Thursday, November 08, 2007

Teologi Sabat dan Depresi

Teologi Sabat dan Depresi

“Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuatNya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya” ( Kej 2:2-3 )

Di dalam Kej 1:26-31, dibahas bahwa Tuhan Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya. Dan kemudian di dalam ayat 31 dikatakan Allah melihat semuanya itu sungguh amat baik. Semuanya itu sangat baik. Dengan diciptakannya alam semesta dan terakhir manusia, Allah melihat semuanya sangat baik. Maka Allah puas dan Dia menikmati hasil ciptaanNya. Seperti seorang pelukis yang selesai melukis sebuah lukisan yang sangat baik, Dia puas dan memandangi lukisan itu. Seperti seorang pemahat yang selesai memahat sebuah pahatan yang sangat indah, Dia puas memandangi pahatan itu. Inilah yang terjadi pada hari ketujuh ketika Allah berhenti pada pekerjaanNya dan Dia menikmati hasil pekerjaanNya.

Karena Allah berhenti pada hari yang ketujuh maka hari ketujuh dikuduskan sebagai hari Sabat.
Di dalam Keluaran 20:8 dikatakan bahwa “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat : enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”
Jadi apa dasar hari Sabat ?
Jadi dasar dari hari Sabat adalah Allah sendiri berhenti dari pekerjaanNya maka kita yang adalah gambar dan rupaNya harus berhenti di dalam pekerjaan kita pada Sabat.. Kita harus mengikuti perintah Tuhan. Kita harus menaati mandat penciptaan ini. Ini adalah perintah Tuhan yang universal. Yang berlaku buat semua manusia di bumi ini.
Mengapa manusia harus istirahat ?
Marilah kita merenungkan pertanyaan ini. Kalau kita selidiki bahwa mesin saja perlu istirahat. Mesin, computer, robot, alat-alat elektronik yang jalan tidak pernah berhenti akan panas dan cepat rusak. Benda-benda yang terbuat dari materi yang kuat saja memerlukan istirahat apalagi manusia yang adalah tulang dan daging yang terbatas dan lemah, tentunya memerlukan istirahat. Dan Tuhan tahu akan hal itu maka Ia menetapkan hari untuk beristirahat. Tuhan menetapkan Sabat.
Ada beberapa alasan mengapa Dia menetapkan hal ini :
a. Pertama sudah dibahas bahwa Tuhan Allah bekerja selama 6 hari dan pada hari yang ketujuh Dia berhenti dan menikmati pekerjaanNya. Maka kita juga harus menyerupaiNya. Alasannya kita bekerja dan menikmati hasil pekerjaan kita.
Bila kita membaca kitab Pengkotbah, didalam konteks hidup yang berdosa dan sia-sia, Pengkotbah mengajarkan satu pengajaran bijaksana : “Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah kalau orang makan dan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah dibawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya” ( Pengkotbah 5:17 ).
Pengajaran disini mengajarkan yaitu kita harus menikmati hidup ini dan hasil jerih payah kita yang dilakukan di bawah matahari. Menikmati hidup itu boleh atau tidak ? Boleh bahkan Alkitab menyuruh kita menikmati hidup. Kekristenan bukan agama yang mengekang orang untuk tidak sukacita dan menikmati hasil pekerjaannya. Tetapi sebaliknya untuk menikmati segala hasil pekerjaannya karena itu adalah anugerah dan karunia dari Tuhan.
Dari kitab Pengkotbah di bagian lain yaitu di dalam Pengkotbah 4:4-8 ada beberapa tipe macam orang di dalam bekerja. Pertama adalah yang iri hati terhadap orang lain di dalam pekerjaannya. Dikatakan ini sia-sia. Kedua adalah orang yang malas. Ini dikatakan merusakkan dirinya sendiri. Ketiga adalah yang bekerja tak henti-hentinya. Akhirnya dia pun tidak menikmatinya. Dan keempat dikatakan “Segenggam ketenangan lebih baik daripada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin” ( Peng 4:6 ). Yang keempat adalah orang yang bekerja dan menikmati hasil pekerjaannya dalam ketenangan.
Jadi sikap yang benar adalah yang keempat yaitu bekerja dan bisa menikmati di dalam ketenangan. Jadi di dalam bekerja : jangan iri, jangan malas, jangan workalholic tetapi bekerja dan menikmati pekerjaan kita. Ini adalah anugerah Tuhan.

