Teologi Waktu dan Depresi
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. “ (Pengkotbah 3:1-8)
Kitab Pengkotbah mengajarkan satu pengajaran yang sangat luar biasa mengenai waktu. Segala sesuatu ada masanya. Segala sesuatu ada waktunya. Inilah semua yang terjadi dibawah matahari.
Seringkali di dalam dunia modern, manusia mencoba membunuh waktu. Membunuh waktu artinya manusia ingin segala sesuatu berjalan instant dan tidak melalui proses. Manusia ingin cepat. Manusia ingin menikmati semuanya di dalam satu waktu. Manusia mengira kalau bisa cepat menikmati adalah semakin nikmat. Manusia mengira kalau cepat itu baik. Tetapi seringkali manusia membunuh waktu. Manusia tidak menghargai proses. Padahal keindahan itu terjadi di dalam proses.
Mari kita perhatikan alam semesta yang Tuhan ciptakan ini. Di dalam alam semesta ini semuanya berjalan melalui proses alam. Proses pembentukan minyak bumi berasal dari fosil selama ribuan tahun. Proses pembentukan mutiara di dalam kerang. Proses pertumbuhan pohon dari biji menjadi pohon besar. Proses panen di sawah setelah beberapa waktu. Proses pertumbuhan ayam dari telur sampai menjadi ayam dewasa. Proses penguraian sampah dan daur ulang di dalam alam semesta.
Proses alam semesta ada yang berlangsung dengan lama tetapi ada yang relatif lebih singkat. Namun diatas semuanya ini adalah bahwa semua proses yang terjadi tidak bisa melewati jalan pintas dan instan. Di jaman modern yang ingin serba cepat ini manusia ingin hasil yang cepat dengan cara yang cepat. Ini semua sebenarnya tidak sesuai dengan hukum alam. Bisakah seseorang ingin belajar dengan cepat tanpa melewati proses ? Alam mengajarkan bahwa seseorang harus lulus SD kemudian SMP kemudian SMU kemudian universitas. Semuanya proses ! Demikian juga pembentukan kepribadian juga tidak bisa berjalan satu hari. Perubahan karakter tidak bisa berubah satu hari. Semua ini perlu ketekunan, perubahan pikiran, kemauan, disiplin dan membentuk kebiasaan-kebiasaan baru yang akhirnya menjadi bagian dari hidup. Pendidikan tidak bisa instant ! Dalam hal ekonomi juga tidak bisa instant. Cara yang instant seperti berjudi hanya menghasilkan kemalangan belaka. Manusia yang ingin mendapatkan kekayaan harus berusaha keras dan terus berjuang. Semuanya proses berjuang dari kecil sampai besar. Demikian juga dalam hal olah raga. Seorang atlit tidak bisa hanya makan obat kuat maka menjadi atlit yang baik. Dia perlu berlatih dan melatih tubuhnya sehingga makin lama makin mahir.
Ada yang bisa dipelajari dari hukum alam mengenai proses ini ? Yaitu untuk mendapatkan hasil musti ada proses, ketekunan, kesabaran. Dalam semua ini berlaku hukum tabur dan tuai. Bila ingin maju di kemudian hari maka kita harus menabur hal yang baik dan terus setia menabur. Seiring dengan waktu maka semua kebaikan yang ditabur akan menghasilkan tuaian. Tidak ada jalan instant ! Kesetiaan, ketekunan, kesabaran, keteguhan, perjuangan, usaha semuanya menentukan masa depan kita.
Karena itu bagi penderita Depresi, semua proses pengudusan yang Tuhan kerjakan di dalam diri kita adalah satu proses jurney seumur hidup sampai kita mencapai hidup yang akan datang. Ini harus kita hargai. Mulailah merubah paradigma berpikir bahwa semua ini adalah satu proses yang panjang. Jangan berpikir instant. Tetapi mulai berpikir jangka panjang. Satu hal bahwa di dalam menghadapi proses ini kita tidak sendiri. Dan pencobaan kita juga tidak melebihi kekuatan kita. Anugerah Tuhan menyertai kita. Karena itu marilah berjuang di dalam proses pembentukan hati, pikiran, emosi dan tingkah laku.
Belajar dari alam : Proses
Jeffrey Lim
Lihatlah alam ini !
Begitu tenang dan teratur.
Pandanglah alam ciptaan Tuhan ini !
