umum. Di dalam kitab Tao Te Ching ( Lao Tze ), ada ajaran yang mengajarkan “Weak and soft overcome hard and strong” “The weakest things in the universe will overcome the hard things of universe”. Ini tidak sepenuhnya benar tetapi ada nilai benarnya. Ini diterapkan di dalam kungfu dan yang paling lembut di dalam alam semesta adalah air. Air yang lemah mengalahkan yang paling keras seperti batu. Tetapi kita tidak mengajarkan Taoisme. namun ada sedikit nilai benarnya di dalam reaksi manusia terhadap wahyu umum ini mengenai kelemah lembutan.
Tahta kerajaan yang didirikan di dalam kekerasan tidak bertahan lama dan dibenci. Contoh lihat Hitler, Napoleon, dll. Masih adakah pembela mereka ?
Tetapi Yesus dari Nazaret ini dengan kelemah lembutannya bahkan mati di kayu salib. Dia tidak bersuara seperti domba yang dibawa pejagalan. Dia seakan-akan yang paling lemah di alam semesta... yang bagi orang Yahudi suatu batu sandungan dan bagi orang Yunani suatu kebodohan. Tetapi hikmat Allah adalah kekuatan.
Hamba Tuhan ini adalah lemah lembut dan rendah hati.
Di dalam kesetiaan dia akan membawakan keadilan.
Hamba Tuhan ini adalah hamba Tuhan yang setia.
Ay 4
Di sini ada permainan kata. Walaupun Hamba Tuhan itu lemah lembut untuk tidak memutuskan buluh yang terkulai dan sumbu yang pudar, tetapi dia sendiri tidak lemah. Dia sendiri tidak akan pudar dan patah terkulai. Walaupun menghadapi berbagai macam tekanan, hamba Tuhan ini tetap bertahan. Siapakah figur Hamba yang menghadapi penderitaan dan kesulitan tetapi tidak patah terkulai ?
Hamba Tuhan akan menegakkan hukum di bumi.
Ada klimak dari 3 pertanyaan mengenai keadilan. Pertama dia akan menyatakan hukum. Kedua dengan setia dia akan menyatakan hukum. Ketiga dia akan menegakkan hukum. Hamba Tuhan tidak hanya menawarkan kemungkinan mengenai hukum tetapi juga menegakkannya. Mesias ini adalah Raja.
Tahun-tahun berikutnya ketika orang-orang di jaman Maleakhi bertanya :”Dimanakah Allah keadilan ?” Mereka menerima jawaban yang mirip : Allah mengirim utusanNya yang padaNya kebenaran akan menang dan orang jahat akan diadili. Di dalam dirinya, Hamba Tuhan akan menegakkan hukum di bumi.
Karena ini maka bangsa-bangsa menunggu pengajarannya, hukumnya, tauratnya. Kepunyaan siapa pengajaran ini ? Kepunyaan hamba Tuhan.
Berdasarkan hak apa hamba Tuhan ini menggantikan tempat Musa bahkan Allah sendiri ?. Hamba Tuhan ini lebih besar daripada Musa bahkan setara dengan Allah sendiri. Lalu Berdasarkan dasar apa orang kafir ( segala pulau ) menunggu hukum darinya ?
Ini seperti Yesaya 2:3......Mari kita lihat
Hamba Tuhan menyelamatkan orang kafir dan mengajarkan mereka di jalan Tuhan. Siapakah hamba Tuhan ini ?
Maka orang Israel berharap kepada Tuhan dan MesiasNya.
Mari kita lihat siapakah hamba Tuhan ini ? Dan marilah kita lihat apa artinya Hamba Tuhan ini menjadi perjanjian bagi umat manusia.
Baca Matius 12:18-21
Ayat ini ditujukan kepada Kristus Yesus memenuhi nubuat nabi Yesaya setelah dikatakan bahwa Dia menyembuhkan mereka semua dari sakit mereka.
Jadi Hamba Tuhan yang disebutkan di atas adalah Yesus Kristus
Di dalam ay 5-9 lebih spesifik mengenai hamba Tuhan ini
Dimulai dengan ay 5 mengenai Tuhan Allah yang menciptakan langit dan bumi.
Tuhan Allah adalah pencipta dari semua ciptaan termasuk segala bangsa. Dia adalah Tuhan dengan kebajikannya menciptakan semuanya.
Di dalam ay 6 dikatakan bahwa Tuhan sudah memanggil hamba Tuhan itu di dalam kebenaran. Dikatakan bahwa Tuhan tidak memanggil hamba Tuhan itu dan membiarkannya dengan sendirian. Dia memegang tangannya. Tuhan menjaga hamba Tuhan itu dengan tanganNya. Tuhan menopang hambaNya.
Point yang penting adalah Tuhan Allah memberikan tugas kepada Hamba Tuhan. Dia beri tugas untuk menjadi perjanjian bagi umat manusia dan menjadi terang untuk bangsa-bangsa.
Perjanjian berarti berit.