b. Alasan kedua mengapa ada Sabat adalah : untuk pemulihan vitalitas manusia dan juga hewan dan juga alam semesta.
Sudah dibahas bahwa mesin saja perlu istirahat maka manusia juga perlu istirahat. Di dalam dunia yang makin workalholic ini, banyak manusia yang terus bekerja bahkan pada hari Sabat.
Ini menunjukkan beberapa hal yaitu : manusia tidak puas, manusia menuntut dirinya, manusia haus akan kekayaan, manusia terikat dengan materi, dan terutuama manusia tidak percaya kepada Firman Tuhan. Firman Tuhan mengatakan bahwa kita harus berhenti dari bekerja pada hari Sabat. Dan manusia tidak taat. Mungkin ada orang yang kuatir kalau beristirahat pada hari Sabat tidak bisa cukup kehidupannya. Tetapi orang ini kurang percaya pada Firman. Sebab Yesus mengatakan “Jangan kamu kuatir akan apa yang kamu makan, dan apa yang kamu pakai” “Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kehendakNya maka semuanya akan diberikan kepadamu”. Jangan kuatir sebab bila kita bekerja dan hidup menurut apa yang Tuhan inginkan, janji Tuhan, Dia akan mencukupi.
Di dalam dunia modern yang workalholic ini banyak manusia yang kecapean secara fisik, mental dan spiritual. Mengapa ? Karena mereka tidak taat pada perintah hari Sabat ini. Banyak manusia yang benar-benar kelelahan fisik mental dan akibatnya adalah gangguan psikologis. Mereka ingin tenang tetapi terus tidak bisa tenang karena terus memikirkan pekerjaan dan hidup. Bahkan di jaman yang penuh ketegangan ini ajaran gerakan jaman baru seakan-akan memberikan jalan keluar bagi ketenangan jiwa manusia. Ajaran Yoga, kebatinan, meditasi seakan-akan memberikan harapan di mana manusia bisa beristirahat dan relaksasi dengan meditasi. Seakan-akan menyatu dengan alam dan mengurangi beban tekanan mental.
Hal ini sebenarnya membuktikan bahwa manusia perlu beristirahat dan dipulihkan fisik mental dan rohani mereka. Sebenarnya Tuhan Allah sudah menyediakan untuk beristirahat yaitu hari Sabat.
Hari ini bukan hari yang merugikan dimana manusia tidak boleh bekerja. Tetapi justru adalah hari anugerah dimana manusia boleh berhenti di dalam pekerjaannya dan menikmati berkat Tuhan.

c. Hari Sabat juga adalah hari yang Tuhan tetapkan supaya para hamba bisa beristirahat dan juga para hewan. Ini adalah hari anugerah.
Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, manusia cenderung untuk memerintah satu sama lain dan menguasai satu sama lain. Para hamba yang bekerjapun sering mengalami pemerasan pekerjaan. Tetapi Tuhan Allah mengadakan Sabat karena anugerahNya supaya mereka boleh beristirahat.
Demikian juga dengan hewan. Dan juga dengan tumbuhan. Ini adalah alam semesta. Mengapa alam semesta perlu sabat ? Karena manusia mengekploitasi alam semesta terus menerus dan maka pohon-pohon pada gundul dsb, dan banjir dsb. Nah di dalam Kitab Imamat ada tahun Sabat yaitu enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu, tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat bagi Tuhan. Ladangmu janganlah kautaburi dam kebun anggurmu janganlah kau rantingi. ( Im 25:4-5 ).
Salah satu alasan mengapa Israel dibuang ke Babilonia adalah karena mereka tidak menaati Sabat dan terus mengekploitasi alam. Maka Tuhan membuang mereka ke babilonia supaya tanah boleh beristirahat.