Semuanya berjalan diatur Tuhan
Ada hikmat yang tersembunyi
Di dalam alam semesta ini
Hikmat berseru-seru
Marilah kita belajar !
Pelajaran dari alam yang penting
Adalah belajar untuk melewati proses
Perhatikanlah pohon beringin !
Dia bertumbuh dari kecil sampai besar
Pertumbuhannya lambat dan perlu waktu
Simaklah hasil panen di sawah !
Petani memerlukan waktu menabur
Dia harus sabar menunggu
Dan pada waktunya ia akan menuai
Perhatikanlah seekor ayam dewasa !
Dia berasal dari telur
Melewati penghangatan dari induknya sampai menetas
Lalu hidup sebagai anak ayam
Dilindungi ibunya sampai menjadi mandiri
Oh, betapa Tuhan menciptakan alam ini
Semuanya melewati proses alam
Dari pertumbuhan binatang-binatang
Dari tumbuh-tumbuhan
Sampai kepada manusia, gambar dan rupaNya
Hai kawan, Marilah kita manusia belajar
Untuk sabar melewati proses
Mengapa kita mau semuanya cepat ?
Mengapa kita mau cepat-cepat jadi orang ?
Mengapa kita mau cepat sukses ?
Mengapa kita mau semuanya instan ?
Karena kita tidak mau melewati proses
Proses itu lambat namun pasti
Stabil, mantap dan perlahan
Proses itu kadang membosankan
Proses itu melatih kesabaran
Dan proses itu membentuk karakter
Saya tutup bagian ini dengan satu lagu yang sangat indah yang melukiskan bahwa segala sesuatu ada waktunya dan akan indah pada waktunya.
ADA WAKTU DI HIDUPKU
( Herry Priyonggo )
Ada waktu di hidupku
Pencobaan berat menekan
Aku berseru mengapa ya Tuhan
Nyatakan kehendakMu
Jalan Tuhan bukan jalanmu
Jangan bimbang ataupun ragu
Nantikan Tuhan jadikan semua
Indah pada waktunya
Reff :
Pada Tuhan masa depanku
Pada Tuhan kusrahkan hidupku
Nantikan Tuhan berkarya
Indah pada waktunya
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. “ (Pengkotbah 3:1-8)
Kitab Pengkotbah mengajarkan satu pengajaran yang sangat luar biasa mengenai waktu. Segala sesuatu ada masanya. Segala sesuatu ada waktunya. Inilah semua yang terjadi dibawah matahari.
Seringkali di dalam dunia modern, manusia mencoba membunuh waktu. Membunuh waktu artinya manusia ingin segala sesuatu berjalan instant dan tidak melalui proses. Manusia ingin cepat. Manusia ingin menikmati semuanya di dalam satu waktu. Manusia mengira kalau bisa cepat menikmati adalah semakin nikmat. Manusia mengira kalau cepat itu baik. Tetapi seringkali manusia membunuh waktu. Manusia tidak menghargai proses. Padahal keindahan itu terjadi di dalam proses.
Mari kita perhatikan alam semesta yang Tuhan ciptakan ini. Di dalam alam semesta ini semuanya berjalan melalui proses alam. Proses pembentukan minyak bumi berasal dari fosil selama ribuan tahun. Proses pembentukan mutiara di dalam kerang. Proses pertumbuhan pohon dari biji menjadi pohon besar. Proses panen di sawah setelah beberapa waktu. Proses pertumbuhan ayam dari telur sampai menjadi ayam dewasa. Proses penguraian sampah dan daur ulang di dalam alam semesta.
Proses alam semesta ada yang berlangsung dengan lama tetapi ada yang relatif lebih singkat. Namun diatas semuanya ini adalah bahwa semua proses yang terjadi tidak bisa melewati jalan pintas dan instan. Di jaman modern yang ingin serba cepat ini manusia ingin hasil yang cepat dengan cara yang cepat. Ini semua sebenarnya tidak sesuai dengan hukum alam. Bisakah seseorang ingin belajar dengan cepat tanpa melewati proses ? Alam mengajarkan bahwa seseorang harus lulus SD kemudian SMP kemudian SMU kemudian universitas. Semuanya proses ! Demikian juga pembentukan kepribadian juga tidak bisa berjalan satu hari. Perubahan karakter tidak bisa berubah satu hari. Semua ini perlu ketekunan, perubahan pikiran, kemauan, disiplin dan membentuk kebiasaan-kebiasaan baru yang akhirnya menjadi bagian dari hidup. Pendidikan tidak bisa instant ! Dalam hal ekonomi juga tidak bisa instant. Cara yang instant seperti berjudi hanya menghasilkan kemalangan belaka. Manusia yang ingin mendapatkan kekayaan harus berusaha keras dan terus berjuang. Semuanya proses berjuang dari kecil sampai besar. Demikian juga dalam hal olah raga. Seorang atlit tidak bisa hanya makan obat kuat maka menjadi atlit yang baik. Dia perlu berlatih dan melatih tubuhnya sehingga makin lama makin mahir.
