Gift of Stress
Jeffrey Lim
Mungkin judul yang saya berikan untuk artikel ini agak aneh. Koq stress di bilang gift. Tetapi saya menemukan pengertian ini setelah merenung merefleksi dan meditasi Saya pernah mendengar bahwa rasa sakit adalah kasih karunia menurut Philip Yancey dan menurut Kiegeeggard, rasa putus asa adalah pemberian ( Gift ), menurut C.S Lewis ada Gift of Pain. Hasil merenung dan merefleksi akhirnya saya mendapatkan pengertian bahwa stress yang dialami manusia juga dapat merupakan satu gift yang membawa kepada iman dan perjuangan.
Pertama, saya ingin meletakkan dasar teologis di dalam Roma 8:28 bahwa segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan. Ini berarti bahwa segala sesuatu pada akhirnya mendatangkan kebaikan bagi orang yang cinta Tuhan. Baik itu merupakan sakit penyakit, stress, ataupun pergumulan-pergumulan hidup yang sulit. Bagaimana dengan dosa ? Walaupun pergumulan manusia dengan dosa dapat Tuhan dengan cara yang ajaib digunakan mendatangkan kebaikan, ini bukan berarti kita memandang dosa sebagai gift ( ini jelas salah ) ataupun memandang dan membuat alasan bagi dosa-dosa pribadi bahwa Tuhan akan mendatangkan kebaikan.
Jadi pertama kita jelaskan bahwa segala sesuatu yang negatif dapat mendatangkan kebaikan bagi kita. Ini adalah cara Tuhan yang ajaib. Dan dalam kasus ini stress adalah salah satu pergumulan manusia di dalam pikiran dan emosi yang negatif. Dan saya percaya stress ini dapat membawa kebaikan.
Kedua, saya kembali ingin kita merenungkan bahwa kitab Yakobus mengajarkan bahwa berbahagia bila kita jatuh ke dalam berbagai macam pencobaan supaya membuktikan kemurnian iman. Di dalam hal ini bukan berarti pencobaan itu baik. Pencobaan itu berusaha untuk merusakkan. Pencobaan adalah negatif. Pencobaan membawa kepada dosa. Tetapi anehnya Yakobus mengajarkan bahwa berbahagialah orang yang bergumul dengan pencobaan. Berbahagialah adalah diberkatilah. Dari perpektif ini kita bisa melihat bahwa hal yang negatif dapat menjadi positif. Karena bagi orang percaya yang bergumul dengan pencobaan maka ada kesempatan untuk mengalahkan pencobaan.
Ketiga, saya mengambil dari banyak contoh pergumulan orang-orang beriman bahwa mereka mendapatkan kekuatan di dalam kelemahan. Banyak orang-orang yang beriman yang banyak bergumul dengan stress, dengan depresi, dengan pergumulan hidup yang berat, dengan penyakit, dengan dosa tetapi mereka menghasilkan banyak mutiara iman yang dituliskan baik di dalam mazmur maupun kitab-kitab yang lain. Daud hidupnya banyak mengalami pergumulan tetapi dia banyak menghasilkan Mazmur yang tidak usah kita sangkal lagi sangat memberikan berkat.
Keempat, saya mengingat perkataan Pdt. Dr. Stephen Tong bahwa yang banyak meneteskan air mata akhirnya akan menjadi mata air. Saya merenungkan hal ini mengapa ? Akhirnya saya menemukan jawabannya yaitu orang yang bergumul banyak dengan pergumulan hidup bila dia mencari Tuhan maka dia akan merenungkan Firman Tuhan. Dan bila kita merenungkan Firman Tuhan maka kita akan berbuah. Dari hati akan mengalir aliran-aliran hidup. Kunci hidup berlimpahan saya percaya adalah melalui penderitaan.