d. Alasan ketiga mengapa ada hari Sabat adalah hari ini dikuduskan untuk memuliakan nama Tuhan. Hari ini dikhususkan untuk menyembah Tuhan dan mengakui bahwa Dia adalah pencipta, pemelihara hidup kita. Hari ini adalah hari ibadah.
Tuhan sendiri mengatakan bahwa hari Sabat adalah kudus dan manusia diundang untuk menikmati hari Kudus ini untuk bersekutu dengan Tuhan. Hari ini adalah hari yang penuh anugerah sebab manusia diundang untuk bergaul dengan Tuhan secara lebih khusus di hari khusus. Hari ini hari untuk memuji Tuhan, untuk beribadah, untuk memberikan persembahan kepada Tuhan Allah.

e. Hari Sabat adalah hari anugerah untuk kita bersekutu satu sama lain. Hari ini adalah hari dimana kita boleh saling bersekutu dengan sesama orang percaya. Dengan keluarga, dengan teman, dengan saudara seiman. Ini adalah hari anugerah dimana kita boleh menikmati satu perhentian dan menikmati persekutuan dengan sesama.
Maka di dalam hari Sabat ini, kita bisa menikmati, bertamasya dan juga bisa jalan-jalan bersama-sama dan menikmati kebersamaan. Hari ini bukan supaya manusia khusus di gereja, tetapi setelah pulang berbakti adalah bagi kita umat seiman untuk bersekutu dan menikmati kebersamaan dan sambil mengingat anugerah Tuhan.

f. Supaya manusia menikmati anugerah Tuhan. Menikmati pemeliharaanNya atas hidup. Menikmati berkatNya atas hidup. Menikmati segala pemberiannya. Hari ini adalah hari anugerah. Supaya manusia mengucap syukur atas segala pemberian Tuhan. Supaya manusia puas di dalam hidupnya dan bisa berkata Tuhan adalah gembalaku, aku tidak berkekurangan.

g. Belajar menggantungkan diri kepada Tuhan.
Dengan tidak bekerja pada hari Sabat sebenarnya kita juga sedang belajar pemeliharaan dari Tuhan Allah. Kita percaya bahwa Tuhan Allah memelihara hidup dan kecukupan hidup kita. Dalam hal ini kita belajar dari peristiwa bangsa Israel dimana mereka diberi makan manna oleh Tuhan Allah. Hal ini supaya bangsa Israel sadar bahwa hidup ini bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Pada hari yang ketujuh mereka tidak mengambil manna karena pada hari yang keenam mereka sudah mengambil porsi untuk hari ketujuh. Dan mereka tetap cukup dan tidak berkurangan.
Mengapa kita harus menggantungkan diri kita kepada Tuhan ? Sebab kita tahu bahwa sebenarnya bahwa yang memberikan berkat adalah Tuhan Allah. Tuhan yang memberi kecukupan, Tuhan yang memberi kelimpahan, Tuhan yang memberikan kekayaan dan Tuhan yang memberikan juga kemiskinan. Tuhan yang berikan rejeki. Tangan Tuhanlah yang mengatur semuanya itu. Bahkan hidup kita bisa cukup adalah karena anugerah Tuhan semata-mata. Kita bisa berusaha karena anugerah Tuhan, kita bisa menikmati usaha adalah karena anugerah Tuhan, kita diberkati karena anugerah Tuhan. Dengan adanya Sabat maka manusia diajarkan untuk bergantung kepada Tuhan di dalam hidup sehari-hari.
Yesus sekali lagi berkata “Jangan kamu kuatir !”. “Burung udara dipelihara” “Bunga dipadang dihiasinya” “Kita lebih daripada mereka” “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kehendakNya” “Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan”

