About Mana, Chi and False Spirituality
Jeffrey LimDi dalam Alkitab ada peristiwa yang luar biasa yaitu mengenai manna yang adalah roti dari surga. Pada waktu bangsa Israel keluar dari Mesir dan mengembara di padang gurun, maka Tuhan Allah memberikan mereka manna untuk dimakan. Manna ini adalah lambang pemeliharaan Allah dan juga lambang dari penyediaan kebutuhan jasmani dan rohani mereka. Di dalam dunia spiritual alternatif Kekristenan ada konsep “Mana” tetapi konsep manna ini berbeda dengan konsep Alkitab mengenai makanan jasmani. Konsep mana di dalam dunia kekafiran berbeda dengan konsep Firman. Konsep mana dalam dunia kafir ini banyak diajarkan di dalam Games dan Film-film.
Apakah mana di dalam konsep kafir ?
Mana adalah kuasa magic supranatural yang dapat dimiliki mahluk spiritual. Mana terdapat dimana-mana. Mana terdapat di alam semesta. Mana terdapat di tempat-tempat yang tertentu yang aura spiritualnya lebih besar. Bahkan alam semesta mengandung mana. Di dalam banyak Games yang berbau paganisme atau okultisme atau magic-magic, maka mana adalah salah satu kemampuan dari sang hero untuk melepaskan magic. Banyak kemampuan yang dimiliki Hero seperti stamina, strength, agility, speed, parry, intelligence, dodge, stealth, vitality, luck, throwing, climbing, magic, Communication. Ada kapasitas dan isi yang bisa diisi di dalam tiap kemampuan tetapi yang paling penting adalah darah dan mana. Darah adalah kehidupan sedangkan mana adalah kuasa magic.
Ini adalah salah satu contoh dari games Quest for Glory III : Wages of War.
Yang menarik adalah mengenai mana. Di dalam banyak Games seperti Zelda, Quest for Glory, Ragnarok, Heroes Might and Magic, Advanced Dungeon and Dragon, Ultima, dll maka terdapat unsur-unsur yang mirip di dalam setiap hero yang ada. Mereka mempunyai darah, dan mereka mempunyai mana. Sisa variannya bervariasi.
Konsep apa sebenarnya yang ingin diajarkan oleh orang yang membuat Games ini ?
Yang jelas adalah konsep kebohongan. Konsep kebohongan bahwa manusia dapat mempunyai kuasa supranatural yang bisa dilepaskan ( magic ). Konsep kebohongan ini didasarkan pada beberapa konsep yaitu :
Manusia adalah mahluk spiritual
Pengertian manusia sebagai mahluk spiritual adalah berbeda dengan pengertian konsep Gambar dan Rupa Allah yang adalah mahluk spiritual. Disini manusia mahluk spiritual digambarkan bahwa manusia itu ada roh dan juga seperti alam semesta dan roh-roh lainnya. Sebagai mahluk spiritual manusia mempunyai mana di dalam dirinya.
Dunia alam semesta ini juga bernuansa spiritual
Alam ini mengandung spiritual. Alam ini mengandung mana. Unsur dan substansi dari alam ini sama dengan manusia.
Manusia bisa mengambil kuasa dari alam
Manusia bisa mengambil mana dari alam dan memakainya untuk kepentingannya.
Manusia bisa memanipulasi mana untuk kepentingannya
Mana atau kuasa magic ini bisa digunakan oleh manusia untuk melakukan banyak hal.
Manusia ada di dalam langkah makin lama makin mahir di dalam pengalaman hidupnya dan skillnya. Ini dibuktikan di dalam games bahwa hero meningkat dari level 1 sampai level 99. Manusia makin lama makin divine. Manusia mengalami evolusi spiritualitas. Semua proses evolusi spiritualitas ini ada di dalam banyak konsep bahkan di dalam buku Self-Help seperti 8 Habits oleh Stephen R. Covey.
Di dalam alam semesta ini tidak ada Allah pencipta langit dan bumi. Yang ada hanyalah kuasa dan roh-roh yang dapat dimanipulasi.
Di dalam games Barat maka Darah dan Mana adalah 2 hal yang paling penting bagi Hero. Tetapi bagaimana dengan Games di Timur. Misalnya Games dari Return of Condor Heroes ( Yoko ), Games dari Heaven Sword and Dragon Sabre ( Thio Bu Kie ), Games dari Smiling Proud Wanderer ( Ling Hu Cong ), dan Games-games silat lainnya. Mereka ada konsep lain yang bukan mana tapi adalah chi. Tetapi sebenarnya hal ini secara mendasar adalah hal yang sama. Chi adalah kekuatan yang bisa diledakkan untuk berkelahi.
Konsep Chi ini juga banyak diajarkan di dalam buku-buku silat baik secara novel maupun buku-buku tenaga dalam. Di dalam buku-buku karya Kho Ping Hoo, Chin Yung seperti Shooting Eagle Heroes, Return of Condor Heroes, Heaven Sword and Dragon Sabre, dll, sebenarnya mereka mengajarkan bahwa di dalam diri manusia itu ada chi dan bisa digunakan untuk Sin Kang ( Tenaga Sakti ) atau Lwee Kang ( Tenaga Dalam ). Konsep chi ini di dasarkan bahwa kosmos atau alam semesta mengandung chi. Bahkan manusia dapat mengambil chi dari alam semesta. Chi adalah mana di dalam dunia China. Dan chi ini dapat dihimpun di tan tian ( bawah pusar ) untuk kekuatan sakti.
Lalu bahaya apakah yang bisa terjadi dengan adanya konsep-konsep kebohongan seperti ini ?
1. Manusia diajarkan untuk bertumbuh menjadi supranatural dan sakti dengan kekuatannya sendiri
2. Manusia diajarkan meditasi mengosongkan pikiran dan mengisi diri dengan kuasa mana atau chi. Ketika manusia kosong maka ada sesuatu yang masuk dan itu adalah kuasa kegelapan.
3. Manusia diajarkan spiritualitas palsu dimana spiritualitas berasal dari dalam diri dan bukan dari luar diri yaitu Allah. Ini adalah esoteric ( eso = dalam ) spiritualitas dan bukan exoteric ( exo = luar ) spiritualitas.
4. Manusia diajarkan menyatu dengan alam. Ini adalah konsep kekafiran yang jahat.
5. Manusia dikacaukan konsepnya mengenai Tuhan pencipta langit dan bumi. Tuhan menjadi tidak ada. Yang ada hanyalah alam semesta dan kuasanya.
Alkitab membahas di dalam Roma 1 mengenai manusia yang menyembah alam semesta :
Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan. Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya. (Roma 1:18-32)
Spiritualitas yang sejati hanya terdapat di dalam pengertian yang benar yang dikristalisasikan di dalam pengakuan iman rasuli.
Aku percaya kepada Allah,
Bapa yang mahakuasa,
Khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus,
AnakNya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung daripada Roh Kudus,
lahir dari anakdara Maria,
yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan,
turun ke dalam kerajaan maut,
pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
naik ke sorga,
duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa,
dan akan datang dari sana
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus;
gereja yang kudus dan am;
persekutuan orang kudus;
pengampunan dosa;
kebangkitan daging;
dan hidup yang kekal. Amin.
Jeffrey Lim
limpingen@gmail.com
Jakarta, Insitut Reformed
25 Maret 2008
Read More ....