Kelima, saya merenungkan bahwa orang yang pernah melewati bayang-bayang maut akan mengalami kelimpahan hidup yang lebih. Pemazmur mengatakan bahwa Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan. Disini pemazmur mengalami kelimpahan hidup dan kecukupan dan Tuhan Allah Yehovah memelihara hidup pemazmur. Tetapi setelah ayat walaupun aku berjalan di lembah bayang-bayang maut aku tidak takut bahaya sebab Tuhan besertaku maka ayat selanjutnya adalah Engkau mengurapi kepalaku. Pialaku melimpah. Kebajikan dan kemurahan akan mengikuti aku seumur hidupku dan aku akan tinggal di dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Dari kelimpahan awal sampai kelimpahan setelah melewati lembah bayang-bayang maut maka pemazmur mengalami pengalaman yang lebih limpah. Ini adalah pelajaran hidup bahwa orang yang pernah mengalami kegelapan mungkin paling melihat terang dengan jelas.
Keenam, orang yang mengalami penderitaan yang banyak adalah orang yang menerima penghiburan yang banyak. Ini sesuai dengan ajaran Alkitab. Orang yang banyak mengalami pergumulan hidup dia sendiri mengalami penghiburan yang banyak. Dan dia akan menjadi penghiburan bagi banyak orang.
Ketujuh, kebanggaan di dalam hidup adalah penderitaan menurut Mazmur 90. Orang yang pernah mengalami penderitaan akan lebih matang secara umumnya.
Tetapi kiranya renungan harian singkat ini boleh menyegarkan pandangan kita terhadap satu realita hidup yaitu stress. Sebelumnya saya simpulkan bahwa stress adalah gift karena :
Membawa kita bergumul dengan Firman
Membawa kita dekat dengan Tuhan
Membawa kita berserah kepada Tuhan
Membawa kita menerima penghiburan dari Tuhan
Membawa kita berjuang
Membuat kita mengerti kesusahan orang lain
Dsb
Dari stress kita datang kepada Tuhan Yesus Kristus. Yesus Kristus mengatakan Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Ev. Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou, 25 April 2007
Read More ....
Jeffrey Lim
Mungkin judul yang saya berikan untuk artikel ini agak aneh. Koq stress di bilang gift. Tetapi saya menemukan pengertian ini setelah merenung merefleksi dan meditasi Saya pernah mendengar bahwa rasa sakit adalah kasih karunia menurut Philip Yancey dan menurut Kiegeeggard, rasa putus asa adalah pemberian ( Gift ), menurut C.S Lewis ada Gift of Pain. Hasil merenung dan merefleksi akhirnya saya mendapatkan pengertian bahwa stress yang dialami manusia juga dapat merupakan satu gift yang membawa kepada iman dan perjuangan.
Pertama, saya ingin meletakkan dasar teologis di dalam Roma 8:28 bahwa segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan. Ini berarti bahwa segala sesuatu pada akhirnya mendatangkan kebaikan bagi orang yang cinta Tuhan. Baik itu merupakan sakit penyakit, stress, ataupun pergumulan-pergumulan hidup yang sulit. Bagaimana dengan dosa ? Walaupun pergumulan manusia dengan dosa dapat Tuhan dengan cara yang ajaib digunakan mendatangkan kebaikan, ini bukan berarti kita memandang dosa sebagai gift ( ini jelas salah ) ataupun memandang dan membuat alasan bagi dosa-dosa pribadi bahwa Tuhan akan mendatangkan kebaikan.
Jadi pertama kita jelaskan bahwa segala sesuatu yang negatif dapat mendatangkan kebaikan bagi kita. Ini adalah cara Tuhan yang ajaib. Dan dalam kasus ini stress adalah salah satu pergumulan manusia di dalam pikiran dan emosi yang negatif. Dan saya percaya stress ini dapat membawa kebaikan.