Di dalam Alkitab terdapat banyak perjanjian-perjanjian antara Tuhan dengan hamba-hambaNya. Ada perjanjian dengan Abraham yang berisi perjanjian mengenai keturunan Abraham yang menjadi berkat bagi banyak bangsa dan mengenai tanah perjanjian. Tuhan Allah menjanjikan bahwa melalui Abraham seluruh bangsa akan mendapatkan berkat.
Selain perjanjian dengan Abraham, ada perjanjian dengan Musa / Perjanjian Sinai yang berisi aturan-aturan/ hukum Taurat untuk mengatur perjanjian dengan Tuhan Allah. Hukum Taurat ini adalah hukum yang mengatur hubungan antara Allah Perjanjian dan umat perjanjian. Taat kepada hukum mendatangkan berkat dan tidak taat kepada hukum mendatangkan kutuk.
Ada perjanjian dengan Daud yang berisi mengenai perjanjian kerajaan Daud dan keturunannya untuk selama-lamanya. Perjanjian dengan Daud adalah perjanjian bahwa tahta Daud akan memerintah untuk selama-lamanya.
Kemudian ternyata umat Tuhan melanggar perjanjian-perjanjian dengan Tuhan Allah. Mereka melanggar perjanjian dengan Musa dengan melanggar hukum Taurat. Umat Tuhan menyembah berhala dan melanggar perjanjian Musa. Mereka juga melanggar perjanjian dengan Daud dimana raja-raja keturunan Daud menyeleweng dari hukum Musa dan menyembah berhala bahkan membawa umat menyeleweng. Karena melanggar perjanjian maka mereka terkena kutuk perjanjian dan harus dibuang sesuai dengan kutuk dari hukum Musa. Mereka yang melanggar perjanjian kehilangan relasi dengan Allah.
Umat Tuhan di Perjanjian Lama gagal melakukan perjanjian dan diperlukan pembaharuan relasi. Maka Tuhan Allah menjanjikan perjanjian baru.
Di dalam ayat ini dikatakan bahwa hamba Tuhan ini akan menjadi perjanjian dan menjadi terang bagi bangsa-bangsa.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa hamba Tuhan ini adalah Mesias dan adalah Yesus Kristus sendiri. Bagaimana dia bisa menjadi perjanjian bagi umat manusia ?
Pertama. Yesus Kristus menggenapi perjanjian Lama.
Janji kepada Abraham bahwa seluruh bangsa akan mendapatkan berkat digenapi di dalam Yesus Kristus. Di dalam kitab Galatia dikatakan bahwa keturunan Abraham yang mendatangkan berkat bagi seluruh bangsa adalah Yesus Kristus. Yesus Kristus mendatangkan berkat dengan pengorbananNya yang menyelamatkan manusia dari dosa bukan saja orang Israel tetapi juga orang kafir yang percaya kepadaNya.
Yesus Kristus juga menggenapi perjanjian hukum dengan Musa. Manusia berdosa tidak mampun melakukan hukum Taurat dengan sempurna. Karena melanggar hukum maka manusia berdosa terkutuk. Karena itu diperlukan korban. Binatang korban yang mati menggantikan para pendosa yang melanggar hukum Taurat. Korban ini digenapi di dalam Kristus yaitu Kristus adalah Anak Domba Allah yang mati menebus dosa manusia. Karena dosa juga manusia memerlukan imam sebagai perantara antara manusia dan Allah. Keimaman juga digenapi di dalam Kristus dimana Kristus adalah imam besar yang membawa korban yaitu diriNya sendiri sebagai korban penebusan dosa.
Yesus Kristus juga membawakan diriNya sendiri sebagai persembahan dimana Kristus dengan ketaatanNya kepada hukum Taurat dengan sempurna membenarkan setiap orang yang percaya kepadaNya dimana dosa orang itu ditimpakan kepada Kristus dan kebenaran Kristus melakukan hukum Taurat ditimpakan kepada orang percaya.
Yesus Kristus juga menggenapi perjanjian kerajaan dengan Daud. Keturunan Daud yang adalah Anak Allah akan menjadi Raja. Kristus menjadi Raja bagi umatNya.
Bagaimana hamba Tuhan dapat menjadi perjanjian bagi umat manusia ?
Hamba Tuhan yaitu Yesus Kristus memulai perjanjian baru dengan kematianNya untuk dosa umatNya. Setiap pelanggaran perjanjian adalah kutuk dan Kristus menjadi kutuk perjanjian karena pelanggaran umatNya. Tetapi sebaliknya Kristus menjadi berkat bagi umatNya. Kristus memperbaharui relasi perjanjian antara Allah dan manusia. Allah dan manusia boleh berdamai kembali.
Maka Kristus menjadi perjanjian bagi umat manusia sehingga manusia boleh berelasi lagi dengan Allah. Mereka akan menjadi umatKu dan Aku akan menjadi Allah mereka. Ini adalah kalimat perjanjian. Dengan hati nurani yang dibersihkan dari dosa maka umat Tuhan mengenal Tuhan. Lebih jauh RohNya menulis hukum Allah di dalam hati umat Tuhan dengan sempurna sehingga mereka mengenal Tuhan.