Ada yang bisa dipelajari dari hukum alam mengenai proses ini ? Yaitu untuk mendapatkan hasil musti ada proses, ketekunan, kesabaran. Dalam semua ini berlaku hukum tabur dan tuai. Bila ingin maju di kemudian hari maka kita harus menabur hal yang baik dan terus setia menabur. Seiring dengan waktu maka semua kebaikan yang ditabur akan menghasilkan tuaian. Tidak ada jalan instant ! Kesetiaan, ketekunan, kesabaran, keteguhan, perjuangan, usaha semuanya menentukan masa depan kita.
Karena itu bagi penderita Depresi, semua proses pengudusan yang Tuhan kerjakan di dalam diri kita adalah satu proses jurney seumur hidup sampai kita mencapai hidup yang akan datang. Ini harus kita hargai. Mulailah merubah paradigma berpikir bahwa semua ini adalah satu proses yang panjang. Jangan berpikir instant. Tetapi mulai berpikir jangka panjang. Satu hal bahwa di dalam menghadapi proses ini kita tidak sendiri. Dan pencobaan kita juga tidak melebihi kekuatan kita. Anugerah Tuhan menyertai kita. Karena itu marilah berjuang di dalam proses pembentukan hati, pikiran, emosi dan tingkah laku.
Belajar dari alam : Proses
Jeffrey Lim
Lihatlah alam ini !
Begitu tenang dan teratur.
Pandanglah alam ciptaan Tuhan ini !
Semuanya berjalan diatur Tuhan
Ada hikmat yang tersembunyi
Di dalam alam semesta ini
Hikmat berseru-seru
Marilah kita belajar !
Pelajaran dari alam yang penting
Adalah belajar untuk melewati proses
Perhatikanlah pohon beringin !
Dia bertumbuh dari kecil sampai besar
Pertumbuhannya lambat dan perlu waktu
Simaklah hasil panen di sawah !
Petani memerlukan waktu menabur
Dia harus sabar menunggu
Dan pada waktunya ia akan menuai
Perhatikanlah seekor ayam dewasa !
Dia berasal dari telur
Melewati penghangatan dari induknya sampai menetas
Lalu hidup sebagai anak ayam
Dilindungi ibunya sampai menjadi mandiri
Oh, betapa Tuhan menciptakan alam ini
Semuanya melewati proses alam
Dari pertumbuhan binatang-binatang
Dari tumbuh-tumbuhan
Sampai kepada manusia, gambar dan rupaNya
Hai kawan, Marilah kita manusia belajar
Untuk sabar melewati proses
Mengapa kita mau semuanya cepat ?
Mengapa kita mau cepat-cepat jadi orang ?
Mengapa kita mau cepat sukses ?
Mengapa kita mau semuanya instan ?
Karena kita tidak mau melewati proses
Proses itu lambat namun pasti
Stabil, mantap dan perlahan
Proses itu kadang membosankan
Proses itu melatih kesabaran
Dan proses itu membentuk karakter
Saya tutup bagian ini dengan satu lagu yang sangat indah yang melukiskan bahwa segala sesuatu ada waktunya dan akan indah pada waktunya.
ADA WAKTU DI HIDUPKU
( Herry Priyonggo )
Ada waktu di hidupku
Pencobaan berat menekan
Aku berseru mengapa ya Tuhan
Nyatakan kehendakMu
Jalan Tuhan bukan jalanmu
Jangan bimbang ataupun ragu
Nantikan Tuhan jadikan semua
Indah pada waktunya
Reff :
Pada Tuhan masa depanku
Pada Tuhan kusrahkan hidupku
Nantikan Tuhan berkarya
Indah pada waktunya
No comments:
Post a Comment