Kedua, saya kembali ingin kita merenungkan bahwa kitab Yakobus mengajarkan bahwa berbahagia bila kita jatuh ke dalam berbagai macam pencobaan supaya membuktikan kemurnian iman. Di dalam hal ini bukan berarti pencobaan itu baik. Pencobaan itu berusaha untuk merusakkan. Pencobaan adalah negatif. Pencobaan membawa kepada dosa. Tetapi anehnya Yakobus mengajarkan bahwa berbahagialah orang yang bergumul dengan pencobaan. Berbahagialah adalah diberkatilah. Dari perpektif ini kita bisa melihat bahwa hal yang negatif dapat menjadi positif. Karena bagi orang percaya yang bergumul dengan pencobaan maka ada kesempatan untuk mengalahkan pencobaan.
Ketiga, saya mengambil dari banyak contoh pergumulan orang-orang beriman bahwa mereka mendapatkan kekuatan di dalam kelemahan. Banyak orang-orang yang beriman yang banyak bergumul dengan stress, dengan depresi, dengan pergumulan hidup yang berat, dengan penyakit, dengan dosa tetapi mereka menghasilkan banyak mutiara iman yang dituliskan baik di dalam mazmur maupun kitab-kitab yang lain. Daud hidupnya banyak mengalami pergumulan tetapi dia banyak menghasilkan Mazmur yang tidak usah kita sangkal lagi sangat memberikan berkat.
Keempat, saya mengingat perkataan Pdt. Dr. Stephen Tong bahwa yang banyak meneteskan air mata akhirnya akan menjadi mata air. Saya merenungkan hal ini mengapa ? Akhirnya saya menemukan jawabannya yaitu orang yang bergumul banyak dengan pergumulan hidup bila dia mencari Tuhan maka dia akan merenungkan Firman Tuhan. Dan bila kita merenungkan Firman Tuhan maka kita akan berbuah. Dari hati akan mengalir aliran-aliran hidup. Kunci hidup berlimpahan saya percaya adalah melalui penderitaan.
Kelima, saya merenungkan bahwa orang yang pernah melewati bayang-bayang maut akan mengalami kelimpahan hidup yang lebih. Pemazmur mengatakan bahwa Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan. Disini pemazmur mengalami kelimpahan hidup dan kecukupan dan Tuhan Allah Yehovah memelihara hidup pemazmur. Tetapi setelah ayat walaupun aku berjalan di lembah bayang-bayang maut aku tidak takut bahaya sebab Tuhan besertaku maka ayat selanjutnya adalah Engkau mengurapi kepalaku. Pialaku melimpah. Kebajikan dan kemurahan akan mengikuti aku seumur hidupku dan aku akan tinggal di dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Dari kelimpahan awal sampai kelimpahan setelah melewati lembah bayang-bayang maut maka pemazmur mengalami pengalaman yang lebih limpah. Ini adalah pelajaran hidup bahwa orang yang pernah mengalami kegelapan mungkin paling melihat terang dengan jelas.
Keenam, orang yang mengalami penderitaan yang banyak adalah orang yang menerima penghiburan yang banyak. Ini sesuai dengan ajaran Alkitab. Orang yang banyak mengalami pergumulan hidup dia sendiri mengalami penghiburan yang banyak. Dan dia akan menjadi penghiburan bagi banyak orang.
Ketujuh, kebanggaan di dalam hidup adalah penderitaan menurut Mazmur 90. Orang yang pernah mengalami penderitaan akan lebih matang secara umumnya.
Tetapi kiranya renungan harian singkat ini boleh menyegarkan pandangan kita terhadap satu realita hidup yaitu stress. Sebelumnya saya simpulkan bahwa stress adalah gift karena :
Membawa kita bergumul dengan Firman
Membawa kita dekat dengan Tuhan
Membawa kita berserah kepada Tuhan
Membawa kita menerima penghiburan dari Tuhan
Membawa kita berjuang
Membuat kita mengerti kesusahan orang lain
Dsb
Dari stress kita datang kepada Tuhan Yesus Kristus. Yesus Kristus mengatakan Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Ev. Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Guang Zhou, 25 April 2007