Orang Yahudi mengikuti Sabat penciptaan sedangkan orang Kristen ada Sabat penebusan. Apa maksudnya ?
Ketika Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi dan pada hari ketujuh Dia berhenti dan kemudian Dia memerintahkan manusia untuk mengikutiNya maka ini adalah Sabat penciptaan. Di dalam Sabat ini kita mengakui Tuhan sebagai pencipta dan pemelihara hidup kita ini. Ini yang dicatat di dalam Keluaran 20:
Filosofi Sabat penciptaan. Tuhan Allah bekerja selama 6 hari dan pada hari yang ketujuh Dia berhenti maka kita sebagai gambar dan rupa Allah bekerja 6 hari dan berhenti pada hati yang ketujuh.
Tetapi ada Sabat penebusan yaitu ketika Yesus Kristus bangkit dari orang mati pada hari paskah. Pada hari itu juga para pengikutNya mengubah hari Sabat hari ketujuh menjadi hari pertama yaitu Hari Tuhan. The Lord’s Days. Mengapa orang Kristen merayakan sabat pada hari minggu ? Karena Tuhan Yesus bangkit pada hari minggu. Yaitu hari pertama.
Filosofi di dalam Sabat penebusan adalah kita pertama kali diselamatkan dan sudah beristirahat di dalam Kristus. Kita sudah berada di dalam Tuhan. Baru kemudian kita diutus untuk bekerja di dunia ini. Kita sudah rest di dalam Tuhan. Jiwa kita yang menggembara sudah kembali kepada pemelihara jiwa kita. Dan baru kita bekerja melaksanakan misinya. Hari Sabat penebusan ini meneruskan hari Sabat penciptaan ke dalam pandangan yang lebih luas. Ini menggenapi Sabat penciptaan.
Selain Sabat penciptaan dan penebusan, Ada Sabat Eskatologi atau Sabat Akhir jaman. Apa maksud Sabat akhir jaman ? Sabat akhir jaman adalah yang dituliskan di dalam kitab Ibrani 4.
Untuk mengerti ini marilah kita mengerti arti Sabat di dalam keseluruhan kerangka Alkitab. Pada hari ketujuh Allah beristirahat di dalam hari berkat, hari istirahat dan kebaikan. Adam dan Hawa berbagian di dalam hal itu yaitu di dalam Taman yang Allah tetapkan bagi mereka.
Taman ini adalah taman yang penuh dengan bermacam pohon untuk dimakan dan sungai yang mengalir yang semuanya memberikan berkat kepada seluruh dunia. Disini manusia berbagian di dalam berkat dari relasi yang baik dengan Allah. Manusia bergaul karib dengan Allah. Tetapi manusia kehilangan bagian di dalam peristirahatan Allah ini ketika mereka memberontak melawan Allah dan dibuang dari taman. Mereka kehilangan sabat Allah. Mereka kehilangan peristirahatan dengan Allah. Mereka diusir keluar dari pintu sebelah timur dan malaikat Allah menjaga dengan pedang yang menyala-nyala.
Allah kemudian merencanakan untuk menyelamatkan manusia terutama melalui Abraham. Keturunan Abraham, bangsa Israel akan sekali lagi berbagian di dalam Sabat Allah ketika mereka berada di tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan. Yosua memimpin mereka masuk ke dalam tanah perjanjian melalui pintu sebelah timur yang dijaga dengan Mailaikat Allah. Ingat peristiwa Eden ? Di Tanah Kanaan adalah Tanah peristirahatan dari musuh dan disini ada berkat yang penuh dengan susu dan madu. Ini mengingatkan kepada Eden lagi. Mereka tidak lagi mengembara tetapi mempunyai rumah dan bisa beristirahat
Bahkan pada jaman Solomo adalah sesuai dengan namanya Shalom atau Damai maka Israel berada di dalam kedamaian. Mereka beristirahat dari musuh-musuhnya dan berada di dalam keadaan makmur. Tetapi bagaimanapun juga mereka kembali dikeluarkan dari tanah perjanjian karena pemberontakan mereka. Mereka kembali tidak menikmati peristirahatan Allah.
Ada tipologi mengenai Yosua dan Yesus. Tipologi adalah tipe. Jika Yosua sudah membawa bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan untuk menikmati peristirahatan, ini melambangkan Yesus Kristus yang akan membawa kita umat pilihannya masuk ke dalam Yerusalem baru. Yosua membawa bangsa Israel masuk tanah kanaan. Yosua adalah artinya Yehovah menyelamatkan. Yesus yang adalah Yosua ( nama asli Yesus di dalam Ibrani ). Dia berperang dengan kuasa kegelapan di kayu salib dan membawa umatnya masuk ke dalam perhentian sabat. Umat Allah boleh beristirahat di dalam Allah dari segala pergumulan. Ingat bahwa ketika diusir dari Taman Eden manusia keluar dari pintu Timur dan dijaga oleh malaikat Tuhan dengan pedang menyala-nyala. Kemudian pada waktu Yosua membawa bangsa Israel masuk tanah Kanaan dengan peperangan untuk mereka memasuki tanah perjanjian melalui sebelah Timur dan bertemu dengan Malaikat Panglima balatentara Allah yang berjaga di pintu Timur. Mereka akhir masuk kembali ke tempat peristirahatan. Ini juga menyimbolkan ketika Tuhan Yesus masuk ke dalam ruang yang Maha Kudus, Yesus melewati Tirai yang dijahit bergambar malaikat. Tirai itu akhirnya terbelah dua ketika kematiannya yaitu peperangan rohani besar melawan iblis. Karena itu maka jalan masuk ke Hadirat Allah kembali dibuka. Peristirahatan dengan Allah kembali melalui Yesus Kristus.
Tipologi lainnya adalah Solomo dan Yesus. Salomo adalah raja yang membawa bangsa Israel beristirahat dari musuh-musuh sesuai dengan namanya shalom atau damai. Yesus Kristus yang adalah prince of peace, Raja Damai, akan membawa kita beristirahat dari peperangan rohani dan masuk ke dalam Sabat Allah.
Sabat yang akan kita nikmati di surga adalah perhentian dan persekutuan dengan Allah selama-lamanya. Dan Sabat yang kita nikmati di hari minggu adalah bayang-bayang saat itu. Sabat yang kita adakan untuk beribadah adalah melambangkan Sabat di surga nanti. Disana kita akan memuji Tuhan untuk selama-lamanya.