Hamba Tuhan menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Kristus juga menjadi terang bagi orang kafir. Di dalam LAI diterjemahkan menjadi bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa berarti bukan saja orang Israel tetapi juga orang non Israel. Dengan perjanjian Baru maka keselamatan dari Allah diperluas bukan saja kepada orang Israel tetapi juga kepada orang kafir. Sebelumnya Alkitab mengatakan bahwa
“orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang besar”. Orang berdosa adalah orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan. Tetapi Kristus mengatakan bahwa “Akulah terang dunia. Siapa yang mengikuti Aku tidak berjalan di dalam kegelapan tetapi mempunyai terang hidup”. Siapa yang percaya kepada Yesus akan mempunyai terang hidup bahkan menjadi terang dunia. Di dalam terang Tuhan kita melihat terang.
Kemudian di ay 7, ada peran spesifik dari Hamba Tuhan, dari Mesias yaitu Kristus Yesus.
Dia datang untuk Untuk membuka mata yang buta, Untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan Dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
Ini adalah bahasa figuratif yang menggambarkan penjara bawah tanah yang tidak ada terang. Ini melambangkan kegelapan di bawah pembuangan Babilonia. Tetapi juga menggambarkan pembebasan rohani yang dilakukan melalui Yesus Kristus. Pembebasan rohani ini dari kebutaan, ikatan dan kegelapan dosa. Manusia di dalam dosa adalah buta dan gelap pikirannya. Di dalam Roma 1:18-32 dikatakan bahwa “Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak daripadaNya yaitu kekuatanNya yang kekal dan keilahianNyha dapat nampak kepada pikiran dari karyaNya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepadaNya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah penuh hikmat tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.” ( Rom 1:18-32 )
Tetapi sekali lagi Kristus adalah terang dunia yang memberikan terang kepada yang gelap. Kristus adalah juruselamat yang mencelikkan mata yang buta. Kita orang yang berdosa adalah buta matanya dan memerlukan Kristus sebagai terang.
Kristus adalah pembebas yang mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan penjara. Mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan adalah peperangan. Kristus berperang melawan iblis. Kristus adalah seperti Musa di PL yang membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Kristus juga seperti Yosua di PL yang membawa bangsa Israel berperang memasuki tanah Kanaan.
Di dalam PL, Allah adalah Warrior/Pahlawan yang berperang demi umatNya. Allah sebagai Warrior mengalahkan musuh dan membebaskan umatNya dari musuh. Kristus juga adalah Allah Warrior yang berperang tetapi bukan berperang secara fisik. Dia berperang secara spiritual.
Yesus bukannya berperang secara fisik. Yesus justru berperang secara spiritual.
Pada saat kedatangan yang pertama, Kristus mengawali perang suciNya dengan masuk ke dalam peperangan rohani. Mujizat2Nya mengawali proses kemenangan. Ini merupakan peperangan melawan kuasa kegelapan yang menimpa umat Allah.
Melalui kematian dan kebangkitanNya, Kristus membatalkan kutuk dosa, dan menghancurkan kuasa iblis yang pernah memperbudak kita. ( Kol 2:15 )
Lebih dari itu, Kristus memakai kuasa kebangkitanNya untuk menahan kuasa iblis. Lalu dari sorga Ia mencurahkan anugerah kemenangan kepada gereja ( Ef 4:7-8,11 )
Tetapi sekarang kita melihat bahwa peperangan itu adalah peperangan Kristus. The Battle is the LORD and Christ is the LORD.
Kristus adalah penakluk yang mengalahkan iblis dan menganugerahkan kemenangan kepada umatNya Dengan kematianNya di kayu salib Kristus, Kristus mengalahkan kuasa iblis dan melucuti penguasa-penguasa angkasa. Kristus mengikat orang kuat yaitu iblis. Kristus membawa kita keluar dari perbudakan dosa.
Pembuangan ke Babilonia menggambarkan pembuangan karena dosa. Tetapi Kristus membawa orang keluar dari pembuangan dan juga secara rohani membawa orang berdosa keluar dari pembuangan dosa.
Saudara-saudari, kita di dalam dosa adalah buta mata rohaninya. Terikat oleh kuasa dosa. Ditawan. Dibuang. Dan berada di dalam kegelapan.
Tetapi hamba Tuhan itu hendak menyelamatkan kita dari kegelapan, dari dosa. Hamba Tuhan itu adalah Yesus Kristus............... Dia berperang bagi kita....
Bisa saudara-saudari merasa letih lesu dan berbeban berat karena dosa. Mereka terbelenggu. Mereka hancur hati.
Ingat bahwa buluh yang terkulai tidak dipatahkannya. Sumbu yang pudar tidak dipadamkannya.
Datanglah kepada Yesus Kristus !
No comments:
Post a Comment