Menikmati Tuhan
Seri singkat teologi Kenikmatan
Jeffrey Lim
“Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!” ( Maz 34:8 )
Kita mengerti bahwa mengecap adalah lidah kita merasakan rasanya sesuatu. Melihat adalah mata kita menangkap cahaya dari satu objek yang diamati. Semua ini adalah inderawi kita. Inderawi kita adalah indera untuk menangkap dunia eksternal ini. Inderawi kita adalah untuk merasakan dunia eksternal ini. Inderawi kita adalah untuk bersentuhan dengan realitas ini.
Namun satu hal yang menarik dikatakan bahwa kecap dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu. Disini alat untuk mengecap dan melihat pasti bukan sedekar jasmani. Namun alat untuk mengecap dan melihat adalah secara rohani. Ini berarti iman kita diperlukan supaya kita dapat mengecap kebaikan Tuhan dan melihat kebaikan Tuhan. Iman berkaitan dengan pengalaman. Iman berkaitan dengan melihat sesuatu yang tidak kita lihat dengan mata jasmani. Iman berkaitan dengan realitas rohani.
Di dalam ayat ini dikatakan bahwa kita diminta untuk mengecap dan melihat kebaikan Tuhan. Ini adalah perintah. Perintah untuk menikmati Tuhan. Marilah kita rasakan dan nikmati bahwa Tuhan itu baik adanya. Pemazmur mengatakan bahwa kasih setia Tuhan lebih baik daripada hidup. Tuhan adalah bagianku. Dan satu hal yang paling mengesankan adalah Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setianya. Kasih setia Tuhan atau biasa disebut dengan hesed adalah kasih Tuhan terhadap umat perjanjianNya. Tuhan adalah Tuhan perjanjian yang setia dengan umat perjanjianNya.
Tuhan itu baik. Tuhan itu setia. Tuhan itu kasih. Tuhan itu bijaksana. Kita harus menikmati semuanya ini. Kita harus menikmati anugerah Tuhan.
Marilah kita dengan iman dan inderawi kita menikmati anugerah Tuhan !
Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 18 Mei 2007
Seri singkat teologi Kenikmatan
Jeffrey Lim
“Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!” ( Maz 34:8 )
Kita mengerti bahwa mengecap adalah lidah kita merasakan rasanya sesuatu. Melihat adalah mata kita menangkap cahaya dari satu objek yang diamati. Semua ini adalah inderawi kita. Inderawi kita adalah indera untuk menangkap dunia eksternal ini. Inderawi kita adalah untuk merasakan dunia eksternal ini. Inderawi kita adalah untuk bersentuhan dengan realitas ini.
Namun satu hal yang menarik dikatakan bahwa kecap dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu. Disini alat untuk mengecap dan melihat pasti bukan sedekar jasmani. Namun alat untuk mengecap dan melihat adalah secara rohani. Ini berarti iman kita diperlukan supaya kita dapat mengecap kebaikan Tuhan dan melihat kebaikan Tuhan. Iman berkaitan dengan pengalaman. Iman berkaitan dengan melihat sesuatu yang tidak kita lihat dengan mata jasmani. Iman berkaitan dengan realitas rohani.
Di dalam ayat ini dikatakan bahwa kita diminta untuk mengecap dan melihat kebaikan Tuhan. Ini adalah perintah. Perintah untuk menikmati Tuhan. Marilah kita rasakan dan nikmati bahwa Tuhan itu baik adanya. Pemazmur mengatakan bahwa kasih setia Tuhan lebih baik daripada hidup. Tuhan adalah bagianku. Dan satu hal yang paling mengesankan adalah Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setianya. Kasih setia Tuhan atau biasa disebut dengan hesed adalah kasih Tuhan terhadap umat perjanjianNya. Tuhan adalah Tuhan perjanjian yang setia dengan umat perjanjianNya.
Tuhan itu baik. Tuhan itu setia. Tuhan itu kasih. Tuhan itu bijaksana. Kita harus menikmati semuanya ini. Kita harus menikmati anugerah Tuhan.
Marilah kita dengan iman dan inderawi kita menikmati anugerah Tuhan !
Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Taipei, 18 Mei 2007
1 comment:
Teologi Kenikmatan?
It sounds familiar to me..
I really enjoy it..
Post a Comment