Aplikasi Sabat terhadap penderita Depresi
Marilah beribadah kepada Tuhan di hari Sabat ini
Di hari Minggu kita beribadah. Alkitab mengatakan bahwa janganlah kita menjauhkan dari pertemuan ibadah seperti yang dilakukan oleh beberapa orang. Tetapi marilah kita beribadah memuji dan mendengarkan Firman Tuhan. Jangan tidak beribadah. Di dalam hari Sabat ini, penderita Depresi harus beribadah kepada Tuhan dan menikmati anugerahNya.
ii. Marilah beristiharat di hari Sabat ini. Ini adalah hari berkat dan anugerah.
Di hari sabat ini penderita Depresi dapat menemukan perhentian. Istirahat akan memulihkan vitalitas kita di hari-hari lain. Sabat merupakan perhentian bukan berarti tidak boleh bekerja sama sekali tetapi hanya bekerja sesuatu yang merupakan pekerjaan belas kasihan ( work of mercy) dan pekerjaan yang mendesak ( work of necessity )
iii. Berhenti dan beristirahat di dalam Tuhan
Lebih jauh dari sekedar hari Minggu, Sabat secara rohani tidak terbatas pada hari minggu tetapi ketika jiwa orang percaya sudah beristirahat di dalam Tuhan Yesus.
iv. Setelah bersabat, Marilah bekerja bagi Tuhan
Setelah beristirahat di hari pertama, maka di hari kedua-ketujuh, kita diutus ke dunia ini untuk melakukan misi Tuhan. Kita menjalankan 2 mandat yaitu mandat Injil dan mandat budaya.
Di dalam menjalankan mandat budaya, Kembali kepada sikap hidup di dalam bekerja adalah pertama : jangan iri hati, jangan malas, jangan workalholic tetapi bekerja dan menikmati ketenangan dan hasil usaha.
Di dalam menjalankan mandat Injil, kita ingat amanat agung Tuhan kita untuk menjadikan semua bangsa murid Tuhan, dan mengajarkan mereka segala sesuatu yang Tuhan ajarkan.
Marilah menantikan Sabat di akhir jaman.
Ketika itu kita akan beristirahat bersama-sama dengan Allah selama-lamanya dan memuji Dia selama-lamanya
Seperti lagu Amazing Grace :

When we’ve been there, ten thousand years
Bright shining as the sun,
We’ve no less days, to sing God’s praise
Than when we’d first begin



No comments:

Powered By Blogger

LIMPINGEN BLOG